LAPORAN
Oleh kelompok 1
Offering : H
I. Tujuan
a. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
b. Untuk mengamati gerak bakteri.
Kebanyakan bateri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada pula
bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki flagel. Untuk mengamat pergerakan
bakteri dapat menggunakan metode “tetesan bergantung”. Preparat tetes bergantung
memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air. Preparat ini di
peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan
menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi
laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari
dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup
tertutup rapat
Bakteri dapat bergerak dengan berbagai cara. Gerakan bakteri dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu gerak dengan flagel (aktif) dan gerak tanpa flagel, yang bergerak aktif disebabkan
oleh gerakan rotasi flagel. Kemampuan untuk bergerak tanpa flagel dimiliki oleh bakteri-
bakteri meluncur, diantaranya miksobakteri, sianobakteri dan kelompok bakteri lain, maupun
Spirochaeta (Schlegel, 1994).
V. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Pergerakan Bakteri
No Koloni Pergerakan Bakteri Gambar
1 A Gerak Brown
2 B Gerak Brown
VI. Analisis dan Pembahasan
Praktikum pengamatan gerak bakteri pada kedua biakan bakteri yang
diperoleh dari kegiatan ke-II menunjukkan hasil yang sama antara koloni bakteri
A dengan koloni bakteri yang B. Pada koloni satu bakteri yang diambil dari
medium pertama setelah diamati pada mikroskop bakteri tersebut melakukan
pergerakan dengan jenis gerakan Brown. Begitu juga bakteri yang diambil dari
medium kedua juga bergerak tidak berpindah tempat yang biasa disebut gerak
Brown
Dalam praktikum pengamatan bakteri ini digunakan metode “tetesan
bergantung” .Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri, bakteri yang
memilik flagel, dengan metode ini waktu menjadi lebih efisien dan mudah
dilakukan. Keuntungan lain karena memakai metode tetesan bergantung adalah
bakteri yang diamati tidak mudah mati dan bakteri dapat bergerak bebas. Dalam
praktikum ini, sel bakteri yang diteteskan ke dalam kaca penutup dengan
mengunakan jarum inokulasi yang ujungnya lurus. Kemampuan suatu
mikroorganisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya gerak). Hampir
semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri bersifat motil, sedangkan
bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (non motil) (Volk, 1988)
Tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak
mempunyai alat gerak yaitu flagel sehingga berdasarkan letak dan jumlah flagel
pada sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri atrik (Dwidjoseputro, 1978).
Bila bakteri tidak menunjukkan gerakan yang cepat dan perpindahan tempat saat
diamati. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa gerakan yang terjadi adalah
gerak Brown ( gerakan yang terjadi pada bakteri akibat adanya energi kinetik).
Pada gerak Brown semua organisme bergetar dengan laju yang sama dan
menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain, sedangkan bakteri yang motil
terus menerus bergerak kearah tertentu.
Diskusi
Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar . Jakarta: Erlangga
Dwijoseputro. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.