Anda di halaman 1dari 9

PENGAMATAN GERAK BAKTERI

LAPORAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Mikrobiologi
Yang dibina Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si

Oleh kelompok 1

1. Ainun Nadzifatun (1603426062 )


2. Fahdina Rufiandita (1603426062 )
3. Nicholas Gerry A (1603426062 )
4. Retno Elvinawati (1603426062 )
5. Rima Girinita Sari (160342606230)

Offering : H

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2018

I. Tujuan
a. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
b. Untuk mengamati gerak bakteri.

II. Dasar Teori

Kebanyakan bateri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada pula
bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki flagel. Untuk mengamat pergerakan
bakteri dapat menggunakan metode “tetesan bergantung”. Preparat tetes bergantung
memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air. Preparat ini di
peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan
menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi
laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari
dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup
tertutup rapat

Bakteri dapat bergerak dengan berbagai cara. Gerakan bakteri dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu gerak dengan flagel (aktif) dan gerak tanpa flagel, yang bergerak aktif disebabkan
oleh gerakan rotasi flagel. Kemampuan untuk bergerak tanpa flagel dimiliki oleh bakteri-
bakteri meluncur, diantaranya miksobakteri, sianobakteri dan kelompok bakteri lain, maupun
Spirochaeta (Schlegel, 1994).

Flagel merupakan struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein


termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein
kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang
menyebabkan flagela berotasi. Pergerakan flagella membutuhkan energi dari sel. Organisme
yang mempunyai flagella peritrik pada umumnya pergerakannya lurus dan lambat, sedangkan
yang mempunyai flagel polar bergerak lebih cepat, berputar-putar dan berpindah-pindah arah.
(Fardiaz, 1992). Beberapa organisme prokariot dapat bergerak namun tidak memiliki organ
pergerakan atau flagella. Organisme tersebut bergerak dengan cara meluncur atau gliding,
dan akan bergerak jika mengalami kontak dengan suatu permukaan padat, tetapi tidak akan
bergerakjika terdapat dalam bentuksuspensi di dalam cairan. (Fardiaz, 1992)

Dalam mengamati pergerakan bakteri di bawah mikroskop harus dibedakan antara


pergerakan sejati yang disebabkan oleh flagella dengan pergerakan Brown (Brownian
motion) yang terjadi juga pada sel yang telah mati. Pergerakan brown adalah pergerakan yang
terjadi pada semua benda kecil di dalam air, disebabkan oleh pergerakan molekul air yang
dipindahkan ke benda-benda kecil tersebut (Fardiaz, 1992) . Bakteri yang memperlihatkan
pergerakan Brown, gerakannya tidak teratur dan tidak terarah. Hanya benda-benda kecil yang
memperlihatkan pergerakan Brown sedangkan bakteri yang berukuran besar dan khamir
pergerakannya kecil sekali atau tidak ada sama sekali. (Fardiaz, 1992).

III. Alat dan Bahan


a. Alat :
 Mikroskop
 Kaca benda cekung
 Jarum inokulasi ujung lurus
 Jarum inokulasi ujung berkolong
 Kaca penutup
 Lampu spiritus
 Ent-kas
b. Bahan :
 Biakan bakteri yang diperoleh dari Kegiatan Ke-II
 Aquades
 Steril
 Kertas penghisap
 Alkohol 70%
 Medium lempeng 2 buah
 Medium miring 2 buah
 Lap
 Korek api
 Sabun cuci
 Lisol
 Tissue

IV. Cara Kerja


1. Diambil kaca benda cekung bersih
2. Dilewatkannya kaca benda tersebut di atas api lampu spiritus
3. Diaambil kaca penutup bersih dan dilewatkannya di atas api lampu spiritus
4. Diteteskan satu ose aquades steril pada kaca penutup
5. Diambil sedikit inokulum koloni bakteri yang diperiksa secara aseptic
memakai arum inokulum berujung lurus
6. Dientuhkan inokulum pada tetesan aquades steril dan diratakan
7. Ditelungkupkan bagian cekung kaca benda di atas kaca penutup
8. Dibalikkan kaca benda dan kaca penutup, diusahakan tetesan aquades
menggantung
9. Diamati preparat dibawah mikroskop
10. Diamati pergerakan bakteri
11. Dicatat hasilnya

V. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Pergerakan Bakteri
No Koloni Pergerakan Bakteri Gambar

1 A Gerak Brown
2 B Gerak Brown
VI. Analisis dan Pembahasan
Praktikum pengamatan gerak bakteri pada kedua biakan bakteri yang
diperoleh dari kegiatan ke-II menunjukkan hasil yang sama antara koloni bakteri
A dengan koloni bakteri yang B. Pada koloni satu bakteri yang diambil dari
medium pertama setelah diamati pada mikroskop bakteri tersebut melakukan
pergerakan dengan jenis gerakan Brown. Begitu juga bakteri yang diambil dari
medium kedua juga bergerak tidak berpindah tempat yang biasa disebut gerak
Brown
Dalam praktikum pengamatan bakteri ini digunakan metode “tetesan
bergantung” .Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri, bakteri yang
memilik flagel, dengan metode ini waktu menjadi lebih efisien dan mudah
dilakukan. Keuntungan lain karena memakai metode tetesan bergantung adalah
bakteri yang diamati tidak mudah mati dan bakteri dapat bergerak bebas. Dalam
praktikum ini, sel bakteri yang diteteskan ke dalam kaca penutup dengan
mengunakan jarum inokulasi yang ujungnya lurus. Kemampuan suatu
mikroorganisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya gerak). Hampir
semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri bersifat motil, sedangkan
bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (non motil) (Volk, 1988)

Tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak
mempunyai alat gerak yaitu flagel sehingga berdasarkan letak dan jumlah flagel
pada sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri atrik (Dwidjoseputro, 1978).
Bila bakteri tidak menunjukkan gerakan yang cepat dan perpindahan tempat saat
diamati. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa gerakan yang terjadi adalah
gerak Brown ( gerakan yang terjadi pada bakteri akibat adanya energi kinetik).
Pada gerak Brown semua organisme bergetar dengan laju yang sama dan
menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain, sedangkan bakteri yang motil
terus menerus bergerak kearah tertentu.

Dari hasil pengamatan, kedua koloni bakteri A dan B yang diamati,bakteri


bergerak dengan gerak brown dan memiliki bentuk cocus. Gerak Brown terjadi
karena adanya benturan dengan molekul air (Volk, 1988). Gerak Brown adalah
gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan
adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid.
Tumbukan terjadi antara lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul
pelarut dan pertikel koloid sama tetapi karena partikel koloid lebih besar maka
gerakannya lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut (Fariaty,
1995)

Diskusi

1. Keuntungan apakah yang diperoleh melalui penggunaan metode tetesan


“bergantung” dalam pengamatan gerak bakteri?
Jawab: Keuntungannya adalah kita dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat
karena tetesannya tidak akan terkontaminasi udara lain. Selain itu juga
dapatmeminimalisir resiko kematian bakteri yang diamati. Dengan metode tetesan
bergantung ini kita dapat mengamati pergerakan bakteri secara lebih jelas karena
bakteri dapatt melakukan gerakan secara bebas.
2. Bagaimanakah ciri-ciri gerakan bakteri?
Jawab: Pergerakan bakteri dapat digolongkan berdasarkan ada tidaknya alat gerak
yaitu motil dan non motil. Ciri-ciri dari pergerakan bakteri yang motil adalah
bergerak dengan menggunakan alat gerak yaitu berupa flagel, bakteri ini akan nampak
sekali bergerak dan gerakannya menuju arah tertentu. Sedangkan apabila bakteri
bersifat non motil bercirikan bergerak dengan memanfaatkan keadaan sekitarnya yaitu
bergerak dikarenakan energi kinetik. Bakteri yang mempunyai sifat pergerakan non
motil bergerak karena adanya gesekan larutan dan gerakan ini disebut gerak Brown.
VII. Kesimpulan
1. Gerakan bakteri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak dengan flagel
(aktif) dan gerak tanpa flagel, yaitu gerak brown. kedua jenis koloni bakteri
yang diamati sama-sama memiliki kemampuan bergerak yaitu gerak
Brown( Brownian motion). Hal ini dikarenakan kedua jenis koloni bakteri
tersebut tidak mempunyai flagel dan gerakannya disebabkan oleh pergerakan
molekul air yang saling bertumbukan
2. Pada pengamatan ditemukaan adanya gerak brown, gerak brown mempunyai
ciri yaitu bakteri akan bergerak maju dan mundur ke tempat semula,
pergerakan bakteri tidak terlalu cepat dan bakteri tidak berpindah tempat saat
diamati. Pada gerak Brown semua organisme bergetar dengan laju yang sama
dan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain.
Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar . Jakarta: Erlangga
Dwijoseputro. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai