Anda di halaman 1dari 24

Flora normal Serta

hubungan kuman dengan


hospes dan lingkungannya

Mikroorganisme pada Tubuh Manusia

Tidak dapat digolongkan dengan tegas apakah komensal/spesies


patogen bagi manusia.

Flora dalam tubuh manusia dapat menetap /trasient

Pada keadaan normal mikroba menetap dan berada pada


semestinya tidak menimbulkan penyakit, mungkin
menguntungkan

Dapat menyebabkan penyakittidak pada tempatnya,


bila ada faktor predisposisi
Flora Normal
CONTOH:
Flora normal di saluran pencernaan berperan dalam
sintesis vitamin K, membantu absorbsi zat makanan
tertentu

Steptococcus viridans biasa ditemukan di saluran


pernapasan atas bila masuk ke aliran darah setelah
ekstraksi gigi/ tonsilektomi ke katup jantung normal
subacute bacterial endocarditis

Bacteriodes normal di kolon trauma peritonitis

Di kulit dan mukosa dapat mencegah kolonisasi bakteri


patogen melalui bacterial interference
FLORA NORMAL
MULUT dan TRATUS RESPIRATORIUS
Bagian yang mengandung mikroba:
Mulut
Nasofaring
Orofaring
Tonsil

Bagian yang biasanya steril:


Laring
Trakea
Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
Sinus hidung
FLORA NORMAL
MULUT dan TRATUS RESPIRATORIUS
Mulut Kaya Mikroorganisme:
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus aureus
Staphylococcus anaerobdi permukaan gigi & saliva
Streptococcus viridans (grup mitis & salvarius)
Enterococcus
Neisseria berpigmen
Corynebacterium anaerob
Actinomycetes
Escherichia coli
Klebsiella-Enterobacter group
Spirochaeta (Treponema denticum,Borrelia refringens)
Fusobacterium
Vibrio sputorum
Haemophillus
Bacteriodes
Streptococcus pyogenes 5 10 % pada mulut
Streptococcus pneumoniae 25 % pada gigi dewasa.
FLORA NORMAL
MULUT dan TRATUS RESPIRATORIUS

Organisme dominan di saluran nafas terutama di


faring :Streptococcus nonhemolitik, alfahemolitik,
Neisseria
Terdapat juga:
Pneumococcus, Staphylococcus epidermidis,
Diphteroid, Haemophilus, Mycoplasma, Bacteroides,

Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis


tinggi overgrowth bakteri negatif gram
Escherichia coli, Proteus, Klebsiella, Pseudomonas atau
Jamur
Flora Normal Traktus Digestivus

Eradikasi flora normal dengan antibiotikovergrowth Clostridium


defficile menghasilkan enterotoksin kolitis
Pada neonatus flora usus terbentuk dalam 24 jam
Bayi disusui organisme dominan Lactobacillus bifidus
Bakteri lain: Enterococcus, Coliform, Staphylococcus
Bayi minum susu buatanLactobacillus acidocillus, Coliform,
Enterococcus, bacillus anaerob termasuk Clostridium sp.
Pada pemberian susu formula+12% laktosa Lactobacillus bifidus
Flora saluran pencernaanberperan dalam sintesis vitamin K, konversi
pigmen empedu, asam empedu, absorbsi zat makanan serta antagonis
mikroba patogen
Flora normal Traktus Digestivus

Usus besar, kadang-kadang mikroorganisme usus besar di ileum


distal individu normal

Esofagus & lambung steril, kecuali saat menelan makanan


(<103 kuman/ml) karena gerakan makanan yang cepat ke usus
kecil serta ada asam lambung

Usus kecil kecuali ileum distal, hati, empedu, peritonium daerah


steril

Kadang-kadang di duodenum, jejenum Streptococcus,


Lactobacillus, yeast (terutama Candida albicans) dlm jumlah kecil

20% masa feses berisi bakteria (104 mikroorganisme/gr berat


basah)

Mikroorganisme di kolon: Bacteroides, Eubacteria, Lactobacillus,


Coliform, Streptococcus, Clostridium, beberapa yeast
Flora normal Traktus Genito-Urinarius

Ditemukan di genitalia eksterna, uretra anterior, vagina

Mycobacterium smegmatis di orifisium uretra wanita, pria yang


tidak sirkumsisi. Dijumpai pula Diphteroid, Streptococcus
nonhemolitik, Staphylococcus epidermidis

Khusus pada wanita bakteria Doderlein Lactobacillus anarob

Pada vulva wanita dipengaruhi kondisi normalnya vulva


neonatus steril dalam 24 jam kehidupannon patogen diphteoid,
mikrokokus, Streptococcus nonhemolitik

Setelah 2-3 hari esterogen ibu menginduksi deposit glikogen di


epitel vagina meningkatkan pertumbuhan Lactobacillus

Setelah esterogen Lactobacillus menghilang pH jadi basa


Flora normal Traktus Genito-Urinarius

Pada Pubertas Lactobacillus muncul kembali

Pada masa dewasa Diphteroid, Streptococcus


faecalis, Staphylococcus epidermidis, Lactobacillus,
Streptococcus mikroaerofilik & anaerob, Micrococcus,
Ureaplasma, yeast

Haemophilus vaginalis dan Chlamydia biasanya


berhubungan dengan vaginitis simtomatis

Pada wanita hamil 15-20% Streptococcus grup B


(Streptococcus agalactica)

Pada masa postmenopause menyerupai masa


prepubertas
Flora Normal Kulit, Hidung dan Telinga

Pada kulit : 1.Staphylococcus epidermidis


2. Micrococcus, Sarcina
3.Streptococcus alfa dan nonhemolitik
4. Diphteroid aerob dan anaerob
5. Propionibacterium acnes
6. Mycobacterium yang bersifat saprofit

Cuci tangan Mengurangi jumlah kuman sampai 90%


dari jumlah semula, akan kembali dalam 8 jam
Flora Normal Kulit, Hidung dan Telinga

Pada hidung dan mungkin perineum :


Kolonisasi transient Staphylococcus aureus dan
bakteri lain dapat terjadi di semua bagian kulit
karena kontak dengan dunia luar

Pada liang telinga luar gambaran flora kulit


Streptococcus pneumoniae, batang negatif gram
termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureus, kadang-kadang Mycobacterium saprofit

Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril


Flora Normal di Darah dan Jaringan

Pada keadaan normal


Dalam darah dan jaringan adalah Steril

Kadang-kadang karena manipulasi sederhana


mengunyah, sisik gigi, ekstraksi gigi flora komensal
dari mulut dapat masuk ke jaringan / darah pada
keadaan normal mikroorganisme tersebut segera
dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh
Dapat terjadi flora di faring, saluran cerna, saluran
kemih

Abnormal katub jantung buatan, abnormal, protesa


bakteremia pembentukan koloni dan infeksi
Flora Normal, Hubungan dengan Hospes dan
Lingkungannya

Mikroorganisme pada tubuh manusia decomposer


pemecah produk-produk organik yang komplek
membentuk komponen yang lebih kecil/materi inorganik
yang dapat digunakan lagi sebagai zat makanan oleh
organisme lain

Aktivitas komponen biologis dan fisik di alam membentuk


suatu sistem yang stabil tak memerlukan lagi tambahan zat
makanan dari luar sistem tersebut

Lokasi/tempat tinggal yang spesifik mikroorganismehabitat


Suatu peran/fungsi yang spesifik dala komunitas niche
Flora Normal, Hubungan dengan Hospes dan
Lingkungannya

Dalam suatu habitat faktor biotik dan abiotik


Faktor biotik mencakup: manusia, binatang dan mikroba lain
Faktor abiotik: temperatur, tekanan hidrostatik, tekanan
osmotik, pH, cahaya, substansi anorganik
air, Co2, O2, mineral, substansi organik

Mikroorganisme ditemukan di semua tempat yang


memungkinkan terjadinya kehidupan

Mikroorganisme
bertempat tinggal sementara di suatu lokasi bersifat transient
sudah menetap beberapa turunan indigenous
Habitat Alam Mikroorganisme
Tanah
Air
Udara
Makanan (susu)
Tanah:
- Kaya mikroorganisme kebanyakan bersifat
apatogen bagi manusia
- Bakteri patogen:
* Clostridium tetani
* Clostridium botulinum
* Clostridium perfringens
* Bacillus anthracis
Habitat Alam Mikroorganisme

Air:
- Kebanyakan air tawar dan air laut mikroorganisme
- Kebanyakan bersifat apatogen bagi manusiakecuali
secara langsung tercemar urin, feses manusia, dan
binatang
- Bakteri patogen:
* Salmonella, Shigella spesies, Vibrio cholerae, Legionella
* Virus hepatitis, virus polio, virus enterik
* Escherichia coli bila ditemukan di air sebagai indeks
pencemaran oleh feses karena dapat bertahan hidup di
air lebih lama.
Habitat Alam Mikroorganisme

Udara:
- Mikroorganisme sering ditemukan di udara
sebenarnya tidak berkembang biak di udara
- Di udara luar kebanyakan bersifat apatogen bagi
manusiamungkin karena efek pengeringan,
ozon, radiasi ultraviolet
- Udara dalam ruangan mungkin mengandung:
* bakteri, virus patogen dari kulit, tangan,
pakaian, terutama dari saluran nafas manusia
Habitat Alam Mikroorganisme

Makanan (susu):
- Susu sapi normal yang di perah secara asepsis
100-1000 mikroorganisme apatogen per ml
- Mengandung: bakteri patogen kadang-kadang dari sapi
sakit, atau proses pemerahan
- Bakteri patogen:
* Mycobacterium tuberculosis
* Samonella, Shigella, Brucella
* Corynebacterium diptheriae
* Streptococcus
* Staphylococcus penyebab keracunan makanan
- Pasteurisasi susu dan pemusnahan hewan sakit
menurunkan insidens penyakit berasal dari susu
Interaksi mikroba

Hubungan timbal balik antara mikroba dengan mikroba lainnya,


maupun dengan organisme yang lebih tinggi.

- Sintrofisme: Organismebtidak terlalu dekat berhubungan


tetapi keduanya memberi keuntungan secara timbal balik
- Kompetisi: interaksi antara mikroorganisme persaingan
akibat keterbatasan makanan serta energi yang tersedia.
Ada pula organisme yang menghasilkan berbagai substansi
yang menghambat mikroorganisme lain
- Simbiosis: Hubungan dekat antara 2 bentuk kehidupan,
berlangsung lama/sebentar dan memerlukan kontak fisik.
* Endosimbiosissuatu organisme berada di dlm organisme lain
* Eksosimbiosis organisme berada di permukaan yang lain
Interaksi mikroba

Simbiosis:
Mutualisme bentuk hubungan saling menguntungkan
Contoh:
Rhizobium leguminosarium - tanaman Leguminosa
Bakterimenguntungkan bagi tanaman Leguminosa
sebagai gantinya mengikat nitrogen udara senyawa
nitrogen dapat dimanfaatkan tanaman tersebut
Komensalismesatu dapat keuntungan, satu tidak
dirugikan/ mendapat untung
Contoh:
Staphylococcus epidermidis hidup komensal pada kulit
manusia
Interaksi mikroba

Simbiosis:
Parasitisme:
- Salah satu pihak mendapat keuntungan sedangkan
pihak lain dirugikan.
- Organisme yang mengandung parasit disebut
hospes
- Interaksi tersebut dapat terjadi dalam bentuk gejala-
gejala penyakit
- Bila gejala mereda tapi parasit masih ada
keseimbangan biologik antara parasit-hospes
hospes sebagai carrier
Hubungan Hospes-kuman

Adanya kuman dalam tubuh manusia tidak


selalu diikuti keadaan sakit
Hubungan hospes-kuman ditentukan oleh
keseimbangan keseimbangan antara virulensi
kuman dan daya tahan hospes

Virulensi kuman derajat patogenitas jumlah


mikroorganisme/mikrogram toksin yang
dibutuhkan untuk membunuh binatang
percobaan dengan syarat tertentu
Patogenitas kemampuan suatu mikroorganisme
untuk menyebabkan penyakit
Hubungan Hospes-kuman

Virulensi kuman dipengaruhi:


Daya invasi kemampuan untuk penetrasi ke jaringan,
mengatasi pertahanan tubuh hospes, berkembang biak,
menyebar

Toksigenitas 2 jenis toksin endotoksin, eksotoksin


Eksotoksin: sangat toksik, menimbulkan kematian
meskipun dosis kecil, tidak memberi reaksi panas/demam

Endotoksin: kurang toksik, dosis besar kematian, ada


reaksi demam
Hubungan Hospes-kuman

Eksotoksin:dihasilkan bakteri positif gram:


* Corynebacterium diptheriae * Clostridium tetani
* Clostridium botulinum * Staphylococcus
Beberapa negatif gram: * Shigella dysenteriae,
*Vibrio cholerae * Beberapa strain Escherichia coli
Endotoksin: Samonella, Shigella , Brucella, Nesseria, Vibrio
cholerae, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa
Daya tahan tubuh hospes: kekebalan spesifik, non spesifik
- Menurun mikroorganisme tidak patogen menimbulkan
penyakit
- Keadaan tersebut Oportunisme
- Organismenya opotunis

Anda mungkin juga menyukai