proses berfikir pada diri sendiri, keyakinan, perasaan dan berbicara pada diri sendiri tentang kesehatan kesehatan diri sendiri. Faktor pribadi ata individu sendiri yang paling mengetahui tentang status kesehatannya. Faktor ini dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, sosial budaya, serta keyakinan yang dianut oleh individu. Efek komunikasi intrapersonal kesehatan ini dapat dilihat dari perilaku individu daam menjaga kesehatannya. Peran perawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam membantu efek positif dari komunikasi intrapersonal kesehatan ini adalah dengan berperan sebagai model dalam berperilaku hidup sehat Komunikasi interpersonal: komunikasi yang terjadi antarpersonal seperti: profesional dan profesional, profesiolan dan klien, dapat terjadi antara profesional dan profesional, perawat, dokter, ahli gizi, tenaga kesehatan dll. Komunikasi kelompok kecil dalam kesehatan umumn ya berlangsung tidak lebih dari 5 orang. Tingkatan komunikasi ini berguna untuk membahas tentang rencana-rencana tindakan dalam pengorganisasian pelaksanaan tindakan pelayanan kesehatan. Komunikasi kelompok besar : lebih bermanfaat dalam pembahasan masalah yang lebih besar. Dalam konteks kesehatan, area komunikasi ini mencakup persoalan-persoalan administrasi dan kebijakan-kebijakan rumah sakit dalam pengelolaan pelayanan kesehatan . Komunikasi antara pimpinan rumah sakit dengan semua staf, kepala instalasi, kepala ruangan dll. Masalah yang sering terjadi dalam hubungan perawat-=klien Ketidakpahaman peran: misalnya bagaimana tenaga kesehatan dapat membantu masalah kesehatan sering tidak dipahami klien dan pihak rumah sakit pun tidak memberitahu. Konflik tanggungjawab: tanggun gjawab perawat terhadap klien ada dua yaitu 1. tanggungjawab terhadap masalah klien 2. tanggungjawab menyelesaikan masalah klien. 3. perbedaan status , perawat yang merasa mempunyai kekuasaan, kemampuan dan kewenangan klien sebagai pihak yang lemah. Perbedaan persepsi: penggunaan istilah dan bahasa yang digunakan perawat yang belum umum dan tidak dipahami klien menjadi masalah komunikaksi yang umum terjadi. Misalnya karena perbedaan pendidikan. Hubungan perawat-keluarga klien Pengaruh keluarga dalam keikutsertaannya menentukan kebijakan dan keputusan dalam penggunaan layanan keperawatan membuat h hubungan dengan keluarga menjadi penting. Hubungan perawat-perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien, komunikasi antar tenaga kesehatan terutama sesama perawat sangatlah penting. Hambatan klien dalam berkomunikasi Language deficits : perawat menentukan bahasa yang dipahami klien dalam berkomunikasi karena penguasaan bahasaf akan sangat memengaruhi persepsi dan interpretasi klien dalam menerima pesan secara adekuat Mis: gula, dengan penyakit gula Ssensory deficits: kemampuan mendengar, melihat, merasa dan membau merupakan faktor penting daam komunikasi, sebab pesan komunikasi akan dapat diterima dengan baik apabila kemampuan sensory klien berfungsi dengan baik. Coqnitive impairments adalah suatu kerusakan yang melemahkan fungsi koqnitif . Misalnya penyakit tumor otak dapat mempengaruhi kemampuan klien dalam mengungkapkan dan memahami bahasa. Structural dificets : adanya gangguan pada struktur tubuh terutama pada struktur yang berhubungan langsung dengan tempat keluarnya suara, misalnya, mulut, hidung. Paralysis: kelemahan yang terjadi pada klien tertutama pada ektremitas atas akan menghambat kemampuan komunikasi klien baik melalui lisan maupun tulisan. Komunikasi teraupeutik Komunikasi teraupetik adalah: suatu pengalaman bersama antara perawat-klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. maksud komunikasi adalah untuk mempengaruhi perilaku oran g lain. Hubungan teraupetik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun perawat yang diidentifikasikan dalam empat tindakan yang harus diambil antara perawat-klien yaitu: Tindakan diawali perawat Respon reaksi dari klien Interaksi di mana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan Transaksi di mana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk mencapai tujuan hubungan. Kaltmer, dkk (1995): komunikasi teraupetik terjadi dengan tujuanmenolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang profesional dengan menggunakan pendekatan personal berdasarkan perasaan dan emosi. Di dalam komunikasi teraupetik ini harus ada unsur kepercayaan. Komunikasi terupetik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan pasien,k dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan penyembuhan pasien Komunikasi theraupetik termasuk komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antara orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal dan nonverbal. (Mulyana 2000) Persoalan mendasar dari komunikasi theraupetik adalah adanya saling kebutuhan antara perawat dan pasien, perawat membantu pasien dan pasien menerima bantuan. Tujuan komunikaksi theraupetik 1. membantu pasien untuk memperjelas danmengurangi beban perasaaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yag ada bila pasien percaya pada hal-hal yang diperlukan 2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tundakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya. 3. mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri dalam hal peningkatan derajat kesehatan 4. mempererat hubungan atau interaksi antara klien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara profesional dan proporsional dalam rangka membantu penyelesaian masalah klien.