PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang
memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan
mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi
untuk mencegah timbulnya penyakit, deteksi dini, menjaga
keseimbangan fungsi tubuh dengan membatasi adanya
penyakit.Selama 20 tahun terakhir, ada beberapa perbedaan
pendapat tentang cara yang terbaik untuk promosi kesehatan.
Promosi kesehatan tradisional, dibuat untuk merubah perilaku
individu kearah gaya hidup yang lebih sehat dengan cara individu
merasa nyaman dengan lingkungannya (Gillies, 1998)
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks
bebas yang terjadi pada remaja dapat disebabkan oleh kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak yang disebabkan karena
kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh
pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab
itulah kadang kala anak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Perilaku seks bebas juga dapat terjadi jika remaja kurang
mempunyai pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu
ditambah lagi karena dorongan dari teman sebaya. Kadang teman
mempunyai pengaruh yang buruk dan memaksa mencoba sesuatu
yang baru sehingga mereka mencoba melakukan hubungan seks
dengan lawan jenis tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi.
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang
menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena
permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat
pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk
hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan
menjaga kelestarian keturunannya.
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang
dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang
masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja
tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber
yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian
informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi
mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena
berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan
sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas
seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology,
1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi
perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan
informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar
remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang
mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk
melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung
resiko dari hubungan seksual tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan
sedang berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja
berusaha mencari berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari
sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada umumnya
hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari
orang tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan
dari berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh,
misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas
dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau
internet.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan
kaum pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan
mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-
gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual,
yang berlangsung saat ini. Seiring perkembangan yang terjadi
sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah
seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan. Pandangan
sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas
merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui
dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap
suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya
secara perlahan-lahan harus diubah. Sudah saatnya pandangan
semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai
generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi,
penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit
yang sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang
keliru mengenai seksualitas.
Dewasa ini kita sering mendengar istilah pendidikan seks baik
melalui koran, majalah, radio, maupun televisi. Mungkin karena
banyaknya pendapat mengenai seks itu, membuat pengertiannya
menjadi semakin kabur, mungkin juga tambah simpang siur. Lebih
lanjut penyusun akan menyampaikan tentang pendidikan seksual
bagi remaja dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang di hadapi antara lain adalah:
1. Perubahan jasmani yang begitu cepat mengakibatkan
kegoncangan bagi remaja, karena pertumbuhan menyebabkan
remaja itu mulai menyukai lawan jenis.
2. Masalah hubungan dengan orang banyak, banyak orang tua
yang mengekang anak-anaknya untuk berbuat dan melakukan
sesuatu sehingga dalam hal ini remaja mengalami konflik dengan
orang tua.
3. Kenakalan remaja disebabkan oleh 2 faktor pertama, faktor
intern yang berasal dari diri pribadi dan atas kemauan remaja
sendiri untuk berbuat sesuatu yang mereka inginkan dan tanpa
paksaan dari orang lain.Kedua, faktor ekstern yang bisa timbul
karena pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah. Contoh
bentuk-bentuk kenakalan remaja antara lain adalah seks bebas,
penyalahgunaan narkotik, pelacuran dan tawuran.
C. TUJUAN
Tujuan pendidikan seks di ajarkan bagi remaja yaitu
sebagai berikut:
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai
perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional
yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan
dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran,
tuntutan dan tanggungjawab)
3. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai
moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional
dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku
seksual.
4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan
penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan
melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan
fisik dan mentalnya.
5. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap
seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang
berlebihan.
6. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat
membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif
dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri
atau suami, orangtua, anggota masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Promosi Kesehatan
A. Pengertian
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang
memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan
mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi
untuk mencegah timbulnya penyakit, deteksi dini, menjaga
keseimbangan fungsi tubuh dengan membatasi adanya
penyakit.Selama 20 tahun terakhir, ada beberapa perbedaan
pendapat tentang cara yang terbaik untuk promosi kesehatan.
Promosi kesehatan tradisional, dibuat untuk merubah perilaku
individu kearah gaya hidup yang lebih sehat dengan cara individu
merasa nyaman dengan lingkungannya (Gillies, 1998)
B. Tujuan
C. Sasaran
Sasaran Promosi Kesehatan tentang Seks Edukasi ini adalah
1) Remaja cowok maupun cewek
2) Para orang tua
D. Media
Media yang kami gunakan untuk promosi kesehatan tenteg
pendidikan seks ini adalah
1) Leaflet
2) Laptop
3) Lcd
Pinggul.
Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal
ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan
berkembangnya lemak di bawah kulit.
Payudara.
Seiring pinggul membesar maka payudara juga membesar dan
putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula
dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga
payudara menjadi lebih besar dan menjadi lebih bulat.
Kulit.
Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar,lebih tebal,
pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit
pada wanita tetap lebih lembut.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar
keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
Otot.
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat
akibanya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada
wanita.
Tujuan
Tujuan instruksional umum
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa
mampu menjelaskan dan memahami konsep, prinsip dan lingkup
promosi kesehatan
Tujuan instruksional khusus
Menjelaskan pengertian promosi kesehatan
Menjelaskan tujuan promosi kesehatan
Menjelaskan sasaran promosi kesehatan
Menjelaskan Prinsp-prinsip promosi kesehatan
Menjelaskan Media promosi kesehatan
Menjelaskan Sejarah promosi kesehatan
Menjelaskan lingkup promosi kesehatan dalam praktik
kebidanan menurut sasarannya bayi, anak balita, remaja, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, PUS/WUS,
klimakterium
Pokok bahasan
Konsep dan prinsip promosi kesehatan
Lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan
menurut sasarannya