http://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Program/program_jaminan_kesehatan
BPJS
http://www.jamsosindonesia.com/teropong/subdetail/bpjs-kesehatan_397/definisi-
bpjs-kesehatan-_24
Tujuan JKN
http://www.jamkesindonesia.com/topik/detail/asas--tujuan-dan prinsip
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2010/2
Bagaimana dengan rakyat miskin? Tidak perlu khawatir, semua rakyat miskin atau
PBI (Penerima Bantuan Iuran) ditanggung kesehatannya oleh pemerintah.
Sehingga tidak ada alasan lagi bagi rakyat miskin untuk memeriksakan
penyakitnya ke fasilitas kesehatan.
Sementara BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS
ini adalah perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes.
Begitupun juga BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari Jamsostek
(Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
Antara JKN dan BPJS tentu berbeda. JKN merupakan nama programnya,
sedangkan BPJS merupakan badan penyelenggaranya yang kinerjanya nanti
diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional).
DEFENISI JAMKESDA
Jamkesda adalah semacam jaminan kesehatan bagi orang2 tidakmampu..mirip
seperti Jamsostek ato Askes, tp yg ini khusus. kaloJamkesmas bisa digunakan tidak
hanya sekali, tp kalau Jamkesda hanyauntuk sekali dan hanya berlaku untuk
wilayah dimana dia tinggal saja.
JAMKESMAS
JAMKESMAS adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat bagimasyarakat miskin dan tidak mampu.2. TujuanTujuan dari
JAMKESMAS dibagi menjadi dua, yaitu :a. Tujuan umum yaitu terselenggaranya
akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruhmasyarakat miskin dan tidak
mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secaraefektif dan
efisien.b. Tujuan khususnya yaitu meningkatkan cakupan masyarakat dan
tidak mampu yang mendapatpelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya
dan di Rumah Sakit, serta meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin.3. SasaranSasaran program JAMKESMAS ini adalah
masyarakat miskin tidak mampu diseluruh indonesia dan yangtidak termasuk
sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya.
Seluruh keluarga dari pegawai tersebut akan mendapatkan asuransi jiwa selama
hingga usia mereka 21 tahun, dan untuk pegawai itu sendiri mereka mendapatkan
asuransi jiwa selama seumur hidup mereka. Aturan terbaru dari ASKES mengenai
jaminan kesehatan keluarga bertambah, dari semula empat orang (suami, istri dan
dua anak) sekarang bertambah menjadi berjumlah lima orang yaitu (suami, istri
dan tiga anak).
Bagian-bagian yang ada dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini terdiri
dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan hari tua
(JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Itu adalah beberapa macam asuransi kesehatan dari Pemerintah Indonesia, tentunya
juga dengan syarat dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Selain tersebut di
atas, banyak juga asuransi kesehatan swasta dengan berbagai bentuk dan ragamnya
juga. Ada beberapa manfaat kegunaan serta fungsi asuransi kesehatan ini bagi yang
mengikutinya.
- See more at: http://askep-net.blogspot.com/2013/05/jaminan-asuransi-
kesehatan.html#sthash.sfnHKMFD.dpuf
http://id.scribd.com/doc/48262492/DEFENISI-JAMKESDA#scribd
Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi
tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian
terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus
penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya
risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga
kerja.
Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat
terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal
dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga
kerja dan/atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial ini menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.
Definisi
Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan
tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan
sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian
penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55
tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Iuran Program Jaminan Hari Tua:
Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil
pengembangannya.
Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap
Berhenti bekerja yang telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun dan masa
tunggu 1 bulan
Pengertian
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus
dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi
hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-
risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun
mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga
pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja
yang berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.
Manfaat
3. Biaya Pengobatan/Perawatan
Rp 20.000.000,- (maksimum) dan Pergantian Gigi tiruan Rp. 2.000.000,-
(Maksimum)
4. Santunan Cacat
Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan upah
Total-tetap:
o Sekaligus: 70% x 80 bulan upah
o Berkala (24 bulan) Rp 200.000,- per bulan*
Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan
upah
5. Santunan Kematian
o Sekaligus 60% x 80 bulan upah
o Berkala (24 bulan) Rp. 200.000,- per bulan*
o Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-*
6. Biaya Rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan
harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan
ditambah 40% dari harga tersebut, serta biaya rehabilitasi medik maksimum
sebesar Rp 2.000.000,-
o Prothese/alat penganti anggota badan
o Alat bantu/orthose (kursi roda)
Definisi
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS
Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan
Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam
bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib
menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan
kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,-
santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman* dan santunan berkala .
Sektor Informal
Sektor Informal
Pengertian
Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah
orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha
ekonomi informal.
Tujuan
Jaminan Kematian (JK), terdiri dari biaya pemakaman dan santunan berkala
Jaminan Hari Tua (JHT), terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor,
beserta hasil pengembangannya
Kepesertaan
Sukarela
Iuran
Besaran Iuran
Sektor Konstruksi
Adalah Program Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi yang diatur melalui
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29
September 1999
Tahap Kepesertaan
Setiap Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek
Jasa Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan
semua tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang bekerja pada
proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM)
Adapun proyek - proyek tersebut meliputi :
Proyek-proyek APBD
Proyek-proyek APBN
http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/content/i.php?mid=3
Prinsip kegotongroyongan
peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi,
dan peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud
tanpa pandang bulu. Dengan demikian, melalui prinsip gotong-18 Buku Pegangan
Sosilaisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Prinsip nirlaba
kepentingan peserta.
hasil pengembangannya.
Prinsip portabilitas
peserta.
http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-
jkn.pdf
Landasan Hukum
http://irul45.blogspot.com/2010/04/pbb-dan-hak-asasi-manusia.html
http://www.jamkesindonesia.com/blog/detail/26/Attachment/Attachment/W
HA58_33-en.pdf#.VMbcwug462c
I. Kepersertaan
Beberapa engertian :
Peserta
Adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
Pekerja
Adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau
imbalan dalam bentuk lain.
Pemberi kerja
Adalag orang perseorangan pengusaha badan hukum, ataubadan
lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara
negara yang memperkerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji,
upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.
Peserta tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan bukan PBI
JKN dengan rincian sebagai berikut :
PELAYANAN
1. Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN,
yaitu berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta akomodasi
dan ambulans (manfaat non medis). Ambulans hanya diberikan untuk
pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
2. Prosedur Pelayanan
3. Kompensasi Pelayanan
Pola pemberian pelayanan kesehatan yang oleh BPJS Kesehatan adalah pola
rujukan berjenjang. Pola rujukan berjenjang adalah pola pemberian layanan
kesehatan dimana pelayanan primer diberikan oleh PPK tingkat I, namun apabila
diperlukan rujukan spesialistik akan dirujuk ke PPK lanjutan.
Jika ingin menggunakan fasilitas kesehatan lanjutan, yaitu rumah sakit yang
bekerjasama dengan BPJS, berikut ini langkah-langkahnya:
Siapkan Dokumen
Persiapkan dokumen-dokumen untuk berobat sebelum berangkat ke Rumah Sakit
tujuan antara lain:
1 Untuk pertama kali setiap peserta terdaftar pada satu fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan kabupaten/kota setempat
2 Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan selanjutnya peserta berhak
memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diinginkan
3 Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama tempat peserta terdaftar, kecuali berada di luar wilayah fasilitas kesehatan
tingkat pertama tempat peserta terdaftar, atau dalam keadaan kegawatdaruratan
medis
Catatan: Peserta dapat memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai
dengan alamat domisili terakhir (tidak harus sama dengan alamat pada KTP
Peserta).
1 pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan
Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
2 pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
(RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
3 pelayanan persalinan
4 pelayanan gawat darurat
5 pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar fasilitas
kesehatan
6 pemberian kompensasi khusus bagi peserta di wilayah tidak tersedia fasilitas
kesehatan memenuhi syarat
Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi apa saja?
Persalinan yang ditanggung adalah persalinan sampai dengan anak ketiga, tanpa
melihat anak hidup/meninggal.
Pelayanan Gigi dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang terdiri dari:
Dalam keadaan darurat pelayanan kesehatan dapat diakses pada fasilitas kesehatan
yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Apakah ada perbedaan perlakuan antara peserta kelas I, II, dan III?
Perbedaan antara peserta kelas I, II, dan III hanya terletak di manfaat non-
medisnya saja, seperti ruang inap jika peserta BPJS Kesehatan dirawat inap.
Sementara untuk manfaat medis, seperti mutu/kualitas obat, jumlah obat, kualitas
pelayanan dokter dan tenaga medis, tindakan medis yang dilakukan dalam
menangani penyakit peserta BPJS Kesehatan, serta manfaat medis lainnya, adalah
setara.
Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan
dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan
dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per
bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
4. Melapor kepada pengelola BPJS Kesehatan jika pindah domisili atau pindah
tempat kerja
PBI (Penerima Bantuan Iuran) adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin
dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya
dibayari pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. Peserta PBI
adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan
pemerintah.
1. 1) Administrasi pelayanan
kesehatan mencakup:
1. a) Administrasi pelayanan
8. h) Pelayanan darah
2. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan
iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
1. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan
ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya.
2. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai
Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota
keluarganya.
3. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai
Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota
keluarganya.
4. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil
golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya.
6. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan
iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.
c. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri
Sipil Golongan III dan Golongan IV beserta anggota keluarganya.
5. Pegawai pemerintah non pegawai negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil
Golongan III dan Golongan IV dan anggota keluarganya.
7. Peserta pekerja penerima upah bulanan lebih dari 2 (dua) kali PTKP dengan
status kawin dengan 2 (dua) anak dan anggota keluarganya.
8. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja dengan
iuran untuk manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.
http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-
jkn.pdf
http://www.jamsosindonesia.com/teropong/subdetail/bpjs-kesehatan_397/paket-
manfaat_125