Anda di halaman 1dari 25

Fungsi keseimbangan flora

normal pada traktus


gastrointestinal

Qari Ramadhan Amin


• Flora normal : kumpulan mikroorganisme
yang secara alami terdapat pada tubuh
manusia normal dan sehat.
• Umumnya dari jenis bakteri.
• Dapat menyebabkan penyakit bila
ditempatkan pada tempat yang tidak
semestinya atau ada faktor predisposisi
• flora normal juga dapat menimbulkan
penyakit pada kondisi tertentu.
ex:
-Streptococcus viridans subacute
bacterial endocarditis.
-Bacteroides yang normal terdapat di kolon
dapat menyebabkan peritonitis mengikuti
suatu trauma.
Asal Mula Mikrobiota Manusia
● Sampai waktu akan dilahirkan, janin tidak
mengandung mikroorganisme.
● janin manusia mula-mula memperoleh
mikroorganisme ketika lewat sepanjang
saluran lahir melalui kontak permukaan,
penelanan atau penghisapan
● Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi
lingkungan yang khusus, dihuni berbagai
macam mikroorganisme tertentu.
Berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan menjadi 2 jenis,
I. Mikroorganisme tetap/normal (resident
flora/indigenous)
● yaitu mikroorganisme tertentu yang biasanya
ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia
tertentu.
● Keberadaan nya selalu tetap, jika ada perubahan akan
kembali seperti semula. ---merupakan organisme
komensal.
● Ada yang bersifat mutualisme.: mendapatkan makanan
dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh
manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil
sintesis dari flora normal
2. Mikroorganisme sementara (transient flora)
● mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen
yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama
kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu.
● Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba- tiba
(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit .
● Flora sementara biasanya sedikit.
● Jika flora residen berubah, maka mikroba ini akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan
penyakit.
● Flora yang menetap diselaput lendir dan kulit dapat
mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen
( bacterial interference) dan mencegah penyakit
akibat gangguan bakteri melalui :
1. kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada
sel penjamu,
2. kompetisi untuk zat makanan,
3.penghambatan oleh produk metabolik atau racun,
4.penghambatan oleh zat antibiotik atau
bakteriosin (bacteriocins).
● Supresi flora normal akan menimbulkan tempat
kosong yang cenderung akan ditempati oleh
mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain
pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan
bisa menjadi patogen
● Flora normal biasanya ditemukan di bagian- bagian
tubuh manusia yang kontak langsung dengan
lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus,
saluran urogenital, mata, dan telinga.
● Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
Mikroflora normal pada
kulit,hidung,telinga,konjungtiva
• Bakteri patogen yang akan menginfeksi
kulit harus mampu bersaing dengan
mikroflora normal yang ada untuk
mendapatkan tempat kolonisasi serta
nutrien untuk tumbuh dan berkembang.
• ada sekitar 103-104 mikroorganisme/cm2
yang kebanyakan terletak pada stratum
korneum.
● Jumlah mikroorganisme kulit dapat berkurang
dengan desinfektan, namun flora secara cepat
muncul kembali dari kelenjar sebasea dan
keringat

● Staphylococcus epidermidis yang


bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat
menimbulkan penyakit saat mencapai tempat-
tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan
sendi prostetik (sendi buatan).
● Staphylococcus aureus, dapat
berkolonisasi transien di kulit, tapi dapat
menetap pada rongga hidung
( nasopharyng)
● Oropharyng dihuni sejumlah besar
S. aureus dan S. epidermidis dan Strep
α-hemolitik ( Streptococcus viridans).
● Flora liang telinga luar = flora kulit
● Liang telinga tengah dan dalam
biasanya steril
● Flora konjungtiva dalam keadaan normal
dikendalikan oleh aliran air mata, yang
mengandung lisozim.
Intestinal flora
• usus besar mengandung populasi mikroba
yang terbanyak. Diperkirakan jumlah
mikroorganisme di dalam spesimen tinja
adalah ± 1012-13 organisme per gram
• meliputi bakteri anaerob : Bacteroides sp,
Clostridium sp dan Lactobacillus. Dan
anerob fakultatif ( E.coli)
Flora normal usus
Flora normal Tr Genito urinarius
● Pada orang sehat, ginjal, ureter dan kandung kemih
bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada
umumnya dijumpai pada uretra bagian bawah pria
maupun wanita.
● Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada
urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang
terdapat pada kulit dan uretra.
● Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat
disimpulkan sebagai penyakit saluran urine
kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine
melebihi 105 sel/ml.
● Pria yang tidak di sirkumsisi sering dijumpai kuman
Mycobacterium smegmatis
● Vagina: Lactobacillus sp dan bakteri Doderlaein
● Penghuni utama vagina dewasa adalah lactobacilus yang
toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen
yang dihasilkan epitelium vagina, dan menghasilkan
asam.
● Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan
oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai
sebelum masa akil balig ataupun
setelah menopause .
● pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4
sampai 4,6.
Natural Flora Location:
Log10 cfu/gm or cm2
Mouth & Upper Respiratory Tract

• Enterobacteriaceae:
• (E.coli, Proteus vulgaris,
Klebsiella pneumoniae,
Enterobacter cloacae,
Serratia marcescens)
Bacteroides fragilis,
etc Clostridium
perfringens, etc
Fusobacterium
species
Peptostreptococcus
Gastrointestinal Tract
species
Enterococcus species
Mouth & Upper Respiratory Tract

Streptococcus salivarius
Streptococcus mitis
Staphylococcus epidermidis
Haemophilus species
Moraxella species
Peptostreptococcus species
Fusobacterium species
Eikenella corrodens
Sterile Body Sites
Central Nervous
system (CNS)

Internal Abdominal
Cavity & all Lungs
internal organs

Bladder
Mouth & Upper Respiratory Tract

Lactobacillus species
Prevotella species
Peptostreptococcus anaerobius
Porphyromonas melaninogenicus
Yeast (e.g. Candida species)
Gastrointestinal Tract

Genital Tract Bacterial vaginosus:


imbalance in vaginal microbiome
Mouth & Upper Respiratory Tract

Skin Staphylococcus epidermidis


Diphtheroids: Corynebacterium species
Micrococcus species
Propionibacterium species

Gastrointestinal Tract

Genital Tract
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai