Anda di halaman 1dari 30

Curriculum Vitae

 Name : KURNIA FITRI JAMIL


 Place of Birth : Medan, 8 February 1965
Education :
 Medical Doctor Graduate (dokter)/S1 : FK-UI (1992)
 Internist Graduate (Sp.PD)/ Sp-l : FK-UNPAD (2003)
 Health Magister Graduate (M.Kes)/S2 : FK-UNPAD (2004)
 Ph.D Graduate (Doktor) / S3 : FK-UGM (2016)
 Consultant of Tropical Med.Infectious Dis: Colegium Internal Medicine
Indonesia / KPTI / Sp.ll : FK-USU (2008)
 Fellowship of Indonesian Society Internal Medicine / FINASIM (2009)
 Email : kurnia_jamil@unsyiah.ac.id / WA,HP : 0811680955

Occupation:
- Lecturer of Internal Medicine, Medical Faculty of Syiah Kuala University, Aceh, Indonesia
- Head of Infectious Disease and Tropical Medicine Division
- Head & Consultant of HIV/AIDS dr. Zainoel Abidin General Hospital
- Head of Tropical Medicine and Infectious Disease Indonesia (PETRI) Aceh
- Head of Infection Control Indonesia (PERDALIN) Aceh
- Member of HIV/AIDS National, Ministry of Health Republic of Indonesia (2014 until now)
- Acessor of LAM-PTKes Indonesia (2017 – 2020)
FLORA NORMAL
Kurnia Fitri Jamil

Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala / RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh, Indonesia
HABITAT ALAM MIKROORGANISME

1.TANAH
- bakteri penghasil spora
2. AIR
yang tercemar dg urine & feses manusia (Salmonella
sp, Shigella sp, Vibrio sp)
3. UDARA
dipengaruhi UV, ozon dan kering
4. MAKANAN
INTERAKSI MIKROBA

• Kompetisi
• Simbiosis : mutualisme, komensalisme,
parasitisme
HUBUNGAN HOSPES-KUMAN

DITENTUKAN OLEH KESEIMBANGAN

VIRULENSI KUMAN

DAYA TAHAN TUBUH


• Flora normal : kumpulan mikroorganisme yang
secara alami terdapat pada tubuh manusia
normal dan sehat.
• Umumnya dari jenis bakteri.
• Dapat menyebabkan penyakit bila ditempatkan
pada tempat yang tidak semestinya atau ada
faktor predisposisi
• flora normal juga dapat menimbulkan penyakit
pada kondisi tertentu.
ex:
- Streptococcus viridans subacute bacterial
endocarditis.
- Bacteroides yang normal terdapat di kolon
dapat menyebabkan peritonitis mengikuti
suatu trauma.
ASAL MULA MIKROBIOTA MANUSIA

 Sampai waktu akan dilahirkan, janin tidak


mengandung mikroorganisme.
 janin manusia mula-mula memperoleh
mikroorganisme ketika lewat sepanjang saluran
lahir melalui kontak permukaan, penelanan atau
penghisapan
 Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi
lingkungan yang khusus, dihuni berbagai
macam mikroorganisme tertentu.
Berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan menjadi 2 jenis,

I. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)


 yaitu mikroorganisme tertentu yang biasanya ditemukan
pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu.
 Keberadaan nya selalu tetap, jika ada perubahan akan
kembali seperti semula. ---merupakan organisme
komensal.
 Ada yang bersifat mutualisme.: mendapatkan makanan
dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia,
dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis
dari flora normal
Berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan menjadi 2 jenis,

2. Mikroorganisme sementara (transient flora)


 mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen
yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama
kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu.
 Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba
(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, tidak menimbulkan penyakit .
 Flora sementara biasanya sedikit.
 Jika flora residen berubah, maka mikroba ini akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan
penyakit.
 Flora yang menetap diselaput lendir dan kulit dapat
mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen ( bacterial
interference) dan mencegah penyakit akibat gangguan
bakteri melalui :
1. kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada
sel penjamu,
2. kompetisi untuk zat makanan,
3. penghambatan oleh produk metabolik atau racun,
4. penghambatan oleh zat antibiotik atau
bakteriosin (bacteriocins).
 Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong
yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme
dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa
bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen
 Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian
tubuh manusia yang kontak langsung dengan
lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran
urogenital, mata, dan telinga.
 Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
Mikroflora normal pada kulit, hidung, telinga,
konjungtiva

• Bakteri patogen yang akan menginfeksi


kulit harus mampu bersaing dengan
mikroflora normal yang ada untuk
mendapatkan tempat kolonisasi serta
nutrien untuk tumbuh dan berkembang.
• ada sekitar 103-104
mikroorganisme/cm2 yang kebanyakan
terletak pada stratum korneum.
 Jumlah mikroorganisme kulit dapat berkurang
dengan desinfektan, namun flora secara cepat
muncul kembali dari kelenjar sebasea dan
keringat
 Staphylococcus epidermidis yang
bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat
menimbulkan penyakit saat mencapai tempat-
tempat tertentu seperti katup jantung buatan
dan sendi prostetik (sendi buatan).
 Staphylococcus aureus, dapat berkolonisasi transien di
kulit, tapi dapat menetap pada rongga hidung
(nasopharyng)
 Oropharyng dihuni sejumlah besar S. aureus dan
S. epidermidis dan Strep α-hemolitik ( Streptococcus
viridans).
 Flora liang telinga luar = flora kulit
 Liang telinga tengah dan dalam biasanya steril
 Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan
oleh aliran air mata, yang mengandung
lisozim.
INTESTINAL FLORA

• usus besar mengandung populasi mikroba


yang terbanyak. Diperkirakan jumlah
mikroorganisme di dalam spesimen tinja
adalah ± 1012-13 organisme per gram
• meliputi bakteri anaerob : Bacteroides sp,
Clostridium sp dan Lactobacillus. Dan
anerob fakultatif ( E.coli)
Flora normal usus
Flora normal Tr Genito urinarius

 Pada orang sehat, ginjal, ureter dan kandung kemih


bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada
umumnya dijumpai pada uretra bagian bawah pria
maupun wanita.
 Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada
urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang
terdapat pada kulit dan uretra.
 Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat
disimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali
jumlah mikroorganisme di dalam urine
melebihi 105 sel/ml.
 Pria yang tidak di sirkumsisi sering dijumpai kuman
Mycobacterium smegmatis
 Vagina: Lactobacillus sp dan bakteri Doderlaein
 Penghuni utama vagina dewasa adalah lactobacilus
yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah
glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan
menghasilkan asam.
 Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan
oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum
masa akil balig ataupun setelah menopause .
 pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar
4.4 sampai 4,6.
Normal Vaginal Gram Stain

24
Natural Flora Location:
Log10 cfu/gm or cm2
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract

Enterobacteriaceae:
(E.coli, Proteus vulgaris, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter
cloacae, Serratia marcescens)
Bacteroides fragilis, etc
Clostridium perfringens, etc
Fusobacterium species
Peptostreptococcus species
Enterococcus species

Gastrointestinal Tract
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract

Streptococcus salivarius
Streptococcus mitis
Staphylococcus epidermidis
Haemophilus species
Moraxella species
Peptostreptococcus species
Fusobacterium species
Eikenella corrodens
Sterile Body Sites
Central Nervous
system (CNS)

Internal Abdominal
Cavity & all Lungs
internal organs

Bladder
NORMAL FLORA: Mouth & Upper Respiratory Tract

Lactobacillus species
Prevotella species
Peptostreptococcus anaerobius
Porphyromonas melaninogenicus
Yeast (e.g. Candida species)
Gastrointestinal Tract

Genital Tract Bacterial vaginosus:


imbalance in vaginal microbiome
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai