DI SUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan
yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan yang di harapkan.
Dalam makalah yang berjudul “Flora Normal Pada Tubuh Manusia” ini,
saya membahas beberapa hal mengenaipengertian flora normal, flora normal pada
tubuh manusia (saluran nafas dan mulut,saluran pencernaan,uretra,vagina,mata
(konjuctiva),kulit, hidung, dan telinga, serta bakteri pada darah dan jaringan), dan
peranan flora normal.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu juga saya sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi perbaikan di
masa depan. Akhirnya, saya berharap semoga tugas ini menjadi bahan penilaian
dan berguna bagi pembacanya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Bab II Isi
A. Mikroorganisme
B. Pengertian Flora Normal
C. Flora Normal pada Tubuh Manusia
1. Flora Normal pada Saluran Nafas dan Mulut
2. Flora Normal pada Saluran Pencernaan
3. Flora Normal pada Uretra
4. Flora Normal pada Vagina
5. Flora Normal pada Mata (Konjuctiva)
6. Flora Normal pada Kulit, Hidung, dan Telinga
7. Bakteri pada Darah dan Jaringan
D. Peranan Flora Normal
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Flora normal adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan
selaput lendir/mukosa manusia yang sehat maupun sakit. Pertumbuhan flora
normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu, kelembaban,
nutrisi dan adanya zat penghambat. Keberadaan flora normal pada bagian
tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena
menghasilkan suatu zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain. Adanya flora normal pada bagian tubuh tidak selalu menguntungkan,
dalam kondisi tertentu flora normal dapat menimbulkan penyakit, misalnya
bila terjadi perubahan substrat atau berpindah dari habitat yang
semestinya.Flora dalam tubuh manusia dapat manetap atau transient.
Mikroba yang menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan
penyakit dan mungkin menguntungkan bila ia berada pada lokasi yang
semestinya dan tanpa adanya keadaan abnormal (Tiara. Y, dkk, 2014).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan yang dapat di capai dengan adanya rumusan masalah diatas ialah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari mikroorganisme.
2. Mengetahui pengertian dari flora normal
3. Mengetahui jenis-jenisflora normal pada bagian-bagian tubuh manusia
4. Mengetahui peranan flora normal
BAB II
ISI
A. Mikroorganisme
Menurut (Tjita. J, 2005), Secara garis besar flora normal dapat dibagi
menjadi 2 golongan:
1) Flora residen
Kuman yang sudah berada di suatu bagian tubuh, apabila dilakukan
eradikasi maka kuman ini akan hidup lagi.
2) Flora transien
Kuman yang berada di suatu lokasi tubuh untuk jangka waktu pendek
(beberapa jam, hari atau minggu). Kuman ini bisa bersifat apatogen atau
bisa menjadi patogen bila keadaan memungkinkan, kuman ini berasal
dari lingkungan, tidak menyebabkan penyakit, tidak akan berada di
tubuh untuk selamanya.
Menurut (Tjita. J, 2005), Saluran pencernaan bayi yang baru lahir bersifat
steril. Saluran pencernaan tercemar kuman melalui makanan. Seorang bayi
yang minum ASI, mikroorganisme dalam saluran pencernaan yang
terbanyak adalah Streptococcus dan Lactobacillus. Jenis bakteri yang ada
dalam usus akan berubah sesuai dengan perubahan jenis makanan dari bayi
sampai dewasa. Pada orang dewasa 96-99% kuman dalam saluran
pencernaan adalah kuman anaerob seperti: Bacterioides, Clostridium
perfringens. Di daerah lambung memiliki pH 2-3, Apakah terdapat kuman
di dalam suasana asam lambung? Salah satu kuman yang ditemukan pada
suasana asam lambung adalah Gram negative bacterium Helicobacter
pylori. H. pylori mengandung enzim urease yang mengkonversi urea
menjadi ammonia dan karbondioksida. H pylori menimbulkan tukak peptic.
Beberapa ahli mikrobiologi memasukan ke dalam flora normal karena
melindungi anak dari diare dan penyakit esophagus.
Menurut (Tjita. J, 2005), Bakteri yang sering ditemukan pada kulit adalah
sebagai berikut: Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus,
Micrococcus species, Propionilbacterium spesies, Non patogen Neisseria
spesies, Alfa-hemolitik dan non hemolitik Streptococcal, Peptostreptococcus
spesies, sejumlah kecil Candida spesies, Acinebacter spesies..
Staphylococcus aureus hanya menetap di hidung dan kemungkinan juga
menetap di perineum. Pada permukaan kulit sering ditemukan kuman
transient, hal ini disebabkan kulit berhubungan langsung dengan udara luar.
Cuci tangan dapat mengurangi jumlah kuman sampai 90% dan jumlah
bakteri akan kembali ke jumlah semula setelah 8 jam. Flora telinga luar
sama dengan flora normal kulit. Telinga tengah dan dalam biasanya steril.
Menurut (Tjita. J, 2005), Pada keadaan normal darah dan jaringan berada
dalam keadaan steril. Kadang- kadang karena tindakan manipulasi ringan
seperti mengunyah, menyikat gigi, cabut gigi dapat menyebabkan flora
normal mulut masuk kedalam darah. Dalam keadaan normal kuman ini juga
dapat dimusnahkan oleh sistim kekebalan tubuh. Hal ini juga berlaku untuk
flora normal bagian tubuh lain. Pada keadaan abnormal seperti pasien
dengan katub jantung buatan, atau penyakit diabetes atau penyakit yang
menyebabkan penurunan kekebalan tubuh , kuman dapat memulai
kolonisasi dan akhirnya menginfeksi pasien yang bersangkutan.
D. Peranan Flora Normal
A. Kesimpulan
B. Saran
Tiara. Y, dkk. (2014). Identifikasi Bakteri Flora Normal Mukosa Hidung dan
Saliva Pada Penambang Emas (Tromol) di Kelurahan Poboya Kecamatan
Palu Timur Sulawesi Tengah. Palu: Sulawesi Tengah.
Tjita, J. (2005). Flora Normal. Jakarta Timur: STIKES Istara Nusantara Jakarta.