FLORA NORMAL
Disusun Oleh :
Juliana Hutagalung
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak
hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara
alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota.
Selain itu juga disebutkan bahwa flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang
secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal
yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur,
dan protozoa juga dapat ditemukan pada orang sehat. Untuk dapat menyebabkan penyakit,
mikroorganisme patogen harus dapat masuk ke tubuh inang, namun tidak semua
pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh inang dapat menyebabkan penyakit. Banyak
mikroorganisme tumbuh pada permukaan tubuh inang tanpa menyerang jaringan tubuh dan
merusak fungsi normal tubuh. Flora normal dalam tubuh umumnya tidak patogen, namun
pada kondisi tertentu dapat menjadi patogen oportunistik (2). Penyakit timbul bila infeksi
menghasilkan perubahan pada fisiologi normal tubuh. Mikroorganisme tidak saja terdapat
dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril
atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia langsung berhubungan
dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia
disebut flora normal atau mikrobiota
B. Tujuan
Untuk menjelaskan flora normal pada tubuh manusia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Flora Normal
Flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada
tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh
manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat
ditemukan pada orang sehat.
Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi lingkungannya yang khusus, dihuni
berbagai macam mikroorganisme tertentu. Sebagai contoh, di rongga mulut berkembang
populasi mikrobe alamiah yang berbeda dengan yang ada di usus. Dalam waktu singkat,
bergantung kepada faktor-faktor seperti berapa seringnya dibersihkan, nutrisinya,
penerapan prinsip - prinsip kesehatan, serta kondisi hidup, maka anak tersebut
akan mempunyai mikrobiota normal yang macamnya sama seperti yang ada pada orang
dewasa.
Walaupun seorang individu mempunyai mikrobiota yang normal, seringkali terjadi
bahwa selama hidupnya terdapat fluktuasi pada mikrobiota ini disebabkan oleh keadaan
kesehatan umum, nutrisi, kegiatan hormon, usia, dan banyak faktor lain(1).
Bagian dari mikrobiota normal kulit juga adalah Gram-positive pleomorphic rods
yang disebut diphtheroid. Beberapa diphtheroid, seperti Propionibacterirun acnes biasanya
anaerobik dan menghuni folikel rambut. Pertumbuhan mereka didukung olehsekresi dari
kelenjar minyak (sebum), yang merupakan faktor penyebab jerawat. Bakteri
inimenghasilkan asam propionat, yang membantu menjaga pH rendah kulit, umumnya
antara 3dan 5. Diphtheroid lain, seperti Corynebacterium xerosis, tergolong aerobik dan
menempatipermukaan kulit. Sebuah yeast, Malassezia furfur mampu tumbuh disekresi
kulit berminyak dan dianggap bertanggung jawab atas kondisi kepala berketombe. Sampo
anti ketombe mengandung ketoconazole antibiotik atau pyrithione zinc atau selenium
sulfida yang aktif melawan ragi ini(1).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada
tubuh manusia normal dan sehat. Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada
permukaan tubuh bersifat komensal. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada
manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan
hidupsecara normal. Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit
pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive)
karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan.
2. Mata merupakan organ yang sebagian besar lapisannya berupa mukosa
pada konjungtiva. Flora normal pada mata memiliki peran sebagai pencegah
kolonisasi kuman patogen dan kemungkinan terjadinya penyakit. Mekanisme
pencegahan tersebut dilakukan melalui mekanisme interferensi.
Mikroorganisme yang dapat ditemukan adalah Corynebacterium xerosis,
Staphylococcus epidermidis, Streptococcus non hemolitik, Neisseria sicca, dan
Moraxella. Untuk mendeteksi adanya flora normal pada mata dapat dilakukan
melalui pemeriksaan airmata.
3. Flora normal pada saluran pernapasan biasanya berada pada hidung dan
laring, dengan spesies dominan anggota Staphylococcus (baik S. epidermis atau S.
aureus) yang menetap, dan anggota Streptococcus. Mikroorganisme patogen yang
biasanya tetap ada pada individu sehat adalah Haemophillus influenza, Diplococcus
pneumonia, Neisseria meningitides, dan Streptococcus pyogenes.
4. Pada saluran pencernaan, mikroorganisme tumbuh mulai dari mulut sampai
kolonatau usus besar, walaupun biasanya pada esofagus dan lambung bersifat steril.
Dalam mulut, spesies dominan mikroorganismenya adalah Strepcoccus sanguinis
dan S.Aureus yang menyebabkan kerusakan pada gigi karena aktivitasnya.
Selebihnya mikroorganisme dominan yang dapat hidup pada saluran pencernaan,
terutama pada usus besar adalah bakteri E. Coli, karena ketersediaan makanan dan
nutrisi dalam organnya.
5. Kulit merupakan barier / perlindungan pertama bagi tubuh, melindungi tubuh agar
mikrooorganisme tidak masuk ke dalam tubuh. Kulit manusia secara umum bukanlah
tempat tinggal bagi kebanyakan mikroorganisme, tetapi kulit dapat
mendukung pertumbuhan mikroba tertentu yang ditetapkan sebagai bagian flora
normal kulit. Flora normal di kulit dikategorikan menjadi dua jenis yaitu
mikroorganisme resident(menetap) contohnya: Staphylococcus epidermisdis),
dan transient (sementara) contohnya: S.aureus.
DAFTAR PUSTAKA
1. Norcelina, Sally W dan Nur Rahmasari. 2017. Makalah Mikrobiologi “Flora Normal Pada
Tubuh Manusia”. Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako Palu : Palu, Sulawesi Tengah.
2. Rini, Chylen Setiyo dan Jamilatur Rohmah. 2020. Buku Ajar Mata Kuliah Bakteriologi
Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. UMSIDA Press : Sidoarjo, Jawa
Timur.