Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“FLORA NORMAL TUBUH MANUSIA”

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Intan Maudatus Syafiyah (180210103017)
Rinda Saputri (180210103045)
Verna Nur Rohmah Zain (180210103069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam tubuh manusia terdapat ribuan mikroorganisme yang
mendiamiberbagai tempat dalam tubuh. Mikroorganisme adalah
organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroorganisme biasanya dapat ditemukan pada
tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan dan di segala lingkungan
hidup manusia. Mikroorganisme terdapat di dalam tanah, di lingkungan
akuatik, atmosfer (udara) dan juga makanan. Beberapa mikroorganisme
tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal dan
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara.
Mikroorganisme mempunyai sifat dan karakteristik masing-masing.
Hal ini dapar di sesuaikan dengan tempat yang didiaminya pada organ
manusia , yang kemudian di sesuaikan dengan fungsi serta peranannya.
Terdapat beberapa mikroorganisme yang berperan sebagai patogen atau
mikroorganisme yangmerugikan, ada yang bersifat parasit, dan ada pula yang
dapat memberikan efekpada tubuh manusia dalam jangka waktu yang cukup
lama. Mikroorganisme tersebut dapat berupa bakteri, jamur maupun virus.
Mikroorganisme yang mendiami tubuh manusia sehat ini
biasa disebut sebagai flora normal pada tubuh manusia. Flora normal
diperolehdengan cepat setelah bayi lahir, dan dapat mengalami perubahan
terus-menerusselama masa pertumbuhan terkait umur, gizi dan lingkungan
individu. Misalnya pada bayi yang diberi ASI langsung dapat ditemukan
streptokokus danlactobacilli pada saluran pencernaannya, sedangkan yang
diberi minum botolmenunjukkan rentang organisme.yang lebih luas dan
banyak. Flora normal dapat ditemukan di banyak bagian dari tubuh manusia
termasuk kulit (terutama daerah lembab, seperti pangkal paha dan di antara
jari kaki), saluran pernafasan (terutama hidung), saluran kemih, dan saluran
pencernaan (terutama mulut dan usus besar). Di sisi lain, area tubuh seperti
otak, sistem peredaran darah dan paru-paru dimaksudkan untuk tetap steril
(bebas mikroba).
Dengan itulah makalah ini disusun untuk membahas mikroorganisme
penghuni tubuh manusia, sehingga dapat mengetahui hubungan antara
manusia dan flora mormal pada tubuh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Apa pengertian flora normal pada tubuh manusia ?
2. Bagaimana asal mula flora normal pada tubuh manusia ?
3. Bagian manakah letak penyebaran flora normal pada tubuh manusia ?
4. Bagaimana dampak positif dan negatif flora normal pada tubuh manusia ?
5. Apa saja pengelompokan flora normal pada tubuh manusia ?
6. Apa faktor yang mempengaruhi flora normal pada tubuh manusia ?
7. Bagaimana cara pencegahan flora normal patogen pada tubuh manusia ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian flora normal pada tubuh manusia.
2. Untuk mengetahui asal mula flora normal pada tubuh manusia.
3. Untuk mengetahui letak penyebaran flora normal pada tubuh manusia.
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif flora normal pada tubuh
manusia.
5. Untuk mengetahui pengelompokan flora normal pada tubuh manusia.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi flora normal pada tubuh
manusia.
7. Untuk mengetahui cara pencegahan flora normal patogen pada tubuh
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Flora Normal Tubuh Manusia


Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Mikroorganisme ini
ditemukan secara alamiah pada manusia. Tempat paling umum dijumpai flora
normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut,
saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital. Keberadaan
flora normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam
pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain. Adanya flora normal pada bagian tubuh
tidak selalu menguntungkan, dalam kondisi tertentu flora normal dapat
menimbulkan penyakit, misalnya bila terjadi perubahan substrat atau berpindah
dari habitat yang semestinya (Lestari dan Hartati,2017:49-50).
Flora normal adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit
dan selaput lendir/mukosa manusia yang sehat maupun sakit. Pertumbuhan
flora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu, kelembaban,
nutrisi dan adanya zat penghambat. Keberadaan flora normal pada bagian
tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena
menghasilkan suatu zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain
(Tiara, dkk, 2014: 10).
Flora dalam tubuh manusia dapat menetap atau transient. Mikroba yang
menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan penyakit dan mungkin
menguntungkan bila ia berada pada lokasi yang semestinya dan tanpa adanya
keadaan abnormal. Mereka dapat menyebabkan penyakit bila karena keadaan
tertentu, berada di tempat yang tidak semestinya, atau bila ada faktor
predisposisi (Lestari dan Hartati,2017:50).
2. Asal Mula Flora Normal Pada Tubuh Manusia
Sebelum lahir tubuh manusia dan hewan tidak mengandung
mikroorganisme. Di dalam uterus, fetus mamalia berada dalam cairan amnion
dan terlindungi dari mikroba melalui mekanisme pertahanan ibu atau induk.
Secara alami, bayi yang baru lahir memperoleh mikroorganisme pada saat
melewati saluran kelahiran, terutama vagina.
Setelah lahir, kulit, membran mukosa, saluran intestinal secara cepat
dihuni oleh kolonisasi dalam jumlah besar mikroorganisme tidak patogen (non
pathogenic microorganism). Dengan kontak langsung, makan, bernafas, bayi
mendapatkan flora normal. Bayi memperoleh flora normal dari air susu ibu
atau induknya. Mikroorganisme tersebut hidup komensal. Kebanyakan
mikroba asli di dalam tubuh manusia bersifat komensal, yaitu mereka
memanfaatkan hubungan dengan inang tetapi inang tidak terpengaruh. Mikroba
komensal memperoleh makanannya dari sekresi dan buangan produk produk
dari manusia (Murwani,2015:27-28).

3. Bagian Tubuh Manusia Yang Terdapat Flora Normal


Setiap bagian permukaan tubuh mempunyai flora normal tersendiri.
Daerah yang biasanya dihuni oleh flora normal adalah:
a. Kulit
Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari
benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena
tidak sesuai untuk pertumbuhannya. Pada umumnya bakteri pada kulit mampu
bertahan hidup karena kulit mengeluarkan substansi yang diperlukan oleh
bakteri. Bakteri banyak dijumpai pada lapisan luar epidermis dan membentuk
epidermis pada permukaan sel yang mati. Mikroorganisme tersebut antara lain:
spesies staphylococcus aureus dan sianobakteri aerobic. Kemudian di dalam
kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerob lipofilik seperti
Propionibacterium acnes penyebab jerawat.
b. Hidung dan nasofaring
Bakteri yang terdapat di dalam hidung adalah difteroid, Staphylococcus
aureus dan S. epidermidis. Di dalam hulu kerongkongan hidung terdapat
bakteri Branhamella catarrhalis dan Haemophilus influenza.

c. Mulut
Microbial yang tumbuh di mulut disebabkan oleh adanya kelembapan,
makanan yang terlarut secara konstan. Microbial mulut berawal mulai saat bayi
lahir dimana rongga mulut mengandung berbagai macam nutrisi dan air liur.
Air liur terdiri atas asam amino, protein, lipid, karbohidrat dan senyawa
-senyawa anorganik. Oleh karena itu air liur merupakan medium yang sangat
baik sebagai sumber nutrisi bagi mikroba. Beberapa jam setelah lahir terdapat
peningkatan jumlah mikroorganisme terutama yang ada di dalam rongga mulut.
Mikroorganisme tersebut antara lain: genus Streptococcus, Neisseria,
Veillonella, Actinomyces dan Lactobacillus.
Pada permukaan gigi terdapat dua spesies bakteri yaitu Streptococcus
sanguis dan S. mutan. S. mutan diduga sebagai penyebab kerusakan gigi atau
pembusuk gigi. Keduanya menghasilkan polisakarida ekstraseluler yang
bekerja seperti perekat mengikat sel-sel bakteri menjadi satu dan melekatkan
bakteri pada permukaan gigi.
d. Orofaring (Oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri
Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid, tetapi kelompok
bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah Streptococcus
hemolitik, yang juga dinamakan Streptococcus viridans. Biakan yang
ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanya Branchamella
catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur Pneumokokus avirulen
(Streptococcus pneumonia).
e. Perut
Pada umumnya isi perut bersifat steril dari mikroba karena adanya asam
hidroklorat yang disekresikan oleh lambung. Pada mulanya jumlah bakteri
meningkat pada makanan setelah ditelan.. kemudian jumlahnya akan segera
menurun setelah disekresikannya gerak lambung dan pH. Pada usus dua belas
jari mengandung beberapa bakteri diantaranya kokus dan bacillus gram positif.
Diantara usus dua belas jari dan ileum terdapat spesies-spesies enterococcus,
lactobacillus, difteroid dan khamir. Sedangkan pada ileum ditemukan bakteri
anaerobic dan enterobacter.
f. Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (usus dua belas jari) mengandung beberapa
bakteri. Di antara yangada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram
positif. Didalam jejunum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil, di
antara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung)kadang kala
dijumpai spesies-spesies Enterokokus, Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir
Candidaalbicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian
usus kecil yang jatuh(ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada
usus besar. Bakteri anaerobik danenterobakteri mulai nampak dalam jumlah
besar.
g. Usus Besar
Populasi terbanyak mikroba didapatkan pada colon atau usus besar.
Diperkirakan terdapat mikroorganisme dalam specimen tinja kurang lebih 10
organisme per gram. Ada lebih dari 300 kali lebih banyak bakteri anaerob
daripada bakteri aerob fakultatif yang berada dalam tinja. Bacillus gram
negative yang ada meliputi spesies Bacteroides dan spesies fusobacterium.
Bacillus gram negative diwakili oleh spesies-spesies Clostridium
termasuk Clostridium perfringens serta spesies lactobacillus. Spesies-spesies
anaerobic fakultatif yang terdapat pada usus tergolong dalam genus
Escherichia. Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter.
h. Saluran Kemih Kelamin
Pada orang sehat mikroorganisme tidak ditemukan pada saluran ginjal,
ureter, maupun kandung kemih. Namun pada uretra dijumpai mikroorganisme
dan akan berkurang jumlahnya karena efek antibakterial. Pada vagina dewasa
terdapat bakteri Lactobacillus, bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan
oleh epithelium vagina dan proses tersebut menghasilkan asam.
Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebabkan oleh kegiatan
indung telur. Peristiwa ini tidak dijumpai pada masa sebelum pubertas dan
setelah menopause. Akibat dari perombakan glikogen pH di dalam vagina
berkisar 4.4 sampai 4,6. Mikroorganisme yang terdapat pada vagina adalah
Enterococcus dan Candida albicans.
i. Mata
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium
xerosis), S. epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil
gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali
juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air
mata, yang mengandung lisozim.
j. Telinga
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat
dijumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negatif
termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan kadang-
kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril
(Murwani,2015:51-53).
k. Bakteri di Darah dan Jaringan
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadang-kadang
karena manipulasisederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi,
flora komensal dari mulut dapatmasuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan
normal mikroorganisme tersebut segeradimusnahkan oleh sistem kekebalan
tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring,saluran cerna dan
saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung
abnormal,atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada
pembentukan koloni dan infeksi.

Jalur Masuk Mikroorganisme kedalam Tubuh


1. Saluran Pernafasan
Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme
infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk
partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak,
tuberkulosis, dan cacar air.

2. Saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme patogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan
oleh asam klorida (HCL) dan enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan
enzim di usus halus. Mikatroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan
penyakit. Misalnya demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera.
Patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke
inang lainnya melalui air, makanan, atau jari-jari tangan yang terkontaminasi.

3. Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,
folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain
memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui
penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute perenteral.
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi
parenteral.
4. Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme.
Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi
mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan
Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi.
Hasil fermentasi metabolisme menghidrolisis sukrosa menjadi komponen
monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang
difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bateri dan dekstran menempel pada
permukaan gigi dan membentuk plak gigi.
Populasi bakteri plak didominasi oleh
Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena
plak sangat tidak permeable terhadap saliva,
maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri
tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara
perlahan akan melunakkan enamel gigi tepat
plak tersebut melekat.
4. Dampak Positif dan Negatif Flora Normal Pada Tubuh Manusia
 Dampak Positif Flora Normal
 Bakteri Kulit memproduksi asam lemak yang dapat mencegah invasi
bakteri spesies lain.
 Bakteri intestinal dalam metabolismenya menghasilkan produk
ekstraseluler yang bersifat anti bakteri seperti bakteriosin, kolisin yang
dapat mencegah keberadaan bakteri lain.
 Bakteri Lactobacillus vaginal, menghambat pertumbuhan patogen dengan
cara memproduksi asam laktat sehingga sana vaginal menjadi
asam.Candida albicans vaginal menjaga lingkungan dengan tingkat
keasaman yang dapar menghambat pertumbuhan bakteri lain.Candida
albicans merupakan salah satu organisme yang bertindak sebagai flora
normal pada tubuh manusia dan tidak berbahaya. Namun, Candida
albicans juga merupakan jamur yang paling banyak menyebabkan infeksi
pada manusia. Infeksinya bersifat lokal seperti infeksi oral dan vaginal
(Hidayat, dkk, 2012: 176).
 Bakteri flora normal secara kompetitif terhadap patogen dalam hal adhesi
pada reseptor hospes.
 Bakteri flora normal secara kompetitif terhadap patogen dalam hal nutrisi
yang diperoleh dari hospes.
 Di dalam saluran gastrointestinal, mikroba flora normal membantu dalam
memfermentasi bahan yang tidak diperlukan tubuh, memecah
karbohidrat yang sulit didigesti, pembentukan vitamin yang diburuhkan
tubuh, seperti vitamin B yang penting dalam metabolisme, dan vitamin K
yang penting dalam proses pembekuan darah. Bakteri intestinal
memproduksi asam yang berguna untuk proses metabolisme hospes.
 Stimulasi antigenik oleh flora normal menunjang perkembangan sistem
imun secara normal, terutama saat individu kontak pertama dengan flora
normal. Dalam hal ini flora normal berfungsi sebagai priming immune
system.
 Mikroba adalah pemakan sisa menggunakan bahan buangan, ini terjadi
pada bakteri di dalam usus.
 Bakteri di usus dapat mensintesis vitamin-vitamin B, vitamin E dan
vitamin K. vitamin tersebut sangat bermanfaat bagi manusia.

 Dampak Negatif Flora Normal


 Apabila individu menggunakan antibiotik tanpa aturan maka akan terjadi
pertumbuhan flora normal yang berlebihan. Pertumbuhan flora normal
yang berlebihan dapat menyebabkan flora normal menjadi relatif patogen
dan dapat menyebabkan penyakit.
 Individu yang menderita AIDS, sistem kekebalan menurun karena virus
menyerang sel-sel imunitas. Sehingga flora normal dalam tubuh akan
menyebabkan penyakit.
 Streptococcus mutáni, Phorplyremionas ginggitvalis, Actinomyces tissu,
A. naeslundii merupakan bakteri komensal pada rongga mulut yang dapat
menyebabkan plak gigi. Apabila gigi tidak dibersihkan setiap hari dapat
mengeras menjadi kalkulus (tartar). Bakteri-bakteri tersebut juga
menghasilkan asam yang dapat merusak email gigi, dan rusaknya gigi.
Telah diteliti P gingivalis dapat menyebabkan aterosklerosis, dan lebih
lanjut lagi dapat menyebabkan infark miokardium dan strok.
 Fluor albus (keputihan) candidiasis pada manusia, disebabkan oleh
Candida allricans, yang merupakan bakteri komensal pada saluran
genitourinaria.
 E coli merupakan flora normal pada saluran gastrointestinal. Perpindahan
E coli ke saluran urogenital dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran
kemih.

5. Jenis Flora Normal Pada Tubuh Manusia


Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya
dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian
tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya
akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan
kembali seperti semula. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme.
Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-
produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat
hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih
bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale,
Candida albicans (Hidayat dkk,2018:27-28).
b. Mikroorganisme sementara (transient flora)
yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di
kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari,
atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak
tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan
penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora
tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Contohnya : Escherichia coli, Salmonella sp, Shigella sp, Clostridium
perfringens.
6. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Flora Normal Pada Manusia
 Oksigen
 Kondisi hidup
 Penerapan prinsip-prinsip kesehatan
 Nutrient
 Respon Imune Hospes
 Kompetisi dengan mikroorganisme yang lain
7. Cara Pencegahan Flora Normal Patogen Pada Manusia
Infeksi bakteri adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri adalah:
 Rutin mencuci tangan setelah beraktivitas.
 Menerima vaksin.
 Menjaga kebersihan ketika mempersiapkan makanan.
 Melakukan hubungan seksual yang aman.
 Tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk atau baju.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati.
2. Asal mula flora normal pada manusia yaitu setelah lahir, kulit, membran
mukosa, saluran intestinal secara cepat dihuni oleh kolonisasi dalam
jumlah besar mikroorganisme tidak patogen (non pathogenic
microorganism).
3. Daerah yang biasanya dihuni oleh flora normal adalah: Kulit, Hidung,
Mulut, Perut, Usus Besar, Saluran Kemih, Mata dan Telinga.
4. Flora normal dapat memberikan dampak positif dan negatif pada manusia.
5. Flora normal pada tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat
kehadirannya digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu mikroorganisme tetap
dan mikroorganisme sementara.
6. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Flora Normal Pada Manusia, yaitu:
Oksigen, Reseptor tertentu perlekatan, pH, Nutrient, Respon Imune
Hospes, Kompetisi dengan mikroorganisme yang lain.
7. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri
adalah: rutin mencuci tangan setelah beraktivitas, menerima vaksin,
menjaga kebersihan ketika mempersiapkan makanan, melakukan
hubungan seksual yang aman, tidak berbagi barang pribadi seperti handuk
atau baju.

3.2 Saran
Diperlukan adanya praktikum lebih lanjut untuk mahasiswa memahami
materi flora normal pada tubuh manusia. Diharapkan setelah mempelajari materi
flora normal pada manusia mahasiswa mengetahui cara mencegah flora normal
patogen.
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Sri. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Malang: UB Press.


Lestari, P.B dan Hartati,T.W. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Malang:
Gunung Samudera.
Hidayat, Nur., Irene, M., Neti,Y. 2018. Mikroorganisme dan Pemanfaatannya.
Malang:UB Press.
Hidayat, U., Sudarmin, Siadi, K. 2012. Uji Aktivitas Senyawa Hasil Oksidasi
Kariofilena dengan KmnO4 terhadap Candida Albicans. Indonesian Journal of
Chemical Science. 1(2). 175-179.
Tiara, Y., Alwi, M., Gulli, M. M. 2014. Identifikasi Bakteri Flora Normal Mukosa
Hidung dan Saliva pada Penambang Emas (Tromol) Di Kelurahan Poboya
Kecamatan Palu Timur Sulawesi Tengah. Biocelebes. 8(1): 10-16.
DISKUSI PRESENTASI
1. Nana Mardiana (180210103097)
Presentator pertama menjelaskan bahwa flora normal paling banyak
dijumpai di mulut, faring, dan usus besar. Mengapa demikian? Apa yang
mendasari hal tersebut?

Jawab: Di kolon, hidup begitu banyak flora normal mulai dari jamur,
bakteri, sampai virus. Keberadaanya cukup bermakna karena kalau
ditimbang bisa sampai 2 kg. Hubungan flora normal dengan usus kita
lengkap seperti ekosistem. Ada lingkungan penyedia energi lengkap
dengan rantai makanan. Ibaratnya, usus kita bagaikan hutan di mana usus
menyediakan lingkungan yang kaya makanan dan ditempati oleh beragam
makhluk hidup yang kemudian hidup sejahtera di sana.

2. Ummi Farikhah (180210103046)


Tadi dikatakan nutrisi tubuh adalah salah satu cara untuk menjaga flora
normal? Kalo saya tidak salah dengar, kalo saha mohon di luruskan, itu
mengapa demikian?

Jawab: Makanan sehat yang bernutrisi tinggi dapat membantu


meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat dalam
menghalau infeksi. Apabila imun tubuh kuat maka flora normal patogen
tidak akan menimbulkan penyakit pada tubuh.

3. Dita Yuliana Ardi Wati (1802101070)


Tadi kalo tidak salah dijelaskan bahwa jumlah flora normal dalam tubuh
tetap, kalaupun akan mengalami perubahan maka akan kembali ke jumlah
posisi awal. Lalu, bagaimana bisa terjadi flora normal berubah menjadi
patogen dalam tubuh akibat dari jumlah flora normal yang melebihi
jumlah normalnya?

Jawab: Flora transient biasanya sedikit asalkan flora resident masih utuh,
jika flora resident berubah atau semakin sedikit, maka flora normal
transient akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.

4. Ifma Putri (180210103061)


Apa yang membedakan resident flora dan transient flora selain kurun
waktunya berada di tubuh manusia?

Jawab:
a. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian
tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya
akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan
kembali seperti semula. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme.
Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-
produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat
hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih
bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale,
Candida albicans
b. Mikroorganisme sementara (transient flora)
yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di
kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari,
atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak
tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan
penyakit dan tidak menetap.
Contohnya : Escherichia coli, Salmonella sp, Shigella sp, Clostridium
perfringens.

Anda mungkin juga menyukai