Anda di halaman 1dari 26

Mikroflora Normal

pada tubuh
manusia
Kelompok 1
Achmad Fauzi (P27834120001) Devi Puspanjali (P27834120016)
Adela Cantika P. F. (P27834120002) Dinda Puteri F. K. (P27834120017)

Adelia Prisma R. (P27834120003) Diva Alif A. (P27834120018)

Adinda Diva N. (P27834120004) Dwi Ariani S. (P27834120019)

Ahmad Misbahul Q. (P27834120005) Evita Agustina (P27834120020)

Aina Salsabila (P27834120006) Febriyani (P27834120021)

Akbar Nurrozzi M. (P27834120007) Feyza Jasmine A. (P27834120022)

Alivia Novita R. (P27834120008) Gita Rahma Wati S. (P27834120023)

Amala Sanina P. (P27834120009) Hajar Shafira (P27834120024)

Anisa Eka W. (P27834120010) Hanifatur Risky S. (P27834120025)

Aqsal Reyhan D. (P27834120011) Ilham Ewa A. S. (P27834120026)

Arsanda Putri P. (P27834120012) Indana Tazkia Z. (P27834120027)

Ayu Sandra S. P. (P27834120013) Intan Syafira (P27834120028)

Calista Aulia P. (P27834120014) Karina Widya S. (P27834120029)


Clarisa Andini (P27834120015) Kartika Puspitasari (P27834120030)
Pengertian

Mikroflora normal manusia


merupakan gambaran berbagai
macam mikroorganisme
seperti bakteri dan fungi yang
merupakan penghuni tetap dari
bagian-bagian tubuh tertentu
khususnya kulit, usus besar,
dan vagina.
Manfaat Mempelajari Mikroflora Normal
1. Membantu untuk 4. Dapat mengetahui
mengetahui jenis infeksi dampak positif dan
yang mungkin timbul negatif flora normal
setelah terjadi kerusakan tubuh manusia.
dari jaringan tubuh.
2. Dapat mengenal dan 5. Dapat mengetahui
memahami sumber cara pencegahan dan
infeksi dari penanggulangan flora
mikroorganisme normal pathogen pada
penyebab diisolasi dari tubuh manusia.
infeksi klinik.
3. Dapat mengetahui 6. Dapat mengetahui
cara terjadinya infeksi faktor-faktor yang
yang disebabkan oleh mempengaruhi flora
floral normal pada normal tubuh manusia.
inang.
Interaksi Host dan Mikroba Manusia

1. Mutualisme
2.
Komensalis
me
3.
Parasitisme
1. mutualisme
● Interaksi atau hubungan timbal balik antar
dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan. contohnya E. coli
mensintesis vitamin K dalam usus, dengan
imbal balik usus besar memberikan nutrisi
yang dibutuhkan untuk kelangsungan
hidupnya.
2. Komensalisme/metabiosis
● Interaksi antara mikroorganisme dengan
organisme lain dimana satu jenis dapat
diuntungkan dan jenis lain tidak dirugikan.
Banyak mikroorganisme sebagai flora
normal seperti pada mata, telinga, dan
genitalia eksterna.
3. Parasitisme
● Interaksi yang hanya menguntungkan
salah satu pihak dan mengkorbankan pihak
lainnya. Semua yang patogen adalah
parasit ( merugikan).
Asal mula mikroba
Pada keadaan alamiah, janin manusia mula-mula
memperoleh mikroorganisme ketika lewat sepanjang
saluran lahir. Jasad - jasad renik itu diperolehnya melalui
kontak permukaan, penelanan atau penghisapan.
Mikrobe-mikrobe ini segera disertai oleh mikrobe-
mikrobe lain dari banyak sumber yang langsung berada di
sekeliling bayi yang baru lahir tersebut. Mikroorganisme
yang menemukan lingkungan yang sesuai, pada
permukaan luar atau dalam tubuh, dengan cepat berbiak
dan menetap. Jadi di dalam waktu beberapa jam setelah
lahir, bayi memperoleh flora mikrobe yang akan menjadi
Faktor yang mempengaruhi adanya flora normal
pada tubuh manusia

1. 3. Kondisi
Nutrisi hidup

2. Kebersihan 4. Penerapan
setiap prinsip - prinsip
kesehatan
individu.
Dampak positif flora normal pada tubuh
manusia
Dampak positif flora normal yaitu pada
bagian saluran pencernaan bermanfaat
untuk mensintesis vitamin k dan
penyerapan berbagai zat makanan, pada
selaput lendir dan kulit bermanfaat dalam
mencegah kolonisasi oleh bakteri patogen
dan penyakit akibat gangguan bakteri.
Dampak Negatif Flora Normal Pada Tubuh
Manusia
1. Dapat
mengganggu 2. Kemampuan
kolonil dalam melawan
mikrobakomensal. kolonosiasi
patogen
3. Seringkali berkurang.
berbalik bersifat
patogen dan
menyerang tubuh.
Penyebaran dan Peranan Mikroflora Normal di
Tubuh Manusia
Darah &
orofarin jaringan
kulit g Usus
besar uretra
Hidung & Perut
Kandung
nasofaring
kemih
Usus vagina
Mata dan
mulut kecil telinga
kulit
Kulit manusia tidak steril dari bakteri. Terdapat bakteri yang menetap pada
kulit berkisar 102 – 106 CFU/cm2. Flora normal dapat diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu: flora residen dan flora transien.
• Flora residen merupakan bakteri yang berada di lapisan dalam kulit.
Letaknya dibawah sel superfisial lapisan stratum korneum dan dapat
ditemukan di lapisan permukaan kulit, karena letaknya yang dalam itu
flora jenis ini lebih sulit dihilangkan secara mekanik. Mikrobiota
residen memiliki fungsi sebagai kompetitor nutrisi pada eksistem dan
antagonis mikroba.
• Flora transien mengolonisasi lapisan permukaan kulit dengan waktu
yang singkat dan biasanya didapatkan dari kontak dengan pasien atau
lingkungan yang terkontaminasi. Organisme yang termasuk dalam flora
transien mudah dihilangkan dengan kegiatan mekanis seperti mencuci
tangan. pH rendah, fatty acid pada sekresi sebasea, dan adanya enzim
lisozim adalah beberapa factor penting dalam eleminasi flora non-
residen dari kulit.
Hidung & nasofaring

Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, staphylococcus,


dan streptokokkus. Bakteri yang paling sering ditemukan di
dalam hidung dan nasofaring adalah stafilokokus yaitu jenis
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.

Flora normal pada bagian orofaring adalah Strepcoccus


viridans. Pada bakteri Staphylococcus aureus ini sering
menyebabkan luka pada operasi dan infeksi sistemik di rumah
sakit. Di dalam hulu kerongkonan hidung terdapat bakteri
Branhamella Catarrhalis ( suatu kokkus gram negative) dan
Haemophilus influenzae (suatu batang gram negative).
mulut

Flora normal dalam rongga mulut terdiri dari Streptococcus


mutans/Streptococcus viridans, Staphylococcus sp dan
Lactobacillus sp. Rongga mulut Air liur terdiri dari air, asam
amino, protein, lipid. Pada keadaan tertentu yang dapat berubah
menjadi patogen karena adanya faktor predisposisi yaitu
kebersihan pada rongga mulut dan sisa-sisa makanan yang ada
kemudian diuraikan oleh bakteri agar menghasilkan asam
hingga terbentuk. Kemudian dapat menempel yang
menyebabkan demineralisasi akibatnya terjadi karies gigi.
Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam, dan
banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing
individu.
orofaring

Pada saluran pernapasan terdapat juga flora normal yaitu di


hidung, nasofaring and orofaring. Bakteri yang paling sering
ditemukan di dalam hidung dan nasofaring adalah stafilokokus
yaitu jenis Staphylococcus aureus dan Staphylococcus
epidermidis. Flora normal pada bagian orofaring adalah
Strepcoccus viridans.

Beberapa virus menginfeksi melalui saluran cerna, dan


beberapa menyebar melalui orofaring, misalnya melalui saliva.
Jalur ini terutama digunakan oleh kelompok virus herpes, dan
bisa menjadi ancaman bagi tenaga Kesehatan gigi yang sehari-
hari dalam pekerjaannya berhubungan dengan saliva dan darah.
Contoh virus, yaitu virus hepatitis A, virus Mumps
perut

Asam hidroklorat yang terdapat didalam sekresi lambung


menyebabkan isi perut steril. Setelah makanan tertelan
makakuman bertambah tapi akan segera menurun karena
adanya asam lambung. Namun, Gram negative Helicobacter
pylori merupakan salah satu kuman yang ditemukan pada
suasana asam lambung. Helicobacter pylori mengandung enzim
urease yang mengkonversi urea menjadi ammonia dan
karbondioksida. Kuman ini menimbulkan tukakpeptic.
Beberapa ahli mikrobiologi memasukkan kedalam flora normal
karena melindungi anak dari diare dan penyakitesophagus.
Usus kecil

Mikrobiota usus atau flora usus adalah bakteri baik


maupun jahat yang hidup di dalam usus. Bakteri baik
biasanya dikenal dengan probiotik, namun ada juga istilah
prebiotic. Probiotik adalah istilah untuk bakteri baik yang
hidup pada tubuh manusia, sedangkan prebiotik adalah
makanan bagi bakteri baik dalam tubuh manusia agar
jumlahnya tetap terjaga.
Di dalam jejunum atau usus halus (bagian kedua usus
kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus
halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies
Enterokokus, Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir
Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus
Usus besar

Didalam tubuh manusia, kolon atau usus besar,


mengandung populasi mikrobe yang terbanyak.
Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di
dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 10¹²
organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik
yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B.
melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium.
Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies
Clostridium (termasuk Cl. Perfringens yang
mempunyai kaitan dengan kelemayuh, suatu infeksi
jaringan disertai gelembung gas dan keluar nanah)
Kandung kemih

Fungsi kandung kemih yang sehat adalah


menyimpan urine hingga waktunya
dikeluarkan oleh tubuh. Namun, fungsi ini
bisa terganggu jika terdapat infeksi atau
masalah kesehatan lainnya pada kandung
kemih.
Mata (konjungtiva) dan telinga

Organisme yang banyak ditemukan di mata adalah


Corynebacterium, S epidermidis, Streptococcus
nonhemoliticus. Konjungtiva secara berkala
dibersihkan oleh air mata yang mengandung lisosim,
yang mempunyai daya antibacterial.

Flora normal yang terdapat pada telinga bagian luar


yaitu, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, Micrococcus species, Propionilbacterium
spesies. Sedangkan untuk telinga bagian tengah dan
bagian dalam biasanya steril.
Darah dan jaringan

Pada keadaan normal darah dan jaringan berada


dalam keadaan steril. Kadang-kadang karena
tindakan manipulasi ringan seperti mengunyah,
menyikat gigi, cabut gigi dapat menyebabkan flora
normal mulut masuk kedalam darah. Dalam keadaan
normal kuman ini juga dapat dimusnahkan oleh
sistim kekebalan tubuh. Hal ini juga berlaku untuk
flora normal bagian tubuh lain. Pada keadaan
abnormal seperti pasien dengan katub jantung
buatan, atau penyakit diabetes atau penyakit yang
menyebabkan penurunan kekebalan tubuh , kuman
uretra
Uretra anterior maupun posterior pada laki-laki dan perempuan
mempunyai koloni bakteri yang merupakan flora normal.
Contohnya S.epidermidis, diphteroids, lactobacilli, and
Alphastreptococci. Sepertiga anterior uretra pada orang normal
seharusnya steril. Tetapi karena anatomi traktus genitourinarius
dan letak uretra berdekatan dengan rectum, maka pengumpulan
spesimen yang tidak benar dapat dengan mudah terkontaminasi
dengan mikroflora dan menimbulkan misdiagnosis ISK.
Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme tunggal.
E.coli merupakan mikroorganisme yang paling sering diisolasi
dari pasien dengan infeksi simtomatik maupun asimtomatik.
Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus
spp. (33% ISK anak laki-laki berusia 5 tahun),Klebsiella spp.,
vagina

Flora normal vagina merupakan mikorganisme


normal yang melakukan kolonisasi pada vagina.
Vagina memiliki berbagai jenis flora normal yang
fungsinya untuk menjaga agar vagina terlindungi
dari infeksi mikroorganisme berbahaya. Beberapa
flora normal vagina tersebut, yaitu Lactobacillus,
Atopobium, Leptotrichia, Leuconostoc,
Megasphaera, Pediococcus, Streptococcus,
Weissela, dan lain-lainnya. Flora normal tersebut
menghasilkan perlindungan bagi organ intim wanita
selama populasinya tidak terganggu.
Thank
Thank
You
You

Anda mungkin juga menyukai