DISUSUN OLEH :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mikroorganisme.
2. Mengetahui fisiologi mikroorganisme
3. Memahami metabolit primer dan sekunder mikroorganisme
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Metabolisme
Proses Metabolisme
1. Anabolisme
Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan, pembentukan karbohidrat
yang membutuhkan energi dan sintetis protoplasma. Merupakan sintesis protoplasma
yang meliputi proses sintesa makromolekul seperti asam nukleat, lipida dan
polisakarida, dan penggunaan energi yang dihasilkan dari proses katabolisme.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang
lebih sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan karbohidrat melalui reaksi
oksidasi substrat. Merupakan oksidasi substrat yang diiringi dengan terbentuknya
energi, meliputi proses degradasi sebagai reaksi penguraian bahan organik kompleks
menjadi bahan organik sederhana atau bahan anorganik yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah pembentukan
senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik).Misalnya pada fotosintesis
yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O. Sedangkan katabolisme adalah
penguraian senyawa yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik), misalnya pada
respirasi yang menguraikan karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi.
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu :
1. Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup, dan
merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup
berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim
2. Organisme mikroskopis pada tingkatan seluler memiliki metabolisme seperti pada
umumnya sel eukaryotik maupun prokariyotik.
3. Metabolit primer merupakan salah satu yang dibentuk selama fase pertumbuhan
primer mikroorganisme, sedangkan metabolit sekunder merupakan salah satu yang
dibentuk menjelang akhir fase pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali
menjelang atau fase stationer pertumbuhan.
3.2. Saran
Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, misalnya masih ada kata-kata
yang salah dalam pengetikan, tidak mencantumkan kutipan atau catatan kaki. Hal itu
disebabkan karena keterbatasan waktu penulis dalam membuat makalah ini. Oleh sebab
itu penulis berharap agar pembaca dapat memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewick, P.M, 1999, Medicinal Natural Products, A Biosynthesis Approach, John Willey &
Sons Ltd, England.
Hogg, S., 2005, Essential Microbiology, John Willey & Sons Ltd, England
Kristy, Yanti. 2014. Perbedaan Bakteri Anaerob dan aerob dalam penggunaan oksigen.
Website :
http://www.sridianti.com/perbedaan-bakteri-anaerob-dan-aerob-dalam-penggunan-
oksigen.html. Diakses pada 20 April 2017 pukul 22.23 WITA.
.
Pelczar, Michael J. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiolgi. Universitas Indonesia: Jakarta
Priani, Nunuk. 2003. Metabolisme Mikroorganisme. Website :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/818/1/biologi-nunuk1.pdf. Diakses pada 20
April 2017 pukul 22.23 WITA.
Sudibyo, R.S., 2002, Metabolit Sekunder : Manfaat dan Perkembangannya dalam Dunia
Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suharni, Theresia Tri. 2007. Mikrobiologi umum. Yogyakarta : Penerbit Universitas Atma
Jaya.
Wibowo, Marlia Singgih. 2013. Metabolisme Mikroorganisme. Website :
http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Biosintesis%20Senyawa
%20Obat/METABOLISME%20MIKROORGANISME.pdf. Diakses pada 20 April 2017
pukul 22.23 WITA.