JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN III
“ANALGESIK”
DISUSUN OLEH:
KELAS :B
ASISTEN : SRIWAHYUNI
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Uji praklinik dalam farmakologi merupakan suatu proses uji yang dilaksanakan
pada hewan coba dan atau pada bahan biologi lainnya untuk
membuktikankebenaran khasiat dan keamanan secara ilmiah suatu bahan yang
sebelumnya diduga memiliki khasiat obat atau terhadap bahan obat yang telah
beredar dimasyarakat. Hewan percobaan banyak digunakan dalam studi
eksperimental dari cabang medis dan ilmu pengetahuan. Pemakaian hewan coba
untuk penelitian klinis pada manusia telah memberikan kontribusi besar terhadap
pemahaman tentang berbagai proses fisiologis dan patologis (Dirga,et.al,2020)
Hewan model suatu penyakit memainkan peran penting dalam eksplorasi dan
karakterisasi patofisiologi penyakit, identifikasi target, pengobatan, evaluasi
agen terapi dan perawatan baru secara in-vivo,penggunaan model hewan suatu
penyakit yang ideal dapat dimanfaatkan untuk penilaian praklinis dan
menemukan obat baru dan agen terapeutik untuk dikembangkan dan
diaplikasikan kepada manusia (Handayani,2021)
Aplikasi dalam bidag farmasi yaitu dapat mengetahui cara penggunaan hewan
uji dengan baik dan benar, mengetahui tentang metode pengujian analgesik dan
obat-obat yang termasuk analgesik serta mengetahui bagaimana egek
farmakologi dan farmakokinetik dari suatu obat bekerja dengan semestinya. Hal
inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini.
I.2. Tujuan Percobaan
1. Membuat rancanagan percobaan menggunakan hewan uji dengan
pengamatan efek spesifik berupa analgetik
2. Mengenal beberapa metode pengujian analgesik dan obat-obat analgesik
3. Mempelajari cara pengelolaan data hasil percobaan dengan membuat grapic
respon time vs waktu pengamatan pada metode stimulasi panas
4. Mempelajari cara pengelolaan data hasil percobaan dengan membuat tabel
dan grafik jumlah geliatan vs waktu pengamatan pada metode siqmud
5. Membuat rancangan percobaan menggunakan hewan uji dengan
pengamatan efek antipiretik
6. Mempelajari cara pengelolaan data hasil percobaan
Cara pemberian obat pada mencit yaitu oral cairan obat diberikan dengan
menggunakan sonde oral sonde oral ditempelkan pada langit-langit mulut atas
mencit kemudian perlahan-lahan dimasukkan sampai ke esofagus dan cairan
obat dimasukkan subkutan kulit di daerah tengkuk diangkat dari ke bagian
bawah kulit dimasukkan obat dengan menggunakan alat suntik dalam kurung
mili dan jarum ukuran 276/0,4 mm selain itu juga bisa di daerah belakang tikus
intravena dimasukkan ke dalam kandang reaksi mencit dengan ekornya
menjalur keluar ekornya dicelupkan ke dalam air hangat 28 sampai 30 derajat
Celcius selama beberapa menit agar pembuluh tulang ekor mengalami dilatasi
sehingga memudahkan pemberian obat ke dalam pembuluh vena intramuskular
obat yang disuntikkan pada paha posterior dengan jarum suntik intraperitonial
padaa saat penyuntikan posisi kepala lebih rendah dari abdomen
(Refdanita ,et.al; 2019)
III.3.1 Analgetik
-ditimbang
Tikus
-diberikan oral
Menit 5,10,15
III.3.2 Antipiretik
Tikus
-Termometer
0-5 menit 0
Tikus 1 5-10 menit 0
10-15 menit 0
1 0-5 menit 0 Pemberian Na
Tikus 2 5-10 menit 1 CMC (oral)
10-15 menit 2
0-5 menit -
Tikus 3 5-10 menit -
10-15 menit -
0-5 menit 4
Tikus 4 5-10 menit 9
10-15 menit 11
0-5 menit 1
2 Tikus 5 5-10 menit 3
10-15 menit 2
0-5 menit 0 Pemberian
Tikus 6 5-10 menit 0 paracetamol
10-15 menit 6 (oral)
0-5 menit -
Tikus 7 5-10 menit 5
10-15 menit 4
3 0-5 menit 0
Tikus 8 5-10 menit 0
10-15 menit 2
0-5 menit 0
Tikus 9 5-10 menit 0
10-15 menit 5
0-5 menit 4 Pemberian
Tikus 10 5-10 menit 3 ibuprofen (oral)
10-15 menit 1
0-5 menit 2
4 Tikus 11 5-10 menit -
10-15 menit -
0-5 menit 2 Pemberian
Tikus 12 5-10 menit 1 antalgin (oral)
10-15 menit -
2. Antipiretik
Perlakuan Nomor Suhu Suhu Pengukuran suhu
tikus awal akhir Menit 5 Menit Menit
10 15
Pemberian 16 36,2 37,7 35,8 37,3 37,4
Na CMC 17 35,6 38,0 37,2 37,3 37,1
(oral) 18 37,5 38,6 - - -
Rata-rata 36,4 38,1 24,4 24,1 24,8
Pemberian 19 36,4 37,7 38,2 37,9 38,0
paracetamol 20 37,9 38,4 37,5 37,2 38,4
(oral) 21 38,0 38,1 38,1 38,0 38,6
T11 = 53 T23 = 73
T12 = 127 T24 = 54
T13 = -
T25 = 86
T14 = -
T26 = 80
T27 = 68
BB
Vp T1 = x ½ x Vp max
BB Max
144
=
144
x ½ x5
= 2,5 ml
BB
Vp T2 = x ½ x Vp max
BB Max
57
= x ½ x5
144
= 0,98 ml
BB
Vp T3 = x ½ x Vp max
BB Max
81
=
144
x½x5
= 1,4 ml
KD = Dosis x FK
= 500 mg x 0,018
= 9 mg / 200 g BB tikus
KD X BB Max
Stok = 1
Vp
2
mg
0.045 x 108 g
g
= 1 = 1,94 mg/ml
x 5 ml ¿
2
¿
KD X BB
Vp T4 =
Stok
mg
0,045 x 100 g
= g = 2,3 ml
1,94 mg /ml
KD X BB
Vp T5 =
Stok
0,045 mg
x 48 g
= g = 1,1 ml
1,94 mg/ ml
KD X BB
Vp T6 =
Stok
0,045 mg
x 108 g
= g = 2,5 ml
1,94 mg /ml
c. Pemberian ibuprofen 400 mg (oral)
KD = Dosis x FK
= 400 mg x 0,018
= 7,2 mg/200 g BB
= 0,036 mg/g
KD X BB Max
Stok = 1
Vp
2
mg
0.036 x 99 g
g
= 1 = 1,42 mg/ml
x 5 ml ¿
2
¿
KD X BB
Vp T7 =
Stok
0,036 mg
x 99 g
= g = 2,5 ml
1,42 mg/ml
KD X BB
Vp T8 =
S tok
0,036 mg
x 78 g
= g = 1,9 ml
1,42 mg/ml
KD X BB
Vp T9 =
Stok
0,036 mg
x 64 g
= g = 1,6 ml
1,42 mg/ml
d. Pemberian Antalgin 500 mg (oral)
KD = Dosis x FK
= 500 mg x 0,018
= 9 ml/200 g BB
= 0,045 mg/g
KD X BB Max
Stok = 1
Vp
2
mg
0.045 x 74 g
= g = 2,5 ml
2,1 mg/ml ¿
¿
KD X BB
Vp T10 =
Stok
0,045 mg
x 74 g
= g = 1,5 ml
2,1 mg/ml
KD X BB
Vp T11 =
Stok
0,045 mg
x 53 g
= g = 1,13 ml
2,1 mg/ml
Vp T12 c = 2,5 ml
2. Antipiretik
KD X BB
Vp T16 = x ½ x Vp max
Stok
54
= x½x5
89 mg/ml
= 0,24 ml
KD X BB
Vp T17 = x ½ x Vp max
Stok
87
= x½x5
89 mg/ml
= 2,44 ml
KD X BB
Vp T18 = x ½ x Vp max
Stok
89
= x½x5
89 mg/ml
= 2,5 ml
= 500 mg x 0,018
= 9 mg / 200 g BB
= 0,045 mmg/g
KD X BB Max
Stok = 1
Vp
2
mg
0.045 x 83 g
g
= 1 = 1,49 mg/ml
x 5 ml ¿
2
¿
KD X BB
Vp T19 =
Stok
0,045 mg
x 78 g
= g = 2,5 ml
1,49 mg/ml
KD X BB
Vp T20 =
Stok
0,045 mg
x 78 g
= g = 2,5 ml
1,49 mg/ml
KD X BB
Vp T21 =
Stok
0,045 m g
x 46 g
= g =1,38 ml
1,49mg /ml
KD = Dosis x Fk
= 400 mg x 0,018
= 7,2 mg / 200 g BB
= 0,036 mmg/g
KD X BB Max
Stok = 1
Vp
2
mg
0.036 x 100 g
g
= 1 = 1,44 mg/ml
x 5 ml ¿
2
¿
KD X BB
Vp T27 =
Stok
0,036 mg
x 68 g
= g = 1,98 mg
1,54 mg/ml