PERCOBAAN 2
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II
“Percobaan Uji Efek Obat Antipiretik”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
ARDITA PUSPITA
CHINDY FATIKA SARI
IKA ASTUTI
IRMA MEI ANDANI
NURIANA RODIA PUTRI
A. Latar Belakang
membantu dalam hal penyembuhan dan pemulihan kesehatan klien. Obat ini
mempunyai pengaruh yang dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik
obat ini disebut farmakologi. Farmakologi membahas tentang sifat-sifat zat kimia
dan organisme hidup serta segala aspek interaksinya. Dalam arti luas,
farmakologia dalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat
sebelum tahun 1700 (periode kuno) yang ditandai dengan observasi empirik
penggunaan obat yang dikenalkan pertama kali oleh Claudius Galen. Kemudian
tentang nasib obat,tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan.
risiko akan penggunaan obat. Hal tersebut dibutuhkan perawat agar dapat
adalah obat dan logos adalah ilmu. Obat adalah setiap zat kimia yang dapat
mengenai obat, mencakup sejarah, sumber, sifat kimia dan fisik, komponen, efek
farmakologi ini telah berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri dalam ruang
lingkup yang lebih sempit, tetapi tidak terlepas sama sekali dari farmakologi,
Analgetik pada umumnya di artikan sebagai suatu obat yang efektif untuk
menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan nyeri lain misalnya nyeri
pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada
nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgetika memiliki efek
Obat golongan analgesik ini biasanya digunakan untuk pengobatan rasa nyeri.
Adapun rasa nyeri sendiri merupakan suatu gejala yang berfungsi melindungi
tubuh. Nyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang adanya ganguan di
jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang otot. Proses
peradangan di sekitar jaringan akibat infeksi luka atau langsung dari kerusakan
jaringan adalah penyebab utama rasa sakit (nyeri). Rasa nyeri dapat dirasakan
seperti rasa nyeri tajam, rasa nyeri tertusuk, rasa nyeri akut, dan rasa nyeri
tersetrum yang dapat mengganggu kegitan sehari-hari (Guyton dan Hall, 2007).
dipelihara dan diternak untuk dipelajari dan dikembang oleh berbagai macam
adalah objek imitasi (peniru) manusia atau spesies lainnya dalam menyelidiki
memberikan reaksi biologis yang mirip dengan kejadian pada manusia (Michael
Neal, 2005).
B. Tujuan
Untuk mengetahui efek obat antipiretik yang paling efektif diantara obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Demam
Demam merupakan keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, yaitu suhu
tubuh di atas 38º Celsius (Ismoedijanto, 2016). Demam adalah proses alami
tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu
Suhu tubuh adalah suhu visera, hati, otak, yang dapat diukur lewat oral,
rektal, dan aksila. Cara pengukuran suhu menentukan tinggi rendahnya suhu
kooperatif ), hasilnya hampir sama dengan suhu dubur, namun bisa lebih
rendah bila frekuensi napas cepat. Pengukuran suhu melalui dubur (rektal)
3 menit. Suhu yang terukur adalah suhu tubuh yang mendekati suhu yang
(Ismoedijanto, 2016).
Pengukuran suhu melalui ketiak (axilar) hanya dapat dilakukan pada anak
besar mempunyai daerah aksila cukup lebar, pada anak kecil ketiaknya
tepat pada tengah aksila dan pengukuran dilakukan selama 5 menit. Hasil
daerah yang diraba adalah daerah yang pembuluh darahnya banyak seperti di
2. Penyebab Demam
Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi) atau
TNF (tumuor necrosis factor), dan IFN (interferon). Zat ini bekerja pada
Pada keadaan lain, misalnya pada tumor, penyakit darah dan keganasaan,
tapi dari tempat lain.Kemampuan anak untuk beraksi terhadap infeksi dengan
timbulnya manifestasi klinis demam sangat tergantung pada
tanpa disertai dengan gejala demam (Ismoedijanto, 2016). Secara garis besar,
ada dua kategori demam yang sering kali diderita oleh anak balita (dan
(Widjaja, 2016).
Secara garis besar, ada dua kategori demam yang sering kali diderita oleh
anak balita (dan manusia pada umumnya) yaitu demam noninfeksi dan
a. Demam noninfeksi
non-infeksi timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang dibawa sejak
lahir, dan tidak ditangani dengan baik. Contoh demam non-infeksi antara
kelainan bawaan pada jantung, demam karena stres, atau demam yang
patogen, misalnya kuman, bakteri, viral atau virus, atau binatang kecil
lainnya ke dalam tubuh. Bakteri, kuman atau virus dapat masuk ke dalam
antara lain yaitu tetanus, mumps atau parotitis epidemik, 12 morbili atau
measles atau rubella, demam berdarah, TBC, tifus dan radang paru-paru
(Widjaja, 2016).
berikut:
c. Demam tinggi : >40℃
gejala yang ada pada pasien infeksi. Panas dapat dibentuk secara berlebihan
pasien dibagi menjadi kelompok umur kurang dari 2 bulan, 3-36 bulan dan
lebih dari 36 bulan. Pasien berumur kurang dari 2 bulan, dengan atau tanpa
tanda SBI (serious bacterial infection). Infeksi seringkali terjadi tanpa disertai
demam. Pasien demam harus dinilai apakah juga menunjukkan gejala yang
berat. Menurut Yale Acute Illness Observation Scale atau Rochester Criteria,
a. Demam kurang 7 hari (demam pendek) dengan tanda lokal yang jelas,
b. Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda lokal, diagnosis etiologik tidak
B. Paracetamol
(SSP). Parasetamol digunakan secara luas diberbagai Negara baik dalam bentuk
dalam sediaan obat flu, melalui resep dokter atau yang dijual bebas
(LusianaDarsono 2002).
kerja analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang dan tidak
untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska
iritasi dan pendarahan lambung. Sebagai obat antipiretika, dapat digunakan baik
paling ringan dan aman untuk anak-anak. Untuk anak-anak dibawah umur dua
lainnya dari dokter.
demam dan nyeri sebagai antipiretik dan analgetik. Parasetamol digunakan bagi
hipersensitif terhadap obat ini.
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub-Ordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Genus : Mus
dipelihara dan diternak untuk dipelajari dan dikembang oleh berbagai macam
menyelidiki fenomena biologis atau patobiologis (Hau & Hoosier Jr., 2003).
serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip dengan kejadian pada
yaitu tidak nyamanan, Ketidak senangan, kesusahan, rasa nyeri, dan terkadang
berakhir dengan kematian. Berdasarkan hal ini, hewan yang dikorbankan dalam
Berdasarkan dari tujuan penggunaan hewan uji, maka hewan uji dapat
toksisitas suatu senyawa kimia yang diberikan. Dosis obat adalah jumlah
atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberi efek tertentu terhadap
diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa
tercapai di mana tidak ada lagi peningkatan dalam respon walau dosis obat
ditambah atau ditingkatkan. Respon ini dikenal respon maksimum.
dosis ambang dan responnya disebut respon ambang. Banyak faktor yang
semua pasien-pasien memiliki ukuran berat, usia, dan seks yang sama.
Namun, banyak orang tidak cocok dengan kategori ini, karena itu faktor
badan, luas permukaan tubuh, usia, kelamin, faktor genetik, kondisi fisik,
vertebrata dan kelas mamalia. Selain itu hewan ini juga memiliki kebiasaan
mengerat (ordo rodentia), dan merupakan famili muridae, dengan nama genus.
Mencit secara biologis memiliki ciri umum, yaitu berupa rambut berwarna
putih atau keabu-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat. Mencit
bervariasi.
Berat badan ketika lahir berkisar antara 2-4 gram, berat badan mencit
dewasa berkisar antara 20-40 gram untuk mencit jantan dan 25-40 gram untuk
mencit betina dewasa. Sebagai hewan pengerat mencit memilki gigi seri yang
kuat dan terbuka. Susunan gigi mencit adalah indicisivus ½, caninus 0/0,
selama 1-2 tahun dan dapat juga mencapai umur 3 tahun. Lama bunting 19-21
terjadi pada saat mencit betina mengalami estrus. Satu induk dapat
anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh
karakteristik juga berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda; enzim dan
obat yang dapat mencapai lokasi kerjanya dalam waktu tertentu akan berbeda,
1. Pemberian peroral
sudah dipegang secara benar (leher dan perut dipegang tanpa menyakiti
hewan uji, dan ekor diselipkan di antara jari manis dan kelingking),
jelas. Suntikkan larutan uji ke dalam lapisan tengkuk hewan uji. Jika
kesulitan, dapat dibantu orang lain. Kulit di daerah tengkuk diangkat dan ke
bagian bawah kulit dimasukkan obat dengan menggunakan alat suntik 1 ml &
jarum ukuran 27G/ 0,4 mm. Selain itu juga bisa di daerah belakang mencit.
3. Pemberian secara intra peritoneal
area perut. Masukkan jarum ke bawah lapisan perut (hati hati agar tidak
terkena usus). Jika sudah 6berada di bawah area perut, maka praktikan
E. Uraian Bahan
pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7bagian etanol
Kegunaan : Analgetikum; antipiretikum
organik lain.
3. Asam Stearat (FI III ; 50, Handbook of Pharmaceurical Exipient 6th ; 494)
Arrington, L.., 1972. Introductory Laboratory Animal Science, The Breeding, Care
And Management Of Experimental Animal, Denville: The Interstate Printers
and Publisers, Inc (hal. 115- 117)
DeBoer, M.D., Scharf, R.J., Leite, A.M., Férrer, A., Havt, A., Pinkerton, R., Lima,
A.A., Guerrant, R.L., 2017. Systemic inflammation, growth factors, and linear
growth in the setting of infection and malnutrition. Nutrition 33, 248–253
Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th ed.
Philadelphia (PA): Elsevier, Inc.; 2016.
Handayani, S. 2015. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Pasien post
Sectio Caesarea di RSUD Moewardi. Skripsi. STIKES Kesuma Husada.
Surakarta.
Sherwood, L., 2012, Fisiologi Manusia, Edisi 6, EGC : Jakarta, Halaman 211-224
Tjay T.H. and Rahardja K., 2015, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek -
Efek Sampingnya, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 523–531