DISUSUN OLEH :
NIM : P00341021005
KELAS : II A
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………2
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………...3
A. Latar Belakang……………………………………………………....3
B. Rumusan Masalah……………………………………….…………..4
A. Definisi …………………………………………………………..…5
B. Epidimiologi…………………………………………………….….6
C. Etiologi………………………………………………………..…….6
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi……………………………….…6
E. Patogenesis…………………………………………………………..7
F. Gambaran klinis………………………………………………..……7
G. Diagnosis…………………………………………………………….8
H. Penatalaksanaan…………………………………………………..…9
A. Kesimpulan …………………………………………………………11
B. Saran…………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat
jamur hidup pada sisa makhluk lain yang sudah mati, misalnya pada
tumpukan sampah, serbuk gergaji kayu, atau pada batang kayu yang sudah
Lebih dari 70.000 jenis jamur yang sudah dikenal sejak lama
Walaupun jenis jamur yang memiliki nilai ekonomi masih sedikit, tetapi
dan bahan obat sangat tinggi. Beberapa jenis jamur yang telah
(Suriawiria, 2006).
B. Rumusan masalah
Kruris.
PEMBAHASAN
A. Definisi
sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat
terbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus,
daerah gluteus dan perut bagian bawah, atau bagian tubuh yang lain.
lembab pada intertriginosa dan kulit yang mengalami oklusi seperti disela
paha.
Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas
garukan.
B. Epidemiologi
C. Etiologi
microsporum gallinae.
Tinea kruris sangat menular dan epidemik minor dapat terjadi pada
tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual. Tetapi bisa juga melalui
E. Patogenesis
umumnya terjadi pada pria. Maserasi dan oklusi kulit lipat paha
memudahkan infeksi, selain itu dapat pula terjadi akibat penjalaran infeksi
F. Gambaran klinis
klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas, terdiri atas
aktif yang sering disebut dengan central healing (gambar 2). Kadang-
kadang 10 terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Kelainan kulit juga
dapat dilihat secara polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi
satu. Lesi dapat meluas dan memberikan gambaran yang tidak khas
G. Diagnosis
kelainan kulit berupa lesi berbatas tegas dan peradangan dimana pada tepi
kruris dapat dihindari dengan mencegah faktor risiko seperti celana dalam
hari. Selangkangan atau daerah lipat paha harus bersih dan kering. Hindari
memakai celana sempit dan ketat, terutama yang digunakan dalam waktu
yang lama. Menjaga agar daerah selangkangan atau lipat paha tetap kering
dan tidak lembab adalah salah satu faktor yang mencegah terjadinya
dan 0,25-0,5 g untuk anak –anak sehari atau 10-25 mg per kg berat badan.
keluhan utama ialah sefalgia yang di dapati pada 15% penderita. Efek
samping yang lain dapat berupa gangguan traktus digestifus ialah nausea,
vomitus, dan diare. Obat tersebut juga bersifat fotosensitif dan dapat
selama 1 bulan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tinea kruris adalah mikosis superfisial atau disebut juga Eczema
marginatum, Dobie itch, Jockey itch, Ringworm of the groin yang
termasuk golongan dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan
sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat
merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup. Lesi kulit dapat
terbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus,
daerah gluteus dan perut bagian bawah, atau bagian tubuh yang lain yang
dapat dicegah dengan Penatalaksanaan tinea kruris yaitu higienis,sanitasi
dan terapi farmakologi.
B. Saran
Jamur merupakan salah satu mikroba yang sangat banyak
ditemukan di alam dan masing-masing memiliki dampak terhadap tubuh
(kulit) manusia bahkan akibat paling bernahaya yaitu dapat menyebabkan
kematian. Untuk mencegah terjadinya penyakit kulit akibat infeksi dari
beberapa jamur contohnya jamur Tinea Kruris kita perlu menjaga
kebersihan kulit,Higien dan sanitasi lingkungan serta Hunian yang ideal
dan sehat.
Asri, R. Buku ajar ilmu penyakit kulit & kelamin Jilid 1. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI; 2005.p.14
Cholis, M. Tinea corporis dan kruris penyakit jamur. Jakarta : FKUI; 1999
.p. 47-9.