PERCOBAAN I
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II
“Percobaan Uji Efek Obat Analgetik”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
Aisyah Sukarman (F.21.002)
Miming (F.21.030)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Nyeri secara umum dapat diartikan sebagai suatu rasa yang tidak
nyaman, baik itu ringan atau berat. Selain itu nyeri juga dapat disebut
sebagai sensasi dari keadaan yang tidak menyenangkan yang timbul akibat
International for study of pain (IASP), nyeri adalah perasaan yang tidak
menyenangkan. Nyeri sering dialami oleh setiap orang. Ada banyak cara
mengatasi nyeri dan salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat nyeri.
Obat nyeri atau biasa juga disebut dengan obat golongan analgesik-
antiperitik. Obat ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga
ini dengan obat steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. Kedua
golongan obat diatas sama-sama memberikan efek pereda nyeri bagi yang
non-steroid, namun tetap saja dapat memberikan efek samping. Baik itu
yang umum terjadi seperti sakit perut kembung dan lain sebagainya atau
pun kejadian yang tidak diharapkan yang dalam istilah asingnya disebut
masyarakat. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya setiap obat dapat
dilakukan oleh badan atau organisasi tertentu pada setiap negara. Salah
satu dari organisasi tersebut adalah FDA (Food and Drug Administration)
atau badan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat. FDA
Amerika. Salah satu data yang terdapat di FDA adalah data FDA Adverse
dan keamanan obat manusia dan hewan, produk biologi, peralatan medis,
Amerika (fda.gov/AboutFDA).
B. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
golongan yaitu :
(Gilang, 2010).
1. Definisi
tidak nyaman, baik itu ringan atau berat. Selain itu nyeri juga dapat
orang. Ada banyak cara mengatasi nyeri dan salah satunya adalah
dengan mengonsumsi obat nyeri. Obat nyeri atau biasa juga disebut
menurunkan demam.
2. Mekanisme nyeri
nyeri yang terjadi pada sistem saraf sentral ketika aktivitas nyeri dapat
1. Definisi
Sumber:
Dokumentasi Pribadi
2. Klasifikasi mencit (Mus muscullus)
Kingdom : Animalia
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Subfamili : Murinae
Genus : Mus
Sub genus : Mus
Spesies : Mus muscullus
1. Definisi
dalam bentuk gel yang dapat langsung dioleskan ke area yang nyeri.
cepat larut, dan kapsul. Selain obat minum (oral), tersedia pula
area yang nyeri. Piroxicam topikal bekerja secara lokal sehingga risiko
2. Farmakodinamik Piroxicam
3. Farmakokinetik piroxicam
efektif.
L/kg.
dekarboksilasi, ring contraction, dan N-demethylation.
bagiantengkuk mencit dengan jari tengah dan ibu jari tangan kiri,
kelingking dan jari manis tangan kiri, dimana posisi kepala mencit
dimasukkan.
memegang paha dan perut bagian kiri mencit. Bersihkan area kulit
jarum suntik tidak terkena kandung kemih dan tidak terlalu tinggi
5. Uraian bahan
1. Piroxicam (sweetman.2009;117)
diklorometana
spondylitis.
masalah kesuburan.
berbau,tidak berasa
BAB III
METODE KERJA
A. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum
a. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum yaitu spoit dan canula, gelas
b. Bahan
As.
Na. Meloxicam
Mefenamat Piroxicam Na.CMC
dilofenak Antalgin 50 15 mg
500 mg 10 mg 0,5%
25 mg mg
C. Prosedur kerja
1. Pembuatan Suspensi Na.CMC 0,5% 200 mL
1) Ditimbang Na.CMC sebanyak 1 gram di atas timbangan digital
menggunakan kertas perkamen
2) Dipanaskan Aquadest di atas gelas kimia 200 mL menggunkan hot
plate hingga mendidih
3) Dimasukkan sedikit demi sedikit serbuk Na.CMC ke dalam
aquadest yang telah mendidih sambih dilakukan pengadukan
hingga bening
4) Didiamkan hingga dingin
2. Pembuatan Asam Asetat 0,5% 50 mL
1) Dipipet asam asetat sebanyak 0,25 mL menggunakan spoit 1cc
2) Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
3) Dicukupkan volumenya menggunakan aquadest hingga tanda batas
4) Digojog hingga homogen
5) Diberi etiket
3. Pengujian Efek obat Analgetik dengan Metode Kerja Writing Test
(Geliat)
1) Sebanyak 6 hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok
2) Setiap hewan uji diberikan perlakuan secara per oral :
a. Kelompok 1 diberi suspensi Asam mefenamat 500 mg
b. Kelompok 2 diberi suspensi Antalgin 500 mg
c. Kelompok 3 diberi suspensi Natrium diklofenak 25 mg
d. Kelompok 4 diberi suspensi Meloxicam 15 mg
e. Kelompok 5 diberi suspensi Piroxicam 10 mg
f. Kelompok 6 diberi suspensi Na. CMC 0,5%
3) Setelah seluruh hewan uji mendapat masing-masing perlakuan, 5
menit kemudian seluruh hewan uji diberi suntikan i.p. dengan
larutan asam asetat 0,5 % v/v
4) Beberapa menit kemudian mencit mulai menggeliat (perutnya
kejang dan kaki ditarik ke belakang)
5) Catat jumlah geliat kumulatif yang timbul pada menit ke 15, 30, 45,
60, dan 90
6) Buat kurva t (menit) vs jumlah geliat tiap perlakuan
7) Hitung luas daerah di bawah kurva (AUC) dari kurva tersebut
(ingat rumus menghitung luas persegi panjang, segi tiga dan jajaran
genjang).
8) Hitung persen daya analgetika dengan rumus:
( AUC Perlakuan)
% Daya Analgetika = 1- x 100 %
( AUC Kontrol)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Hasil pengamatan efektifitas obat analgetic
Tabel 1. Hasil pengamatan efek obat analgetik
2. Kurva AUV
a. AsamMefenamat 500 mg
30
25
20
15
10
0
15 30 45 60 90
b. Antalgin 500 mg
c. Natrium diklofenak
25
20
15
10
0
15 30 45 60 90
d. Meloxicam 15 mg
KURVA AUC
perlakuan)
15
10
5
0
15 30 45 60 90 120
X (Waktu)
e. Piroxicam 10 mg
16
14
12
10
8
6
4
2
0
15 30 45 60 90
f. Na-CMC
Meloxicam 15 mg 79,01%
Piroxicam 10 mg 72%
Na-CMC 0%
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan obat analgetik terhadap
mencit jantan yang bertujuan untuk mengetahui efek obat analgetik yaitu
asam mefenamat 500 mg, natrium diklofenak 25 mg, antalgin 500 mg,
digunakan pasien untuk mengobati atau mengurangi rasa sakit serta nyeri
otak untuk diproses dan menimbulkan aksi berupa rasa sakit yang akan
sinyal rasa sakit atau kerusakan pada jaringan ini hingga otak akan
kontrol positif dan Na-CMC sebagai kontrol negatif. Pada metode ini
dapat dilihat pada tabel konversi, yaitu dari dosis mencit ke dosis manusia
0%.
sebesar 79,01%. Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori dimana keempat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan % daya analgetic dari
obat analgetic sebesar :
Antalgin 500 mg : 84,7%
Meloxicam 15 mg : 79,01%
Piroxicam 10 mg :72%
Natriun diklofenak 25 mg : 63,8%
Asam mefenamat 500 mg : 20,5%
Jadi dapat disimpulkan bahwa obat analgetic yang paling efektif menahan
rasa nyeri yaitu obat antalgin 500 mg.
B. Saran
1. Praktikan harus lebih teliti dalam pengamatan geliat hewan uji
menjadi berkurang
agar tidak tumpah sehingga tidak mengurangi dosis yang akan diberikan
berbentuk suspensi, yaitu harus dikocok terlebih dahulu agar pada saat
(analgetik).
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat,
1. Perhitungan dosis
= 10 mg x 0,0026
= 0,026 mg
BB Max
Dosis Pemberian = x Dosis konversi
BB Min
30,9 g
= x 0,026 mg
25,8 g
= 0,03 mg
dosis pemberian
Bobot yang ditimbang = x Bobot rata-rata
dosislazim
tablet
0,03 mg
= x 0,2 gram
10 mg
= 0,0006 gram
= 0,0006 gram x 10 ml
= 0,006 gram
BB Hewan uji
Volume pemberian = x volume pemberian
BB Max
maksimal
29,3 g
= x 1 ml
30,9 g
2. Perhitungan bangunan
1
I. x Alas x Tinggi
2
1
= x 15 x 8
2
= 60
1
II. x Alas x Tinggi
2
1
= x 15 x 3
2
= 22,5
1
III. x Alas x Tinggi
2
1
= x 15 x 1
2
= 7,5
IV. L=PxL
= 30 x 2
= 60
V. L=PxL
= 65 x 3
= 195
1
VI. x Alas x Tinggi
2
1
= x 15 x 3
2
= 22,5
1
VII. x Alas x Tinggi
2
1
= x 30 x 12
2
= 180
547,5
Jumlah = = 78,2
7
Lu as AUC perlakuan
% Daya analgetik= 1-
Luas AUC kontrol
78,2
= 1-
2271,2
= 0,72 x 100 %
=72%
3. Dokumentasi praktikum