“ TRICHOPHYTON”
DI SUSUN OLEH :
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran TUHAN Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia_Nya , saya dapat menyelesaikan makalah ”Trichophyton” dengan baik sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Makalah ini dibuat berdasarkan pengumpulan data dari berbagai media, yang
mendukung keabsahan makalah trichophyton ini. Dan saya juga mengucapkan terimah kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada saya sehingga bisa
menyelesaikan dan kelancaran dalam pembuatan makalah ini.
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah sebagai tugas mata kuliah Mikologi
yang diberikan oleh dosen pembimbing,serta sebagai sarana dalam menambah pengetahuan saya
tentangtrichopyton.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca,sangat diperlukan demi kesempurnaan
makalah saya. Besar harapan saya,makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Trichophyton rubrum
Jamur sangat erat hubungannya dengan manusia. Jamur bisa hidup dan tumbuh di mana
saja,baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Indonesia sebagai negara
tropis menjadi lahan subur tumbuhnya jamur khususnya jamur Trichophyton rubrum. Oleh sebab
itu, penyakit- penyakit akibat jamur ini seringkali menjangkiti masyarakat. Kita dapat mencegah
infeksi jamur dengan selalu memperhatikan kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuh,
(Anonim, 2007).
Ada lebih dari 50.000 spesies jamur, kebanyakan menguntungkan bagi umat manusia. Dan
jamur tidak dapat dipisahkan dari manusia. Jamur dapat tumbuh di tubuh kita sendiri.
Sebenarnya ia bisa hidup dan tumbuh di mana saja seperti udara, air, tanah, pakaian, almari,
kuku, tangan dan tempat-tempat lain. Indonesia sebagai negara tropis menjadi lahan subur
tumbuhnya jamur khususnya jamur Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum adalah salah
satu spesies jamur yang menyebabkan banyak penyakit. Penyakit-penyakit akibat jamur ini
menyerang jaringan kulit dan menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain :
• Tinea pedis, orang Jawa menyebutnya ”rangen” yang berlokasi diantara jari- jari dan dapat jadi
infeksi kronis. Awalnya rasa gatal diantara jari, kemudian vesikel kecil pecah mengeluarkan
cairan encer. Kulit di sela-sela jari maserasi dan mengelupas, nampak pecah-pecah. kala
infeksi jadi kronis, pengelupasan dan pecah-pecah pada kulit jadi manifestasi yang mendasar,
disertai nyeri dan pruritus. Infeksi ini banyak dialami oleh orang yang kerap memakai sepatu
• Tinea corporis, lesinya berlokasi di kulit tipis yang tidak berambut. seperti bercak sirkuler
dengan tepi merah, melebar, bervesikel dan pusat bersisik, menimbulkan rasa gatal.
• Tinea cruris biasanya infeksi ini pada laki-laki dan tampak sebagai lesi kering yang gatal dan
sering dimulai pada scrotum dan menyebar ke selangkangan. Infeksi ini juga menyebabkan
rasa gatal
• Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki. Selain itu dapat juga menyebabkan
kurap pada badan. Bila kurap di badan tertumpu pada sebelah badan saja dikatakan asimetri,
B. Tujuan
PEMBAHASAN
Trichophyton rubrum adalah jamur yang paling umum menjadi menyebabkan infeksi
jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. Oleh sebab itu, penyakit- penyakit akibat jamur ini
menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain :Tinea pedis yang berlokasi diantara jari- jari
kaki, infeksi ini banyak terdapat pada orang yang kerap memakai sepatu, (orang Jawa
menyebutnya ”rangen”), Tinea cruris yang berlokasi di lipatan paha, Tinea barbae yang berlokasi
di rambut janggut, dan Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki. Taksonomi
Kingdom :Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Euascomycetes
Order : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
dari depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak terang) atau bisa juga merah violet. Kalau
dilihat dari belakang tampak pucat, kekuning-kuningan, coklat, atau cokelat kemerahan.
Meskipun trichophyton rubrum merupakan jamur yang paling umum terdeteksi menjadi
dermatophytes (jamur parasit – mycosis – yang menginfeksi kulit) dan menyebabkan infeksi
jamur kuku tangan, ada juga jenis jamur yang lain yang menjadi sebab infeksi serupa, contohnya
Pada jamur ini, mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia
berdinding halus, berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa strain
terdapat banyak mikrokonidia bentuk ini. Koloni sering menghasilkan warna merah pada sisi
yang sebaliknya. Beberapa strain dari T. rubrum telah dibedakan yaitu : T. rubrum berbulu halus
dan T. rubrum tipe granuler. T. rubrum berbulu halus mempunyai karakteristik yaitu produksi
mikrokonidia yang jumlahnya sedikit, halus, tipis, kecil, dan tidak mempunyai makrokonidia.
Sedangkan karakteristik T. rubrum tipe granuler yaitu produksi mikrokonidia dan makrokonidia
yang jumlahnya sangat banyak. Mikrokonidia berbentuk clavate dan pyriform, makrokonidia
berdinding tipis, dan berbentuk seperti cerutu. T. rubrum berbulu halus adalah strain jamur yang
paling banyak menginfeksi manusia. Strain ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada kulit.
yang bereaksi mirip pada saat dikenai tes reagen.unit mikologi di rumah sakit, perempuan dan
anak- anak menggunakan sebuah skema identifikasi dermatophyte, dibuat oleh Gerraldine
Kaminski. Skema ini menggunakan 6 macam media untuk membantu mengidentifikasi dan
membedakan berbagai jenis spesies dan strain Trichophyton. Media dalam skema ini adalah
Littman Oxgall agar, Lactritmel agar, Sabouraud agar dengan 5% NaCl, 1% Peptone agar,
Trichophyton agar No 1, dan hidrolisis urea. Faktor- faktor pencetus infeksi jamur antara lain :
lembab dan panas dari lingkungan, friksi atau truma minor, misalnya gesekan pada paha orang
gemuk, keseimbangan flora normal tubuh terganggu karena pemakaian antibiotic atau hormonal
dalam jangka panjang, penyakit tertentu misalnya HIV/ AIDS dan diabetes, kehamilan dan
Penularan
hewan yang terinfeksi. Inilah yang menyebabkan jamur ini tergolong sebagai IMS karena bisa
ditularkan melalui ‘sentuhan, usapan, dan rabaan’ dari kulit yang mungkin terinfeksi. Bisa juga
akibat kontak kulit atau rambut kita dengan benda yang dihinggapi jamur ini seperti pakaian,
sisir, sikat rambut, kursi bioskop, topi, furniture, seprai, selimut, handuk, dan lain sebagainya.
Tergantung pada jenis organisme jamur yang ada di sekitar kita. Kerentanan terkena infeksi
terjadi apabila ada cedera pada kulit seperti luka tergores, luka bakar, maupun suhu dan
1. Kurap (infeksi fungal pada kulit manusia dan hewan (sapi dan domba) dikenal juga dengan
istilah dermatophytosis.
2. infeksi jamur kronis (infeksi fungal pada kulit manusia yang menyebabkan sisik, flake, dan
gatal pada daerah yang terinfeksi) dikenal juga dengan istilah Tinea pedis.
3. Tinea cruris (infeksi fungal pada daerah kunci (lipatan) paha), yang lebih sering terlihat pada
laki-laki.
4.folikulitis jamur (peradangan kulit pada daerah berambut) pada daerah berambut di atas kepala
6. folikulitis jamur pada kaki dan betis dikenal sebagai Majocchi granuloma, ini sering terjadi
7. Onychomycosis (infeksi fungal pada kuku) yang menyebabkan kuku tumbuh tidak normal.
Pencegahan
Agar terhindar dari infeksi jamur adalah selalu memperhatikan kebersihan diri dan
menjaga kekebalan tubuh. Sedangkan pengobatan terdiri dari pembuangan tuntas struktur
epitel yang terinfeksi dan mati serta pemberian zat kimia antijamur secara topikal. Antijamur
yang digunakan disesuaikan dengan jenis jamur yang menginfeksinya dan lamanya
pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi. Pada serangan yang luas, pemberian
griseofulvin secara oral selama 1-4 minggu sangat bermanfaat. Infeksi kulit memerlukan
pembuangan kuku
Pengobatan
jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat kuman resisten (kebal)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur sangat erat hubungannya dengan manusia. Jamur bisa hidup dan tumbuh di
mana saja,baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Indonesia
sebagai negara tropis menjadi lahan subur tumbuhnya jamur khususnya jamur
Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum adalah jamur yang paling umum menjadi
menyebabkan infeksi jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. Pada jamur ini,
mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia berdinding halus,
berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa strain terdapat banyak
B. Saran
Agar terhindar dari infeksi jamur adalah selalu memperhatikan kebersihan diri
dan menjaga kekebalan tubuh.menjaga kebersihan kaki agar tidak lembab sehingga jamur
tidak dapat tumbuh, jadi cuci kaki dengan bersih dan menjaga kulit dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
online.com., 8 April2008
EGC, Jakarta