Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia,


karena siapa saja dapat mengalami gangguan kesehatan (Christianto,
2018). Salah satu masalah kesehatan yang sering kita jumpai baik pada
orang tua dan anak-anak yakni demam. Sebagian besar demam pada anak
merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di
hipotalamus. Penyakit-penyakit yang ditandai dengan adanya demam
dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin berperan dalam
meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan nonspesifik dalam
membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Wardiyah, 2016).
Demam atau hiperpireksia adalah karakteristik dari suatu penyakit
yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Demam
akibat infeksi terjadi sebagai respons terhadap masuknya mikroba yang
akan menyebabkan pengeluaran suatu bahan kimia pirogen endogen
seperti prostaglandin. Prostaglandin bekerja pada pusat termoregulasi
hipotalamus sehingga terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan
evaporasi. Ketidakseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas
dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Mekanisme terjadi demam
jelasnya Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan
nama pirogen. Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam.
Pirogen terbagi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal
dari luar tubuh pasien. Jenis lain dari pirogen adalahpirogen endogen yang
merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. Proses
terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih (monosit,
limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator
inflamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan
mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-1, IL-6,
TNF-α, dan IFN). Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang
endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Prostaglandin
yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat
termoregulasi hipotalamus. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi
panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan
menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut. Demam
merupakan tanda klinis yang paling sering dikeluhkan masyarakat kepada
dokter atau pun tenaga kesehatan lain (Suproborini, 2018).
Demam sering dialami anak-anak maunpun orang dewasa. Demam
adalah suatu kondisi pada saat suhu tubuh diatas normal yaitu 38C. Suhu
tubuh normal sendiri berkisar antara 36,5 - 37,2. Tanda dan gejala yang
menyertai demama biasanya berupa mengigil, nyeri otot, dehidrasi, dan
kelemahan umum. Pada penanganan demam terdapat berbagai jenis cara
yang dapat digunakan untuk menurunkan panas seperti melakukan
penanganan tanpa obat dan penanganan dengan obat. Penanganan dengan
obat dilakukan dengan memberikan obat antipiretik pada saat suhu tubuh
anak ¿ 39C. Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh
(Suproborini, 2018). Obat antipiretik secara umum yang biasa digunakan
saat ini adalah parasetamol atau ibuprofen karena kedua obat ini dinilai
relatif aman untuk anak dan usia dewasa (Surya, 2018).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui efek antipiretik


suatu senyawa.
DAFTAR PUSTAKA

Christianto, Y., Rizki, F. U., Eko, M. R. 2018. Sistem Pakar Penyakit Dema
Berdarah Menggunakan Depth First Search dan Certainly Factor.
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Vol.
4(2) : 60-63. Viewed on 16 September 2021. From :
poltekindonusa.ac.id.

Surya, M. A. N. I., Artini, I. G. A., Ernawati, D. K. 2018. Pola Penggunaan


Parasetamol atau Ibuprofen Sebagai Obat Antipiretik Single Therapy
Pada Pasien Anak.. E-Jurnal Medika. Vol. 7 (8) : 1- 13. Viewed on 16
September 2021. From : ojs.unud.ac.id.

Suproborini, A., Laksana, M. S. D., Yudiantoro, D. F. 2018. Etnobotani Tanaman


Antipiretik Masyarakat Dusun Meso Boto Jatiroto Wonogiri Jawa
Tengah. Journal of Pharmoceatical Science and Medical Research. Vol.
1 (1). Viewed on 16 September 2021. From : researchgate.net.

Wardiyah, A., Setiawati., Romayati, U. 2016. Perbandingan Efektifitas


Pemberian Kompres Hangat dan Tepid Sponge terhadap Penurunan
Suhu Tubuh Anak yang Mengalami Demam di Ruang Alamanda RSUD
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Medika
Malahayati. Vol. 10 (1). Viewed on 16 September 2021. From :
ejurnalmalahayati.ac.id.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai