Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun orang lain 2009 Mencintai dan menerima cinta Kesehatan keadaan sehat, fisik, Memiliki hubungan pribadi tetap mental, spiritual, maupun sosial yang Mempercayai orang lain memungkinkan setiap orang untuk hidup Menghargai pendapat orang lain produktif secara sosial dan ekonomi. Menjadi bagian dari kelompok Tidak menjadi bagian dari kelompok Kesehatan Jiwa Tidak mengakali orang lain UU Kesehatan Jiwa No.18 Tahun 201 3. Mampu memenuhi kebutuhan hidup kondisi dimana seseorang individu Menetapkan tujuan hidup dapat berkembang secara fisik, mental, Mengambil keputusan spiritual, dan sosial sehingga individu Menerima tanggungjawab tersebut menyadari kemampuan sendiri, Merancang masa depan dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja Menerima ide dan pengalaman baru secara produktif, dan mampu Merasa puas dengan pekerjaan memberikan kontribusi untuk Motivasi diri tinggi komunitasnya. Perasaan sehat dan bahagia Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mampu menghadapi tantangan hidup Jiwa Menerima orang lain sebagaiman 1. Faktor Dalam adanya a. Biologi, fisiologi, genetik Memiliki sikap positif terhadap diri b. Saraf sendiri dan orang lain c. Hormonal Ciri-ciri Sehat Jiwa d. Kekebalan e. Kecerdasan iq 1. Merasa nyaman dengan diri 2. Faktor LUar Dapat hadapi berbagai perasaan a. Strs psiko sosial seperti iri, marah, cinta, dan rasa b. Keyakinan/kepercayaan seseorang bersalah c. Motivasi/dorongan/dukungan Mampu atasi kekecawaan dalam d. Pendidikan/bimbingan/asuhan hidup e. Sosial budaya Ada harga diri dan tidak rendah diri f. Spiritual Menerima diri apa adanya Klasifikasi Rasa puas dalam kehidupan dan citra diri positif ICD-10/PPDGJ-III/DSM-IV
PUTRI ASWARIYAH RAMLI 1
PENGANTAR PSIKIATRI DSM (Diagnostic and Statistical Manual F10-F11 gangguan mental dan of Mental Disorders) V 2015 perilaku akibat penggunaan zat psikoatif Tujuan : F20-f29 skizofernia, gangguan Untuk membedakan suatu diagnosis skizotipal, dan gangguan waham psikiatrik dari lainnya sehingga klinikus F30-f39 gangguan suasana perasaan dapat memberikan Th/yang paling (mood) efektif F40-48 gangguan neurotik, gangguan Bahasa yang sama di antara profesi somatoform, dan gangguan yang kesehatan berkaitan dengan stress Mengetahui penyebab dari F50-f59 sindrom perilaku yang kebanyakan gangguan mental yang berhubungan dengan gangguan belum diketahui fisiologis dan faktori fisik F60-f69 gangguan kepribadian dan Istilah Hendaya (Impairment), Disabilitas perilaku masa depan (Disability), Cacat (Handycap) F70-f79 retardasi mental Hendaya (impairment) suatu F80-f89 gangguan perkembangan kehilangan/abnormalitas dari struktur psikologis atau fungsi manifestasi psikologis F90-f99 gangguan perilaku dan oleh gangguan fungsi mental seperti emosional dengan onset biasanya pada daya ingat masa kanan dan remaja Disabilitas (disability) keterbatasan Formulasi Diagnostik atau kekurangan kemampuan untuk melaksanakan secara dalam batas yang Tahap 1 : Menegakkan diagnosa dianggal normal untuk manusia gangguan jiwa. perawatan diri Ditemukan sekumpulan gejala yang Cacat (handicap) kerugian bagi menimbulkan distress dan disabilitas seseorang yang menghalangi/membatasi dalam pekerjaan atau sosial. kinerja dari suatu peran yang normal Tahap 2 : menentukan apakah bagi individu tersebut. gangguannya berhubungan dengan F00 – F09 gangguan oleh penyebab gangguan medis umum yang organik menyebabkan gangguan fungsi otak F10-F19 gangguan jiwa dan perilaku dalam hal ini gannguan kognitif atau akibat penggunaan zat psikoaktif sensorium (kesadaran) yang merupakan gangguan mental organik atau non Daftar kategori diagnostic organik. F00–F09 gangguan mental organik, Tahap 3 : apakah gangguannya termasuk gangguan simptomatik berhubungan dengan penggunaan psiko- PUTRI ASWARIYAH RAMLI 2 PENGANTAR PSIKIATRI aktif yaitu gangguan mental dan Tidak termasuk akibat keterbatasan fisik perilaku akibat penggunaan zat psiko- dan lingkungan aktif. Kode fungsi 0 s/d 100 Menentukan apakah gangguannya 91-100 ditandai kemampuan merupakan gangguan psikotik yang fungsi superior dalam berbagai berarti mengalami gangguan daya aktifitas, masalah dalam hidup dapat menilai realita seperti ditemukan gejala diatasi dan banyak kualitas positif halusinasi, perilaku katatonik, bicara dan tanpa gejala. kacau, dan mengamuk tanpa sebab. 0-10 tidak mampu menjaga Gangguan Jiwa Disimpulkan hygiene pribadi secara persisten tidak mampu berfungsi dan harus 1. Gangguan mental organik dengan dibawah asuhan atau pengawasan. psikotik 2. Gangguan mental organik non psikotik Catatan : 3. Gangguan mental dan perilaku akibat WHO gangguan jiwa F0-F9 penggunaan zat psiko aktif Urutan hierarki (F0-f5) 4. Gangguan psikotik non organik atau Pertimbangan khusus (F60) fungsional Dicatat dalam aksis 2 (f61) 5. Gangguan jiwa non organik non psikotik diantaranya gangguan neurotic, Psikosis gangguan cemas, gangguan terkait stress, gangguan disosiatif, somatoform, Ditemukan gangguan daya menilai gangguan afektif non psikotik, dan realita gangguan kepribadian. Psikosis Fungsional halusinasi, waham, autistic thinking, mengamuk tanpa sebab, Diagnosis Multiaksial bicara kacau, tertawa tanpa sebab 1. Axis I : Diagnosis gangguan jiwa Psikosis 2. Axis II : Ciri Kepribadian F0 Gangguan mental organik 3. Axis III : Diagnosis gangguan fisik G1 Gangguan mental dan perilaku 4. Axis IV : Stressor Psikososial akibat penggunaan zat psikoaktif 5. Axis V : GAF (Global Assesment F3 Skizofernia skizotipa dengan Functioning) gangguan waham, gangguan suasana Skala GAF perasaan (mood) Psikosis Fungsional Kemampuan fungsi secara psikologis, Skizofrenia sosial, okupasional - Kriteria Diagnostik : a. Gejala :
PUTRI ASWARIYAH RAMLI 3
PENGANTAR PSIKIATRI Waham (gangguan delusi Gangguan psikosis sementara tanda gangguan mental serius Gangguan depresi dengan psikotik tidak bisa membedakan Gangguan maniak dengan psikotik nyata dan bayangan) Gangguan bipolar dengan psikotik Halusinasi Gangguan Cemas Bicara kacau Gangguan cemas menyeluruh Perilaku yang sangat kacau atau Gangguan obsesi kompulsi katatonik Gangguan fobia Gejala negatef, afektif Gangguan panic mendatar, alogia, atau Gangguan stress pasca trauma dan kehilangan minat gangguan stress akut Catatan : hanya dibutuhkan 1 gejala Gangguan cemas akibat gangguan medis kriteria A jika delusi bizar / umum halusinasi-nya terdiri atas suara Gangguan campuran cemas dan depresi yang terus menerus memberi Gangguan disosiatif komentar terhadap perilaku atau pikiran pasien, atau dua lebih suara Gangguan Mood Non Psikotik yang saling bercakap-cakap) Gangguan Depresi Berat Non Psikotik b. Disfungsi sosial/okupasional : Gangguan Depresi Ringan, Gangguan kegagalan mencapai tingkat Depresi Berulang pencapaian interpersonal, Gangguan Distimia akademik, atau okupasional yang Gangguan maniak non psikotik diharapkan. Gangguan bipolar non psikotik c. Durasi : tanda kontinu gangguan Gangguan Somatoform berlangsung selama kurang lebih 6 DSM IV bulan. Dalam 6 bulan harus 1. Gangguan somatisasi mencapai 1 gejala yang memenuhi 2. Gangguan nyeri kriteria A (gejala fase aktif) dan 3. Gangguan hipokondriasis dapat mencakup periode gejala 4. Gangguan konversi prodromal atau residual. 5. Gangguan dismorfik tubuh d. Eksklusi gangguan mood dan DSM V skizoafektif 1. Gangguan simtom somatic e. Ekslusi kondisi medis umum/zat 2. Gangguan cemas penyakit (illness hubungan dengan gangguan per- axiety disorder) kembangan pervasif 3. Gangguan konversi Skizoafektif 4. Gangguan buatan Gangguan waham
PUTRI ASWARIYAH RAMLI 4
PENGANTAR PSIKIATRI 5. Faktor psikologi mempengaruhi Ditandai oleh adanya hendaya kondisi medis umum keterampilan selama masa Gangguan Disosiatif perkembangan, sehingga DSM IV berpengaruh pada tingkat 1. Gangguan amnestic disosiatif intelegensia anak kemampuan 2. Gangguan fugue disosiatif kognitif, bahasa, motoric, dan sosial 3. Gangguan motoric disosiatif dan anak. gangguan konvulsi disosiatif, Kriteria diagnostic gangguan anaestesia disosiatif, stupor a. Fungsi intelektual umum di disosiatif (konversi) bawah rata-rata 4. Trans disosiatif RM ringan jika IQ antara 50-79 DSM V RM sedang jika iq antara 35-49 1. Gangguan amnestic disosiatif RM berat jika iq antara 20-34 2. Gangguan identity disosiatif Rm sangat berat jika iq < 20 3. Gangguan fugue disosiatif b. Terdapat kekurangan atau 4. Gangguan depersonalisasi dan hendaya dalam perilaku adaptif derealisasi yang dipertimbangkan 5. Gangguan trans disosiatif berdasarkan budaya umum dan Sindrom Perilaku Faktor Fisiologi dan budaya setempat Faktor Fisik c. Timbul sebelum usia 18 tahun 1. Gangguan makan d. Gejala penyerta (agresif, iritabel, 2. Gangguan insomnia gerakan stereotipik) 3. Gangguan disfungsi seksual Gangguan Austisme 4. Gangguan mental dan perilaku yang 1. Gangguan Komunikasi berhubungan dengan masa nifas 2. Gangguan dalam interaksi sosial 5. Faktor-faktor psikologi yang 3. Gangguan perilaku berhubungan dengan gangguan medis 4. Gangguan fungsi umum (GERD, hipertensi, atopic, 5. Gangguan sistem indra dermatitif, migraine, DM, hipertyroid, 6. Gangguan fungsi kognitif dan hipotiroid). Gangguan Pusat Perhatian dan Gangguan Perkembangan Hiperaktif (GPPH –ADHD) Retardasi mental Defisit atensi/hiperaktifitas Keadaan perkembangan mental yang (attention deficit and hyperactive terhenti atau tidak lengkap atau tidak disorder) pola perilaku tidak ada sesuai dengan tingkat perkembangan atensi, perilaku serta hiperaktif- anak seusianya. impulsivitas secara persisten lebih
PUTRI ASWARIYAH RAMLI 5
PENGANTAR PSIKIATRI sering dibandingkan pada anak usia perkembangannya. Kriteria diagnostic a. Inatensi (gejala menetap 6 bulan) b. Hiperaktifitas c. Gejala impulsive Gangguan Tingkah Laku Gejala : a. Agresi terhadap manusia dan hewan b. Merusak property c. Menipu mencuri d. Pelanggaran serius terhadap aturan Gejala telah berlangsung 1 tahun Laki’laki : agresi (perkelahian, pencurian, vandalism, pelanggaran displin sekolah) Perempuan : berbohong, membolos, kabur, penyalahgunaan zat dan prostitusi Gangguan Perkembangan Psikologis Gg. Perkkembangan khas berbicara dan berbahasa a. Gangguan artikulasi berbicara khas b. Gangguan berbahasa ekspresif c. Gangguan berbahasa reseptif Gg. Perkembangan belajar khas a. Gangguan Membaca khas b. Gangguan Mengeja khas c. Gangguan berhitung khas
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita