STEP 1
Halusinasi :
Kecurigaanseseorang yang
berlebihanatautidakrasionaldantidakmempercayai orang lain
atausuatukeyakinankokoh yang salahdantidaksesuaidenganfakta
Ada tigamacam : Wahamkejar(Merasasepertidikejardengansesuatu),
Wahamkebesaran (Merasapunyakekuatan), Wahamrujukan (Merasa
orang lain atautetanggamembicarakandirinya)
ZatPsikoaktif :
Suatubahanatauzat yang
bekerjassecaraselektifterutamapadaotaksehinggamenyebabkanperuba
hanperilaku, emosi, persepsidankesardaran system sarafotak
Stressor Psikososial :
Suatutekanan yang bias
mempengaruhipikiranseseorangsehinggabisamerubahataumempengar
uhipikirantersebut.
FungsiOkupasi :
Fungsipengaturanfungsitubuhataufisiologistubuh, sepertiaktifitas
FungsiPsikososial :
Fungsiinteraksidengan orang lain
STEP 4
Akut
GangguanJiwa Stressor
Kronik
Psikotik Non-Psikotik
AnamnesisPxPenunjangDiagnosisTerapi
STEP 7
1. Bagaimana anatomi dan fungsi otak dalam gangguan jiwa?
2. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa?
Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM III:
Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang, yang secara klinik
cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distress) atau hendaya (impairement/disability) di dalam
satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan,
disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku,
psikologik, atau biologik, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di
dalam hubungan antara orang itu dengan masyarakat.
Konsep gangguan jiwa dari DSM IV (yang merupakan rujukan dari PPDGJ-
III)
Suatu sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang secara klinis
bermakna, disertai adanya penderitaan (gejala yang menyakitkan) atau
kecacatan (gangguan fungsi) atau dengan peningkatan risiko yang
bermakna atau kehilangan kebebasan secara penting, apapun
penyebabnya dianggap sebagai manifestasi dari disfungsi perilaku,
psikologis, atau biologis pada individu.
Gangguan Psikotik
Skizofrenia
Gangguan afektif berat
Ggn. Psikotik Fungsional Gangguan Paranoid
Psikosis Non Organik lainnya
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-kharisatun-5764-2-
babii.pdf
KEPARAHAN GANGGUAN
o Ringan
Terdapat beberapa gejala, jika ada, yang melebihi dari yang diperlukan
untuk membuat diagnosis dan gejala menyebabkan tidak lebih dari
gangguan ringan dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
o Sedang
Terdapat gejala atau gangguan fungsional yang berada antara ringan
dan berat
o Berat
terdapat banyak gejala yang melebihi yang diperlukan untuk membuat
diagnosis, atau beberapa gejala yang khususnya berat, atau gejala
menyebabkan gangguan jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan
o Dalam remisi parsial
Kriteria sepenuhnya untuk gangguan sebelumnya pernah dipenuhi,
tetapi sekarang hanya beberapa gejala atau tanda dari gangguan yang
tertinggal
o Dalam remisi penuh
Tidak ada lagi gejala atau gangguan tetapi secara klinis masih relevan
dengan gangguan yang dimaksud.
Sumber : Sinopsis psikiatri, Kaplan dan Sadock
Sumber : http://www.scribd.com/doc/74666207/psikotik-lengkap
(Library.usu.ac.id)
Stressor biologis
Panas, dingin, nyeri, masuknya mikroganisme, trauma fisik, kesulitan eliminasi, kekurangan
makan.
Stresor psikologis
Kritik yang tidak dapat dibenarkan, kehilangan, ketakutan krisis perkembangan, krisis situasi.
Stressor sosial
Isolasi/diasingkan, miskin kaya perubahan tempat tinggal/bekerja, bertambahnya anggota
keluarga
(Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi)
Sumber Stress
Sumber stress dapat berasal dari dalam tubuh dan diluar tubuh, sumber
stress dapat berupa biologik/psikosiologi, kimia, psikologok, sosial spiritual.
a. Stresor biologik dapat berupa : mokroba, bakteri, virus dan jasad renik
lainnya, hewan, binatang, bermacam tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
b. Stresor fisik dapat berupa : perubahan iklim, alam, suhu, cuaca, geografi,
yang mengikuti letak tempat tinggal, domisili, demografi, berupa jumlah
anggota dalam keluarga, nutrisi, radiasi, kepandatan penduduk, imigrasi dan
kebisingan.
c. Stresor kimia, dari dalam tubuh dapat berupa serum darah dan glukosa,
sedangkan dari luar tubuh dapat berupa obat pengobatan, pemakaian
alkohol, pencemaran lingkungan, bahan kosmetik dan bahan pengawet.
d. Stresor sosial psikologi, yaitu labelling dan prasangka, ketidak kepuasan
terhadap diri sendiri, kekejaman, konplik peran, percaya diri yang rendah,
perubahan ekonomi, emosi yang negative, dan kehamilan.
e. Stresor spiritual yaitu adanya persepsi negative terhadap nilai-nilai ke-
Tuhanan.
Stressor menurut Esperanza (1997) Fundamental of nursing practice a
nursing poscess approach :
a. Perubahan patotogi dari penyebab penyakit atau suatu injuri.
b. Troma (injuri, luka bakar, serangan, elektrik, shok).
c. Tidak adekuatnya makanan, kehangatan, dan pencegahan.
d. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar (kelaparan, gangguan sexk
sual).
e. Program trapi (diet, trapi fisik, spikotrapi).
f. Kekacoan hubungan sosial dan keluarga.
g. Komplik sosial dan budanya.
h. Prubahan spisiologi yang normal (puberitas, mentuasi, kehamilan
dan menaupouse)
i. Situasi positif dari pristiwa kehidupan. (Rasmus, 2004)
11. Apa saja pemeriksaan status mental pada penderita gangguan jiwa?
o Observasi :
Penampilan, kerapian,sehat/sakit, aneh?, kanakkanak?
Gaya Bicara
Mood
Pemikiran (polapikir, ide)
Isi Pikir (Waham)
Persepsi(HalusinasidanIlusi)
Sensorium (KonsentrasiIngatan)
KemampuanHitung
KesadaranPasien (Pahamatautidakdiasakit)
Penilaian (Sosial)
12. Bagaimana cara memeriksa fungsi global pada pasien tersebut dan
penilaiannya (GAF) ?
100-91 Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah
kehidupan tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang
lain karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada
90-81
gejala.
90-81 + (minimal) - -
13. Apakah perbedaan waham dan halusinasi dan contoh dari halusinasi?
Waham(polapikir) Halusinasi
TanpaObjek TanpaObjek
Tidak bias dirubah Bisa
Tidak PancaIndra
Pada orang gangguanjiwa Normal masihbisa
Ex : akustik: phonema (kalimatjelas),
akuasma (gakjelas)
Pengelihatan
(kelainanbiasanyapadakortekserebri,
jelas (temporal parietal))
Gustatory
Taktil
Contoh halusinasi
a. Halusinasi Pendengaran (akustik)
b. Waham berdosa
Timbul perasaan salah yg luar biasa dan merasakan suatu dosa yg
besar. Penderita percaya sudah selayaknya dirnya harus dihukum berat,
atau menjalani hukuman mati sekalipun. Didapatkan pada sindrom
depresi.
e. Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain
g. Waham hypochondri
Perasaan mengenai berbgai penyakit yang berada dalam tubuhnya.
Sering didapatkanpada skizofrenia.
h. Waham magik-mistik
Waham mengenai soal2 magik dan mistik
i. Waham sistematis
Waham yg sudah dianalisa, memperlihatkan suatu pola sentral
tertentu,yang kemudian dibesarkan atau ditambah2 secara sangat rapid
an sistematik
(Psikiatri II SIMTOMATOLOGI, FK UNDIP SEMARANG)
a. Delucion of control waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar
b. Delucion of influence waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar
c. Delucion of passivity waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar
d. Delucion perception pengalaman inderawi yg tak wajar, yg bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat
( Buku Saku PPDGJ III, dr. Rusdi Maslim)
ANAMNESIS
- Alasan berobat
- Riwayat gangguan sekarang
- Riwayat gangguan dahuku
- Latar belakang social, keluarga, pendidikan,
pekerjaan, perkawinan, dll
- Riwayat perkembangan diri
PEMERIKSAAN
- Fisik diagnostic
- Status mentalis
- Laboratorium
- Radiologik
- Evaluasi psikologik
- Lain-lain
DIAGNOSIS
- AKSIS :
a) Aksis I: untuk DD
- Gangguan Klinis (F00-09, F10-29, F20-29, F30-39, F40-48, F50-59, F62-
68, F80-89, F90-98, F99).
- Kondisi Lain yang Menjadi Focus Perhatian Klinis
b) Aksis II:
- Gangguan Kepribadian (F60-61, gambaran kepribadian maladaptif,
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
c) Aksis III
- Kondisi Medik Umum
Z03.2
d) Aksis IV
- Masalah Psikososial dan Lingkungan (keluarga, lingkungan sosial,
pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan
kesehatan, hukum, psikososial)
e) Aksis V
- Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF
Scale)
100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi.
90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh
harian biasa.
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
social.
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum baik.
60-51 gejala dan disabilitas sedang.
50-41 gejala dan disabilitas berat.
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak
mampu berfungsi dalam hampir semua bidang.
20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri.
10-01 persisten dan lebih serius.
0 informasi tidak adekuat
TERAPI
- Farmakoterapi
- Psikoterapi
- Terapi social
- Terapiokupasional
- Lain-lain
TINDAK LANJUT
- Evaluasi terapi
- Evaluasi diagnosis
- Lain-lain
Dengan rumusan sistematis, dapat disimpulkan bahwa :
DIAGNOSIS = ANAMNESIS (data subjektif) + PEMERIKSAAN (data objektif)
Sumber : buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III
dan DSM-5
19. Apasajamacam-macamobatantipsikotik?
I. Psikofarmaka
PengaturanDosis
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:
o Onset efek primer (efek klinis) : 2-4 minggu
Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 jam
o Waktu paruh : 12-24 jam (pemberian 1-2 x/hr)
o Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil,
malam besar) sehingga tidak mengganggu
kualitas hidup penderita.
o Obat antipsikosis long acting : fluphenazine
decanoate 25 mg/cc atau haloperidol
decanoas 50 mg/cc, IM untuk 2-4minggu.
Berguna untuk pasien yang tidak/sulitininum obat,
dan untuk terapi pemeliharaan.
21. DD?
PSIKOTIK AKUT, PSIKOTIK DENGAN SKIZOFRENIA