Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN JIWA

Adi Hariadi, M.Psi., Psikolog


Pengertian
 Sindrom pola perilaku seseorang yang secara
khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distress) atau hendaya
(impairment) didalam satu atau lebih fungsi
yang penting dari manusia, yaitu fungsi
psikologis, perilaku, biologis dan gangguan
itu tidak hanya terletak didalam hubungan
antara orang itu tetapi juga dengan
masyarakat (PPDGJ, dalam maramis, 2010)
 Gangguan jiwa dikonseptualisasikan secara
klinis sebagai sindroma psikologis atau pola
perilaku yang terdapat pada seorang individu
dan diasosiasikan dengan distres (misalnya
gejala yang menyakitkan) atau disabilitas
(hendaya dalam satu wilayah fungsi yang
penting atau lebih) atau diasosiasikan dengan
resiko mengalami kematian, penderitaan,
disabilitas atau kehilangan kebebasan diri
yang penting sifatnya, yang meningkat secara
signifikan (DSM-IV)
 Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000)
adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya gangguan pada
fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan
pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran social
 Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik
positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadian (WHO, 2007)
Ciri-ciri gangguan jiwa
 Sedih bekepanjangan
 Tidak puas hidup didunia, kemampuan dan
prestasi diri
 Tidak semangat dan cenderung malas
 Marah tanpa sebab
 Mengurung diri
 Tidak mengenali orang
 Bicara kacau, bicara sendiri
 Koping tidak efektif dengan peristiwa kehidupan
 Tidak mampu merawat diri
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
 Gangguan kognisi. Kognisi adalah suatu proses
mental di mana seseorang menyadari dan
mempertahankan hubungan dengan
lingkungannya baik lingkungan dalam maupun
lingkungan luarnya.
 Gaguan sensasi (merasa)
 Gangguan persepsi (pengertian, penghayatan)
 Gangguan asosiasi (menghubungkan,
mengkaitkan)
 Gangguan perhatian
 Gangguan ingatan
 Gangguan psikomotor. Psikomotor adalah
gerakan badan yang dipengaruhi oleh
keadaan jiwa meliputi kondisi perilaku
motorik, atau aspek motorik dari suatu
perilaku. Bentuk gangguan psikomotor dapat
berupa aktivitas yang meningkat (mania),
aktivitas yang menurun (depresi), aktivitas
yang terganggu atau tidak sesuai, aktivitas
yang berulang-ulang (obsesive kompulsive),
otomatisme.
 Gangguan emosi dan afek (alam perasaan)
Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran
yang khas, suatu keadaan biologis dan
psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak. Emosi merupakan reaksi
terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri
individu. sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang,
sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi
sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis (Daniel Goleman, 2002).
Penyebab gangguan jiwa
 Faktor somatik atau organobiologis
 Faktor neurologis (anatomi, kimia)
 Tingkat kematangan dan perkembangan organ
 Faktor pre dan perinatal
 Faktor psikologis
 Interaksi ibu – anak dan peran ayah
 Sibling rivalry
 Tingkat perkembangan emosi
 Kehilangan, konsep diri dan pola adaptasi.
 Faktor sosio-budaya atau sosiokultural
 Kestabilan keluarga
 Pola mengasuh anak (otoriter, permisive,
demokratis)
 Tingkat ekonomi
 Perumahan, perkotaan atau pedesaan
Klasifikasi gangguan jiwa
 Neurosis/ gangguan jiwa
Merupakan gangguan jiwa yang ditandai
dengan kecemasan, gejalanya biasanya tidak
tenang dan gejala menekan lain. Orang yang
menderita neurosis masih merasakan
kesukaran, mengetahui kepribadiannya tidak
jatuh dari realitas dan masih hidup dalam
kenyataan pada umumnya.
 Psikosis/ sakit jiwa
Gangguan jiwa yang dapat menyebabkan
individu mengalami gangguan nyata pada
disintegrasi kepribadian berat, pemeriksaan
realitas dan hambatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
 Orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ
adalah orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan
gejala dan perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia
(Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2014)
 Orang dengan masalah kesehatan (ODMK)
adalah orang yang mempunyai masalah fisik,
mental, sosial, pertumbuhan, perkembangan
dan/ atau kualitas hidup sehingga memiliki
resiko mengalami gangguan jiwa.
Klasifikasi gangguan jiwa (PPDGJ)
 Gangguan organik dan somatik
 Gangguan mental psikotik
 Gangguan neurotik dan gangguan

kepribadian
 Gangguan masa kanak, remaja dan

perkembangan
Skizofrenia
 Skizofrenia menurut PPDGJ III yaitu
sekelompok gangguan psikosis fungsional
yang ditandai oleh distorsi pikiran dan
persepsi yang mendasar dan khas, afek yang
tidak wajar atau tumpul. kesadaran yang
jernih dan kemampuan intelektual biasanya
tetap terpelihara, walaupun kemunduran
kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian.
Tanda dan gejala
 Gangguan berpikir.
Kesulitan dalam mengorganisasikan pikiran, sulit
berkonsentrasi, pembicaraan tidak masuk akal,
mudah berpindah dari satu topik ke topik yang
lain. “thought echo, thought insertion, withdrawal,
thought broadcasting”
 Delusi/ waham

Keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan


realita. “Delusion of control, delusion of influence,
delusion of pasivity” serta waham jenis lain yang
bertentangan dengan budaya sekitar.
 Halusinasi
Pengalaman mendengar, melihat, mengecap,
merasa, mencium dari penderita skizofrenia
yang tidak dirasakan oleh orang lain.
 Unusual speech
 Unusual behaviour
 Perubahan dalam alam perasaan atau depresi.
 Kurang energi atau motivasi
Tipe skizofrenia
 Skizofrenia paranoid
 Skizofrenia hebefrenik/ Disorganized
 Skizofrenia katatonik
Faktor penyebab
 Genetik, terdapat kecenderungan skizofrenia
di turunkan secara genetik. Namun tidak
berarti jika dalam satu keluarga ada yang
mengidap skizofrenia, semua anggota
keluarga akan mengalami hal yang sama.
 Organis, adanya perubahan pada struktur

syaraf pusat.
 Stres lingkungan.
Penanganan
 Hubungi puskesmas terdekat…….
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai