Anda di halaman 1dari 13

PERCEPATAN SANITASI TOTAL

BERBASIS MASYARAKAT
PROVINSI BANTEN

DISAMPAIKAN OLEH KOMISI V


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI BANTEN
 DASAR HUKUM STBM

1. PP No. 25 Th. 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi
sebagai Daerah Otonomi
2. PERPRES No. 16 Th. 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
3. UU No. 36 Th. 2009 Tentang Kesehatan
4. PERMENKES No. 736 Th. 2010 Tentang Tata Laksanan Pengawasan Kualitas Air Minum
5. PP No. 66 Th. 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
6. PERPRES No. 185 Th. 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
7. Permenkes No. 3 Th. 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
8. Surat Edaran Gubernur Banten No. 440/4003 ~ DINKES Th. 2016 Tentang Pelaksanaan Program
STBM dalam Rangka Percepatan Peningkatan dan Akses Sanitasi
PENGERTIAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYRAKAT (STBM)

 Pengertian STBS adalah :


Suatu pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan :
 Membuat masyarakat jijik;
 Malu;
 Takut dosa dan;
 Takut sakit.

 Dengan demikian STBM merupakan suatu pendekatan partisipatif yang


mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu
proses pemicuan, sehingga masyarakat secara bersama-sama dapat berpikir positif,
sadar dan dapat mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan BAB
di tempat terbuka dan sembarangan, karena berdampak bagi kesehatan.
ASAL-USUL PROGRAM SANITASI
TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan hasil adopsi dari


evaluasi yang dilakukan oleh “Kamal Kar” terhadap program air dan sanitasi
yang dilaksanakan oleh WaterAid Bangladesh dan organisasi mitra lokal
VERC’a (Village Education Resource Centre).

Program ini telah dilaksanakan di Bangladesh sejak akhir Th. 1999 ~ 2000.
Hal ini menandai dimulainya pendekatan CLTS (Community Led Total Sanitasion)
yang berfokus pada penggunaan metode PRA (Paarticipatory Rural Apprisal)
yang membuka peluang komunitas setempat melakukan analisa bersama
mengenai keadaan sanitasi mereka.
PRINSIP-PRINSIP STBM

Prinsip-prinsip dasar yang harus dianut dan ditegakkan dalam


setiap pelaksaan program STBM, adalah :

1. Tanpa subsidi kepada masyarakat;


2. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak
mempromosikan jamban;
3. Masyarakat sebagai pemimpin;
4. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam
analisa permasalahan, perencanaan, pelaksanaan serta
pemanfaatan dan pemeliharaan.
PILAR–PILAR
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

 Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS)

 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga


(PAMM-RT)
 Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)

 Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga


(PLCRT)
STOP BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN (SBS)
 SBS adalah suatu kondisi ketika setiap
individu dalam komunitas tidak BAB
sembarangan.

 Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran


langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi
 Prilaku SBS diikuti dengan pemanfaatan manusia akibat pembuangan kotoran
sarana sanitasi yang saniter berupa manusia; dan
jamban sehat.  Dapat mencegah masuknya vector penyakit
untuk menyebar kuman dan penyakit pada
pemakaian dan lingkungan sekitarnya.
(Permenkes, 2004).
 Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi
yang memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan, yaitu :
CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)
CTPS MERUPAKAN PRILAKU CUCI TANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN SABUN DAN AIR BERSIH YANG MENGALIR,
Denagn memperhatikan hal-hal sbb :

Langkah-langkah CTPS yang benar:


 Basahi kedua tangan dengan air Waktu Penting Perlunya
bersih yang mengalir. CTPS:
 Gunakan sabun pada kedua  Sebelum makan. Kriteria Utama
telapak tangan sampai berbusa  Sebelum mengolah dan Sasaran CTPS:
lalu gosok sampai semua menghidangkan makanan.  Air bersih yang dapat
permukaan tangan terkena busa  Sebelum menyusui. dialirkan.
sabun.  Sebelum memberi makan  Sabun.
 Bilas dengan air bersih sambil bayi/balita.  Penampungan atau
menggosok kedua tangan sampai  Sesudah buang air saluran air limbah yang
sisa sabun hilang. kecil/besar. aman. (Permenkes, 2014).
 Keringkan kedua tangan dengan  Sesudah memegang
memakai kain, handuk bersih atau hewan/unggas.
tisu sampai kedua tangan kering.
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN
MAKANAN RUMAH TANGGA
(PAMM-RT)

 PAMM-RT merupakan suatu proses pengolahan, penyimpanan, dan pemanfaatan air


minum dan pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga.
Adapun tahapannya sbb :

Pengelolaan Air Minum Rumah Pengelolaan Makanan Rumah Tangga:


Tangga, antara lain:  Pemilihan bahan makanan
 Pengelolaan air baku  Penyimpanan bahan makanan
 Pengelolaan air untuk minum  Pengolahan makanan
 Wadah penyimpanan air minum  Penyimpanan makanan matang
 Pengangkutan makanan
 Penyajiaan makanan
PENGAMANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA
 Tujuan pengamanan sampah rumah tangga adalah : Untuk menghindari penyimpan
sampah dalam rumah dengan segera menangani sampah.

Pengamanan sampah yang aman adalah : Pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,


pendaur ulangan atau pembuangan dari materi sampah dengan cara
yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Prinsip-prinsip dalam pengamanan sampah :

 REDUCE yaitu mengurangi


sampah dengan mengurangi  REUSE yaitu memanfaatkan
pemakaian barang atau  Resycle yaitu mendaur
barang yang sudah tidak ulang kembali barang lama
benda yang tidak terlalu terpakai tanpa mengubah
dibutuhkan. menjadi barang baru.
bentuk.
PENGAMANAN LIMBAH CAIR
RUMAH TANGGA
 PROSES PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA UNTUK
MENGHINDARI TERJADINYA GENANGAN AIR LIMBAH YANG
BERPOTENSI MENIMBULKAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN.

 Adapun Prinsip-Prinsipnya:

 Air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh tercampur dengan air dari
 Tidak boleh menjadi tempat perindukan jamban.

 Tidak boleh menimbulkan bau. vector.

 Tidak boleh ada genangan yang menyebabkan lantai licin dan rawan
kecelakaan.
 Tidak boleh terhubung dengan saluran limbah umum/got atau sumur serapan.
DESA STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

 adalah Desa yang sudah Stop BABS minimal 1 dusun,


mempunyai tim kerja STBM atau natural leader, dan
telah mempunyai rencana kerja STBM atau
rencana tindak lanjut.
TERIMKASIH
DPRD PROVINSI BANTEN
KOMISI V
Serang, 17 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai