Anda di halaman 1dari 27

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

(STBM)

GRE
EN

PUSKESMAS TERSONO
SANITASI?
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan
dari subyeknya.
Misalnya menyediakan air yang bersih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat
sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang
sembarangan (Depkes, 2004)
Contoh perilaku kesadaran sanitasi yang
Mengapa Sanitasi Penting? masih rendah

Kesadaran akan sanitasi yang masih


rendah dalam masyarakat, bisa
memicu terjadinya pencemaran
lingkungan, penurunan kualitas
kesehatan, hingga penyebaran penyakit
menular.
Oleh karena itu, sanitasi harus dimulai
dari perubahan perilaku dari diri
sendiri.
Penyakit akibat sanitasi yang buruk : Mengapa Pemerintah Memilih
Pendekatan STBM?
Kurangnya sanitasi serta kebersihan diri dan lingkungan • Perubahan sikap dan perilaku lebih
yang buruk, dapat menyebabkan penyakit :
memungkinkan untuk terjadinya
• Diare perkembangan jumlah sarana,
dibandingkan sebaliknya.
• Kolera • Dukungan subsidi sanitasi mendorong
ketergantungan masyarakat.
• typhoid fever dan paratyphoid fever • Program yang dirancang sendiri oleh
masyarakat, akan meningkatkan rasa
• Disentri
percaya diri dan tanggung jawab dari
• penyakit kulit masyarakat.

• DLL
APA ITU STBM?

Sanitasi Total Berbasis Pilar Sanitasi Total


PERATURAN Masyarakat (STBM) Berbasis Masyarakat
MENTERI adalah pendekatan (Pilar STBM) adalah
KESEHATAN untuk mengubah perilaku higienis dan
REPUBLIK perilaku higienis dan saniter yang digunakan
INDONESIA saniter melalui sebagai acuan dalam
NO. 3 TAHUN 2014 pemberdayaan penyelenggaraan
Tentang STBM masyarakat dengan cara Sanitasi Total Berbasis
pemicuan Masyarakat
STOP Buang Air Besar Sembarangan
1 (BABs)

LIMA 2 Cuci Tangan Pakai Sabun


(CTPS)

PILAR 3 Pengelolaan Air Minum dan


Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

STBM 4
5
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Pengelolaan Limbah Cair Rumah 6


Tangga
PILAR 1

STOP BABS
STOP Buang Air Besar Sembarangan

Kondisi ketika setiap individu dalam suatu Perilaku Stop BABS diikuti dengan
komunitas tidak lagi melakukan perilaku pemanfaatan sarana sanitasi yang
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang saniter berupa jamban sehat.
berpotensi menyebarkan penyakit
Saniter merupakan kondisi fasilitas
sanitasi yang memenuhi standar dan
Membudayakan perilaku buang air besar
persyaratan kesehatan, yaitu :
sehat yang dapat memutus alur kontaminasi
kotoran manusia sebagai sumber penyakit a. Tidak mengakibatkan terjadinya
yang berkelanjutan penyebaran langsung bahan-bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat
Menyediakan dan memelihara sarana Buang pembuangan kotoran manusia.
b. Dapat mencegah vektor pembawa
Air Besar (BAB) yang memenuhi standar
penyakit pada manusia dan
dan persyaratan kesehatan lingkungan sekitar.
Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan

Buang Air Besar Sembarangan di Sungai Buang Air Besar di Jamban Sehat
Mata Rantai Penularan Penyakit Akibat Buang
Air Besar Sembarangan
Jamban Sehat

Jamban sehat efektif untuk


memutus mata rantai penularan
penyakit.

Jamban sehat harus dibangun,


dimiliki, dan digunakan oleh
keluarga dengan penempatan di
dalam rumah atau di luar rumah
yang mudah dijangkau oleh
penghuni rumah.
Standar dan Persyaratan Kesehatan Bangunan Jamban :

Bangunan atas jamban Bangunan tengah jamban, Bangunan bawah


(dinding dan/atau atap) : terdapat 2 bagian : jamban :
- Septic tank : bak kedap
- Lubang tempat pembuangan air penampung tinja dan
kotoran (tinja dan urine) urin
yang saniter dengan Bagian padat akan
konstruksi leher angsa atau tertinggal di septic tank,
Bangunan atas jamban dengan lubang tanpa
konstruksi leher angsa,
bagian cair akan keluar ke
harus berfungsi untuk sumur resapan
tetapi harus diberi tutup
melindungi pemakai dari (semi saniter). - Cubluk : lubang galian
cuaca dan gangguan penampung tinja dan
lainnya. - Lantai jamban terbuat dari
bahan kedap air, tid licin, dan
urin.
mempunyai saluran Lubang cubluk berbentuk
pembuangan air bekas ke bundar/segi empat, aman
Sistem Pembuangan Air Limba dari longsoran dan tidak
(SPAL) mencemari air tanah.
Bangunan atas jamban
Bangunan tengah jamban : Bangunan bawah jamban :
(dinding dan/atau atap) :

Septic tank

Cubluk
PILAR 2

CTPS
Cuci Tangan Pakai Sabun

Waktu Penting Perlunya Kriteria Utama


CTPS : Sarana CTPS :
1. Sebelum Makan

2. Sebelum Mengolah dan Menghidangkan


Makanan 1. Air Bersih yang mengalir

3. Sebelum Menyusui 2. Sabun

4. Sebelum Memberi Makan Bayi/Balita 3. Penampungan atau saluran air limbah yang
aman
5. Sesudh Buang Air Besar/Kecil

6. Sesudah Memegang Hewan/Unggas


PILAR 3

PAMM-RT
Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

A. Pengolahan Air Minum Rumah Tangga

1. Pengolahan Air Baku

Apabila air baku keruh, perlu dilakukan


pengolahan awal :
- Pengendapan dengan gravitasi alami

- Penyaringan dengan kain

- Pengendapan dengan bahan kimia atau


tawas
Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

2. Cara Pengolahan Air Untuk Minum

a. Filtrasi (penyaringan) : Biosand filter,


keramik filter

b. Klorinasi : klorin cair, klorin tablet

c. Koagulasi dan flokulasi (penggumpalan) :


bubuk koagulan

d. Desinfeksi : merebus, sodis (Solar


Water Disinfection)
Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

3. Wadah Penyimpanan Air Minum

- Wadah berpenutup, berleher sempit, lebih


baik dilengkapi dengan kran
- Air minum disimpan di wadah pengolahnya
- Air yang sudah diolah disimpan di tempat
bersih dan selalu tertutup
- Minum air dengan gelas bersih dan kering
- Menyimpan wadah penyimpanan air minum
di tempat bersih dan sulit dijangkau
binatang
- Wadah air minum dicuci secara rutin
menggunakan air yang sudah diolah
Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

4. Hal Penting dalam PAMM-RT

- Cuci tangan sebelum menangani air minum


dan mengolah makanan
- Mengolah air minum secukupnya sesuai
dengan kebutuhan
- Mencuci sayur dan buah dengan air yang
sud diolah
- Tidak mencelupkan tangan ke dalam air
minum
- Meminta petugas kesehatan untuk
melakukan pemeriksaan kualitas air secara
mikrobiologi di Laboratorium, minimal 6
bulan 1x
Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)

B. Pengolahan Makanan Rumah Tangga

Makanan harus dikelola dengan baik dan benar agar


tidak menyebabkan gangguan kesehatan dan
bermanfaat bai tubuh.

Cara pengelolaan makanan yang baik yaitu dengan


menerapkan 6 prinsip higiene sanitasi makanan, yaitu :
1. Pemilihan Bahan Makanan
2. Penyimpanan Bahan Makanan
3. Pengolahan Makanan
4. Penyimpanan Makanan Matang
5. Pengangkutan Makanan
6. Penyajian Makanan
PILAR 4

PENGAMANAN
SAMPAH
RUMAH
TANGGA
Pengamanan Sampah Rumah Tangga

Kegiatan Penanganan Sampah


Rumah Tangga
- Sampah harus dibuang setiap hari
Tujuan pengamanan sampah rumah tangga adalah
untuk menghindari penyimpanan sampah dalam
- Pemilahan dalam bentuk pengelompokan
rumah dengan segera menangani sampah
dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan sifat sampah
Pengamanan sampah yang aman adalah
pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
- Sampah dibawa ke Tempat Penampungan
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material
Sementara (TPS) atau Tempat Pengolahan
sampah dengan cara yang tidak membahayakan
Sampah Terpadu (TPST)
kesehatan masyarakat dan lingkungan
- Sampah dari TPS dan TPST dibawa ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Prinsip-Prinsip Pengamanan Sampah :

REDUCE REUSE RECYCLE


- Mengurangi pemakaian - Memanfaatkan kembali - Sampah organik bisa
kantong plastik sampah yang masih bisa dimanfaatkan sebagai
digunakan, seperti kardus pupuk kompos
- Mengatur dan merencanakan
pembelian kebutuhan rumah bekas, koran bekas,
tangga secara rutin kaleng bekas untuk diolah - Sampah anorganik bisa
menjadi barang yang dimanfaatkan menjadi
- Mengutamakan membeli berharga benda hiasan
produk berwadah yang bisa
dpakai kembali - Sampah yang sudh
- Memanfaatkan lembaran
- Memperbaiki barang-barang yang kosong pada kertas dipilah dapat disetorkan
yang rusak jika masih bisa yang sudh digunakan ke bank sampah
diperbaiki terdekat
- Menggunakan kembali
- Membeli produk atau barang kantong belanja
yang tahan lama
PILAR 5

PENGAMANAN
LIMBAH CAIR
RUMAH
TANGGA
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga

Prinsip Pengamanan Limbah Cair


Proses pengamanan limbah cair rumah tangga Rumah Tangga :
yang aman bertujuan untuk menghindari
terjadinya genangan air limbah yang berpotensi - Air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh
tercampur
menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
- Tidak boleh menjadi sarang perindukan vektor

- Tidak boleh menimbulkan bau


Untuk menyalurkan limbah cair rumah tangga
diperlukan sarana berupa sumur resapan dan - Tidak boleh ada genangan di luar sumur
saluran pembuangan air limbah rumah tangga resapan/septic tank

- Terhubung dengan saluran umum atau sumur


resapan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai