Anda di halaman 1dari 10

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

SOLUSI ALTERNATIF PENYARINGAN AIR BERSIH DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Dosen pengampu : CHITRA DEWI SKM, M.KES

Disusun oleh :

NAMA : IRFAN

NIM : 22103035

KELAS : KESMAS B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR


BAB 1

PENDAHULUAN

AIR minum merupakan hal yang krusial dalam kehidupan makhluk hidup di bumi,
menjadi sumber kehidupan dan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Dengan sistem penyediaan air
minum yang berkualitas,sehat, dan terintegrasi kepada sektor sanitasi. Jika kebutuhan ini
terpenuhi maka masyarakat dapat hidup sehat, produktif, dan dapat meningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Dampak penyakit akibat air tidak aman seperti diare, hepatitis, tifus, dan
kolera dapat menyebabkan kematian pada bayi dan balita. Jika terjadi di masyarakat (1000 HPK
yaitu ibu hamil dan baduta) maka rentan terkena resiko stunting. Pengelolaan air bersih layak
minum meliputi Sedimentasi Proses yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menghilangkan
partikel padat didalam air, Desinfeksim Proses Pengelolaan air bersih yang memanfaatkan
penggunaan bahan kimia seperti klorin untuk membunuh bakteri, virus dan zat berbahaya
didalam air, Filtrasi Proses penyaringan air melalui saringan pasir atau membran, Koagulasi
Proses yang dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu untuk mendorong pertikel
mengumpal sehingga lebih mudah dihilangkan melalui sedimentasi

Ketahanan air didefinisikan sebagai kemampuan populasi untuk menjaga kelestariannya


akses ke jumlah yang memadai dari diterima kualitas air untuk kelangsungan hidup,
kesejahteraan manusia, dan sosial ekonomi pembangunan, untuk menjamin perlindungan
terhadap pencemaran air dan bencana terkait air, dan untuk pelestarian ekosistem dalam iklim
yang damai dan Ketahanan air didefinisikan sebagai kemampuan populasi untuk menjaga
kelestariannya akses ke jumlah yang memadai dari diterima kualitas air untuk kelangsungan
hidup, kesejahteraan manusia, dan sosial ekonomi pembangunan, untuk menjamin perlindungan
terhadap pencemaran air dan bencana terkait air, dan untuk pelestarian ekosistem dalam iklim
yang damai dan stabilitas politik.

“Setiap Penyelenggara Air Minum Wajib Menjamin Air Minum Yang di Produksinya Aman Bagi
Kesehatan”
BAB II

PEMBAHASAN

RAINWATER HARVESTING SEBAGAI ALTERNATIF AKSES AIR BERSIH

Sustainable Access To Water

• Ketahanan Air / Water Security (UN-Water, 2013) – ”Water security is defined as the capacity
of a population to safeguard sustainable access to adequate quantities of acceptable quality
water for sustaining livelihoods, human well-being, and socio-economic development, for
ensuring protection against water-borne pollution and waterrelated disasters, and for preserving
ecosystems in a climate of peace and political stability.”

Ketahanan Air – adalah kemampuan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan dalam


pemenuhan kebutuhan air, baik dalam jumlah yang mencukupi serta mutu yang dapat diterima;
untuk:

a. menjaga keberlanjutan kehidupan, kesejahteraan umat manusia, dan perkembangan sosial-


ekonomi;

b. menjamin perlindungan atas pencemaran air dan bencana terkait air; serta

c. melestarikan ekosistem dalam suasana damai dan kondisi politik yang stabil

Bagaimana cara mengatasinya? Sangat fleksibel, kita dapat menerapkan berbagai cara untuk
menyiapkan keberlanjutan akses air bersih sesuai ketersediaan dana dan inspirasi kita, serta
kearifan lokal.

pemanfaatan air hujan

- Sebagai dasar rujukan bagi masyarakat maupun pemerintah dalam pemanfaatan air
hujan sebagai salah satu sumber air bersih / air minum.

- Mengatasi kurangnya air dan memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih / air
minum.

- Menekan permasalahan banjir akibat curah hujan yang tinggi.


PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

A. Air Limbah Rumah Tangga, Jenis dan Dampaknya Dukungan Pemerintah Indonesia &
Dunia

a. Goal terkait pembangunan sanitasi dalam pencapaian SDGS

• Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang


berkelanjutan untuk semua

• Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

b. Definisi Akses Sanitasi Layak dan Aman (Adaptasi SDGs)

• Akses sanitasi layak adalah fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan,
antara lain kloset menggunakan leher angsa, tempat pembuangan akhir tinja
menggunakan tangki septik atau sistem pengolahan air limbah (SPAL)/Sistem
Terpusat.

• Akses sanitasi aman merupakan bagian dari akses sanitasi layak, yaitu fasilitas
sanitasi yang dimiliki oleh satu rumah tangga sendiri yang terhubung pada IPALD
atau menggunakan tangki septik dengan jenis kloset leher angsa, yang disedot
minimal 1x dalam jangka waktu 3 tahun dan dibuang ke IPLT.

c. CATATAN KECIL – Definisi Akses Sanitasi TPB/RPJMN 2020-2024/Adaptasi


• SANITASI LAYAK : Di PERKOTAAN adalah Jamban pada Rumah Tinggal
dengan Closet Leher Angsa yang menggunakan tangki tinja KEDAP insitu
atau Pabrikan atau menggunakan IPAL Komunal Permukiman/Kawasan/
Khusus;Khusus di Perdesaan adalah Jamban pada Rumah Tinggal dengan
Closet Leher Angsa yang menggunakan tangki tinja lobang tanah / CUBLUK;

• SANITASI TIDAK LAYAK : Di PERKOTAAN adalah Jamban Individu / bersama


/ sharing antara Rumah Tinggal dengan Closet Leher Angsa yang
menggunakan tangki tinja lobang tanah / Cubluk;Khusus di Perdesaan adalah
Jamban individu / bersama / sharing pada Rumah Tinggal tanpa Closet Leher
Angsa yang menggunakan tangki tinja lobang tanah / CUBLUK

• SANITASI AMAN : Jamban pada Rumah Tinggal dengan Closet Leher Angsa
yang menggunakan tangki tinja KEDAP insitu atau Pabrikan atau
menggunakan IPAL Komunal Permukiman/Kawasan/ Khusus TELAH
mendapatkan penyedotan lumpur tinja setidaknya sekali dalam 5 tahun atau
sesuai dengan Perda ALD Berlaku untuk wilayah Perkotaan & Perdesaan.

B. Jenis Air Limbah Domestik & Teknologi Pengolahan SPALD Setempat (Jamban Pribadi)
& Terpusat (Komunal)

a. Pengelompokan air limbah domestik.

Air Limbah domestik dapat dibedakan menjadi 2 tipe sbb:

• Greywater (air abu-abu) : Air cucian yang berasal dari dapur, kamar mandi,
laundry, dan lain-lain tanpa faeces atau urine

• Blackwater (air hitam) : Air yang berasal dari pembilasan toilet (tinja dan urin
dengan penyiraman).

b. Rencanakan jamban yang nyaman ...

 Komunikasikan jamban yang nyaman untuk semua, missal ada lansia atau
difabel jamban bisa dilengkapi dengan pegangan

 Ventilasi & Penerangan Adanya pertukaran udara dan penerangan yang cukup
 Bak Mandi Menampung air bersih guna kebutuhan mandi

 Jamban Menggunakan leher angsa dan menuju tangka septik dan Perletakan Wc
dengan posisi yang nyaman, perhatikan jaraj samping kiri, kanan dan depan

 Saluran air kotor Menampung air bersih guna kebutuhan mandi

 Pintu Dibuat dengan ukuran yang sesuai dilengkapi pegangan dan pengunci dan
Pintu sebaiknya membuka kedalam

 Lantai Dibuat tidak licin dengan kemiringan kearah lubang pembuangan kurang
lebih 1%.

PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN KESEHATAN MASYARAKAT

a. Amanat Penyelenggaraan Penyediaan Air Minum

Pemerintah Indonesia melalui RPJMN 2020-2024 telah menetapkan “gerakan 100-0-100”, yaitu
target pencapaian akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan
menyediakan akses sanitasi layak 100%.

akses universal air minum sesuai mandat sdgs :

- GOAL 6

Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all -

Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan semua.

- Goal 6.1

By 2030, achieve universal and equitable access to safe and affordable drinking water for all

Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan
terjangkau bagi semua.

- Goal 6.1.1

Proportion of population using safely managed drinking water services

Proporsi populasi yang menggunakan layanan air minum yang dikelola secara aman.
b. Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Bersih

Pengawasan Kualitas Air berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat


dan mencegah penggunaan air yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Dengan adanya peraturan daerah tentang pengawasan kualitas air maka penyakit yang
air dapat dicegah (diare, kolera, thypus, hepatitis, cacingan. Dll)

Pengawasan kualitas air dibagi menjadi pengawasan internal dan pengawasan eksternal.

• Pengawasan kualitas air minum eksternal adalah pengawasan kualitas air yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh KKP khusus
untuk wilayah kerja KKP

• Pengawasan kualitas air minum internal adalah pengawasan yang dilaksanakan


oleh penyelenggaraan air minum untuk menjamin kualitas air minum yang
diproduksi memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam peraturan kemenkes
nomor 492 Tahun 2010.

Beberapa kriteria air bersih yang perlu diketahui sebelum menggunakan :

1. Jernih dan tidak keruh; artinya tidak terkontaminasi zat pengaruh dan zat lainnya yang
berbahaya bagi tubuh

2. Tidak berwarnah; tidak ada warnah yang tercampur didalam air dapat dicurigai sebagai
suatu unsur yang berbahaya bagi tubuh manusia

3. Tidak berasa; terasa pahit atau asin kalau hal ini terjadi sebaiknya dikelolah sebelum
digunakan

4. Tidak mengandung zat kimia berlebihan; air bersih dan sehat biasa mengandung
beberapa zat yang baik untuk Kesehatan, tapi kalau berlebihan justru dapat
mengakibatkan gangguan fisiologis pada manusia.

5. Bebas dari segala Bakteri, terutama bakteri Escherichia coli atau bakteri E coli.

c. Pengelolaan Air Bersih

Pengelola
• Tingkat Kabupaten/Kota: Penanggungjawab kegiatan di tingkat kabupaten/kota
adalah Bupati/Walikota, dimana dalam pelaksanaannya dibantu oleh
DPMU/Pokja AMPL/PPAS/PKP Tingkat kabupaten/kota. (serah terima asset).

• Tingkat Masyarakat: Kegiatan akan dikelola oleh perwakilan masyarakat yang


dipilih secara demokratis oleh masyarakat dalam organisasi Kelompok
Masyarakat. Kelompok ini merupakan wadah perwakilan masyarakat untuk
mengelola dan melaksanakan kegiatan yang bermitra dengan Pemdes/Kelurahan
dan Pendamping Masyarakat.

pengelolaan air bersih layak minum meliputi :

1. Sedimentasi Proses yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menghilangkan partikel


padat didalam air

2. Desinfeksi Proses Pengelolaan air bersih yang memanfaatkan penggunaan bahan kimia
seperti klorin untuk membunuh bakteri, virus dan zat berbahaya didalam air

3. Filtrasi Proses penyaringan air melalui saringan pasir atau membran

4. Koagulasi Proses yang dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu untuk
mendorong pertikel mengumpal sehingga lebih mudah dihilangkan melalui sedimentasi.

d. Permasalahan Air Bersih & Minum

Identifikasi Permasalahan Kumuh Sektor Air Minum Perkotaan

a. Wilayah Non PDAM

• Terbatasnya lahan untuk pembangunan SPAM (dari sumber air hingga unit
pelayanan)

• Pelayanan mandiri individu dan komunal (sumur gali, sumur pompa, sumur
bor) yang tidak tertata dan membuat kumuh.

• Kerusakan sarana SPAM existing (public dan individu)

• Ada perpipaan SPAM (non PDAM) namun tidak digunakan krn sudah rusak
atau tidak ada idle capacity
• Belum ada SR

• Pengelolaan oleh Kelompok Pengelola SPAM yang lemah

b. Wilayah PDAM

• Jangkauan/layanan PDAM terbatas

• Illegal tapping dari PDAM

• Ada PDAM namun layanan tidak layak (akhirnya masyarakat membangun


sendiri)

• Kerusakan sarana SPAM existing dari PDAM (komunal dan individu)

• Ada perpipaan PDAM namun tidak digunakan krn sudah rusak

• Belum ada SR dari PD

BAB III

PENUTUP

• SANITASI LAYAK : Di PERKOTAAN adalah Jamban pada Rumah Tinggal dengan


Closet Leher Angsa yang menggunakan tangki tinja KEDAP insitu atau Pabrikan atau
menggunakan IPAL Komunal Permukiman/Kawasan/ Khusus;Khusus di Perdesaan
adalah Jamban pada Rumah Tinggal dengan Closet Leher Angsa yang menggunakan
tangki tinja lobang tanah / CUBLUK;

• SANITASI TIDAK LAYAK : Di PERKOTAAN adalah Jamban Individu / bersama /


sharing antara Rumah Tinggal dengan Closet Leher Angsa yang menggunakan
tangki tinja lobang tanah / Cubluk; Khusus di Perdesaan adalah Jamban individu /
bersama / sharing pada Rumah Tinggal tanpa Closet Leher Angsa yang
menggunakan tangki tinja lobang tanah / CUBLUK
• SANITASI AMAN : Jamban pada Rumah Tinggal dengan Closet Leher Angsa yang
menggunakan tangki tinja KEDAP insitu atau Pabrikan atau menggunakan IPAL
Komunal Permukiman/Kawasan/ Khusus TELAH mendapatkan penyedotan lumpur
tinja setidaknya sekali dalam 5 tahun atau sesuai dengan Perda ALD Berlaku untuk
wilayah Perkotaan & Perdesaan.

Anda mungkin juga menyukai