Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRASARANA WILAYAH DAN KOTA

MAKALAH AIR BERSIH DAN SANITASI

Dosen :

Ismu Rini Dwi Ari, Ph.D

Disusun Oleh :

Agatha Wulan Pramesti

NIM : 205060600111008

Kelas : A

Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya

2020
BAB I

LATAR BELAKANG

Air merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Keberadaan air dapat
memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam menjalani hidup sehari-hari. Namun, pada
kenyataannya persediaan air bersih di dunia masih kurang. Terdapat kurang lebih 663 juta
orang di dunia yang belum memiliki akses terhadap air bersih. Fakta juga menunjukkan
bahwa sekitar 153 juta orang mengambil dan mengkonsumsi air yang berasal dari sungai
dan juga danau. Sungai dan danau merupakan sumber air, namun survey menunjukkan
bahwa kandungan air di tempat tersebut merupakan kandungan yang tidak aman.

Salah satu kebutuhan manusia agar tetap hidup adalah dengan menjaga tubuh
sehingga mendapatkan cairan yang cukup, salah satunya caranya adalah dengan
mengkonsumsi air putih. Oleh karena itu, ketersediaan air bersih untuk merupakan suatu hal
yang harus dicanangkan. Namun, sebuah fakta menunjukkan masih terdapat
ketidaksetaraan akan ketersediaan air bersih. Banyak masyarakat di daerah pedesaan yang
masih mengkonsumsi air yang berasal dari sungai, mereka pun juga tidak memiliki akses
dan fasilitas untuk pergi ke tempat yang lebih baik. Hal ini berbeda pada masyarakat di
perkotaan yang lebih banyak mendapatkan akses ke air bersih yang telah disediakan oleh
pemerintah. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan akan air
semakin meningkat. Kualitas dan kuantitas air yang bersih pun menjadi kebutuhan utama
masyarakat. Kebutuhan ini didorong oleh adanya fakta bahwa air yang tercemar dapat
menimbulkan berbagai penyakit, bahkan dapat berujung pada kematian. WHO mengklaim
bahwa setiap tahun sekitar 1,7 juta anak tewas akibat diare, hal ini disebabkan oleh
lingkungan yang tidak sehat, terutama karena adanya air yang tercemar.

Keamanan akan air yang dikonsumsi dan adanya air bersih merupakan
permasalahan yang harus segera ditangani, dikarenakan kontaminasi pada air yang
mungkin berasal dari polusi telah menyebabkan banyak kematian. Oleh karena itu,
diperlukan adanya suatu program dalam rangka mendukung ketersediaan air bersih. Dalam
hal program tersebut, lembaga resmi dari Persatuan Bangsa-bangsa yakni UNICEF telah
mengadakan sebuah program yang disebut dengan “WASH” (water, sanitation,and
hygiene), dimana mereka menciptakan sebuah pompa air tata surya dan kegiatan untuk
mengumpulkan air hujan sebagai persiapan apabila masyarakat yang berada di pinggiran
kekurangan air pada saat terjadi perubahan iklim.
BAB II

KAJIAN TEORI

Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam rangka pengadaan air bersih adalah
dengan upaya sanitasi. Kebersihan pun menjadi komponen utama dalam rangka
melancarkan program sanitasi tersebut. Masalah air bersih dan sanitasi merupakan masalah
penting dunia sehingga menjadi poin ke-6 dalam Sustainable Development Goals (Sdgs)
yang dibuat oleh PBB. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya sanitasi yang
dilakukan oleh masyarakat. Menurut UNICEF dalam program “WASH”, terdapat beberapa
hal yang dapat dilakukan, yaitu:

a) Membangun sebuah toilet


Pembuangan air besar (BAB) merupakan hal yang lumrah yang dilakukan oleh
setiap manusia. Namun, pembuangan yang bersifat sembarangan dan tidak diolah
dapat mencemari ketersediaan air yang sudah ada. Oleh karena itu, pembangunan
sebuah toilet dapat mencegah pencemaran itu terjadi dan dapat menghindarkan dari
berbagai macam penyakit seperti kolera.
b) Membiasakan diri untuk mencuci tangan
Kegiatan mencuci tangan merupakan kegiatan yang sering disepelekan oleh
sebagian orang. Padahal kegiatan mencuci tangan, disaat sebelum/sesudah makan,
dan sesudah memakai toilet memiliki dampak yang cukup signifikan. Hal ini dapat
mencegah terjadinya penyakit pada anak, seperti pneumonia, trakoma, infeksi kulit
dan mata, dan sebagainya.
c) Mengubah perilaku dengan memberikan pendidikan serta komunikasi
Mengubah perilaku seseorang dapat dikatakan sebagai tantangan yang cukup besar,
hal ini dikarenakan hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Namun, sebenarnya
perubahan perilaku dapat dilakukan dari tingkatan yang paling awal. Keluarga dan
sekolah merupakan mitra utama dalam memperkuat hidup bersih. Komunikasi peer
to peer mengenai pola hidup sehat dapat dilakukan dalam upaya mendukung
tersedianya air bersih. Hal ini juga akan menjadi semakin efektif apabila perubahan
perilaku ini juga dilakukan oleh para pembuat keputusan, yaitu dari pihak UNICEF
sendiri.

UNICEF pun telah menetapkan tanggal 15 Oktober setiap tahunnya sebagai Global
Handwashing Day dalam rangka memperingati untuk selalu mencuci tangan.
BAB III

PEMBAHASAN (STUDI KASUS)

Kasus di India – Kekeringan dan Mengalami Krisis Air

Jutaan orang di negara bagian India Selatan terpaksa mengantre untuk mendapatkan jatah
air dari truk tangki yang dioperasikan Pemerintah. Media setempat melaporkan bahwa
rumah dan hotel serta restoran disana mengalami krisis air akibat danau yang kering dan
persediaan air tanah yang menipis. Menteri Pembangunan Pedesaan Ibu Kota Negara
bagian itu, mengatakan bahwa Chennai mengalami kemarau yang panjang yang disusul
dengan rendahnya curah hujan pada tahun ini. (VOA Indonesia)

3.1 Faktor keberhasilan

Chennai merupakan kota keenam terbesar di India dengan populasi sekitar 10 juta jiwa.
Dengan adanya kemarau yang berkepanjangan serta krisis air, menyebabkan banyak
masyarakat disana kesulitan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, Pemerintah di India
khususnya di Chennai dapat melakukan upaya dalam hal penghematan air bersih sehingga
dapat menyuplai banyak air untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan “Sistem Penyediaan Air Minum”

Terdapat tiga komponen utama yang harus ada dalam Sistem Penyediaan Air Bersih ini:

1. Sistem Sumber, yaitu sistem pengambilan atau pengumpulan atau penambahan


dengan sistem pengolahan, dimana penyediaan air bersih bisa diambil dari air tanah, air
permukaan, ataupun air hujan sesuai dengan yang diperlukan
2. Sistem Transmisi, disebut juga sistem saluran pembawa
Sistem transmisis untuk:
a. Air baku dari sistem pengumpulan sampai dengan bangunan pengolahan air minum,
open channel, pipe lines ;
b. Air bersih dari sumber yang sudah memenuhi syarat kualitas sampai reservoir
distribusi, pipe lines untuk menghindarkan kontaminasi.
3. Sistem Distribusi. Sistem distribusi dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Sistem Reservoir (storage tank), dapat merupakan tangki pada permukaan tanah atau
ground tank dan tangki di atas kaki atau elevated tank
2) Pipa distribusi (piping system)
a. Sambungan langsung (house connection) ;
b. Kran-kran umum (public tap).
3.2 Faktor Kegagalan

Dalam melaksanakan suatu program, tentunya terdapat faktor-faktor yang dapat


menyebabkan kegagalan. Faktor tersebut diantaranya:

1. Tingkat kehidupan dan tingkat perekonomian masyarakat


Sebuah sumber menunjukkan bahwa masyarakat di India masih banyak yang berada
di bawah garis kemiskinan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang lambat
menyebabkan banyak masyarakat yang miskin yang menyebabkan mereka tinggal di
tempat kumuh.
2. Tingkat pendidikan masyarakat
Masyarakat di India masih belum memiliki kesadaran yang cukup akan kebersihan,
dimana banyak dari mereka yang membuang sampah dan bahan kimia di sungai,
hingga kotoran manusia sehingga membuat air terkontaminasi.
3. Keadaan sistem penyediaan air
Pengelolaan ekstraksi air tanah yang tidak diawasi serta pengeloaan air limbah yang
tidak maksimal di India menyebabkan sistem persediaan air bersih menjadi kurang
optimal.

3.3 Pengaruh
Apabila sistem persediaan air bersih berhasil, maka kehidupan masyarakat di India
menjadi sejahtera dikarenakan suplai air yang banyak. Selain itu, dengan adanya sistem
tersebut penggunaan air menjadi lebih hemat dan akhirnya konsumsi air dapat berguna
untuk jangka panjang. Namun, apabila gagal maka masyarakat disana akan kesulitan
bertahan hidup karena krisis air dengan tidak adanya sistem penyediaan air bersih yang
memadai . Krisis air juga menyebabkan hilangnya mata pencaharian karena restoran dan
hotel disana tutup karena kekurangan air.
KESIMPULAN

Air merupakan kebutuhan primer setiap manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin
meningkat setiap tahunnya. Namun, peningkatan akan air bersih ini tidak diikuti dengan
adanya persediaan air yang cukup. Dari tahun ke tahun, persediaan air bersih semakin
berkurang. Hal ini disebabkan oleh adanya kontaminasi pada air tersebut. Banyak faktor
yang menyebabkan itu semua terjadi diantaranya, kurangnya upaya sanitasi, tidak adanya
sistem penyediaan air yang maksimal dan sebagainya. Hal ini akhirnya berdampak pada
kesehatan manusia, terutama anak-anak. WHO mengklaim bahwa terdapat sekitar 1,7 juta
anak di dunia yang terkena penyakit akibat mengkonsumsi air yang kotor, mulai dari
penyakit diare, kolera, hingga penyakit lain yang dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, diperlukan adanya perubahan sehingga persediaan air cukup untuk
masa mendatang. UNICEF telah mencanangkan sebuah program yang disebut dengan
“WASH” (Air, Sanitasi, Kebersihan), dimana program tersebut mengajak masyarakat di
dunia untuk sadar akan pentingnya kebersihan dengan cara selalu mencuci tangan,
membangun sanitasi, serta mengubah perilaku untuk pola hidup yang lebih sehat.

Air bersih juga merupakan akar masalah dari kemiskinan, pendidikan, dan kesetaraan
gender. Wanita dan anak kecil menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mendapatkan
air. Mereka yang dibawah umur memilih mengambil air daripada mengisi hari dengan
sekolah. Berdasarkan rancangannya, PBB berharap agar pada tahun 2030 seluruh
penduduk dunia memiliki akses pada air bersih.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.unicef.org/indonesia/id/air-sanitasi-dan-kebersihan-wash Sabtu, 24 Oktober


Pukul 23.00

https://www.sehatq.com/artikel/tingkatkan-sanitasi-lingkungan-untuk-usir-berbagai-penyakit
Sabtu 24 Oktober 2020 Pukul 23.05

https://www.voaindonesia.com/a/kekeringan-india-dilanda-kekurangan-air-
parah/4965279.html Senin, 26 Oktober 2020 Pukul 11.45

https://www.voaindonesia.com/a/jutaan-orang-kehausan-akibat-krisis-air-di-
india-/4471814.html Senin, 26 Oktober 2020 Pukul 12.00

https://dunia.tempo.co/read/1217483/krisis-air-begini-situasi-rumah-sakit-dan-restoran-di-
chennai/full&view=ok Senin, 26 Oktober 2020 Pukul 13.00

http://airbersih-amdk.blogspot.com/2011/04/sistem-penyediaan-air-bersih.html Senin, 26
Oktober 2020 Pukul 13.25

Anda mungkin juga menyukai