Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

PEMANASAN GLOBAL

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 : AYU PERMATASARI

VINA RAYSITA

ANDINA PUTRI AQILLAH

REVINA AZZAHRA

RIZKI RAMADHANI

LINGGAR PRADIPA DWI RAMA

MATERI : KRISIS AIR BERSIH

KELAS : 8F / (VIII-F)
PENJELASAN
Krisis Air Bersih adalah sedikitnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air di
suatu wilayah. Air merupakan sumber daya alam yang sangat vital dan diperlukan untuk
menentukan keberlanjutan kehidupan. Dalam segala macam kegiatan manusia, air merupakan
kebutuhan pokok untuk melangsungkan berbagai kegiatan, seperti keperluan rumah tangga,
misalnya untuk minum, masak, mandi, mencuci, keperluan industri, keperluan perdagangan,
keperluan pertanian dan peternakan, keperluan pelayaran dan lain sebagainya. Oleh karena
itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup. Air yang telah
terkontaminasi oleh polusi atau suatu zat yang berbahaya tidak boleh dikonsumsi atau
digunakan oleh manusia. Pasalnya, air yang mengandung zat berbahaya dapat memberikan
kerugian dan akan sangat membahayakan tubuh manusia. Terlebih, riset mengatakan bahwa
manusia yang tidak mengonsumsi air selama lebih dari 3 hari bisa mengakibatkan ancaman
kematian. Salah satu upaya yang bisa Kamu lakukan guna ikut serta menjaga kualitas air adalah
dengan melakukan pelestarian alam dan menjaga lingkungan yang sehat
DAMPAK KRISIS AIR BERSIH

Dampak langsung dari kurangnya kebutuhan air antara lain yaitu terjadinya gagal
bercocok tanam dan panen yang menyebabkan terganggunya persediaan bahan
pangan, sanitasi yang buruk dan kelaparan yang berdampak pada munculnya
penyakit akibat kurang pangan dan gizi buruk. Banyak penyakit akibat krisis air
dan sanitasi yang buruk, seperti penyakit akibat kelaparan, kekurangan gizi,
kolera, tifus, dan disentri yang hingga saat ini masih merupakan ancaman bagi
sebagian penduduk dunia. Berdasarkan laporan oleh FAO (2000), sekitar 2,0 juta
orang yang kebanyakan adalah anak-anak yang berasal dari beberapa negara
miskin dan berkembang, meninggal setiap tahunnya karena beberapa penyakit
tersebut dan akibat kelangkaan air dan kelaparan
PENYEBAB DAN FAKTOR UTAMA :
1. Membuang Limbah Detergen ke Sungai

2. Membuang Pabrik Limbah Sembarangan

3. Membuang sampah secara sembarangan

4. Membuang Minyak Mentah di Selokan, Sungai, Kali atau Sekitar


Pantai, Sehingga Minyak Akan Terbawa Arus Ombak Menuju Laut

5. Polusi Air

6. Kekeringan

Contoh Gambar sebagai berikut :


KONDISI KRISIS AIR SAAT INI
Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 2019 mencatat bahwa
2,2 miliar orang atau seperempat populasi dunia masih kekurangan air
minum yang aman dikonsumsi. Sementara itu, 4,2 miliar orang tidak
memiliki layanan sanitasi yang aman dan 3 miliar tidak memiliki fasilitas
cuci tangan dasar. Adapun menurut laporan Bappenas, ketersediaan air
di sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan Bali saat ini sudah tergolong
langka hingga kritis. Sementara itu, ketersediaan air di Sumatera
Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan diproyeksikan akan
menjadi langka atau kritis pada tahun 2045. Kelangkaan air bersih juga
berlaku untuk air minum. { Menurut RPJMN } 2020-2024, hanya 6,87
persen rumah tangga yang memiliki akses air minum aman. Adapun
berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 dari BPS
juga menunjukkan ada sebesar 90,21 persen rumah tangga yang
memiliki akses air minum layak, meskipun distribusinya tidak merata

CARA MENGATASI KRISIS AIR BERSIH :


1. Menghemat Air

2. Tidak Membuang Sampah pada Saluran Air


3. Tidak Membuang Limbah Atau Detergen Sembarangan

4. Menanam Pohon atau Reboisasi

5. Membuat sumur resapan atau biopori

6. Konservasi lahan

7. Pelestarian hutan dan daerah aliran sungai

8. Meminimalisirkan penggunaan bahan kimia

9. Menjaga lingkungan

Contoh Gambar :

KONDISI AIR BERSIH DI JAKARTA


Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Survei Perusahaan Air
Bersih di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali DKI Jakarta. BPS
melaporkan, volume produksi air bersih di Jakarta tahun 2020
mencapai 634,5 juta m3. Jumlah itu naik signifikan sebesar 14,6% dari
553,5 juta m3 pada 2019

KEPERLUAN AIR BERSIH DI INDONESIA


Pengolahan air bersih merupakan suatu upaya teknis yang dilakukan untuk
melindungi sumber daya air dengan meningkatkan kualitas mutu asal air sampai
menjadi mutu yang diinginkan dengan tujuan agar lebih aman dipergunakan oleh
masyarakat. Menurut (Fitria, 2015) secara umum, proses pengolahan air lengkap
dengan sumber air baku yang berasal dari air permukaan adalah sebagai berikut.

1. Proses Koagulasi

2. Pra-sedimentasi

3. Bangunan Penangkap Air (Intake)

4. Proses Desinfeksi

5. Proses Flokulasi

6. Reservoir

PENGELOLAAN AIR DI INDONESIA

diketahui bahwa pada tahun 2019 Indonesia telah mencapai beberapa


target dalam hal pengelolaan Sumber Daya Air antara lain, kapasitas
sumber air nasional mencapai 14,48 miliar m3, akses rumah tangga
terhadap air bersih sebesar 90,2% yang mana sekitar 23% berasal dari
sistem perpipaan. Selain itu, pasokan air irigasi berkelanjutan dari
waduk mencapai 107,8 ribu hektar, dan secara umum stok infrastruktur
air bersih Indonesia telah mencapai 49,4% dari PDB.

A. PERAN AIR UNTUK KEHIDUPAN

Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap makhluk hidup,
tidak terkecuali manusia. Dapat dipastikan manusia tidak akan mampu
bertahan hidup tanpa air, karena air merupakan salah satu elemen
dasar yang menunjang proses metabolisme tubuh manusia.

B. MANFAAT AIR BERSIH

1. Menjaga ekosistem lingkungan

2. Irigasi pertanian

3. Dapat memenuhi cairan dalam tubuh

4. Membantu kegiatan sehari-hari

5. Penyuplai energi

C. CIRI CIRI AIR BERSIH

1. Tidak Berwarna

2. Tidak memiliki rasa


3. Tidak memiliki bau

4. Tidak Terasa Lengket Setelah digunakan

5. Memiliki pH Netral

6. Tidak Mengandung Bakteri

7. Tidak Mengandung Debu, Pasir, dan Tanah

8. Tingkat Kesadahan Rendah

Anda mungkin juga menyukai