KELAS AA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
BAB I
LATAR BELAKANG
Mengingat keberadaan air disetiap wilayah dan tempat yang didudukinya tidak selalu
tetap, maka harus dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu dan menyeluruh. Terpadu
dngan mencerminkan berbagai aspek, berbagai pihak (stakeholders) dan berbagai disiplin
ilmu. Sedangkan menyeluruh mencakup yang sangat luas, melintas batas antar sumber daya,
antar lokasi, antar banyak aspek, antar para pihak hulu dan hilir, antara multi disiplin, dan
berbagai jenis tata guna lahan.
PEMBAHASAN
Air adalah suatu senyawa yang sangat penting dan istimewa bagi kehidupan di bumi. Air
juga merupakan salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di bumi. Hampir 71%
permukaan bumi ditutupi oleh air. Sekitar tiga per empat bagian tubuh manusia juga terdiri
dari air, dan takkan ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa air.
Volume air yang terdapat di dalam tubuh manusia adalah sekitar 65% dari berat badanya, dan
volume tersebut bervariasi pada masing-masing orang, pada masing-masing organ tubuh
volume air juga bervariasi. Organ tubuh manusia yang mengandung banyak air diantaranya
adalah otak, ginjal, darah, otot, dan tulang. Dimana pada otak manusia terdapat sekitar
74,5%, pada ginjal 82,7%, darah 83%,dan tulang 22%.
Air merupakan substansi kimia yang mempunyai rumus H2O atau disebut juga
dihidrogen monoksida. Satu molekul air tersusun dari 2 atom Hidrogen yang terikat secara
kovalen dengan 1 atom Oksigen. Nama air biasanya mengacu pada keadaan cair dari
senyawa. Fase padat yang dikenal sebagai es dan fase gas disebut uap. Dan air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.
Air merupakan suatu pelarut yang penting, dimana air memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, serta beberapa jenis
gas dan banyak macam molekul organik. Air mempunyai sifat: tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa pada kondisi standar yaitu pada temperatur 273,15 K (0 °C) dan tekanan 100 kPa
(1 bar). Sumber daya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber air,
termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat dimanfaatkan, namun tidak termasuk
kekayaan hewani yang ada di dalamnya.
Sumber daya air juga merupakan sumber daya berupa air yang berguna atau potensial
bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, Industri, rumah
tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Dan tentu saja yang sangat diperlukan oleh
manusia adalah air tawar. Air di bumi 97%nya adalah air asin sedangkan air tawar hanya 3 %,
itupun lebih dari 2/3 bagian air tawar di bumi berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub.
Air tawar yang tidak membeku dapat di temukan terutama di dalam tanah berupa air
tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan udara. Air Tawar adalah
sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah
melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang
mengakibatkan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam
mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, termasuk sejak dunia
telah kehilangan lebih dari stengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan
ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih
cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
Dalam Undang-Undang no 7. Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air menjelaskan bahwa
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Air adalah
semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air
permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Air tanah adalah air yang
terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Sumber air adalah
tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber
air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan
manusia serta lingkungannya.
Di indonesia Persebaran sumber daya airnya tidak merata, hal ini seperti yang di
tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun kondisi umum sumber daya air di
Indonesia ini memiliki cadangan air yang cukup besar 2530 km3 (no. 5 di dunia), namun
sebarannya tidak merata. Contohnya di wilayah barat untuk sumber daya airnya cukup besar
namun di timur dan selatan kurang. Hal ini diperparah karena bertambahnya jumlah
penduduk yang tidak merata, seperti di pulau jawa yang hanya 7% dari luas lahan di
Indonesia, sekitar 65% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya 4,5
% dari potensi air di Indonesia, sehingga hal ini ketersediaan air di tiap-tiap wilayah tidak
sama.
Seperti yang terlihat di peta perairan indonesia di atas bahwa persebaran potensi air tanah dan
air permukaan di Indonesia jika di persentasekan adalah sebagai berikut :
· Kalimantan : 30.4%
· Sumatera : 24.6%
· Papua : 23.8%
· Sulawesi : 14.8%
· Jawa dan Bali : 6.4%
ASPEK PEMANFAATAN
Hal ini biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air. Baru setelah
terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air yang tersedia, maka manusia mulai
sadar atas aspek yang lain
3. Mendayagunakan air
Pendayagunakan sumber daya air adalah upaya penatagunaan,penyediaan,penggunaan,
pengembangan dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil dan berdaya
guna.
Upaya perlindungan dan pelestarian sumber air tersebut dijadikan dasar dalam
penatagunaan lahan dilaksanakan melalui pendekatan teknis, sosial, ekonomi, dan budaya.
Dan usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A. Pengawetan Air
Pengawetan air ditujukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air.
Pengawetan air dapat dilakukan dengan cara :
1. Menyimpan air yang berlebihan disaat hujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu
diperlukan.
2. Menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif dan;
3. Mengendalikan penggunaan air tanah.
Pengendalian daya rusak air ini diutamakan pada upaya pencegahan melalui
perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam
pola pengelolaan sumber daya air.
A. Arah Kebijakan
Berdasarkan peraturan terkait dan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan
nasional, arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air sebagai berikut:
1. Mewujudkan sinergi dan mencegah konflik antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi
dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional, persatuan, dan kesatuan bangsa.
2. Mendorong proses pengelolaan sumberdaya air yang terpadu antar sektor dan antar
wilayah yang terkait di pusat, propinsi, kabupaten/kota dan wilayah sungai.
3. Menyeimbangkan upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air agar terwujud
kemanfaatan air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan seluruh rakyat baik pada generasi
sekarang maupun akan datang.
4. Menyeimbangkan fungsi sosial dan nilai ekonomi air untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan pokok setiap individu akan air dan pendayagunaan air sebagai sumberdaya
ekonomi yang memberikan nilai tambah optimal dengan memperhatikan biaya pelestarian
dan pemeliharaannya.
5. Melaksanakan pengaturan sumber daya air secara bijaksana agar pengelolaan sumber
daya dapat diselenggarakan seimbang dan terpadu.
6. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sumberdaya air yang
mempertimbangkan prinsip cost recovery dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
7. Mengembangkan sistem kelembagaan pengelolaan sumberdaya air yang membuka akses
partisipasi masyarakat serta mewujudkan pemisahan fungsi pengatur (regulator) dan
fungsi pengelola (operator).
1. Saluran pendistribusian air yang efisien sehingga tingkat kebocoran dan kehilangan
air dapat dikurangi.
2. Sistem pengairan sawah yang efisien, mengingat pada saat ini persawahan
merupakan pemakai air yang dominan.
3. Sistem pengairan sawah secara konvensional yang boros air perlu diperbaiki dan
perlu dikembangkan teknik pengairan dengan system saluran atau pipa yang hemat
air.
Selain itu telah di aplikasikan berbagai teknologi bangunan pengairan yaitu bending,
pintu air, dan saluran yang sesuai dengan kondisi sungai-sungai di Indonesia yang
mengandung muatan sedimen.
D. Embung
Di daerah Indonesia yang relatif kering diterapkan teknologi konvensional yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan adalah aplikasi waduk kecil atau embung. Embung (waduk
kecil) merupakan bangunan penampung air berteknologi sederhana dan berukuran kecil.
Bangunan ini bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau bagi
penduduk, ternak, dan lading. Embung juga mempunyai manfaat untuk konservasi lahan dan
sumber daya air.
Bangunan ini sangat cocok dikembangkan di daerah yang mempunyai kondisi alam
sebagai berikut :
1. Curak hujan sedikit dan berlangsung pendek, sedangkan musim kemarau panjang (7-9
bulan/tahun).
2. Topografi berbukit rapat dan dataran rendah sangat sempit sehingga sulit mencari
tempat untuk pembangunan waduk besar.
3. Secara geologis batuan dasar umumnya bersifat lolos air.
Penganggaran di tingkat daerah prosesnya sama dengan proses penganggaran di
tingkat pusat. Sumber untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berasal dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pinjaman atau hibah yang dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, anggaran untuk Pemerintah Daerah
dapat berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi
Hasil (DBH) yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
BAB III
Sektor industri bisa dikatakan sebagai tiang perekenomian di suatu daerah apabila
pada sektor tersebut berjalan dengan baik sesuai potensi yang ada dan mendapatkan
keuntungan bagi masyarakat untuk membantu meningkatkan perekonomian. Kegiatan proses
produksi disebut juga dengan perindustrian yang telah diatur pada pasal 1 butir (2)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian, menyatakan bahwa industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi,
dan/atau barang jadi menjadi barang dengan dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Sektor ini bisa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu industri besar, industri sedang,
industri kecil. Menurut konsep Badan Pusat Statistik (BPS) industri besar adalah
perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri sedang adalah
perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 20 s/d 99 orang, industri kecil adalah perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja antara 5 s/d 19 orang dan industri rumah tangga mempunyai
tenaga kerja kurang dari 5 orang.
Terdapat kurang lebih 17 perusahaan yang ada di daerah tersebut. Pabrik tersebut
telah beroperasi selama 20tahun namun sangat disayangkan 5 tahun terakhir limbah tersebut
terlihat mencemari sungai yang biasa umtuk warga melakukan aktivitas disana. Menurut
brundtland dalam (Eko, 2016) pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses yang
berkelanjutan mengenai pembangunan seperti (lahan, kota, bisnis, masyarakat dsb) yang
berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi di masa yang akan datang”. Dalam hal ini permasalahan yang akan dihadapi
adalah bagaimana cara untuk memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan
kebutuhan pembangunan perekonomian dan keadilan sosial.
Kalau pengusaha tersebut telah membuat surat seharusnya pencemaran lingkungan ini
tidak pernah terjadi karena tentu sebelum mendirikan bangunan sudah dijelaskan diberi
pemahaman tentang cara mengolah limbah. Jika pencemaran lingkungan ini terus
menerus terjadi maka pihaknya tidak segan untuk menutup pabrik tahu tersebut.
BAB IV
Menurut kebanyakan ahli ekonomi setuju bahwa terdapat 3 kateogri manfaat untuk setiap
proyek, yaitu primary, secondary, dan intangible benefits. Primary benefits dapat diartikan
sebagai akumulasi nilai keuntungan suatu produk dan pelayanan yang didapatkan asli dan
secara langsung dari sutau proyek. Secondary benefit bisanya disebut sebagai keuntungan
tidak langsung selama mereka cenderung memutuskan siapa yang tidak menggunakan output
dari sebuah produk secara langsung. Beberapa percaya bahwa pengolahan limbah masuk
kedalam kategori keuntungan ini, seperti komunitas yang menggunakan air bersih dari hilir
sungai setelah melalui proses pengolahan air terlebih dahulu. Sementara, intangible benefit
merupakan keuntungan yang tidak dapat diperkecil lagi selama tidak ada nilai dollar yang
dapat ditetapkan oleh mereka, walaupun dapat dikatakan bahwa mereka ada. Contohnya,
pengolahan limbah dapat meningkatkan moral dari komunitas berdasarkan kepemilikannya
atas sungai yang bersih.
Menurut teori engineer, keuntungan dari pengolahan limbah secara langsung berhubungan
dengan nilai dari air dan berkaitan dengan tanah di hilir sungai, mencakup tiga hal, yaitu :
- Serta meningkatnya kesempatan yang terkait dengan penggunaan tanah dan air di
hilir.
Polusi tidak akan ada lagi tanpa adanya langkah serius dari program pemerintah, yang dapat
diketahui melalui perhitungan pendapatan nasional bruto serta tanpa adanya sosialisasi atau
pencerdasan kepada masyarakat di dan sekitar badan sungai. Terdapat dua solusi dalam
mengatasi dilema polusi yakni :
Beberapa instalasi pengolahan limbah, terutama yang berukuran lebih kecil dapat membayar
fasilitas pengolahan limbah dari cadangan atau keuntungan yang dihasilkan. Akan tetapi
terdapat beberapa industry yang menangani pengolahan limbah dengan pinjaman dari bank,
atau asuransi industry, ataupun melalui stakeholders lain yang berkaitan. Kemungkinan yang
menarik lagi adalah untuk memperoleh pengurangan polusi dari menjual obligasi pendapatan
industri. Tipe pembiayaan ini adalah sebagai berikut:
- Bunga pinjaman yang lebih kecil hingga 1 – 2% dari pembiayaan yang lain
Hewson and Cook (1970) memberikan tabel (Table 5.4) yang memberikan informasi yang
dibuat oleh Confederation British Indutries¸dimana meberikan indikasi dari range tipikal dari
harga untuk setiap 1000 m3 untuk kesepakatan penukaran efluen dari berbagai proses industri
ke saluran kota.
Daftar pustaka :
- http://pengolahanair-bersih.blogspot.com/2014/08/pengertian-air-dan-sumber-daya-
air_27.html
- http:/www.sipil.Undip.ac.id/index.php?view=article&catid37Munir,Moch. (2003).
Geologi. Malang: Bayumedia Publishing
- http://pasca.uns.ac.id/?p=307
- Www. Kaskus.co.id