Anda di halaman 1dari 13

KERUGIAN AKIBAT

GULMA (1)
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang
tumbuh pada lahan tanaman budidaya,
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman
pokok (tanaman yang sengaja ditanam)
atau semua tumbuhan yang tumbuh pada
tempat (area) yang tidak diinginkan oleh
sipenanam sehingga kehadirannya dapat
merugikan tanaman lain yang ada di dekat
atau disekitar tanaman pokok tersebut
(Ashton, 1991).
Secara ekologis gulma adalah tumbuhan
yang mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya yang berubah.

Salah satu faktor penyebab terjadinya evolusi gulma


adalah faktor manusia.

Manusia merupakan penyebab utama dari


perubahan lingkungan dan gulma mempunyai sifat
mudah mempertahankan diri terhadap perubahan
tersebut dan segera beradaptasi dengan
lingkungan tempat tumbuhnya.
Kapan suatu tumbuhan disebut gulma

- Out of place (tumbuh pada tempat yang salah)

- Wild and rank growth (tumbuh liar dan


berlebihan)

- Undesirable (tidak diinginkan keberadaannya)

- Useless (tidak bermanfaat)

- Unwanted (tidak dikehendaki)


Gulma memiliki genetic plasticity yang besar, yang
diperoleh dari seleksi alam yang terus menerus.

Beberapa sifat umum gulma untuk mempertahankan


eksistensinya antara lain :
mempunyai adaptasi yang kuat,
mempunyai daya saing yang tinggi,
dapat membentuk spora/biji banyak,
Cepat berkembangbiak,
mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat
hara dan air yang sangat minim,
mempunyai sifat dorman yang luas (biji tidak mati
dan mengalami dorman bila lingkungan kurang baik
untuk pertumbuhan).
Kerugian Akibat Gulma
1. Menurunkan hasil tanaman (kuantitas dan kualitas
produk) melalui persaingan: air, hara, cahaya, CO2,
dan ruang tumbuh
 kompetisi dalam dimensi ruang dan waktu.
Paspalum conjugatum Berg., Axonopus compressus
(Swartz) Beauv., dan Digitaria adscendens (H.B.K.)
Henr. mengakibatkan 85 % bibit karet tidak layak
untuk diokulasi karena lilit batangnya tertekan
(Nasution, 1986).
Produksi lateks selama enam tahun pertama
setelah penyadapan menurun secara nyata pada
lahan yang ditumbuhi gulma (Pushparajah dan
Cellapah, 1968 cit. Nasution, 1986).
2. Menghambat/menekan pertumbuhan bahkan meracuni
tanaman budidaya dengan mengeluarkan zat alelopat.

Beberapa contoh gulma yang mampu menghambat


pertumbuhan tanaman lain, misalnya:
• sembung rambat (Mikania sp.) mengeluarkan zat
ekskresi (fenol dan flavon)  tertekannya
pertumbuhan karet (Wong, 1964 cit. Nasution, 1986);
• alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.)
menghasilkan fenol,
• Juglans nigra menghasilkan hydroxy juglane,
• teki (Cyperus rotundus L.) menghasilkan asam salisilat,
• Salvinia leucophylla mengeluarkan senyawa
terpenenes,
• Encelia farinosa melepaskan 3-acetyl-6-methoxy
benzaldehyde,
• Artemisia vulgaris menghasilkan zat yang mudah
menguap dan bersifat toksik, dan
• A. absinthium melepaskan absinthine.
Sebaliknya beberapa jenis tumbuhan yang juga
terhambat pertumbuhannya akibat zat toksik
yang dihasilkannya sendiri antara lain:
Helianthus annuus dan Parthenium argenatum
menghasilkan trans-cinnamic acid, Erigeron sp,
Aster, Sorghum halepense, Agropyron repens,
dan Brassica oleracea (Soerjani, 1974).
3. Mempersulit pemeliharaan tanaman 
pemupukan, pendangiran dan penggemburan
tanah, serta pengendalian OPT.
4. Menghambat aliran air dan merusak saluran
pengairan.
5. Mengurangi persediaan air di waduk
(transpirasi).
6. Mengurangi kapasitas air di saluran pengairan
dan tempat penampungan (sungai, selokan,
waduk, dam, embung, kolam, dsb) akibat
sedimentasi.
7. Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia
dalam budidaya tanaman sejak pratanam sampai
pascapanen  sanitasi kebun / lahan budidaya.
8. Sebagai inang pengganti bagi serangga hama dan
patogen penyakit.

Peningkatan biaya untuk pengendalian hama dan penyakit


tumbuhan. Gulma diserang oleh penyebab hama dan
penyebab penyakit tumbuhan yang sama dengan yang
menyerang tanaman.
Scirpus maritimus menghidupi Piricularia orizae,
organisme yang menyebabkan penyakit hawar (blast) padi.

Kebanyakan gulma rumputan adalah tumbuhan inang bagi


penggerek daun hijau dan coklat (Nephotettix impiticepts
dan Nilaparvata lugens).
Di antara musim pertanaman, gulma tersebut bertindak
sebagai tumbuhan inang serangga yang menjamin adanya
serangga pada musim tanam berikutnya (Soejono et al.,
2000).
9. Menimbulkan ganguan kesehatan.
Tepungsari beberapa spesies gulma
menyebabkan alergi dan beberapa
spesies menyebabkan peradangan kulit.

Beberapa spesies gulma yang


tepungsarinya menyebabkan alergi, antara
lain Cynodon dactylon, Eleusine indica,
Imperata cylindrica, Amarantus spinosus,
Tridax procumbens, Mimosa pudica, dan
Cyperus rotundus (Soejono et al., 2000).
Kaitan Gulma dengan Hama dan
Penyakit
Gulma sebagai inang pengganti:
• Serangga hama:
Orseolea oryzae  Leersia hexandra
• Nematoda:
Rhodophulus similis  Panicum maximum
Regidophorus lignosus  Flemingia congesta
• Bakteri:
Bacterium angulatum  Physallis angulata
• Virus:
Ruga tabacci  Ageratum conyzoides
• Jamur:
Corticium salmonicolor  Lantana aculeata

Anda mungkin juga menyukai