Anda di halaman 1dari 75

Kuliah Ke-4

Perencanaan
Kawasan Konservasi

Prepared by Taufik TH
Perencanaan Kawasan Konservasi

Proses analisis, perumusan, dan evaluasi


strategi untuk mengatasi ancaman eksternal
dan merebut peluang yang ada dalam
mengelola sebuah kawasan konservasi untuk
mencapai tujuan yang dimandatkan /
diharapkan
Keywords:
status, tujuan, dan rambu-rambu tipe KK
Mengapa mengelola KK perlu
perencanaan?
- Coba pake nominal group technique
- Technique menggalang masukan yang lain:
- Curah Gagas (brain stroming)
- Syntetic
- Morpological analysis
- Kuesioner
- Wawancara
- FGD
Mengapa KK perlu dokumen
Rencana Pengelolaan?
Rencana Pengelolaan
Produk dari proses perencanaan yang
mendokumentasikan pendekatan
pengelolaan, keputusan, konteks, serta
petunjuk untuk pengelolaan ke depan
Management Planning is a
process, not an event

If you fail to plan, then you plan to fail


be proactive about the future
Manfaat RP
Meningkatkan Pengelolaan
Keputusan pengelolaan berdasar info komprehensif
Arahan buat pengelola
Keberlanjutan pengelolaan
Mengidentifikasi batasan pengelolaan efektif
Meningkatkan sumberdaya finansial dan SDM
Prioritas aksi pengelolaan
Identifikasi kebutuhan
Meningkatkan akuntabilitas
Merupakan mandat kerja pengelola
Kontrak pengelola, masyarakat dan stakeholder lain
Memperbaiki komunikasi
Identifikasi audiens kunci
Membantu komunikasi ke publik
Bahan promosi ke stakeholder lain...
Skema Perencanaan
K. Potensial
Kondisi yg ingin
dicapai
VISI
Kegiatan &
MISI

PROGRAM Kegiatan

Kegiatan

K. Aktual
Kondisi saat ini Waktu

9
PEMETAAN SITUASI
menganalisis status, kesenjangan dan lingkungan internal dan eksternal
dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, perkembangan dan
keberlanjutan serta menganalisis akar permasalahan
METODA PEMETAAN SITUASI

Swot analysis
PEST analysis
Analisis Akar Permasalahan
ANALISIS SWOT
TUJUAN
menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh lembaga/badan
usaha. S Stren
Wea
knes
W
memetakan situasi dalam gth
s
perencanaan organisasi. Thre
Opp
ortu
filter interpretasi untuk at
nity
mengurangi melimpahnya
informasi dari jumlah yang dapat T O
dikelola.
ANALISIS PEST

Tujuan : menganalisis lingkungan eksternal makro yang


mencakup politik, ekonomi, sosial dan perkembangan
teknologi (yang biasanya diluar kuasa kendali institusi)) untuk
menentukan keterbatasan, dan peluang

Metoda:
Curah gagas (brainstroming)
Nominal Group Technique
Synectic
ANALISIS PEST
Faktor Politik Faktor Ekonomi
Kebijakan Pemerintah Kebijakan dan sistem
tentang Kawasan ekonomi
Konservasi Peranan dan campur
Kebijakan tangan pemerintah thd
Pembangunan nasional, mekanisme pasar
daerah maupun sektoral Perkembangan ekonomi
Tata Ruang Wilayah, dll Keunggulan komparatif
ttg Pengelolaan KK
Laju Pengangguran
Ketrampilan, dll
ANALISIS PEST
Faktor Sosial Faktor Teknologi
Faktor Demografi Perkembangan dan
penduduk dan komposisi Peluang Pemanfaatan
etnis Teknologi
Peluang kerja di tingkat Dampaknya terhadap
lokal mandat pengelolaan
Harapan masyarakat, Dampak terhadap
pelaku bisnis, dan pemda struktur biaya , dll.
Prilaku Parapihak
Budaya, Kebiasaan dan
karakteristik masing-
masing pihak, dll.
ANALISIS AKAR MASALAH

Merupakan cara untuk mengulas permasalahan hingga


akarnya
Populer dan sering digunakan untuk membantu menjawab
pertanyaan mengapa permasalahan muncul

Mengidentifikasi asal usul masalah,


Menentukan apa yang terjadi ?
Menentukan mengapa terjadi?,
Cara untuk menghindari agar tidak terjadi lagi?
ANALISIS AKAR MASALAH

Ada 3 tipe penyebab.


1. Penyebab Fisik (materi)
2. Penyebab Manusia prilaku, kebiasaan, budaya
kerja
3. Penyebab Organisasi sistem, proses dan
kebijakan
Root Cause Analysis

Ask "Why?" 5 Times

Jumlah pengunjung tidak berkembang ?


Effect 1. Why? Infrastruktur kurang, obyek tdk tertata,
Promosi kurang,
2. Why?
Anggaran terbatas, motivasi kurang,
3. Why?
Atensi kurang,
______________
1. Why? 4. Why? SDM tidak kompeten
2. Why?
3. Why? 5. Why.?
4. Why?
5. Why?
19
Root Cause Analysis
FISH-BONE DIAGRAM
ANALISIS KESENJANGAN

Tujuan
Mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi
sekarang dengan kondisi yang diharapkan

cara untuk menghindarkan penyusun rencana


kelola agar tidak terjebak pada permasalahan yang
sempit
ANALISIS KESENJANGAN
Menghindarkan diri dari solusi permasalahan tanpa memahami
kondisi yang menyebabkan kondisi saat ini.
Dilakukan sebelum Analisis Akar Masalah

Where do we
want to be?
Market share

The Gap
If we do
nothing!

0
Time
ANALISIS KESENJANGAN

Identifikasi kesenjangan kondisi saat ini dan yang


diharapkan serta faktor-faktor penyebab kondisi
saat ini.
Apa kondisi yang diharapkan?
Apa faktor penyebab kondisi saat ini?
Apa yang perlu dilakukan untuk mengisi
kesenjangan?
Cekakak sungai (Halcyon chloris) ular mangrove (Boiga
merupakan jenis burung yang dilindungi dendrophila) Nilai indeks
berdasarkan PP No. 7 tahun 1999 keragaman jeni
burung : 3,18
Potensi Satwa Liar Mangrove Alami
Keanekaragaman jenis burung di hutan
mangrove menempati peringkat kedua
dengan nilai 3.18 (skala 0-4.5).
43 jenis burung yang berhasil teridentifikasi
yang terbagi ke dalam 27 famili, 14 jenis
diantaranya memiliki nilai konservasi tinggi; 7
jenis dilindungi, 7 jenis mendekati terancam
punah dan rawan punah, dan 2 jenis
dilindungi dan terancam punah
Potensi Flora Mangrove Alami
mangrove sejati 23 jenis dan mangrove ikutan 10 jenis.
Tebal hutan mangrove berkisar antara 20 300 m tergantung
pengaruh pasang surut air laut.

No Nama Lokal Nama Ilmiah


1 Bakau hitam Rhizophora mucronata
2 Lenggadai Bruguera parviflora
3 Tengar Ceriop decandra
4 Boli Xylocarpus granatum
5 Piai Acrosticum Speciosum
6 Bakau cengkeh Scyphiphora hydrophyllacea Gaertn
7 Tengar Ceriop tagal
Tereksploitasi menjadi tambak Tereksploitasi menjadi pemukiman

Tereksploitasi menjadi pelabuhan Tereksploitasi menjadi lahan terbuka


lutung dahi putih putih (Presbytis frontata)
yang berstatus dilindungi dan rentan
kepunahan (Vulnerable/V) dalam redlist data
book IUCN

Kipasan belang (Rhipidura javanica)


merupakan burung yang dilindungi
berdasarkan PP No. 7 tahun 1999.
Potensi Satwa Liar Hutan Dat Rendah
memiliki keanekaragaman jenis tertinggi nilai
indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener
3.19 (skala 0-4.5).
ditemukan 40 jenis burung
25 famili,
10 jenis dilindungi
3 jenis hampir terancam (NT)
Dijumpai 2 jenis primata
lutung dahi putih (Presbytis frontata) berstatus
dilindungi dan rentan kepunahan,
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Spesies Flora Hutan Dataran Rendah
No Nama Lokal Nama Ilmiah
1 bambu Bambuseae
2 Banggeris
3 Cempeda Artocarpus champeden
4 durian Durio sp
5 sukun Artocarpus altilis
6 jambu2an
7 jati Tectona grandis
8 karet Hevea brasiliensis
9 kayu manis
10 makaranga daun besar Macaranga gigantea
11 makaranga daun kecil Macaranga sp
12 manggis Garcinia mangostana
13 mata udang
14 nyamplung calophyllum sp
15 palem hutan Arecaceae
16 pandan hutan Pandanus sp
17 pelawan Pandanus sp
18 pulai Alstonia scholaris
19 rotan calameae
20 salak hutan salacca sp
21 sawit Elaeis sp
22 waru Hibiscus tiliasus
Tereksploitasi
Tereksploitasi jadi permukiman
Tereksploitasi sawit lahan terbuka

Terusik untuk akses


jalan

Tereksploitasi sawit
Terusik untuk
pengambilan karet
Takur tutut (Megalaima rafflesii) merupakan
burung yang hampir terancam punah (Near
Threated/NT) dalam redlist data book IUCN
Potensi Satwa Liar Hutan Rawa
indeks keanekaragaman jenis burung Shannon-
Wiener sebesar 2.82
40 jenis burung (22 famili)
10 jenis dilindungi
2 jenis terancam punah
ditemukan 5 jenis mammal yang terbagi ke
dalam 3 famili. 2 jenis dilindungi dan rentan
punah secara global, dan 1 jenis rentan
kepunahan secara global namun belum memiliki
status perlindungan
Sus barbatus, P. frontata, M.fascicularis
Potensi Flora Hutan Rawa
Didominasi oleh Gelam (Melaleuca cajuputy).
Airnya sangat asam

No Nama Lokal Nama Ilmiah


1 Gelam Melaleuca cajuputti
2 Makaranga Macaranga gigantea
3 Ketapang Terminalia catappa
4 Akasia Acacia mangium
5 mata udang
Tereksploitasi untuk pembukaan kebun sawit
PROYEKSI & PREDIKSI
Ekstrapolasi dan Prediksi
Ekstrapolasi (berbasis asumsi dan kinerja
sebelumnya)
Ekstrapolasi Eksponensial
Regresi
Teknik Intuitive / Non Skoring
Skenario (Delbeq atau Delphi)
Ekstrapolasi Eksponensial
Tujuan: memberikan proyeksi suatu variabel
dengan mengekstrapolasi data-data dari
waktu sebelumnya.

St = St-1 + a (xt St-1)


St = nilai baru a = konstanta
St-1= nilai lama xt = data baru
Penggunaan Lahan CA Teluk Adang
Tahun
PENGGUNAAN
LAHAN
1999 2006 2009 2011
Hutan Dataran Rendah 6370,87 5825,35 4574,43 4225,46

Hutan Rawa 13752,08 12719,24 7953,82 7170,55

Kebun Campuran 5124,17 5362,13 4237,61 4012,51

Lahan Terbuka 4945,08 6065,37 11784,59 11203,03

Mangrove 11675,59 10186,24 8495,59 8363,00

Perkebunan 3784,93 3880,49 3978,73 4703,69

Permukiman 814,20 902,82 1277,65 1252,02

Pertanian 2781,89 2781,89 2781,89 2399,05

Semak Belukar 275,78 421,16 370,35 368,00

Tambak 7280,43 8660,32 11340,15 13096,73

Terminal Khusus 70,46 70,46 80,67 81,42

Tidak terdefinisi 5024,58 5024,58 5024,58 5024,58

TOTAL 61900,00 61900,00 61900,00 61900,00


16000

14000

12000

10000

8000

6000

mangrove
R = 0.9522
4000

Ht dat rendah
2000 R = 0.8783

Ht rawa
R = 0.8065
0
1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

Hutan rawa akan musnah pada tahun 2024


Hutan dataran rendah akan musnah pada tahun 2035
Hutan mangrove akan musnah pada tahun 2039
Analisis & Proyeksi Hutan Dataran Rendah
7000

6370.87
6000
5825.35

5000
4574.43
4225.46
4000

3000

2000
y = -17.86x2 + 23.21x + 6389.
R = 0.965
1000

0
0 5 10 15 20 25

Hutan Dataran Rendah akan rendah musnah pada tahun 2019


(2035)
Analisis dan Proyeksi Hutan Rawa
16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

y = -69.462x2 + 277937x - 3E+08


2000 R = 0.9296

0
1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016

-2000

Hutan Rawa akan musnah pada tahun 2015 (2024)


Regresi
Tujuan: mencari hubungan antara dua atau
lebih variabel berdasarkan seperangkat nilai
dari data masa lalu.

B = a + (b x M)
B = dependen variabel (jumlah kelahiran) M= independen
variabel (jumlah pernikahan terdaftar)
a, b = konstanta
Skenario
Tujuan: memproyeksikan kondisi yad suatu
sistem berdasarkan asumsi ttg interaksi dan
kondisi eksternal
Manfaat:
Mengidentifikasi dan mengklarifikasi isu utama
dalam debat parapihak
Memformulasikan secara naratif terhadap
dinamika prilaku dari sistem sosial
Memberikan kerangka untuk memproyeksikan
secara normatif dari kondisi yang diharapkan
Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah melalui
diskusi kelompok yg pesertanya dari
keahlian yang berbeda.
Metode Delphi
Masalah-masalah didiskusikan oleh
sekelompok orang yang mempunyai
keahlian yang sama.
FORMULASI RENCANA PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

Legal Basis
Permenhut 41/2008 Pedoman Penyusunan Rencana
Pengelolaan KSA dan KPA (dapat dilakukan dgn SWOT)
PP 28/2011 Pengelolaan KSA dan KPA
PERENCANAAN PROYEK
Perencanaan Proyek
SWOT
LFA (Logical Framework Analysis)
Diagram Gantt
54
Program & Proyek

55
SWOT ANALYSIS
Data & Informasi

ekologi ekonomi sosbud

Strategi:

W S W-T
Tindakan
W-O &
Kegiatan
T O S-T
W-O
SWOT: Description
Analisis SWOT menghasilkan informasi yg
bermanfaat untuk memadukan tujuan,
program dan kapasitas organisasi terhadap
lingkungan sosial dimana kegiatan
dilaksanakan.
SWOT merupakan perangkat untuk
perencanaan strategis.
Jika prosesnya berjalan secara dialogis maka
dapat dikategorikan sebagai proses
partisipatif
S.W.O.T. Analysis

Factors Internal
to Organization

Strengths Weakness

Opportunities Threats
Factors External
to Organization
SWOT: Internal Factors
Kekuatan (Strengths)
atribut positif baik yang tangible maupun
intangible, yang dikuasai oleh oleh organisasi.
Weakness
Faktor dalam organisasi yg menghambat
pencapaian tujuan. Merupakan wilayah dimana
organisasi dapat memperbaiki diri.
SWOT: External Factors

Peluang (Opportunities)
Faktor eksternal yang menjadi alasan organisasi
berkembang. Kesempatan apa yang ada di lingkungan, apa
yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi?
Identifikasikan berdasar time frames
Ancaman (Threats)
Faktor eksternal, diluar kontrol organisasi yang dapat
mengancam misi / pelaksanaan kerja organisasi. Organisasi
sebaiknya mempunyai rencana cadangan jika mereka
muncul.
Klasifikasikan berdasarkan tingkat keseriusan dan
kemungkinan muncul.
Back to Design
Data & Informasi

ekologi ekonomi sosbud

Strategi:

W S W-T
Tindakan
W-O &
Kegiatan
T O S-T
W-O
Tabel Matriks SWOT

SWOT Analysis
IFAS KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EFAS Tentukan 5-10 faktor Tentukan 5-10 faktor
faktor kekuatan internal faktor kelemahan internal

PELUANG (O) STRATEGI SO STRATEGI WO


Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang
ANCAMAN (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk mengatasi dan menghindari
ancaman ancaman
Penyusunan Strategi dlm SWOT
Strength Weakness
Opportunity S-O W-O

Threat S-T W-T


Logical Framework Analysis
Sebuah proses untuk menstrukturisasikan dan
mensistematikakan dari sebuah proyek atau
gagasan
The Logical Framework Matrix
Source of
Arah Indicators Assumptions
verification

Goal
(Impact)

Purpose/
(Outcome)

Outputs

Means Cost
Activities

What needs to be Pre-conditions


fulfilled before
activities can
start
28 - 30 September, 2005
67
Putrajaya, Malaysia
Matrik LFA ringkas
Source of
Arah Indicators
verification

Goal
(Impact)

Purpose/
(Outcome)

Outputs

Activities Input Cost

68
DIAGRAM GANNT

Berisikan
i) Struktur Kegiatan
ii) Tata waktu
iii) Kemajuan yang diraih
iv) Penanggung jawab
v) Keterangan
DIAGRAM GANNT

- Example on MS Excel template


Format
Struktur Isi

Tujuan dan sasaran


Data, informasi dan potensi
Arahan Kegiatan Strategis
Rencana tindakan dan kegiatan
Pembiayaan dan kelembagaan
Monev, dan iterasi untuk penyempurnaan
Matur
Nuwun

Anda mungkin juga menyukai