Anda di halaman 1dari 22

LATAR BELAKANG

PENCAGARAN KAWASAN
Kuliah Perdana Pengelolaan Kawasan Konservasi
2.2. Kawasan Konservasi (Protected Areas)

Landasan Filosofis
Pengertian (versi IUCN, CBD, Indonesia)
Sejarah Kawasan Konservasi
Amerika
Eropa
Indonesia/Hindia Belanda
Kategorisasi KK
Pengelola KK (pemerintah, kolaborasi, masyarakat,
partikelir)
2.1. Kerusakan Lingkungan dan Gerakan Konservasi

Manusia berpotensi merusak, melestarikan dan


memperbaiki lingkungan
Krisis Lingkungan memicu kesadaran Lingkungan
Landasan Filosofis Upaya Konservasi
Etika Romantis Transedental --- preservasi
Etika Konservasi Sumberdaya

Etika Kontemporer non antroposentris, peran multi


pihak
Ciri Etika-Etika Konservasi
Etika Romantis Transedental Konservasi Sumberdaya Lahan Ekologi Evolusi
(Preservasi) (Konservasi) (Kontemporer)
Tokoh John Muir (1838-1914) Gifford Pinchot (1865-1946) Aldo Leopold (1886-1948)
Misi utama Kealam liaran (wilderness) Pengelolaan SDA Keseimbangan
Keterkaitan Manusia bersama alam Manusia pengelola alam Manusia bagian alam
manusia dengan
alam
Implikasi relasi Alam adalah surga spiritual Anthroposentris Biosentris/Ekosentris
manusia dan alam bagi manusia
Nilai Intrinsic Komoditi Intrinsic
Peran iptek Nilai spiritual lebih penting Pengelolaan berbasis Iptek bersifat problematik,
daripada iptek ilmiah, iptek menciptakan krisis
lingkungan dan berpotensi
memperbaikinya
Peran Pemerintah Pemerintah adalah penjaga Pemerintah adalah Pemerintah
terbaik pengelola terbaik menjaga/mengelola
lingkungan dengan
stakeholder lain
Definisi

wilayah daratan/lautan yang secara khusus ditujukan


untuk perlindungan dan pengelolaan keanekaragaman
hayati serta sumberdaya alam dan budaya yang
terkait dengannya, dan dikelola efektif baik secara
resmi maupun tidak resmi (IUCN, 1994)
Kawasan yang dirancang atau diatur dan dikelola
untuk meraih tujuan konservasi tertentu (CBD, 1992)
Hutan Konservasi terdiri dari Kawasan Suaka Alam
(SM dan CA) dan Kawasan Pelestarian Alam (TN, THR,
TWA dan TB)
Kategorisasi KK menurut IUCN
Ktgri Nama Tujuan Pengelolaan
I Strict Nature Reserve/ pengembangan ilmu pengetahuan atau
Wilderness Area perlindungan hidupan liar
Ia Strict Nature Reserve pengembangan ilmu pengetahuan
Ib Wilderness Area Perlindungan hidupan liar
II National Park Perlindungan ekosistem dan rekreasi
III Natural Monument Konservasi fenomena alam khusus
IV Habitat/Species Konservasi habitat/species melalui
Management Area intervensi pengelolaan
V Protected Konservasi land/seascape dan rekreasi
Land/Seascape
VI Managed Resource Pemanfaatan sumberdaya alam yang
Protected Areas berkelanjutan
Tujuan pengelolaan KK
Tujuan Pengelolaan Kategorisasi Kawasan Konservasi
versi IUCN
Ia Ib II III IV V VI
Penelitian Ilmiah 1 3 2 2 0 2 3
Perlindungan hidupan liar 2 1 2 3 3 0 2
Keragaman spesies/genetic 1 2 1 1 1 2 1
Jasa Lingkungan 2 1 1 0 1 2 1
Fenomena alam/budaya 0 0 2 1 3 1 3
Wisata dan rekreasi 0 2 1 1 3 1 3
Pendidikan 0 0 2 2 2 2 3
Pemanfaatan Berkelanjutan 0 3 3 0 2 2 1
Atribut Budaya 0 0 0 0 0 1 2
Sistem KK di Indonesia
Landasan Hukum (UU 5/90, UU 41/99)

Jenis Hutan Kawasan Sub Kawasan


Hutan Kawasan Suaka Alam Cagar Alam
Konservasi (KSA) Suaka Margasatwa
Kawasan Pelestarian Taman Nasional
Alam (KPA) Taman Hutan Raya
Taman Wisata Alam
Taman Buru Kawasan Perburuan
Kawasan Penggunaan
Kawasan Penangkaran satwa liar
Kawasan Lain
Hutan Lindung

Sumber: Wiryono, 2003


Prinsip2 suatu kawasan konservasi

Berbasis kawasan
Ada atribut tertentu (tujuan, rancangan, aturan)
untuk mengkonservasi kehati (perlindungan, dan
pemeliharaan)
efektif dikelola (resmi/tidak resmi)
Membutuhkan otoritas pengelolaan untuk menjamin
upaya konservasi terselenggara
Sejarah KK
Tahun Even Negara/Propinsi

1861 Tijuca NP (inisiasi kolonial Portugis) Brazil

1864 Yosemite NP, USA USA

1872 Yellowstone NP, USA USA

1879 Royal NP, Sydney Australia

1885 Banff NP Canada

1887 Tongariro NP New Zealand

1885 Queen Victoria Niagara Falls Park Province Ontario


1893 Algonquin Provincial Park
Large game Parks Africa
Landscape Protection Eropa
Fungsi Jumlah Luasan (ha) Rata-rata
(unit) luasan (ha)
Cagar Alam 239 4.330.619,96 18.119,75
Cagar Alam Laut 6 154.610,00 25.768,33
Suaka Margasatwa 71 5.024.138,29 70,762,51
Suaka Margasatwa Laut 4 5.588,25 1.397,06
Taman Nasional 43 12.328.523,34 286.709,85
Taman Nasional Laut 7 4.043.541,30 577.648,76
Taman Wisata Alam 102 257.418,85 2.523,71
Taman Wisata Laut 14 491.248,00 35.089,14
Taman Buru 13 220.951,44 16.996,26
Taman Hutan Raya 22 350.090,41 15.913,20

Total 521 27.206.729,84 52.220,21

Sumber: Partono, 2010


Kongres Taman Nasional se-Dunia

Tahun Tempat Issue


1962 Seattle, USA Kebijakan umum KK
1972 Yellowstone & Grand The global priorities for PA s
Teton, USA

1982 Bali, Indonesia Alternatif source of income for local people


Building public support for PA
PA and Sustainable Development
1992 Caracas, Venezuela PARTICIPATION
Regional strategies for PA
Corridor between PA
2002 Durban, South Africa Beyond the Boundaries
Beberapa Inisiatif yg terkait dengan KK

Tahun Konvensi Catatan


1972 UN Conference on Human Environment Sustainable development
1970-an UNESCO Biosphere Reserve concept
1980 World Conservation Strategy Link antara konservasi &
pembangunan
1992 Agenda 21 dan CBD UNCED
Perkembangan Pemikiran Konservasi (1960-1999)
Jeanrenaud, 2002
Variabel 1960+ 1980+ 1990+

Prespektif Alam liar Ecosystem Budaya dan alam


Kehati
Ecoregion
Nilai Lingkungan Theocentris, Anthropocentris Anthropocentris
anthropocentris Cosmocentris Cosmocentris
Permasalahan Overpopulasi Kemiskinan Keseimbangan
Daya dukung lahan Overpopulasi Kekuasaan, Utara-
selatan,
Masy Lokal Ancaman Diakui sbg aset Menyatu dgn masy

Solusi Eksklusifitas KK Kwsn Penyangga Alternative KK, HAM


ICDP, CBC Participatory NRM,
Aliansi Elite Teknokrat Akar rumput

Kunci Konservasi kolonial Debat SusDevt Demokrasi/HAM


Ketertarikan elit Livelihood Partisipatoris
Posmo
Paradigma Baru Pengelolaan KK
Topik Jadoel Kini
Tujuan spesifik (melulu konservasi, Ada tujuan sosial dan ekonomi
satwa, wisata) Keterlibatan masyarakat lokal
Semakin liar semakin bagus Nilai budaya
perlindungan Restorasi dan rehabilitasi
Tatakelola Pemerintah Pusat Banyak Mitra
Masy Lokal Direncanakan dan dikelola untuk Dikelola bersama bahkan oleh masy
menghadapi masy lokal
Tanpa apresiasi kpd masy lokal Dikelola berbasis kebutuhan masy
Konteks- Dipisahkan dgn pembangunan Direncanakan sebagai bagian sistem
tualisasi Dikelola sbg sebuah pulau nasional, regional dan inetrnasional.
Dikembangkan sebagai suatu jaringan
Persepsi Aset nasional Juga diakui sebagai aset masyarakat
Sekadar kepedulian nasional Juga dilihat sebagai kepentingan
global
Paradigma Baru Pengelolaan KK
Topik Jadoel Kini
Teknik Dikelola sebagai respon dalam Dikelola adaptif dlm perspektif jangka
Pengelolaan skala pendek panjang
Dikelola scr teknokratis Dikelola mempertimbangkan politik

Keuangan Didanai oleh pembayar pajak Didanai oleh berbagai sumber

Ketrampilan Dikelola oleh ilmuwan dan ahli Dikelola oleh individu-induvidu yang
Pengelolaan SDA multitalenta
Pertanyaan?
Apa beda aliran Eropa dan Amerika dalam
pencagaran kawasan?
Apa persamaan dan perbedaan Cagar Alam dan
Suaka Margasatwa?
Apa persamaan dan perbedaan Taman Nasional,
Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam?
Apa beda hutan konservasi dan hutan lindung?
Apakah persamaan dan perbedaan kategori TN
menurut IUCN dan menurut UU 5/90?
Pertanyaan?
Apa ciri-ciri etika romantis transedental?
Konsep apa yang dikemukakan oleh Gilford
Pinchott yang melatar belakangi etika Konservasi
Sumberdaya?
Referensi
Callicott, J.B. 1990. Whither conservation ethics? Conservation
Biology 4(1): 15-20.

Dudley, N. 2008. Guidelines for Applying Protected Areas


Management Categories. Gland: IUCN

Garratt, K. J. 1995. National Conservation Plan for Indonesia: a


review and update of the 1982 National Conservation Plan for
Indonesia. Jakarta, ANZDEC Ltd of New Zealand & PT Amythas
Experts and Associates of Indonesia.

Guthridge-Gould, S. 2010. 50 Years of Working for Protected


Areas: a brief history of IUCN World Commission on Protected Areas.
Gland, Switzerland, IUCN.
Referensi
Green, M.J.B., dan Paine, J 1997. State of the world's protected
areas at the end of the twentieth century. IUCN WCPA symposium on
Protected Areas in the 21st Century: From Island to Network, Albany,
Australia.

Hermawan, M. T. T. 2002. Persebaran Kawasan yang dilindungi di


Pulau Jawa bagian Tengah. Yogyakarta: Laporan Penelitian DPP
Fakultas Kehutanan UGM

Hunter Jr., M.L. 1995. Fundamentals of Conservation Biology.


Cambridge: Blackwell Science.

Indrawan, M., Primarck, R.B. dan Supriatna, J. .2007. Biologi


Konservasi. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Referensi
Jepson, P., dan Wittaker, R.J. 2002. Histories of Protected
Areas: Internationalisation of Conservationist Values and
their Adoption in the Netherlands Indies (Indonesia)
Environment and History 8: 129-72.

Wiratno, Indrianto, D., Syarifudin, A. dan Kartikasari, A.


2004. Berkaca di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan
Implikasi Bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta, FOReST
Press, The Gibbon Foundation Indonesia, Departemen
Kehutanan, PILI-NGO Movement.

Wiryono 2003. Klasifikasi Kawasan Konservasi Indonesia.


Warta Kebijakan CIFOR. Bogor. 11.

Anda mungkin juga menyukai