Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman PKKE

KARST & GUA

Karst

Bentang alam yang khas yang berkembang di suatu kawasan batuan karbonat (batu gamping dan dolomit)
atau batuan lain yang mudah larut yang telah mengalami proses karstifikasi atau pelarutan sampai tingkat
tertentu.

Gua

Salah satu fenomena endokarstik yang terdapat di kawasan karst

Ornamen Gua

 Stalaktit : Ornamen gua yang menempel di atap gua


 Stalagmit : Bentukan yang tumbuh pada dasar gua

Fauna Gua

 Trogloxenes 2. Troglophiles 3. Troglobionts


 Laba-laba gua, kelelawar, Mexican tetra (Astyanax mexicanus), dan Diancistrus typhlops
(Ophidiiformes, Bythitidae)

Kawasan Karst

1. Exokarst, ditunjukan oleh adanya bukit-bukit karst berbentuk kerucut, kubah, lembah dolina atau
polje.
2. Endokarst, ditunjukan adanya gua gua dengan stalaktit dan stalagm.

Potensi Karst

 Sebagai Sumber Air/Akuifer


 Potensi Keanekaragaman Hayati Flora yang dapat tumbuh pada kawasan karst seperti : famili
Moraceae. Fauna yang pada umumnya dijumpai di kawasan karst : arthopoda, serangga, laba-
laba, moluska, ikan, burung.
 Potensi Sebagai Bahan Tambang
 Potensi Wisata dan sejarah contoh : Karst Gunung Sewu di pulau Jawa

Faktor Pembentuk Karst

1. Terbentuk oleh pelarutan batuan


2. Cuaca
3. Pergerakan Tektonik
4. Air

Prinsip Pengelolaan

Menurut Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan Yayasan Jatidiri (1998) tipe/jenis kawasan karst
adalah :
1. Kawasan karst yang dapat dieksploitasi
2. Kawasan karst yang merupakan bentukan geologi dan nilai sosial budaya.
3. Kawasan karst yang mempunyai potensi untuk pariwisata.
4. Kawasan karst yang merupakan tempat sumberdaya alam penting.
5. Kawasan karst dengan ekosistem asli, khas, unik dan langka.
6. Kawasan karst yang memiliki keunikan fisik, biologi dan geologi atau habitat jenis-jenis flora/fauna
terancam punah yang memiliki nilai konseervasi, ilmu pengetahuan, sejarah evolusi dan
keindahan.

Menurut IUCN (1997) perlindungan terhadap kawasan karst harus diberikan kepada kawasan yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memiliki nilai keaslian, sosial dan budaya masyarakat yang tinggi.


2. Merupakan rangkaian yang memiliki nilai-nilai (kekayaan) penting dalam satu lukasi.
3. Mengalami kerusakan lingkungan yang paling sedikit.
4. Merupakan tipe yang tidak ada padannannya dalam system kawasan lindung di negeri atau zona
biografi dimana kawasan tersebut berada

Klasifikasi Kawasan

 Kawasan Karst Kelas I : perlu dikonservasi, tidak boleh ada penambangan


 Kawasan Karst Kelas II : boleh ada pertambangan sesuai peraturan dan mendapat rekomendasi
Menteri
 Kawasan Karst Kelas III : boleh ada pertambangan sesuai peraturan

REKREASI & PENGELOLAAN PENGUNJUNG

Rekreasi

 berasal dari kata “re” dan “kreasi” yang berarti kembali kreatif.
 kegiatan yang direncanakan dan dilakukan untuk memanfaatkan waktu luang secara
konstruktif dan menyenangkan
 Aktivitas yang mempunyai tujuan psikologis berupa kesenangan (pleasure) dengan
memanfaatkan waktu luang dan merupakan suatu kebutuhan mutlak yang dibutuhkan oleh
semua orang

Golongan Rekreasi

 Rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation)


 Rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation)

Daya Dukung

Kemampuan suatu a real untuk menampung pe ngunjung tanpa merubah kualitas rekreasi lingkungan
(Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam (1979))

Faktor Daya Dukung

 tujuan rekreasi (psikologi pengunjung)


 faktor lingkungan biofisik lokasi pariwisata
Interpretasi

pelayanan kepada pengunjung yang datang ke tempat rekreasi dengan tujuan selain bersantai atau
mencari inspirasi juga memiliki keinginan untuk mengetahui tentang alam atau kebudayaan.

Jalur Interpretasi

Jalur yang dibuat atau dirancang khusus untuk memasuki kawasan dengan menampilkan l ingkungan
menarik untuk mengetahui kondisi suatu kaw asan yang diarahkan pada obyek-obyek yang menarik.

PENGELOLAAN REKREASI ALAM DAN EKOWISATA

Karakteristik Rekreasi

1. Waktu luang (leisure time)


2. <24 jam (1 hari)
3. Memilih kegiatan yang menyenangkan (pleasure) untuk mencapai tujuan kepuasan maksimal
pelakunya
4. Kegiatan bersifat sementara
5. Tidak terpaksa
6. Tidak mencari nafkah
7. Aturan tidak mengikat
8. Penyesuaian biaya (wisata)

Wisata Menurut UU NO 10 THN 2009 TTG KEPARIWISATA

Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisatayang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Perbedaan Wisata VS Rekreasi

1. membutuhkan suatu aktivitas perjalanan VS Tidak mutlak


2. Adanya Destination Area (pada Objek Wisata) VS Tidak selalu
3. Di luar rumah (tidak di tempat tinggal) Vs Bisa dilaksanakan di dalam rumah (tempat tinggal)
(everywhere)
4. Ada kegiatan yang memiliki nilai edukasi Vs Kecenderungan ke Pleasure
5. Wisata >24 Jam Vs Rekreasi<24 Jam (everytime)
6. Konteks kegiatan pada suatu tempat Vs Konteks kegiatan pemanfaatan waktu luang
7. Pelaku pengunjung (wisatawan) Vs Everyone
8. Aktivitas wisata bukan bagian dari kegiatan rekreasi Vs Aktivitas rekreasi bisa merupakan bagian
dari kegiatan wisata

Tahapan Interpretasi

1. Menentukan Tujuan
2. Inventarisasi
3. Analisis Data
4. Ulasan
5. Memilih satu rencana
6. Implementasi (tata waktu)
7. Evaluasi dan Perbaikan rencana

Ekowisata

Suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural
area), memberikan manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi
masyarakat setempat.

Prinsip Ekowisata

1. Prinsip Konservasi
2. Prinsip Partisipasi
3. Prinsip Ekonomi
4. Prinsip Edukasi
5. Prinsip Wisata

Visi dan Misi

 terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam berdasarkan perlindungan, pengawetan dan


pemanfaatan yang lestari, adil, merata bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
 Menjaga keberadaan, rehabilitasi dan peningkatan potensi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya ; Mengolah sumberdaya alam yang berwawasan sosial, ekonomi, budaya dan
lingkungan hidup; Meningkatkan pemanfaatan hasil dan peran serta masyarakat
 Re-Orientasi , Re-Fungsionalisasi dan Re-Vitalisasi

Kolaborasi Pengelola

Kolaborasi dalam rangka pengelolaan KSA dan KPA adalah proses kerjasama yang dilakukan oleh
beberapa pihak yang bersepakat atas dasar prinsip saling menghormati, saling menghargai, saling
percaya dan saling memberikan kemanfaatan

Tujuan

Terwujudnya persamaan visi, misi dan langkah strategis yang mendukung, memperkuat dan
meningkatkan pengelolaan KSA dan KPA sesuai dengan kondisi fisik, sosial, budaya dan aspirasi
setempat.

Jenis Kegiatan yang dapat dikolaborasi

1. Penataan Kawasan
2. Penyusunan Rencana Pengelolaan KSA/KPA
3. Pembinaan Daya Dukung Kawasan (Inventarisasi, pembinaan populasi/habitat, monitoring,
rehabilitasi).
4. Pemanfaatan kawasan (obyek wisata, pendidikan).
5. Penelitian dan pengembangan.
6. Perlindungan dan pengamanan potensi kawasan.
7. Pengembangan sumberdaya manusia dalam rangka mendukung pengelolaan KSA/KPA (pendidikan
dan pelatihan).
8. Pembangunan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang pelaksanaan kolaborasi.
9. Pembinaan partisipasi masyarakat.

PETA,KARTOGRAFI DAN SIG

 Peta dapat juga diartikan sebagai gambaran dari permukaan bumi atau fenomena geosfer.
 Ilmu pembuatan peta disebut dengan Kartografi, dimana ilmu dan seni digabung menjadi satu
untuk menghasilkan peta yang baik dan memiliki nilai estetika. Kartografi sering dikaitkan dengan
salah satu ilmu yang berkaitan dengan ilmu Bumi

SISTEM INFORMASI GRAFIS

sistem informasi yang didukung komputer yang berfungsi untuk memasukan, manipulasi, menganalisa,
menyimpan dan menayangkan informasi atau data geografis yang berguna untuk menunjang
pengambilan keputusan

SUB SISTEM SIG

 Data Input
 Data Output
 Data Management
 Data Manipulation & Analysis

KOMPONEN SIG

1. Perangkat Keras
2. Perangkat Lunak
3. Data
4. Pelaksana/SDM
5. Prosedur

MODEL DATA SIG

1. Di model VEKTOR informasi points, line dan polygon dikode dan disimpan sebagai kumpulan
koordinat (x,y,z)
2. RASTER terdiri dari kumpulan grid / pixel seperti halnya citra hasil scanning

Anda mungkin juga menyukai