Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mirza Shofarisqi Taqwa Putra

NIM : J0313202191
Kelas : B1

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK BERBASIS TERMAL “PIROLISIS”


A. Pendahuluan

Kini limbah sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan yang serius karena limbah
sampah plastik menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup lainnya dan pencemaran di lingkungan
karena plastik merupakan bahan polimer sintetik (anorganik) yang terbuat dari minyak bumi
sehingga sulit terurai di alam. Limbah sampah plastik secara alami membutuhkan waktu kurang
lebih 100 tahun agar plastik dapat terurai dengan sempurna. Perkembangan kemajuan teknologi
yang pesat seperti saat ini menuntut orang untuk berperan aktif, berinovasi guna menghasilkan
suatu produk yang berkualitas. Oleh karenanya, banyak pihak berlomba-lomba untuk menciptakan
atau mengembangkan teknologi dari alat-alat yang memiliki manfaat namun lebih ekonomis salah
satunya adalah alat daur ulang sampah plastik. Potensi pemanfaatannya sebagai salah satu sumber
energi memiliki prospek bagus di masa mendatang (Adoe 2022).

Ada dua keuntungan dari proses daur ulang sampah plastik. Pertama mengurangi jumlah
sampah plastik, yang kedua menghasilkan energi yang bisa digunakan untuk mengurangi
ketergantungan pada sumber energi fosil. Salah satu cara untuk menangani masalah limbah
sampah plastik adalah Pirolisis. Pirolisis adalah suatu proses penguraian material organik secara
thermal pada temperatur tinggi tanpa adanya oksigen (Bhattacharya P et al. 2009). Pirolisis berasal
dari bahasa yunani “pyr” artinya api dan “lysis” artinya memisahkan. Produk yang dihasilkan
melalui proses pirolisis adalah padatan, minyak, dan gas. Padatan mempunyai struktur seperti
grafit. Padatan tersusun atas karbon murni pada temperatur tinggi (Adoe 2022).

Pirolisis dapat dikatakan adalah suatu proses penguraian material secara thermal pada
temperature tinggi tanpa adanya oksigen. Produk yang dihasilkan melalui proses pirolisis adalah
padatan, minyak dan gas. Padatan mempunyai struktur seperti grafit. Padatan tersusun dapat
digolongkan atas karbon murni dan temperature yang tinggi. Struktur ini bisa ditemukan pada
membrane feul cell, gas yang dihasilkan berupa Cox, NOx, H2 dan alkane (Mokhtar 2019).

B. Pembahasan
1. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Sistem pirolisis sampah plastik yang terintegrasi antara komponen alat
meliputi reaktor, kondensor, pipa air, burner, mesin pirolisis, dan bahan bakar burner. Dilakukan
pemanasan terhadap bahan, tanpa oksigen sehingga akan dihasilkan uap dan gas yang kemudian
akan didinginkan sehingga didapatkan fase cair. Bahan baku dimasukkan ke dalam tabung
pirolisis, sementara bahan bakar dimasukkan ke dalam tungku pembakaran. Tabung pirolisis
dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dan dipasang pipa uap lalu proses pembakaran
dilakukan. Dilakukan pengamatan terhadap suhu dan tekanan di dalam tabung pirolisis, akan
terjadi penguapan bahan volatile dan penguraian bahan organik yang menghasilkan uap dan arang.
Uap akan mengalir menuju kondensor lalu didinginkan agar terbentuk bio-oil, sisa gas yang tidak
terkondensasi akan keluar ke udara (Isykapurnama et al, 2021).
2. Limbah yang dapat diolah

Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisiknya yaitu: 1.Thermoplastic, Thermoplastik


merupakan jenis plastic yang bisa didaur ulang atau dicetak lagi atau dengan cara proses
pemanasan ulang. Contoh : polietilen (PE), polistiren (PS), ABS dan polikarbonat (PC).
2.Thermosetting, Thermosetting merupakan jenis plastic yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak
lagi. Pemanasan ulang akan dapat menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya, contoh resin
epoksi, bakelit, resin melamin dan urea formaldehida (Mokhtar 2019)
Dalam beberapa penelitian, jenis sampah padat organik rumah tangga yang sering digunakan
atau dimanfaatkan untuk diolah dengan metode termal Pirolisis yaitu sampah plastik. Seperti pada
penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati dan Herumurti (2015) yang menggunakan variabel
yaitu jenis sampah plastik HDPE (High Density Polyethylene), PET (Poly Ethylene
Terephthalate), dan PS (PolyStyrene). Sampah plastik yang digunakan memiliki kandungan
hemiselulosa dan selulosa yang dapat terdekomposisi pada temperatur antara 300°C-500°C.

3. Kekurangan dan Kelebihan

Plastik yang mengalami proses pirolisis akan terdekomposisi menjadi material-material


pada fase cair dalam bentuk minyak bakar, fase gas berupa campuran gas yang dapat
terkondensasi maupun tidak dapat terkondensasi dan fase padat berupa residu maupun tar
(Hamidi dkk, 2013). Dibandingkan dengan bio-fuel seperti biodisel maupun bioetanol, minyak
hasil pirolisis plastik memiliki beberapa kelebihan. Minyak hasil pirolisis tidak mengandung
air sehingga nilai kalorinya lebih besar. Selain itu, minyak hasil pirolisis tidak mengandung
oksigen sehingga tidak menyebabkan korosi (Hidayah & Syafrudin 2018 dalam Wahyudi
2018).
Khusus untuk prototipe pengolah limbah plastik memiliki beberapa kekurangan, seperti
keluarnay gas dari wadah penampung akhir, dan menyisakan banyaknya residu (material
plastik) dalam wadah penampung. Menurut Mohd. Wasif Quadri & Devendra Dohare, (2020),
residu tersebut karena pembakaran tidak mencapai suhu 500 0C. Walupun terdapat kekurang
pada prototipe tersebut, tapi tetap menghasilkan luaran BBM (Yusniar 2020).

C. Daftar Pustaka

Adoe, D. G., Riwu, D. B., & Husein, F. B. 2022. Rancang bangun alat pirolisis reaktor tabung
bertingkat untuk daur ulang sampah plastik polypropylene (pp) dengan menggunakan
metode vdi 2221. 9(1) : 90-100.
Isykapurnama S, Sarastri D, Mahardika HA. 2021. Potensi Teknologi Pengolahan Berbasis
Pirolisis dalam Penanganan Limbah Alat Pelindung Diri yang Menumpuk di Masa
Pandemi Covid-19. Journal of Research in Pharmacy. 1(1): 34-43.
Mokhtar, A. 2019. Rancang bangun tungku pirolisis untuk membuat bahan bakar cair dari limbah
plastik. In Prosiding SENTRA (Seminar Teknologi dan Rekayasa) 5 : 21-26.
Rachmawati Q, Welly H. 2015. Pengolahan Sampah secara Pirolisis dengan Variasi Rasio
Komposisi Sampah dan Jenis Plastik. Jurnal Teknik Its. 4(1) : 27-29.
Wahyudi, J., Prayitno, H. T., & Astuti, A. D. 2018. Pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan
baku pembuatan bahan bakar alternatif. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian,
Pengembangan dan IPTEK, 14(1): 58-67.
Yusniar, M., Kaseside, M., Loklomin, S. B., Lesnussa, T. P., Samalukang, Y. M., & Dalengkade,
M. N. 2020. Prototipe penerapan teknologi tepat guna pengolahan limbah plastik
berbasis sistem pirolisis. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2) :
319-327.

Anda mungkin juga menyukai