Anda di halaman 1dari 6

Mengatasi Sampah Plastik Dengan Mengubahnya Menjadi Minyak

Dengan Cara Proses Pirolisis

MUH RISAL / 431 22 030


Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Berkelanjutan, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Ujung Pandang

2022/2023

muhrizal519@gmail.com

ABSTRAK
Sampah plastik adalah salah satu dari sekian banyak sampah yang paling banyak ditemukan dan
menjadi sumber pencemaran lingkungan hidup. Menurut perkiraan Bank Dunia, setiap kota-kota di
dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Jumlah sampah plastik akan
terus bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Di Indonesia sendiri jumlah sampah pada
skala 2021 menurut Kementeriam Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total
sampah di indonesia pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau
sekitar 11,6 juta ton, disumbangkan oleh sampah plastik. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat 83 adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, danlatau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lain. Seperti yang diketahui, plastik dapat bertahan
lama di bumi, bahkan hingga 60 sampai 70 tahun. Banyaknya penggunaan kantong plastik sampai
saat ini karena memiliki keunggulan dibanding bahan lain. Sifatnya yang ringan, transparan, praktis,
murah, dan tahan air menjadi alasan meningkatnya penggunaan kantong plastik. Bahan dasar plastik
adalah kondensasi organik atau tambahan polimer. Plastik adalah istilah yang mencakup produk
polimerisasi sintetik atau semi sintetik. Diantara beberapa jenis polimer itu ada diantaranya polimer
alami yang termasuk plastik. Plastik bisa dibentuk menjadi fibersintetik atau film.Plastik sendiri
didesain dengan variasi yang beragam dalam properti yang bisa menolerensi panas, keras atau yang
lainnyaPlastik yang memang pada dasarnya praktis dan murah menjadi alasan utama masyarakat
menggunakan plastic dengan skala besar dan terus menerus. Dari hal ini pengelolaan sampah yang
tepat seharusnya sudah wajib di terapkan di Indonesia, mengingat tingginya tingkat pencemaran
sampah di negara ini. Hal yang bisa digunakan yaitu dengan mengubah plastic menjadi gas atau cair
dengan cara proses pirolisis. Pirolisis sendiri ialah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi
yang berlangsung tanpa adanya udara atau dengan udara yang terbatas.

A. PENDAHULUAN
Sampah plastik merupakan permasalahan dimaksudkan agar residu sisa hasil proses
lingkungan hidup yang dihadapi oleh pirolisi juga dapat diolah kembali menjadi
masyarakat Indonesia dan dunia. Sampah briket. Pyrolysis reactor plastic portable ini
plastik di Indonesia mencapai 9,52 ton per memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
tahun. Berdasarkan data Jambeck (2015), Kelebihanya yaitu lebih efektif dalam proses
menyebutkan bahwa Indonesia berada di pemanasannya karena pemanas bisa diatur dari
peringkat kedua dunia penghasil sampah suhu 30 sampai 500 derajat celcius dan residu
plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 hasil proses pirolisis bisa diolah kembali
juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta menjadi bahan bakar padat berupa briket.
ton (Kompas, 23 Januari 2018). Sampah Kelemahanya adalah dalam penggunaanya
plastik akan berdampak negatif terhadap masih memerlukan kunci pas untuk membuka
lingkungan karena tidak dapat terurai dengan dan menutup tungku. Diharapkan mesin ini
cepat. Plastik diperkirakan membutuhkan 100 dapat menjadi salah satu langkah untuk
hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi mengurangi sampah limbah plastik yang
(terurai) dengan sempurna (Nurhenu K, 2003 : efektif dan ramah lingkungan. Pyrolysis
6). Sampah plastik yang dibuang sembarangan reactor plastic portable ini terdiri dari 3 bagian
juga dapat menyumbat saluran drainase, utama yaitu: tungku sebagai tempat
selokan dan sungai sehingga bisa pemanasan limbah plastik sampai menjadi
menyebabkan banjir. Sampah plastik yang uap, kondensor yang berfungsi untuk
dibakar bisa mengeluarkan zat-zat yang mengubah uap menjadi cair, dan rangka
berbahaya bagi kesehatan manusia. sebagai tempat penopang tungku dan
kondensor. Pyrolysis reactor plastic portable
Sebenarnya sudah banyak alat yang dibuat ini terdiri dari 2 tabung kondensor. Setiap
untuk mengatasi sampah plastik, salah satunya kondensor terdiri dari 4 bagian yaitu tabung
seperti alat yang sudah terdaftar pada paten kondensor, tabung kondensat, pipa saluran
DJKI Nomor P00201803077 tanggal 26 april kondensor, dan dudukan kondensor. Tabung
2018 dengan judul reaktor pengolah sampah kondensor berfungsi sebagai tempat sirkulasi
plastik menjadi bahan bakar alternatif dengan air untuk mendinginkan uap. Pipa saluran
menggunakan energi panas matahari dimana kondensor berfungsi sebagai tempat aliran uap
pada alat tersebut menggunakan panas yang di didinginkan didalam tabung
matahari sebagai pemanas untuk memanaskan kondensor, tabung kondensat sebagai tempat
plastik pada proses pirolisisnya. Alat tersebut menampung cairan hasil kondensasi uap dan
masih memiliki kelemahan yaitu pengoprasian dudukan kondensor berfungsi untuk
alat masih tergantung cuaca dan tidak bisa menopang dua buah kondensor.
digunakan ketika tidak ada sinar matahari.
Oleh karena itu harus ada alternatif B. PEMBAHASAN
pengolahan limbah plastik yang baik dan
benar tidak merugikan lingkungan dan tidak Pirolisis
mengganggu kesehatan manusia, dengan
pyrolysis reactor plastic portable, plastik dapat
diolah dengan baik dan efektif dengan proses Pirolisis adalah suatu proses dekomposisi
pirolisis. Teknologi pirolisis merupakan suatu bahan secara termal tanpa oksigen.
teknologi terbarukan dalam mengkonversi Proses dekomposisi pada pirolisis ini juga
limbah plastik menjadi fase cair dan gas. sering disebut dengan devolatilisasi. Produk
Limbah plastik dimasukkan ke dalam reaktor utama yang dihasilkan dari pirolisis adalah
pada suhu 2 350ᵒ C sampai dengan 500ᵒ C arang (char), minyak dan gas. Arang yang
(Endang, 2006). Tambahan limbah oli bekas terbentuk dapat digunakan untuk bahan bakar
di dalam tabung reaktor pada proses pirolisis ataupun digunakan sebagai karbon aktif. Bio-
akan mempermudah plastik untuk menjadi cair oil yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
dan menguap. Penambahan oli bekas juga zat additif atau campuran dalam bahan bakar.
Sedangkan gas yang terbentuk dapat dibakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin
secara langsung (Sampath,S.S & Babu,B.B., ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan
2005). Pirolisis dari biomasa akan tindakan. Salah satunya dengan cara mendaur
menghasilkan zat baru seperti gas dan arang. ulang limbah plastik. Namun, cara ini tidak
Minyak akan terjadi pada proses kondensasi terlalu efektif karena hanya sekitar 4% yang
dari gas yang terbentuk, disebut juga bio-oil. dapat didaur ulang, sisanya menggunung di
Pirolisis dapat dibedakan menjadi tiga tipe : tempat penampungan sampah. Mengolah
flash pyrolysis (pirolisis sangat cepat), fast sampah plastik kresek menjadi kantong kresek
pyrolysis (pirolisis cepat) dan slow pyrolysis lagi atau produk plastik lower grade lainnya
(pirolisis lambat). berdasarkan temperatur, laju merupakan salah satu usaha untuk
pemanasan dan waktu tinggal. menanggulangi masalah sampah plastik
(Macklin, B. P., 2009).
Plastik
Plastik Polyprophylene (PP)
Plastik adalah suatu material organik sintetik
atau material organik semisintetik. Plastik Polipropilena merupakan polimer kristalin
berasal dari bahasa yunani yaitu “Platikos” yang dihasilkan dari proses polimerisasi gas
artinya kemudahan untuk dibentuk atau propilena. Polipropilena mempunyai Transisi
dicetak. Atau “Platos” artinya dicetak, karena gelas (Tg) yang cukup tinggi (190oC–200oC),
sifat plastik yang mudah dicetak atau sedangkan titik kristalisasinya antara 130 oC–
kekenyalannya dalam pembuatan yang 135 oC. Polipropilena mempunyai ketahanan
membuatnya mudah dibuat. Ada dua macam terhadap bahan kimia (chemical resistance)
tipe plastik yaitu Thermoplastics dan yang tinggi, tetapi ketahanan pukulnya rendah
Thermosetting Polymer. Thermoplastics (Mujiarto, 2005). Konduktivitas terhadap
adalah jenis plastik yang tidak mengalami panas rendah (0,12 w/m), tegangan permukaan
perubahan komposisi kimia ketika dipanaskan yang rendah, kekuatan benturan yang tinggi,
dan dapaat dicetak kembali, misalnya tahan terhadap pelarut organik, bahan kimia
Polyethylene, polystrene, polyvinyl chloride anorganik, uap air, minyak, asam dan basa,
dan polytetrafluoroethylene (PTFE). isolator yang baik tetapi dapat dirusak oleh
Thermosetting dapat dicairkan dan dibentuk asam nitrat pekat, dan mudah terbakar oleh
tetapi hanya sekali. Setelah menjadi padat nyala yang lambat merupakan sifat yang
mereka akan tetap padat. Material dasar dimiliki oleh plastik) Sifat kimia dari
plastik berasal dari gas alam dan minyak polipropilena mempunyai ketahanan yang
bumi. Plastik akan terurai ketika dipanaskan sangat baik terhadap bahan kimia anorganik
beberapa ratus derajat celcius. Kebanyakan non pengoksidasi, deterjen, alkohol dan
plastik tersusun atas polimer dan karbon, dan sebagainya. Tetapi polipropilena dapat
hidrogen dengan oksigen, nitrogen, cholrin terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti
atau sulfur. Plastik juga merupakan material asam nitrat dan hidrogen peroksida. Sifat
yang berbahan dasar polimer, contohnya kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan
adalah polyprophylene (PP), polyvinyl daya regangannya tinggi, kaku dan keras
chloride (PVC), high density polyethylene (Ningsih, 2010).
(HDPE), linier low density polyethylene
(LLDPE), low density polyethylene (LDPE),
polyester thermoplastics (PETE), polystrene
(PS), dan phenolic.(caglar, A & Aydinli, B.
2009). Di balik segala kelebihannya, limbah
plastik menimbulkan masalah bagi
lingkungan. Penyebabnya adalah sifat plastik
yang tidak dapat diuraikan dengan cepat
dalam tanah. Untuk mengatasinya, para pakar
Struktur kimia dari polipropilena adalah sebagai bahan bakar primer dengan
(C3H6)n: menggunakan reaktor sederhana. Bahan baku
yang digunakan adalah plastik cup bekas air
mineral. Berturut-turut bagian dari reaktor
sederhana terdiri atas (a) reaktor tempat
terjadinya proses pirolisis yang terbuat dari
tabung bekas refrigrant, (b) kompor gas
berbahan bakar LPG (liquid petroliun gas), (c)
pipa ½ dim yang menghubungkan reaktor
dengan kondensor, (e) reflag yang berfungsi
sebagai kondensor yang merubah gas hasil
pirolisis menjadi minyak (kondensasi), (f)
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol.
03, No. 01, April 2016 22 ember berisi air
lengkap dengan pompa air untuk sirkulasikan
Gambar 2 struktur kimia polipropilena
air pendingin dari dan ke reflag dan (g)
selektor yang termasuk dalam perangkat
Syarat Bahan Bakar dalam Pemakaian thermocouple reader untuk membaca suhu
dalam reaktor pirolisis.
Ada beberapa tipe bahan bakar dan pelumas
yang digunakan pada kendaraan bermotor. Hasil dari proses pirolisis adalah berupa
Beberapa diantaranya berisi racun dan zat cairan yang disebut minyak pirolisis. Minyak
kimia yang mudah terbakar dan ini harus di hasil pirolisis berwarna kekuningan mirip
tangani dengan hati–hati. Penggunaan tipe dengan bensin yang ada di pasaran, mudah
bahan bakar atau pelumas disesuaikan dengan terbakar, namun berbau sangat menyengat jika
karaktristik terhadap kebutuhan, agar tidak terhirup. Selain minyak, adapun hasil dari
terjadi kesalahan yang menyebabkan proses pirolisis lainya adalah char atau arang.
kerusakan pada mesin pembangkit tenaga. Char terbentuk dari penguraian atau
Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai dekomposisi plastik di dalam reaktor pirolisis,
dengan karakter mesin mungkin dapat char dengan kata lain adalah sisa plastik yang
menyebabkan kerusakan pada sistem kerja masih berada di dalam reaktor. Char dapat di
mesin maupun efek yang lain, yaitu berupa manfaatkan sebagai karbon aktif. Ciri – ciri
polusi lingkungan. Oleh karena itu sangatlah char yaitu berwarna kekuningan, berbentuk
penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan seperti padatan dan berbau sangat menyengat.
tipe karakteristik pelumas dan bahan bakar,
beserta cara penangananya yang benar.
Proses pirolisis yang di lakukan terhadap
Sampai saat ini bahan bakar yang biasa di
plastik PP (Polyprophylene) pada suhu 250o c
gunakan pada mobil dan sebagian kendaraan
dengan variasi waktu yaitu 1 jam, 2 jam dan 3
bermotor adalah bensin dan solar (Diesel), dan
jam menghasilkan minyak pirolisis yang
beberapa negara ada yang menggunakan
memiliki jumlah yang berbeda, tergantung
alkohol, LPG dan bahan bakar lainya. Namun
pada lamanya proses berlangsung. Semakin
demikian secara garis besar penjelasan dan
lama proses pirolisis dilakukan maka akan
penggunaan tentang bahan bakar yang ada
semakin banyak minyak yang di hasilkan.
dipasaran umum, yaitu berupa bensin dan
solar (Diesel).
Faktor-faktor atau kondisi yang
mempengaruhi proses pirolisis adalah :
Cara Pembuatan

1. Waktu
Penelitian pirolisis sampah plastik jenis pp
(polyprophylene) menjadi minyak pirolisis
Waktu berpengaruh pada produk yang akan Ukuran partikel berpengaruh terhadap
dihasilkan karena, semakin lama waktu proses hasil,semakin besar ukuran partikel. Luas
pirolisis berlangsung. produk yang permukaan per satuan berat semakin
dihasilkannya (residu padat, tar, dan gas) kecil,sehingga proses akan menjadi lambat.
makin naik. Kenaikan itu sampai Pengolahan
Sampah Plastik Menjadi Minyak (Aprian 4. Berat Partikel
Ramadhan P. dan Munawar Ali) 46 dengan
waktu tak hingga (t) yaitu waktu yang
diperlukan sampai hasil padatan residu, tar, Semakin banyak bahan yang
dan gas mencapai konstan. Nilai t dihitung dimasukkan,menyebabkan hasil bahan bakar
sejak proses isotermal berlangsung. Tetapi jika cair(tar) dan arang meningkat.
melebihi waktu optimal maka karbon akan
teroksidasi oleh oksigen (terbakar), menjadi
karbondioksida dan abu. Untuk itu pada proses
pirolisis penentuan waktu optimal sangatlah
penting. Dengan mengambil anggapan bahwa C. DAFTAR PUSTAKA
reaksi dekomposisi berlangsung secara
progresif atau seragam pada seluruh partikel. Budiman, S. dan Fudiesta, Yusi., (2007),
Kemungkinan Penggunaan Arang Plastik yang
2. Suhu Diaktifkan sebagai Pengadsorpsi pada Warna
Minyak Goreng Curahan. Jurnal MIPA
UNJANI, Nomor Perdana.
Suhu sangat mempengaruhi produk yang
dihasilkan karena sesuai dengan persamaan
Arhenius, suhu makin tinggi nilai konstanta Mulyadi,E.,2004, Termal Dekomposisi
dekomposisi termal makin besar akibatnya Sampah Plastik , Jurnal Rekayasa
laju pirolisis bertambah dan konversi naik. Perencanaan, ISSN 1829-913x, Vol-1.
Berdasarkan teorema Arrhenius hubungan
konstante persamaan reaksi dengan suhu Sumarni.,2008 “Kinetika Reaksi Pirolisis
absolute, adalah Plastik Low Density Poliethylene
(LDPE)”,Jurusan Teknik Kimia,Institut Sains
k = k0. e-(E/RT) (3) dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

dengan, Aydinli, B. & Caglar, A., 2010, “The


Comparison Of Hazelnut Shell CoPyrolysis
With Polyethylene Oxide And Previous Ultra
k = Konstanta kecepatan reaksi dekomposisi High Molecular Weight Polyethylene” Journal
termal Of Analytical And Applied Pyrolysis. 87, 263-
268.
ko = Faktor tumbukan (faktor frekuensi)
Boy Macklin Pareira, 2009, Daur Ulang
E = Energi aktivasi (kal/gr.mol) Limbah Plastik. Available from :
URL :http://www.ecoreccycle.vic.gov.au
T = Suhu absolute (0 K)
Evans, R., 2004, “Option For Renewable
Hydrogen Technologies”.Energy &
R = Tetapan gas (1,987 kal/gr.mol 0 K) agricultural carbon utilization. 86, 304- 309.

3. Ukuran Partikel
Purwanti Ani dan Sumarni, 2008, Kinetika Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020
Reaksi Pirolisis Plastik Low Density
Polyethylene (LDPE). AKPRIND.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai