Disusun Oleh :
1
Pemanfaatan Sampah Kantong Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak
Ramah Lingkungan
A. Latar Belakang
Namun bahan plastik memiliki masalah setelah barang tersebut tidak digunakan
lagi. Barang berbahan plastik tidak dapat membusuk, tidak dapat menyerap air, dan
pada akhirnya tidak dapat diuraikan dalam tanah sehingga menimbulkan masalah bagi
lingkungan. “Limbah plastik yang ada pada saat ini pada umumnya hanya dibuang
(lanffill), dibakar atau didaur ulang (recycle).
2
ini hanya akan merubah sampah plastik menjadi bentuk baru bukan menanggulangi
volume sampah plastik sehingga ketika produk daur ulang plastik sudah kehilangan
fungsinya maka akan kembali menjadi sampah plastik. Oleh karenanya diperlukan
alternatif lain untuk menangani volume sampah plastik ini.
Daur ulang limbah plastik merupakan satu-satunya cara yang dapat mengurangi
jumlah limbah plastik yang ada. Namun kenyataannya hanya sedikit dari limbah plastik
yang dapat didaur ulang dan bahan hasil daur ulang mempunyai kualitas yang rendah
sehingga metode daur ulang dipandang belum efisien untuk memecahkan masalah
limbah plastik. Untuk itu dicari cara lain untuk mengatasi limbah plastik untuk
dijadikan suatu produk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi masyarakat melalui
metode penyulingan/pirolisis.
Pirolisis merupakan proses peruraian suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya
udara atau dengan udara terbatas. Untuk mengetahui kualitas minyak pirolisis, maka
diperlukan berbagai macam pengujian diantaranya uji nilai kalor, uji performa kompor
berbahan bakar minyak pirolisis, uji komposisi kimia, uji viskositas, dan uji massa jenis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Pada Penelitian ini adalah:
C. Tujuan Penelitian
1. Mengantisipasi terjadinya krisis bahan bakar di Indonesia.
2. Untuk memanfaatkan sampah plastik yang biasanya dibuang dan dibakar begitu
saja tanpa mengetahui manfaat dari plastik itu sendiri.
3. Terciptanya alat yang ideal dalam memanfaatkan sampah plastic menjadi BBM.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan solusi energi alternatif menjadi BBM ramah lingkungan dengan
menggunakan sampah plastik sebagai sumber energi.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana proses mengolah
sampah plastik agar bisa menjadi bermanfaat.
3
3. Manfaat ekonomis, memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga tidak lagi
menggantungkan kebutuhan energi kepada pemerintah.
4. Manfaat social, memberikan nilai edukasi kepada masyarakat
dalam memberlakukan sampah plastic dalam kehidupan sehari-hari,
tidak lagi membuang sembarangan tetapi memanfaatkannya
E. Tinjauan Pustaka
1. Plastik
Plastik adalah Makromolekul yang dibentuk melalui proses polimerisasi
dimana unsur penyusun utama karbon dan hidrogen yang membentuk senyawa
polimer (Surono, 2013). Pada umumnya sampah plastik yang mendominan ditempat
pembuang sampah terdiri dari 46% polietilene (HDPE dan LDPE), 16%
polypropilne(PP), 16%polistirene (PS), 7%polyvinyl (PVC), 5% Polietilene
Tereptalati (PET), 5% Acronitril butadiene styrene (ABS), dan 5% Polimer-polimer
yang lainnya (Vasile, 2002).
Berdasarkan sifatnya, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu
thermoplastic dan thermosetting. Thermoplastic adalah bahan plastik yang bila digunakan
untuk membuat material tertentu dapat didaur ulang dan dibuat menjadi bentuk material yang
lain melalui proses pemanasan. Contoh thermoplastic antara lain yaitu Polyethylene,
Polypropylene, Nylon, Polycarbonate. Thermosetting adalah plastik yang jika telah dibuat
dalam material tertentu, tidak dapat dicairkan untuk didaur ulang atau dibuat produk lain.
Contoh plastik yang termasuk thermosetting antara lain Phenol formaldehyde, Urea
Formaldehyde, Melamine Formaldehyde (Das & Pandey, 2007; Surono, 2013).
2. Pirolisis
Pirolisis berasal dari dua kata yaitu pyro yang berarti panas dan lysis yang berarti
penguraian atau degradasi, sehingga pirolisis berarti penguraian biomassa oleh panas pada
suhu lebih dari 150°C. Pirolisis merupakan proses thermal cracking yaitu proses perekahan
atau pemecahan rantai polimer menjadi senyawa yang lebih sederhana melalui proses
thermal (pemanasan/pembakaran) dengan tanpa maupun sedikit oksigen.
Pirolisis merupakan proses endotermis artinya proses pirolisis hanya bisa terjadi ketika
dalam sistem diberikan energi panas. Energi panas yang dibutuhkan pada proses ini dapat
bersumber dari tenaga listrik maupun dari tungku pembakaran dengan bahan bakar berupa
limbah kayu seperti potongan-potongan kayu, serbuk gergaji, dan lain-lain. Istilah lain dari
pirolisis adalah “destructive distillation” atau destilasi kering, merupakan proses penguraian
4
yang tidak teratur dari bahan-bahan organik yang disebabkan oleh adanya pemanasan tanpa
berhubungan dengan udara luar.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengkonversi sampah plastik
menjadi bahan bakar cair, antara lain: pyrolysis, thermal cracking, and catalitic
cracking. Diantara ketiga metode tersebut, metode pirolisis adalah metode yang
dianggap paling menjanjikan
3. Ukuran partikel, terhadap hasil, semakin besar ukuran partikel, luas permukaan per
satuan berat menjadi lebih kecil, sehingga proses semakin lambat.
4. Berat Partikel, semakin banyak bahan yang dimasukkan maka akan menyebabkan
hasil bakar cair (tar).
5
F. METODE PENELITIAN
6. Stopwatch
7. Gelas ukur
8. Termometer
9. Pipet
10. Tungku pembakaran
11. Cawan
Rangkaian alat pirolisis yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada
Gambar 1.
6
Gambar 1.
Rangkaian Alat Pirolisis Plastik
2. Prosedur Eksperimen
Proses perubahan fase dari padat menjadi cair berlangsung dalam dua tahap.
Tahap pertama, perubahan fase padat menjadi gas dilakukan dengan cara memanaskan
kantong plastik (padat) dengan menggunakan kompor LPG. Tahap kedua, perubahan
fase gas menjadi cair dengan cara mengkondensasikan gas yang terbentuk pada tahap
pertama sehingga diperoleh destilat berupa minyak (cair).
Analisis
Analisis massa jenis minyak hasil pirolisis, minyak tanah dan solar dilakukan
dengan cara mengukur volume dan massa masing-masing sampel. Tiap- tiap sampel
diambil 5 ml dengan gelas ukur selanjutnya sampel ditimbang untuk diperoleh massa
sampel. Massa jenis sampel dihitung dengan persamaan (1).
……………..…. (1)
dimana ρ adalah massa jenis, m adalah massa sampel dan V adalah volume sampel.
Analisis unjuk kerja minyak hasil pirolisis, minyak tanah dan solar dilakukan
dengan menganalisis lama pembakaran masing-masing sampel bahan bakar, unjuk
kerja sampel dalam menaikkan suhu (memanaskan) air dan mengukur volume air yang
tersisa setelah dipanaskan dengan menggunakan masing-masing sampel bahan bakar.
7
Analisis unjuk kerja sampel bahan bakar dalam menguapkan air dilakukan
dengan mengukur memanaskan 15 ml air selama 4 menit. Selanjutnya volume air
yang tersisa setelah dilakukan pemanasan dengan 3 sampel bahan bakar yang
berbeda diukur dan dianalisis.
Jadwal Penelitian
No.
Jadwal Penelitian Waktu
G. Daftar Pustaka
8
Aprian , Ramadhan P. And Munawar , Ali 2012. Pengolahan Sampah Plastik
Menjadi Minyak Menggunakan Proses Pirolisis. Envirotek : Jurnal Ilmiah
Teknik Lingkungan, 4 (1). Issn 2085- 501-X.
Hamidi, N., Tebyanian, F., Massoudi, R., Whitesides, L. (2013). Pyrolysis of Household
Plastic Wastes. British Journal of Applied Science & Technology, 3(3), 417-439
Mustofa k,D,dkk. 2014 “ polytecti conversion machine of plastik into oil fuel with
continuos systemand reservoir wet – steam oil with 20 kg capacitiesi. Proceedings
of AISC taiwan 2013”.
Santoso, J., 2010, “Uji sifat minyak pirolisis dan uji performasi Kompor berbahan
bakar minyak pirolisis dari Sampah plastik”.
Surono, U.B.2013. berbagai metode konversi sampah plastik menjadi bahan bakar
minyak. Jurnal tehnik vol 3 no 1 Tentang Kebersihan Lingkungan dan dampak
bahayadariLimbah (http://dinkes.palembang.go.id/?
nmodul=dokumen&judul=alamat-kontak#)
9
i