Anda di halaman 1dari 201

UKBM

ILMU PENGETAHUAN ALAM


Untuk Siswa Kelas VII MTs

Penulis:
Andriani, S.Pd
Rusna Bahroini, S.T

KEMENTERIAN AGAMA
UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
KEMENTERIAN AGAMA3 PEKANBARU
2022
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 PEKANBARU
2022
UKBM

Ilmu Pengetahuan Alam


Untuk MTs Semester 1
Disusun Oleh:
Andriani, S.Pd
Rusna Bahroini, ST

MTs Negeri 3
Pekanbaru

SAMBUTAN KEPALA MADRASAH


Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, madrasah kita tercinta ini pada tahun tahun pelajaran
2022/2023, menerbitkan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM).
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) merupakan sarana utama
dalam kegiatan belajar mengajar bagi madrasah penyelenggara layanan Sistem
Kredit Semester (SKS). Dalam program SKS, pengorganisasian pembelajaran
bervariasi harus dilakukan melalui penyediaan unit-unit pembelajaran utuh setiap
mata pelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik. Pengelolaan waktu belajar
yang fleksibel juga harus dilakukan melalui pengambilan beban belajar untuk
unit-unit pembelajaran setiap mata pelajaran oleh peserta didik sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing. Unit pembelajaran utuh inilah yang disebut
dengan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM).
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Bapak Ibu guru MTs Negeri 3 Kota Pekanbaru yang telah berusaha sekuat tenaga
untuk menyelesaikan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini.
Kami berharap, semua pihak dapat memanfaatkan Unit Kegiatan
Belajar Mandiri (UKBM) ini dengan sebaik-baiknya, utamanya bagi Bapak-bapak
dan Ibu-ibu guru mata pelajaran dan Anak-anakku peserta didik tercinta sehingga
mempunyai manfaat yang besar dalam mengembangkan madrasah ini.
Kepada anak-anakku para peserta didik, kami ucapkan selamat belajar
dan manfaatkanlah Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan dari semuanya.
Akhirnya, semoga Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini bermanfaat
bagi semua warga madrasah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Amin.

Pekanbaru, 31 Mei 2022


Kepala Madrasah.

Sukeimi, M.Pd
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah STW,atas


terselesaikannya UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri ) kelas VII semester 1
sebagai salah satu sarana penting dalam layanan pembelajaran system kredit semester
(SKS).

UKBM sebagai panduan sekaligus latihan bagi peserta didik untuk belajar mandiri
serta melatih ketrampilan motorik bagi peserta didik untuk menyelesaikan memenuhi
target kurikulum juga mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
seiring dengan perkembangan zaman.

Secara umum pembelajaran dengan UKBM mengacu pada sajian pembelajaran


pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tercermin dalam
empat Kompetensi Inti (KI) yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam beberapa
Kompetendi Dasar (KD) agar proses belajar mengajar lebih menarik dan
menyenangkan.

Semoga dengan pembelajaran UKBM ini peserta didik lebih madiri dalam belajar
dan dapat mengembangkan kompetensi secara optimal. Peserta didik,terampil dan
berpikir kritis dalam menghadapi tantangan zaman serta bisa menyelesaikannya secara
arif dan bertanggungjawab.

Selamat belajar dan salam sukses selalu.

Wassalamualaikum Wr,Wb

Penyusun

ANDRIANI,S.Pd.
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................ i
........................
SAMBUTAN KEPALA iii
MADRASAH...............................................................................................
KATA PENGANTAR iv
...........................................................................................................................
DAFTAR ISI v
..........................................................................................................................................
UKBM 1 OBYEK IPA DAN PENGAMATANNYA 1
......................................................................
Kegiatan Belajar 1 ................................................................................................................. 3
Kegiatan Belajar 2 5
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 3 7
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 4 8
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 5 9
.............................................................................................................................

UKBM 2 KLASIFIKASI MAHLUK 13


HIDUP....................................................................................
Kegiatan Belajar 1 17
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2 18
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 3 20
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 4 21
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 5 22
.............................................................................................................................
UKBM 3 KALSIFIKASI MATERI 27
....................................................................................................
Kegiatan Belajar 1 29
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2 31
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 3 33
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 4 34
.............................................................................................................................
UKBM 4 SUHU DAN 39
PERUBAHANNYA......................................................................................
Kegiatan Belajar 1 41
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2 44
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 3 47
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 4 49
.............................................................................................................................
UKBM 5 ENERGI DALAM KEHIDUPAN 55
.....................................................................................
Kegiatan Belajar 1 57
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2 59
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 3 62
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 4 64
.............................................................................................................................
Kegiatan Belajar 5 65
.............................................................................................................................
PENUTUP

IPA – 3.1 / 4.1 / 1 / 1.1

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : IPA
b. Semester :1
c. Kompetensi Dasar :

3.1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan


menggunakan satuan standar (baku)

4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada
diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan
menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.

d. Materi : Objek IPA dan Pengamatannya


e. Alokasi waktu : 20 Jp
f. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, Tanya jawab, observasi
Peserta didik dapat :
1. menentukan objek IPA dan pengukuran berdasarkan karakteristik yang diamati.
2. terampil menyajikan hasil pengukuran benda dilingkungan sekitar berdasarkan karakter yang
diamati.
3. dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar klasifikasi
makhluk hidup.
4. mengembangkan sikap/ karakter jujur, peduli, dan bertanggung jawab serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C)
dan berliterasi

2. Peta Konsep

3. Proses Belajar
a. Pendahuluan

Perhatikan gambar-gambar berikut ini !

a) laptop b) kamera c) jagung hibrida

Penemuan bidang teknologi seperti contoh diatas dilakukan oleh para ilmuan (scientist) untuk
mempelajari hal-hal yang ada disekitar kita, mereka melakukan serangkaian penelitian
dengan sangat cermat dan hati-hati.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan Belajar 1

Penyelidikan IPA

Ilmu Pengetahuan Alam adalah studi yang mempelajari bagaimana dunia terlihat dan
bertindak. Ananda dapat mempelajari mengenai makhluk hidup, planet bumi dan planet
lainnya, dan juga mempelajari benda tak hidup seperti mesin maupun bahan kimiawi. IPA
berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan
pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis- habisnya.
Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang
dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi.
Para ilmuwan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitar Ananda dengan
melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan cara itu
mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu harus terjadi serta memperkirakan
sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap alam sekitar. Hasil-hasil
temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia, seperti komputer,
televisi, biji jagung hibrida, pupuk, dan sebagainya. Agar menjadi negara maju, Indonesia
memerlukan Ilmuwan lebih banyak lagi, mari belajar bersungguh-sungguh untuk menjadi
seorang ilmuwan
Berpikir Seperti Seorang Ilmuwan

Gambar 1.1. Objek IPA

Seorang ilmuwan selalu melakukan observasi pada bidang-bidang dan objek yang
diminati dan menjadi kemahirannya kemudian berupaya memecahkan masalah yang
ditemukan agar solusi yang didapatkan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Untuk menjadi
seorang ilmuwan, maka Ananda harus berpikir seperti seorang ilmuwan saat memecahkan
suatu masalah, dengan semangat tinggi dan pantang menyerah saat mengalami kegagalan
berkali-kali, terus bangkit hingga mencapai tujuannya. Dalam memecahkan masalahnya,
seorang ilmuwan menggunakan langkah-langkah metode ilmiah di antaranya adalah
melakukan observasi awal, mempertanyakan, membuat jawaban sementara (hipotesis),
kemudian merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil, dan diakhiri
dengan menarik kesimpulan. Gambar 1.2. menunjukkan seorang ilmuwan yang melakukan
percobaan untuk menentukan pupuk yang paling efisien pada pertumbuhan tinggi suatu
tanaman.
Gambar 1.2. Ilustrasi Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Jika pada percobaan pertama masih belum mendapatkan hasil yang yang baik maka akan
dilakukan perbaikan kemudian mencoba kembali untuk bereksperimen. Setelah eksperimen berhasil
biasanya akan dilakukan pengembangan dan penyempurnaan kembali seperti yang ditunjukkan oleh

Gambar 1.3.

Gambar 1.3. Diagram Alir Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Ayo Kita Lakukan

Kegiatan 1. Membuat Sebuah Penyelidikan IPA

Mari kita coba merancang sebuah penyelidikan IPA silahkan buatlah tabel pada buku catatan
Ananda, kemudian lakukan sebuah penyelidikan dengan menggunakan langkah- langkah
metode ilmiah.
Tabel 1.1 Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Topik Penyelidikan
Langkah-langkah Metode Menentukan
No Pupuk …
Ilmiah
Terbaik (silahkan diisi)
(contoh)
Mencari informasi dari
berbagai sumber terkait
berbagai macam pupuk
1 Observasi yang baik pada tanaman, ……
meracik pupuk menjadi
pupuk A, pupuk B, dan
pupuk C
Mempertanyakan pupuk
manakah yang dapat
mempercepat
2 Mempertanyakan ……
pertumbuhan tanaman
paling cepat

Dengan berdasarkan
kajian dari info yang
didapatkan kemudian
membuat kesimpulan
3 Berhipotesis sementara dan ……
menyatakan bahwa
pupuk A akan
lebih baik dari pupuk
lainnya
4 Merencanakan Eksperimen Tanaman sejenis ……
disimpan dalam 3 pot
berbeda dan diisi tanah
yang sama, kemudian
beri pupuk berbeda.
Ketiga tanaman tersebut
disimpan di luar (tempat
yang berdekatan) dan
akan diberi air dengan
jumlah yang sama 1
gelas setiap pagi.
Setiap 1 hari ketiga
tanaman akan diukur
ketinggiannya.
Pengukuran akan
dilakukan selama 1
minggu
Tanaman yang diberi
pupuk A bertambah
tinggi 20 cm, tanaman
yang diberi pupuk B
bertambah tinggi
15 cm namun warna
daun menjadi gelap,
tanaman yang diberi
pupuk C hanya
bertambah tinggi 5 cm.
5 Menganalisis Hasil Berdasarkan informasi
yang didapat Pupuk A
Sebagian besar
mengandung pupuk
kendang yang dicampur
dengan sedikit pupuk
hijau. Pupuk C
memiliki tingkat
keasaman yang cukup
tinggi sehingga
menghambat pada
pertumbuhan tanaman
Pupuk A adalah pupuk
yang paling efisien dalam

6 Menarik Kesimpulan mempercepat


pertumbuhan tanaman.
Sesuai dengan
hipotesis yang telah
dibuat.

INSPIRASI PENYELIDIKAN

Jika Ananda masih kesulitan menentukan topik penyelidikan, silahkan Ananda menggunakan ide
berikut ini. Ide kreatifitas sendiri akan jauh lebih baik tentunya.
Bidang
Topik Penyelidikan
Penyelidikan
Menentukan pengaruh cahaya matahari
Ilmu Biologi pada
pertumbuhan kecambah
Menentukan daya serap setiap bahan kain
Ilmu Fisika untuk
pakaian musim panas
Menentukan kadar lemak pada berbagai
Ilmu Kimia jenis
Makanan

KETERAMPILAN PROSES SAINS

Dalam melakukan langkah-langkah metode ilmiah terdapat beberapa keterampilan proses yang
harus dikuasai di antaranya adalah sebagai berikut:

Pengamatan Membuat Inferensi Mengkomunikasikan

Melibatkan Merumuskan penjelasan Mengomunikasikan hasil


pancaindra, termasuk berdasarkan penyelidikan baik lisan
melakukan pengamatan. Penjelasan maupun tulisan. Hal
pengukuran dengan ini digunakan untuk yang dikomunikasikan
alat ukur yang sesuai. menemukan pola-pola termasuk data yang
Pengamatan atau hubungan- disajikan dalam bentuk
dilakukan untuk hubungan antar aspek tabel, grafik, bagan dan
mengumpulkan data yang diamati, serta gambar yang relevan
dan informasi membuat prediksi.

Gambar 1.4. Keterampilan Proses Pengamatan, Membuat Inferensi, dan Mengomunikasikan


Ayo Berlatih

1. Jelaskan 3 keterampilan proses dalam penyelidikan IPA berikut :


a. Pengamatan/mengamati :
……………………………………………………………………………….
……………………………………
……………………………………………………………..
………………………..........................................
b. Membuat inferensi :
……………………………………………………………………………….
………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………….
c. Mengkomunikasikan hasil :
……………………………………………………………………………….
………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………….

2. Sebutkan 4 kegunaan mempelajari IPA


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

3. Sebutkan obyek yang dipelajari dalam IPA


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

4. Sebutkan langkah-langkah (metode ilmiah) dalam penyelidikan IPA


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

5. Ani melakukan praktikum mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman


jagung. Setelah selesai melakukan praktikum, Ani membuat laporan dan
mempresentasikan hasilnya di depan Bapak atau Ibu Guru. Kegiatan yang dilakukan
ani menunjukkan keterampilan apa? Jelaskan !
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

6. Tabel berikut menunjukkan data eksperimen mengenai pengaruh penyiraman


air terhadap tinggi tanaman jagung pada usia 4 minggu
Kelompok Tanaman Frekuensi Penyiraman Rata2 Tinggi
Tanaman (cm)
Kelompok I Satu hari sekali 37
Kelompok II Dua hari sekali 39
Kelompok III Tiga hari sekali 43
Kelompok IV Empat hari sekali 46
Kelompok V Tidak disiram 32

Buatlan kesimpulan dari data eksperimen diatas

Kegiatan 2. Keterampilan Proses Sains

KETERAMPILAN PROSES SAINS

Nama : Kelas :

Pengamatan

Belilah 3 buah kue/makanan berbeda yang ada di wilayah tempat tinggal Ananda,
kemudian buatlah tabel seperti pada gambar dibawah ini lalu tulislah hasil observasi
pada tabel tersebut. Lihat, baui, pegang dan makanlah sedikit kue tersebut dan jangan
dihabiskan!
Kue/ Saya Saya Saya Saya
meraba Saya
Makanan melihat membau
… … … merasa mendengar
… …

1
2
3

Membuat Inferensi
1. Manakah kue yang menurut Ananda sendiri paling manis?
2. Tanyakan 2 kawan Ananda, kemudian tentukan kue mana yang paling dianggap manis
oleh banyak orang

Mengomunikasikan
Sampaikanlah hasil pengamatan Ananda pada kawan-kawan lainnya di depan kelas,
sampaikan juga pendapat dari 2 kawan yang telah mencoba kue tersebut!
KEGIATAN BELAJAR 2

Pengukuran Dasar

Dalam kehidupan sehari-hari Ananda sering kali melihat suatu kegiatan pengukuran misalnya
mengukur panjang tali, mengukur suhu untuk memanaskan makanan menggunakan
microwave, dan lain sebagainya. Pengukuran sangat sering dilakukan sebagai salah satu
kegiatan dalam meyelesaikan permasalahan.

USIA POHON = JARI-JARI DIBAGI


DENGAN JARAK RATA-RATA RING

Kegiatan pengukuran dalam penyelidikan digunakan dalam rangka untuk membuktikan


hipotesis yang sudah dibuat setelah observasi. Salah satu contoh kegiatan pengukuran pada
penyelidikan adalah dalam menentukan usia pohon. Untuk menentukan usia pohon, Ananda
memerlukan data jari-jari dari pohon dan jarak rata-rata setiap ring yang diperoleh dengan kegiatan
pengukuran.
Dengan melakukan pengukuran yang benar, Ananda dapat mendapatkan data yang akurat
sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan suatu peristiwa ataupun solusi
permasalahan.

Gambar 1.5 Kegiatan pengukuran pada penyelidikan dan kegiatan sehari-hari

Pentingnya Penggunaan Satuan Baku Pada Kegiatan Pengukuran


Misalnya Ananda adalah seorang tukang kayu, kemudian Ananda memiliki sebuah balok kayu
dan melakukan pengukuran balok kayu tersebut dengan menggunakan ranting, jengkal, dan meteran
seperti ilustrasi berikut ini.

Ayo Berlatih

KEGIATAN 1. PENGGUNAAN SATUAN BAKU

Jawablah soal-soal berikut ini!


1. Apakah Ananda dapat menggunakan ranting kayu atau jengkal Ananda untuk
mengukur panjang?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Dalam situasi seperti apa Ananda dapat melakukan pengukuran menggunakan ranting
kayu atau jengkal?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
3. Apakah Ananda dapat menggunakan hasil pengukuran dengan ranting kayu atau jengkal
dan kemudian memesan balok kayu berdasarkan hasil pengukuran tersebut kepada
penjual yang berada di sekitar rumah?
………………………………………………………………………………………...
pengukuran!

Kesimpulan

4. Jika terpaksa harus memesan melalui telepon untuk pembelian di luar kota, hasil
pengukuran manakah yang perlu digunakan untuk memesan balok kayu tersebut?
Jelaskan alasannya!
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
5. Tulislah sebuah kesimpulan terkait pentingnya menggunakan satuan baku pada kegiatan
Pengukuran

Hasil pengukuran suatu besaran selalu dinyatakan dengan satuan. Satuan yang digunakan
untuk menyatakan besaran dapat berbeda-beda. Satu besaran dapat dinyatakan dengan
beberapa satuan, misalnya lebar ruangan kelas dapat dinyatakan dengan satuan jengkal, hasta,
depa, langkah, meter, yard, kaki, centimeter dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari,
dikenal satuan tidak baku dan satuan baku. Salah satu ciri satuan baku adalah satuan
tersebut akan memberikan hasil yang sama walau pengukuran dilakukan oleh orang yang
berbeda.

BESARAN DAN SATUAN

Ketika Ananda mengukur panjang balok kayu, diperlukan alat ukur panjang diantaranya adalah
mistar atau meteran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan memiliki
satuan Pada
kegiatan pengukuran balok kayu teradapat besaran yang di ukur, nilai dari besaran tersebut beserta
skala pembanding.
Kesimpulannya adalah pada setiap kegiatan pengukuran,
Ananda akan menentukan besaran yang diukur, kemudian
mendapatkan nilai hasil pengukuran berdasarkan satuan
pembanding yang digunakan pada alat ukur tersebut.

Mari Ananda pelajari lebih lanjut untuk mengenal besaran dan satuan berikut ini.

Kegiatan 2. Mengenal besaran dan satuan

Menentukan besaran, nilai, dan satuan pada pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam tabel
berikut, kemudian lengkapilah tabel tersebut seperti contoh yang diberikan!

No Pernyataan Besaran Nilai Satua


n

contoh Massa 373,34 gram

Massa gelas kaca yang diukur


Toni adalah 373,34 gram

1 Luas ... ...

Ladang sawah Pak Ihsan luasnya


3 hektar.

No Pernyataan Besaran Nilai Satua


n
2 ... 36,5 ...

Hutan tropis di Indonesia


memilki suhu 36,50C
Rudi membeli mangga 2
kilogram.
3 ... ... kg
(hanya pernyataan tanpa gambar
ilustrasi)

4 ... ... ...


Jarak kota Jakarta -Bandung
sekitar 120 kilometer

5 ... ... ...

(hanya gambar ilustrasi)

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka
diikuti satuan,

Satuan adalah sesuatu yang dijadikan pembanding dalam pengukuran suatu

BESARAN POKOK
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak
dapat dijabarkan dari besaran lain. Terdapat 7 besaran pokok diantaranya adalah:
Satuan Metrik
No Besaran Pokok
SI (MKS) CGS
1 Panjang meter (m) centimeter (cm)
2 Massa kilogram (kg) Gram (gr)
3 Waktu sekon (s) sekon (s)
4 Suhu Kelvin (K) Kelvin (K)
5 Kuat Arus Ampere (A) Stat Ampere (StA)
6 Intensitas Cahaya Candela (Cd) Candela (Cd)
7 Jumlah Zat Mol Mol

KEGIATAN 3: MENENTUKAN ALAT UKUR YANG SESUAI

Terdapat berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besaran-besaran yang akan
diukur. Perhatikan berbagai macam alat ukur di bawah ini kemudian lengkapi dan pasangkanlah
dengan besaran-besaran yang akan diukur.

Perhatikan gambar termometer Celcius-Fahrenheit di samping


kemudian diskusikan dan jawablah soal-soal berikut ini!
(cukup dianalisis saja tanpa perlu dicoba)

1. Berapakah suhu minimal dan suhu maksimal yang


masih dapat diukur oleh termometer tersebut?

2. Apakah termometer tersebut dapat mengukur suhu air yang


sedang mendidih? Jelaskan alasannya!

3. Apakah yang akan terjadi pada termometer jika Ananda


mengukur suhu air yang tertinggi menggunakan
termometer tersebut?

Setiap alat ukur memiliki batas kemampuan pengukuran,


Selain menggunakan alat ukur yang tepat, pengukuran hanya
bisa dilakukan selama nilai suatu besaran tersebut tidak
melewati batas ukurnya.

ukurnya

Membaca Hasil Pengukuran

Dalam kegiatan pengukuran, ketelitian untuk mendapatkan data yang sangat akurat sangat
penting. Data hasil pengukuran akan digunakan untuk membuat sebuah kesimpulan.

Sebagai contoh ketidakakuratan dalam membaca hasil timbangan massa pada saat
meracik obat dapat berakibat fatal bagi pasien yang mengkonsumsinya menyebabkan pasien
overdosis jika takaran berlebih atau obat menjadi kurang berkhasiat jika takaran berkurang.
Sehingga keakuratan dapat menunjukkan profesionalitas Ananda sebagai ilmuwan.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akurat salah satunya adalah dengan
menghindari kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang disebabkan
adanya penyimpangan ukuran yang pada awal perencanaan. Kesalahan paralaks akan menjadi
sangat besar pengaruhnya jika suatu alat digunakan melewati batas kemampuan penggunaan
di dalam desain semula. Misalnya di dalam alat ukur, pengukuran jarum dan penggaris
sebenarnya bukan masalah besar jika penggaris tersebut dilihat dengan sudut tegak lurus
terhadap mata. Namun jika mata meilihat dari samping akan menyebabkan penyimpangan
pengukuran cukup besar. Contoh lainnya adalah pada pengukuran cairan dalam gelas
ukur, posisi mata harus tegak lurus terhadap puncak kelengkungan cairan tersebut.

KEGIATAN 4: PENGUKURAN BESARAN POKOK

Mari Ananda mencoba melakukan kegiatan pengukuran pada besaran panjang, massa, suhu,
dan waktu. Siapkanlah salah satu alat ukur panjang yang tersedia lakukanlah pengukuran
kemudian catatlah pada tabel hasil pengukuran!
1. Ukurlah panjang gambar
pensil di bawah ini!

2. Ukurlah panjang telapak kaki Ananda!

3. Pegang denyut nadi Ananda, ukurlah berapa waktu yang diperlukan untuk 10 denyutan!
Tulislah hasil pengukuran pada tabel kemudian ulangi kegiatan tersebut sebanyak 5 kali!

4. Tulislah rata-rata denyut jantung Ananda dalam tabel yang tersedia


TABEL HASIL PENGUKURAN DENYUT JANTUNG
Percobaan ke- Waktu yang diperlukan
1
2
3
4
5
Rata –rata

Catatan : Gunakanlah satuan sesuai dengan alat ukur yang digunakan

Kegiatan nomor 1 dan 2 merupakan salah satu contoh pengukuran tunggal,


sedangkan kegiatan nomor 3 merupakan contoh pengukuran berulang.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Jangka Sorong
dan
Mikrometer Skrup
Industri penerbangan bergerak dengan pekerjaan yang penuh dengan akurasi tinggi,
sedikit saja terdapat kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat
udara. Salah satu alat yang digunakan dalam pengukurannya adalah jangka sorong dan
mikrometer skrup. Seorang montir pesawat udara harus mampu menggunakan alat tersebut
dengan baik. Apakah Ananda bercita -cita menjadi montir pesawat udara?
Selain di bidang penerbangan, penggunaan jangka sorong maupun mikrometer sekrup
banyak digunakan untuk mengukur beberapa peralatan laboratorium sains, di bidang
kesehatan alat ini diperlukan untuk mengukur perlengkapan bedah, di dunia industri
manufaktur alat ini juga digunakan untuk memastikan ukuran lubang, lebar pipa dan
kepentingan pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi tinggi lainnya.

Jangka Sorong
Gambar. Bagian -Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong (Vernier caliper) merupakan merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, serta kedalaman lubang pada benda yang
tidak terlalu panjang, Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang
berskala milimeter atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan
bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala nonius (skala vernier).
Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan.
Cara Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong

KEGIATAN 1. MEMBACA HASIL


PENGUKURAN JANGKA SORONG

Tulislah hasil pembacaan pengukuran pada kolom yang tersedia!

MIKROMETER SEKRUP

Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yangsangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01
mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, dan
ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang
putar sebagai skala nonius. Perhatikan gambar bagian-bagian sebuah mikrometer sekrup berikut!

Gambar 1.7. Bagian -Bagian Mikrometer Sekrup

Cara Membaca Hasil Pengukuran Dengan Mikrometer Sekrup


Langkah-Langkah Menggunakan Mikrometer Sekrup

Tulislah hasil pembacaan pengukuran pada kolom yang tersedia!


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
Mengolah Data
Hasil Pengukuran

Setelah melakukan kegiatan pengukuran dalam suatu penyelidikan, kesimpulan sering


kali belum bisa didapatkan tanpa menganalisis data-data dari hasil pengukuran tersebut. Data
hasil pengukuran perlu diolah, dibandingkan, atau dicari pola kecendrungannya untuk
mendapatkan kesimpulan akhir dari penyelidikan tersebut.

Besaran Turunan
Besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain dan satuannya telah ditetapkan lebih
dulu disebut besaran pokok. Sedangkan besaran yang satuannya diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok disebut besaran turunan. Sehingga untuk mendapatkan nilai dari
besaran turunan seringkali Ananda harus mengolah data hasil pengukuran. Salah satu
contohnya adalah besaran Luas, untuk menentukan luas wilayah yang berbentuk persegi
panjang, maka Ananda harus melakukan pengukuran panjang dan lebar dari wilayah tersebut.

BAGAIMANA CARA
MENGETAHUI LUAS
SEBUAH AREAL
PERUMAHAN?

1. Perlu mengukur panjang 2. perlu mengukur lebar


Sebelum melakukan kegiatan
pengukuran, rancangan eksperimen
terlebih dahulu disusun termasuk
teknis pelaksanaan pada saat
kegiatan pengukuran sehingga
kegiatan pengukuran hanya terfokus
pada tujuan penyelidikan
3. kemudian mengolah data panjang dan lebar dengan
menggunakan rumus luas persegi Panjang Luas = panjang x lebar

Tabel Jenis-Jenis Besaran Turunan

Kegiatan 1. STRATEGI MENENTUKAN TEKNIS PELAKSANAAN


KEGIATAN PENGUKURAN

Problem Solving

Dalam melaksanakan kegiatan pengukuran khususnya


Pengukuran pada besaran turunan, sering kali terjadi kendala
teknis untuk mendapatkan data tersebut. Misalnya Ananda
hendak mengukur Volume benda berbentuk kubus dan benda
berbentuk tidak beraturan.

Bagaimana cara menentukan


Volume kedua benda tersebut
Kayu berbentuk kubus Batu berbentuk tidak beraturan

Jawablah masalah tersebut pada tabel di bawah ini!


Strategi/Tahapan Alat yang
No Problem
Pelaksanaan digunakan
Menentukan luas wilayah 1. Melaksanakan
suatu tempat yang pengukuran panjang
berbentuk persegi wilayah.
2. Melakukan pengukuran
Contoh Roll Meter
lebar wilayah.
3. Menghitung luas dengan
menggunakan rumus =
L=pxl
Menentukan volume kayu ……………………………..
berbentuk kubus ……………………………..
……………………………..
1 ………………
……………………………..
……………………………..
……………………………..
Menentukan volume batu
berbentuk tidak beraturan ………………………………
………………………………
2 …………………
………………………………
………………………………
………………………………

Kegiatan 2 : Menentukan Volume Benda Berbentuk Tidak


Beraturan

Terdapat banyak cara untuk menentukan Volume benda yang berbentuk tidak
beraturan, salah satu daiantaranya adalah dengan menggunakan gelas ukur. Silahkan Ananda
ikuti perintah percobaan untuk menentukan Volume benda berikut ini!
1. Mengukur Volume menggunakan Gelas Ukur
Sebelum melakukan percobaan biasakanlah membaca prosedur berikut hingga selesai!
Langkah Kerja
1. Siapkan gelas ukur ukuran 250 ml, isilah air sebanyak 50 ml seperti yang ditunjukkan
gambar!
2. Masukkan benda (batu) perlahan-lahan ke dalam gelas ukur hingga air dalam ukur
naik bertambah tinggi. Perhatikan kenaikan Volume air yang telah dimasuki benda
terebut menggunakan skala pada gelas ukur! Pastikan untuk memilih ukuran benda
yang seluruhnya dapat masuk dalam air!
3. Tulislah pada tabel hasil pengukuran!
4. Lakukan kegiatan yang sama untuk balok dan logam berbentuk kubus.
Info: Selisih kenaikan air pada gelas ukur menunjukkan volume batu yang telah
dimasukan. Berikut adalah ilustrasi percobaan

2. Mengukur Volume Kubus Menggunakan Alat


Ukur Panjang.
Sebelum melakukan percobaan
Biasakanlah membaca prosedur berikut
hingga selesai!
Langkah Kerja
1. Siapkan sebuah logam berbentuk kubus
Yang sama seperti kegiatan A serta alat ukur panjang yang tersedia di tempat
Ananda, misalnya penggaris atau alat ukur panjang lainnya!
2. Ukurlah panjang salah satu sisi kubus tersebut! Gunakan satuan cm.
3. Tulislah pada tabel hasil pengukuran!
4. Untuk memastikan ukurannya, ukurlah kembali panjang kubus pada sisi kubus yang
berbeda sebanyak 4 kali (total 5 kali pengukuran sisi-sisi yang berbeda).
5. Hitunglah rata-rata panjang sisi kubus tersebut!
Informasi 1 cm3 = 1 ml
3. Pengolahan dan Analisis Data
Menentukan Volume dengan Pengukuran Skala Gelas Ukur
Berdasarkan informasi yang didapat, menentukan Volume menggunakan gelas

ukur dilakukan dengan cara mengurangi hasil pengukuran akhir dan awal pada gelas ukur
(VBENDA = VAKHIR - VAWAL). Maka Ananda dapat menyusun tabel pengolahan data sebagai
berikut.
TABEL PENGOLAHAN DATA

Volume Benda =
No Benda yang diukur Volume Akhir Volume Awal
V akhir – V awal

1 Kubus ......... ml 50 ml .......... ml

2 Batu ......... ml 50 ml ........... ml

Menentukan Volume dengan Perhitungan Geometri


Mari Ananda analisis dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini! Bagaimana
cara menentukan Volume pada benda berbentuk kubus?

..........................................................................................................................................

Tulislah rumus geometri untuk menghitung Volume kubus!


..........................................................................................................................................
Tentukan besar Volume kubus tersebut menggunakan rumus geometri!

Volume Kubus = ………… x ………… x …………


= ………… cm x ………… cm x………..cm
= …………. cm
Apakah benda (batu) yang berbentuk tidak beraturan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus geometri?


.................................................................................................................
Analisis Hasil Pengolahan Data dan Kesimpulan
Mari Ananda bandingkan hasil pengukuran kubus dengan pengukuran balok!

Membuat Kesimpulan
1. Buatlah sebuah kesimpulan terkait pengukuran benda berbentuk tidak beraturan!
Kesimpulan
2. Buatlah sebuah kesimpulan terkait kedua teknik pengukuran kubus.
……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………
Kegiatan Belajar 5
Belajar
Bereksperimen

Ananda sudah mempelajari kegiatan belajar bagaimana cara menjadi seorang ilmuwan
dan mempelajari kegiatan-kegiatan yang dilakukan seoramg ilmuwan dimulai dari belajar
menyusun langkah-langkah metode ilmiah, menggunakan alat ukur yang sesuai. Menentukan teknis
pengukuran, mengambil dan mengolah data, menganalisis data hingga mendapatkan sebuah
kesimpulan. Sudah saatnya Ananda mencoba untuk melakukan eksperimen sungguhan.

Kegiatan 1. Pengamatan Air dan Minyak

Pernahkah Ananda melihat apa yang terjadi jika Ananda


mencampurkan antara air dan minyak?

Hasil Pengamatan:

____________________________________________________

Kegiatan belajar kali ini Ananda akan menyelidiki mengapa hal teresebut bisa terjadi.
Mempertanyakan
Setelah kalian menuliskan hasil pengamatan kalian terhadap air dan minyak saat
dicampurkan, kita bias menuliskan beberapa hal yang patut dipertanyakan seperti berikut.

Catatan : Lengkapilah bagian yang belum terisi.

Pertanyaan yang muncul:


Mengapa air dan minyak dapat terpisah?
Mengapa minyak berada di posisi , sedangkan air berada di posisi ?
MASSA JENIS

Pertanyaan yang Ananda pikirkan tersebut, dapat Ananda buat perkiraan jawabannya
(hipotesis), namun sebelum membuat perkiraan alangkah lebih baik jika kita mengkaji teori terkait
peristiwa air dan minyak tersebut. Ananda dapat mencari dari berbagai sumber baik dari buku paket,
media internet, atau informasi dari orangtua.

Berikut adalah contoh sumber potongan informasi terkait air dan minyak terpisah saat
dicampurkan, dan posisi minyak selalu di atas. Ananda diperbolehkan mencari di sumber
lainnya.
Contoh Mencari Sumber Informasi:
Mencoba mencari menggunakan mesin pencari Google sesuai pertanyaan, kemudian
memilih artikel yang paling sesuai

Mari Membaca dan Mencari


Informasi

Setelah mengetahui salah satu penyebabnya adalah massa jenis kedua cairan tersebut berbeda. Ananda dapat
mencari informasi mengenai massa jenis itu apa dengan melanjutkan mencari sumber informasi

Sumber :https://enklik.blogspot.com/2016/01/mengapa-minyak-tidak-menyatu.html

Setelah mengetahui salah satu penyebabnya adalah massa jenis kedua cairan tersebut berbeda. Ananda
dapat mencari informasi mengenai massa jenis itu apa dengan melanjutkan mencari sumber informasi
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis

Membuat Jawaban Sementara (Hipotesis)


Setelah melakukan kajian pustaka dari berbagai sumber informasi untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan. Maka Ananda dapat memberikan jawaban sementara.

Hipotesis :

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dibuat, mari kita melakukan eksperimen
Sumber : http://profmikra.org/?p=517

KEGIATAN 1: MELAKUKAN EKSPERIMEN PENENTUAN MASSA JENIS


AIR DAN MINYAK

Tujuan : Menentukan Massa Jenis Air dan Minyak


Alat dan Bahan :
No Nama Alat / bahan Jumlah Keterangan
Beaker Glass Minimal berkapasitas
50 ml, gelas ukur bias
digantikan dengan
gelas sederhana yang
1 2 Buah sudah ditandai skala.

Alat ukur massa/berat Gunakan alat ukur


yang tersedia disekitar
tempat Ananda.

2 1 buah

3 Air 100 ml ………………………

4 Minyak 100 ml ………………………

Langkah Kerja

1. Siapkan 2 beakerglass/ gelas kosong serupa !


2. Timbanglah berat gelas kosong tersebut! Tulislah dalam tabel hasil pengamatan!
3. Masukan Air pada gelas pertama sebanyak 100 ml !
4. Timbanglah kembali gelasyang sudah terisi air tersebut! Tulislah dalam tabel hasil
pengamatan!
5. Lakukan langkah kerja nomor 2, 3, dan 4 dengan mengganti bahan dengan minyak!

Tabel Hasil Pengamatan


Massa gelas kosong gram
Massa gelas terisi
No Jenis Cairan Volume Cairan
cairan
1 Air …… ml …. gr
2 Minyak Goreng ...... ml …. gr
Pengolahan dan Analisis Data
Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh dari sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis
Bahwa massa jenis adalah
___________________________________________________________________________

Sehingga dapat dirumuskan atau

Untuk mengetahui massa jenis air dan minyak tersebut maka massa gelas tidak boleh masuk
kedalam perhitungan, Sehingga untuk menentukan massa jenis berdasarkan data yang kita miliki, kita
dapat menyiapkan tabel pengolahan data sebagai berikut! Ananda memerlukan data massa cairan
terlebih dahulu dengan pengolahan data pada tabel berikut!
No Jenis Cairan Massa Massa Massa Cairan = Massa
Gelas Gelas Terisi Gelas
Kosong Cairan Terisi Cairan– Massa
Gelas Kosong

1 Air … gram … gram … gram

2 Minyak Goreng … gram … gram … gram

Setelah mengetahui massa dan volume cairan maka kita dapat, menentukan massa jenisnya.
No Jenis Cairan Massa Volume Massa Jenis Cairan =
Cairan Cairan Massa Cairan
/Volume
Cairan

1 Air … gram … gram … gram

2 Minyak Goreng … gram … gram … gram


Kegiatan Belajar 6

Konversi Satuan

Dalam suatu kegiatan pengukuran pada sebuah penyelidikan, setiap tempat


memiliki pemilihan satuan yang berbeda. Banyak negara yang menggunakan satuan metrik
dengan standar internasional, namun banyak juga negara yang menggunakan satuan non-
metrik. Penguasaan pengonversian satuan sangat diperlukan agar kita dapat menyesuaikan
kegiatan pengukuran ataupun penyelidikan di berbagai macam tempat yang menggunakan
satuan berbeda.
Konversi Satuan merupakan suatu cara untuk mengubah bentuk satuan dari bentuk
satu ke bentuk yang lain. Ada tiga kelompok satuan yang biasa digunakan oleh masyarakat
dunia diataranya yang paling banyak digunakan adalah sistem Satuan Internasional termasuk
Indonesia, kemudian sistem Satuan Imperial, dan satuan lokal/tradisional.

Sistem Satuan Internasional (SI)


Pada sistem Satuan Internasional, penulisan hasil pengukuran terdiri dari nilai dan satuan.
Nilai-nilai hasil pengukuran tersebut jika hanya menggunakan satu satuan akan menjadi tidak
praktis saat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mari perhatikan contoh berikut :


Budi setiap hari berjalan ke sekolah sejauh 800 meter.
Candra berlayar mengarungi lautan sejauh 245.000 meter.
Jarak antara Bumi dan matahari adalah 150.000.000.000 meter.

Pembahasan :
Penggunaan satuan panjang pada jarak tempuh Budi dapat dipahami dengan mudah, namun
pengunaan satuan panjang pada jarak tempuh Candra terlihat tidak praktis. Dengan alasan tersebut
pada Sistem Satuan Internasional menggunakan sistem awalan satuan agar kita dapat memahami dan
menggambarkan dengan cepat terkait nilai dari suatu besaran tersebut.
Awalan Pada Satuan Internasional

Penggunaan awalan pada satuan merupakan penyederhanaan penulisan bilangan berdasarkan faktor
pengali sepuluh pada notasi pangkat.
Berikut adalah awalan yang sering Ananda pelajari saat sekolah dasar.
Awalan Singkata Faktor
n Pengali
kilo- k- 103
hekto- h- 102 Pada besaran panjang
1
deka- da- 10
desi - d- 10-1
centi- c- 10-2
mili - m- 10-3

Berikut adalah tabel awalan lainnya yang biasa digunakan.


KEGIATAN 1. MENGONVERSI SATUAN INTERNASIONAL PADA
BESARAN POKOK

Contoh konversi satuan:

Konversikan satuan dari hasil pengukuran yang diberikan ke dalam satuan yang diminta
sesuai soal berikut ini!
1. 6,3 g = _______________ kg
2. 0,44 l = _______________ml
3. 5,6 ml = _______________L
4. 0,39 g = _______________kg
5. 9,7 mm = _______________m
6. 0,33 ml = _______________L
7. 0,47 g = _______________kg
8. 5,0 kg = _______________g
9. 0,24 kg = _______________g
10. 0,11 m = _______________cm

Satuan dari besaran turunan tidak berdiri sendiri seperti pada satuan besaran pokok. Satuan
besaran turunan berdasar pada besaran-besaran pokok penyusunnya.

Contoh :

Perpindahan adalah besaran pokok dengan satuan meter , waktu adalah besaran pokok dengan
satuan sekon
Sehingga satuan yang digunakan adalah meter/sekon atau biasa disingkat m/s. Dalam beberapa
situasi kita harus mengubah satuan besaran turunan ini misalnya km/jam menjadi m/s.

KEGIATAN 2: MENGONVERSI SATUAN DARI KECEPATAN DAN VOLUME

Konversikan satuan dari hasil pengukuran yang diberikan kedalam satuan yang diminta
sesuai soal berikut ini:
1. Mobil melaju 108 km/jam
108 km/jam = m/s

2. Massa jenis kayu = 0,5 gr/cm3


0,5 gr/ cm3 = kg/m3

Evaluasi
Pilihlah Salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
A,B,C atau D !
1. Perhatikan tabel di bawah ini!
No Besaran Satuan Alat Ukur
1. Panjang meter Mistar
2. Suhu Celcius Termometer
3. Waktu sekon Stopwatch
4. Kuat arus Ampere Voltmeter
Besaran pokok, satuan dalam SI dan alat ukur yang benar ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4

2. Untuk mengukur volume pecahan genting yang bentuknya tidak beraturan, kita
memerlukan….
A. Stopwatch
B. Mistar dan neraca
C. Gelas ukur dan gelas berpancuran
D. Jangka sorong dan micrometer sekrup

3. Suatu pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup ditampilkan pada gambar


berikut:

Pembacaan hasil pengukuran tersebut menunjukkan nilai ….


A. 6,36 mm
B. 6,44 mm
C. 12,36 mm
D. 12,44 mm

4. Pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong menunjukkan seperti pada


Gambar berikut.
Pembacaan dari hasil pengukuran panjang tersebut menunjukkan bahwa panjang
Benda yang diukur adalah….cm
A. 5,03
B. 5,13
C. 5,40
D. 6,60

5. Massa jenis air adalah 1 gram/cm3, nilai ini setara dengan ….


A. 10 kg/m3
B. 100 kg/m3
C. 1.000 kg/m3
D. 10.000 kg/m3

6. Doni sedang menimbang sebuah selinder dengan menggunakan neraca seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut ini.

Hasil pengukuran massa benda A seperti yang ditunjukkan gambar di atas adalah….
A. 0,115 kg
B. 1,15 kg
C. 11,5 kg
D. 115,0 kg

7. Alisa sedang mengukur panjang kertas untuk membuat sebuah kerajinan tangan.
Penggaris yang ia gunakan untuk mengukur patah pada bagian awal sehingga Alisa tidak
bisa melakukan pengukuran mulai dari nol. Alisa melakukan pengukuran seperti yang
ditunjukkan gambar berikut ini.
A. 0,2 cm
B. 2,2 cm
C. 7,0 cm
D. 9,2 cm

8. Hasil pengukuran dengan menggunakan neraca Triple beam ditunjukkan seperti pada
gambar berikut ini.

hasil yang terbaca pada pengukuran tersebut adalah….


A. 300 gram
B. 306 gram
C. 376 gram
D. 398 gram
9. Benyamin menempuh perjalanan sejauh 3200 meter dari rumahnya menuju sekolah
dengan berjalan kaki. Jarak tempuh yang sudah ditempuh sama dengan ….. km
A. 320
B. 32
C. 3,2
D. 0,32

10. Erika dan Fatimah mencoba berjualan sirup aneka rasa. Mereka menyiapkan air minum
sebanyak 40 kg. Dalam setiap kemasannya terdapat 200 gram air sirup. Jumlah kemasan
yang dapat dijual oleh kedua anak tersebut adalah … buah.
A. 200
B. 400
C. 600
D. 800

11. Jalan berlubang di kampung halaman Rudi menyebabkan beberapa kecelakaan lalu lintas.
Meskipun masih bersekolah kelas 7 SMP, Rudi ingin dapat memperbaiki jalan berlubang
di kampungnya sambil menunggu perbaikan sesungguhnya. Alat sederhana yang
diperlukan untuk mengetahui voleme lubang pada jalan tersebut yang memungkinkan
adalah….

A. Penggaris
B. Gelas ukur dan air
C. Jangka sorong
D. Roll meter
12. Perhatikan percobaan penentuan massa jenis berikut ini
Berdasarkan data hasil pengukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar, massa jenis
batu tersebut adalah….
A. 1,2 gram/ml

B. 1,8 gram/ml
C. 2,4 gram/ml
D. 3,2 gram/ml
13. Sebuah kubus yang sisi-sisinya sebesar 2 cm. Balok tersebut ditimbang seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut.

Jika satuan pada neraca tersebut adalah gram, massa jenis kubus tersebut adalah….
A. 54,625 gr/cm3
B. 64,625 gr/cm3
C. 74,625 gr/cm3
D. 84,625 gr/cm3

14. Sebuah ruang berukuran 60 cm x 4 cm x 4 cm.Banyaknya balok kecil yang berukuran


4 cm x 2 cm x 2 cm yang dapat masuk pada ruangan tersebut adalah….
A. 15 buah
B. 30 buah
C. 60 buah
D. 90 buah

15. Pengukuran yang tepat untuk mengukur diameter sebuah kawat agar memperoleh
hasil yang paling akurat diperlukan….
A. Penggaris
B. Benang
C. Jangka sorong
D. Mikrometer sekrup

16. Massa jenis sebuah kubus yang rusuknya 5 cm, memiliki massa 500 gram adalah ….
A. 4 gram/cm3
B. 5 gram/cm3
C. 20 gram/cm3
D. 25 gram/cm3
17. Perhatikan gambar berikut ini.

Berdasarkan gambar di atas, hasil pembacaan dari pengukuran panjang dengan


menggunakan penggaris tersebut adalah….
A. 6,0 cm
B. 6,1 cm
C. 6,4 cm
D. 6,5 cm

18. Kesalahan pengukuran akibat kekurang tepatan mata terhadap garis ukur yang tidak
tegak lurus disebut ….
A. Presisi
B. Akurasi
C. Paralaks
D. Penyimpangan

19. Arti dari pengukuran adalah ….


A. memasang mistar atau alat ukur lainnya pada benda yang akan diukur
B. membandingkan suatu benda yang bisa diukur dengan suatu pembanding
C. membandingkan angka
D. menentukan nilai suatu benda

20. Alat ukur di bawah ini yang memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi ke lebih
rendah secara berturut-turut adalah ….
A. mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar
B. jangka sorong, mikrometer sekrup, mistar
C. mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
D. mistar, mikrometer sekrup, jangka sorong
IPA 3.2/4.2/1/1.1

KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : IPA
b. Semester 1
c. Kompetensi Dasar :
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang
diamati

4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda dilingkungan


sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati

d. Indicator pencapaian kompetensi


3.2.1 Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifiasi, dan
mengomunikasikan hasil observasinya.
3.2.2 Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
3.2.3 Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat buatan manusia.
3.2.4 Menjelaskan benda-benda yang bersifat kompleks dan bersifat sederhana
3.2.5 Menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar
3.2.6 Melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak hidup.
3.2.7 Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup
3.2.8 Menjelaskan perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup.
3.2.9 Melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup di sekitarnya.
3.2.10 Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup di sekitarnya.
3.2.11 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifiasi.

e. Materi Pokok : Klasifikasi mahluk hidup


f. Alokasi Waktu : 18 JP
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik :
1. Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan
mengkomunikasikan hasil observasinya.
2. Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
3. Menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat buatan manusia.
4. Menjelaskan benda-benda yang bersifat kompleks dan bersifat
sederhana
5. Menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar
6. Melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak
hidup.
7. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup
8. Menjelaskan perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup
9. Melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup di
sekitarnya.
10. Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup di sekitarnya.
11. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifiasi.

h. Materi Pembelajaran
A. Ciri-ciri Benda
Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya
dari jenis benda lain. Bentuk benda, ukuran benda, warna benda, keadaan
permukaan benda, dan bahan penyusun benda. Bentuk benda merupakan ciri
benda yang membedakannya dengan benda lain. Benda contohnya sepeda,
mobil, dan pesawat terbang.

Gambar sepeda Gambar mobil Gambar pesawat

B. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup terdiri atas tumbuhan, hewan dan manusia. Dengan


pengamatan sederhana, umumnya kamu dapat membedakan makhluk hidup
dan benda. Contoh, kamu menanam sebutir biji . lama-kelamaan biji tersebut
akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil, lalu menjadi tanaman yang lebih
besar. Akan tetapi, jika kamu menanam selembar plastik tidak akan tumbuh
seperti biji. Hal itulah yang membedakan makhluk hidup dengan benda.
Makhluk hidup menunjukkan ciri-ciri atau gejala-gejala kehidupan,
sedangkan benda tidak menunjukkan gejala-gejala kehidupan. Secara umum,
ada beberapa ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu :
1. Bernapas
2. Memerlukan nutrisi
3. Tumbuh dan berkembang
4. Bergerak
5. Peka terhadap rangsang
6. Beradaptasi
7. Berkembang Biak ( Reproduksi )
8. Mengeluarkan Zat Sisa

C. Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup


Tahukah Ananda tentang perbedaan tumbuhan dan bola mainanmu?
Secara garis besar, benda-benda di dalam semesta ini terdiri atas makhluk
hidup dan benda tak hidup yang memiliki karakteristik tersendiri.
Ananda akan kagum terhadap kebesaran Tuhan yang telah
menciptakan bumi beserta segala isinya. Tuhan telah menciptakan berbagai
jenis makhluk hidup dengan sangat teratur. Tuhan juga menciptakan alam
semesta ini dengan sempurna, seperti air, udara, hutan, batuan, dan berbagai
macam mineral yang terdapat dalam perut bumi. Oleh karena itu, Ananda
wajib selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan Ananda
sebagai makhuk yang paling sempurna. Ananda juga wajib menjaga alam
semesta ini agar tetap lestari dan tidak dicemari oleh berbagai macam zat
berbahaya yang dapat merusak lingkungan.

Cobalah Ananda mengamati gejala-gejala alam yang ada di sekitar


Ananda. Gejala alam dapat dikelompokkan menjadi 2 macam. Gejala alam
biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup sedangkan
abiotik adalah benda alam yang bersifat mati. Apakah Ananda pernah
mengamati secara seksama antara binatang mainan dan binatang
peliharaanmu? Apakah diantara keduanya terdapat perbedaan? Jika ada apa
saja perbedaannya?.
D. Klasifikasi Makhluk Hidup
Ananda telah mengetahui bahwa jumlah makhluk hidup di bumi banyak
sekali dan beranekaragam. Untuk mengenali dan mempelajari mahkluk hidup
secara keseluruhan tidak mudah. Oleh karena itu, dibuat sistem tata nama
makhluk hidup dan klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup.
1. Tata nama ilmiah makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Klasifikasi kingdom
4. Kunci determinasi

2. Peta Konsep
3. Proses Belajar

Pendahuluan

Sebelum mempelajari materi ini, silakan kalian mengamati gambar di bawah ini.

A B

Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar


diatas? Apakah sama atau berbeda?

Jawab
……………………………………………………………………………………………
…………………………………................................................................................
……………………………………………………………………………………………
…………………………………................................................................................

………………………………………………………………………………………………..
Untuk dapat menyelesaikan
Nahhhhh!!! persoalan tersebut, silakan
Ananda lanjutkan ke
kegiatan berikut !

Kegiatan Inti

Yuk …… ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi!

Kegiatan Belajar 1
Ayo semangat !!!

Kegiatan 1. Mengamati Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup

Amatilah makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar ananda.
Tuliskan ciri-ciri yang ada pada makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang ananda
amati.
Tuangkan data yang ananda peroleh kedalam tabel

Tabel. Nama dan Ciri-ciri Benda


Nama Benda
Ciri-ciri Benda
Tas Bola Burung Tumbuhan Mobil Kursi
Bergerak
Tumbuh dan berkembang
Bernapas
Berkembang biak
Memerlukan nutrisi
Peka terhadap rangsang
(iritabilita)
Mengeluarkan zat sisa

Ayo Berlatih

1. Dari hasil pengamatan Ananda, apakah ada benda-benda yang mempunyai ciri yang
sama?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

2. Catat ciri-ciri benda-benda apa saja yang didapatkan!


....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

3. Apakah perbedaan ciri antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

4. Bandingkan dengan hasil pengamatan teman ananda yang lain!

....................................................................................................................................

5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah Ananda lakukan tersebut!

....................................................................................................................................

Kegiatan 2. Mengamati ciri-ciri kehidupan

Lakukanlah pengamatan tentang ciri-ciri kehidupan pada manusia, tumbuhan dan


hewan. Perhatikan ciri-ciri kehidupan apa saja yang terlihat oleh ananda?,
selanjutnya tuliskan hasil pengamatan ananda dalam bentuk bagan seperti pada
bagan berikut ini!
MANUSIA
1. …………… HEWAN

2. …………… 1. ……………

3. ……………. 2. ……………

4. …………….. 3. …………….

5. …………….. 4. ……………..

6. …………….. 5. ……………..

7. ……………. 6. ……………..

8. CIRI-CIRI
……………. 7. …………….
MAKHLUK 8. …………….

TUMBUHAN
1. ……………
2. ……………
3. …………….
4. ……………..
5. ……………..
6. ……………..

Adakah persamaan 7. …………….pada manusia, tumbuhan dan hewan?, adakah


ciri kehidupan
perbedaannya?,8.coba bandingkan
……………. hasil pengamatan ananda dengan hasil
pengamatan teman ananda dan tuliskan kesimpulan ananda.

IPA 3.2/4.2/1/1.1

Kegiatan 3. Perbedaan gerak tumbuhan dan hewan

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, tuliskan alat gerak pada hewan-


hewan tersebut
Gambar Alat Gerak

.................................................................

.....................................................................

...................................................................

....................................................................
..................................................................

Apakah ada persamaan alat gerak dari hewan-hewan tersebut?, jika jawaban
Ayo hewan
Ananda adalah “ya”, coba tuliskan Berlatih
apa saja.

………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………...
Apakah ada perbedaan alat gerak dari hewan-hewan tersebut?, jika jawaban
ananda adalah “ya”, coba tuliskan hewan apa saja yang memiliki kekhususan
pada alat geraknya.

.............................................................................................................

..............................................................................................................

Saat bergerak manusia dan hewan memerlukan alat bantu untuk bergerak. Alat gerak dapat
berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang dan sayap untuk terbang. Bagaimana sifat
gerak itu?, sifat gerak dibedakan menjadi alat gerak aktif dan fasif.
1. Gerak aktif yaitu gerak berpindah tempat seperti berjalan/berlari, melompat, melata,
terbang dan berenang.
2. Gerak pasif yaitu gerak yang tidak menyebabkan berpindah tempat. Contohnya
gerakan-gerakan pada tumbuhan. Berikut ini adalah contoh gerak pada tumbuhan.
IPA 3.2/4.2/1/1.1

Gambar 2.3. Gerak Pada Tumbuhan


Sumber: https://iwanlukman.blogspot.com/2018/12/gerak-pada-tumbuhan.html

Tahukah Ananda perbedaan antara pertumbuhan dengan perkembangan? pertumbuhan adalah


suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan
ukuran, berat, serta tinggi. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya tidak dapat kembali pada
keadaan semula. Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil
menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Selain mengalami pertumbuhan, makhluk hidup juga Selain mengalami pertumbuhan, makhluk
hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Perkembangan merupakan perubahan atau penyempurnaan struktur dan fungsi organ tubuh yang
menyertai proses pertumbuhan. Contohnya, tumbuhan yang sudah besar mulai berbunga, dan berbuah.
Pertumbuhan pada manusia ditandai dengan mulai berfungsinya sel-sel kelamin. Pada pria diawali
dengan mimpi basah sedangkan pada wanita ditandai dengan menstruasi.

Kegiatan Belajar 2
Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1 Gambar 2

Mudah mana membeli barang di tempat gambar 1 dengan gambar 2?, berikan
alasan ananda.
Mudah mana membeli barang di tempat gambar 1 dengan gambar 2?, berikan
alasan ananda.

…………………………………………………………………………………………………
…………………………..

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………

……………………………………………………………………………………………………………
…………………………….

Apa yang disebut klasifikasi?

...........................................................................................................................

..........................................................................................................................
Kegiatan 1 IPA 3.2/4.2/1/1.1
Ciri-ciri khusus tiap kingdom
Perhatikan gambar-gambar dibawah ini, tuliskan ciri-ciri khusus tiap kingdom
dalam sistem 5 kingdom

No Organisme Kingdom

Kingdom : ..........................................

Ciri-ciri : ..........................................
1

Bakteri

Kingdom : ..........................................

Ciri-ciri : ..........................................
2

Euglena

Kingdom : ..........................................
Ciri-ciri : ..........................................

Jamur
Kingdom : ............................................
....

Ciri-
4 ciri :................................................

dunia hewan

Kingdom : .............................................
...

5 Ciri-
ciri : ................................................

Dunia tumbuhan

Ayo Berlatih

1. Apakah yang dimaksud taksonomi?

2. Apakah tujuan pengklasifikasian makhluk hidup?

3. Apakah yang dijadikan dasar dalam pengklasifikasian makhluk hidup?

4. Mengapa bakteri dimasukkan dalam kingdom monera?

5. Apa saja peran organisme dari kingdom monera dalam kehidupan kita sehari-hari?

6. Sebutkan urutan takson pada tumbuhan dan hewan dari yang tertinggi sampai

terendah?

7. Sebutkan aturan tata nama Binomial Nomenklatur?


IPA 3.2/4.2/1/1.1
1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Tahukah Ananda bagaimana para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan? Para
ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang
menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya :
a. Organ perkembangbiakannya : apakah dengan spora atau dengan bunga.
b. Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup : apakah tegak, menjalar atau merambat
c. Bentuk dan ukuran daun
d. Cara berkembangbiak : seksual ( generatif ) dan aseksual ( vegetatif )
Selanjutnya untuk memahami bagaimana cara mengelompokkan tumbuhan,
Ananda kerjakan kegiatan berikut ini!

Kegiatan 2
Cara Mengelompokkan Tumbuh-tumbuhan
Alat dan Bahan:
Carilah gambar dari tumbuhan/pohon berikut:
1. Bayam
2. Kacang panjang
3. Padi
4. Kentang
5. Kacang kedelai
6. Bunga melati
7. Bunga kamboja
8. Sawi
9. Cemara
10. Ubi rambat
11. Kol

Cara kerja :
1. Amati gambar ke 11 tumbuhan/pohon, beri kode misal : 1. Bayam, 2. Kacang
panjang.................
2. Tuliskan ciri-ciri akar (serabut/tunggang), batang (bercabang/tidak bercabang), tulang
daun (menyirip/menjari/sejajar)
3. Kelompokkan tumbuh-tumbuhan tersebut berdasarkan persamaan dan
Perbedaan ciri yang dimiliki
IPA 3.2/4.2/1/1.1
4. Catat data yang ananda peroleh dalam tabel seperti dibawah ini.
No Kelompok Jenis Tumbuhan Ciri-ciri
1. kacang panjang Akar :
Batang:
A. Kelompok tanaman
Daun:
1 polong/kacang
2. kacang kedelai Akar:
Batang:
Daun:
Akar:
Batang :
Daun :
Akar :
B. Kelompok tanaman
2 Batang :
sayuran
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
Akar :
C. Kelompok tanaman biji-
3 Batang :
bijian
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
Akar :
4 D. Kelompok bunga Batang :
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
Akar :
Batang :
Daun :
5 E. Kelompok umbi-umbian
Akar :
Batang :
Daun :
5. Dari tumbuhan yang sudah Ananda deskripsikan cirinya, tuliskan manfaat
tumbuhan tersebut dan kelompokan ke dalam tanaman hias atau tanaman
pangan.

No Nama Tumbuhan Manfaat Kelompok

10

11

6. Tuliskan kesimpulan dari pengamatan Ananda.


………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………
IPA 3.2/4.2/1/1.1
2.Kriteria Klasifikasi Hewan

Sama halnya dengan pengklasifikasian hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan
melihat kriteria berikut ini.
a. Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat rendah belum punya saluran pencernaan
makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan dan anus.
b. Kerangka (skeleton) apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton).
c. Anggota gerak : apakah berkaki dua,empat atau tidak berkaki.
Selanjutnya Ananda akan mempelajari cara mengelompokkan hewan, lakukan kegiatan
berikut ini.

Kegiatan 3
Cara Mengelompokkan Hewan
Apa yang perlu dipersiapkan:
1. Beberapa hewan seperti belalang, capung, kupu-kupu, udang, semut, cacing, lalat,
kaki seribu atau hewan-hewan yang mudah ditemukan disekitar ananda yang tidak
berbahaya.
2. Pinset
3. Kaca pembesar
4. Nampan

Lakukan langka-langkah berikut:


 Letakkan hewan yang akan diamati pada nampan. Gunakanlah pinset untuk
memegang hewan tersebut.
 Amatilah hewan tersebut dengan menggunakan kaca pembesar agar seluruh bagian
tubuh hewan mudah diamati.
 Tulislah hasil pengamatan ananda pada tabel berikut.

No Nama Hewan Bagian Tubuh Sayap Jumlah Kaki


1 Capung 3 bagian Sepasang 3 Pasang
(kepala,badan,ekor) (enam kaki)
2
3
4
5
Bersama kelompok ananda, tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatan ananda mengacu pada
pertanyaan dibawah ini.

1. Tuliskan ciri-ciri yang dimiliki setiap hewan


..................................................................................................................................
2. Hewan apa saja yang memiliki ciri-ciri yang sama
..................................................................................................................................
3. Kelompokkan hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri yang sama
..................................................................................................................................
4. Kesimpulan apa yang ananda dapatkan dari kegiatan ini.
...................................................................................................................................

Kegiatan 4
Pengklasifikasian kunci dikotom dengan simulasi
Pada kegiatan kali ini, Ananda akan melakukan pengklasifikasian dikotom dengan
simulasi dan menggunakan model ( kertas origami ). Lihat gambar
1. Siapkan kertas origami dengan 2 warna, masing-masing 2 helai!
2. Guntinglah kertas origami tersebut menjadi bangun datar berbentuk segitiga dan
persegi empat untuk kedua warna dengan masing-masing 2 ukuran besar dan kecil.
3. Kemudian,kelompokkan menjadi dua bagian. Ananda bebas dalam
mengelompokkannya, boleh berdasarkan bentuk, warna, atau ukuran.
Kelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan dengan melihat ciri bentuk
yang mudah diamati.
IPA 3.2/4.2/1/1.1

Masukkan hasil kerja ananda ke dalam lingkaran yang telah disediakan, jangan lupa tuliskan
pengelompokkan pada garis yang disediakan.

Nah sekarang kita sudah dapat mengelompokkan benda dan cara pengelompokan ini
dikenal dengan pengelompokan dikotom. Berdasarkan kegiatan tersebut, Ananda
mengetahui bahwa para ahli dapat berbeda dalam mengklasifikasi makhluk hidup.
Pengklasifikasian yang dilakukan dibenarkan selama dasar dalam mengklasifikasi jelas
dan tepat. Setiap ahli mengklasifikasi berdasarkan persamaan-persamaan yang mereka
amati. Untuk menambah pemahaman ananda mengenai bagaimana cara
mengelompokkan makhluk hidup. Mari lakukan kegiatan berikut!.
Bentuk diagram seperti di atas adalah merupakan contoh kunci dikotom. Kunci dikotom
berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci determinasi adalah uraian
keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum
hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi
yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang
disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.

Berikut adalah cara membuat kunci determinasi

Data pada diagram kunci dikotom di atas, jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai
berikut.

1. a. Tumbuhan berspora…………………………………………………………… 1a
b. Tumbuhan yang tidak berspora……………………………………………….. 2b

2. a. Tumbuhan yang berbatang jelas………………………………………………..suplir

b. Tumbuhan yang tidak berbatang jelas .............................................................. lumut

3. a. Berbiji tertutup ................................................................................................. 3a

b. Berbiji terbuka……………………………………………………………… melinjo

4. a. Biji berkeping dua ...................................................................................................4a

b. Biji berkeping satu …………………………………………………………. jagung

5. a. Berbunga kupu-kupu ....................................................................................... kedelai


b. Berbunga terompet……………………………………………………………terung.

IPA 3.2/4.2/1/1.1

Kegiatan Belajar 3
Kelompok makhluk hidup
Berukuran kecil
(Mikroskopis)

Mengenal dan menggunakan mikroskop


Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, Ananda memerlukan alat bantu yang
disebut mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya Ananda mempelajari terlebih
dahulu tentang mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.

Gambar. Mikroskop
Sumber : https://preparatmikroskop.wordpress.com/2017/
01/23/bagian-bagian-mikroskop/

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya


A. Bagian Optik, terdiri atas :
1. Lensa okuler : lensa yang berada dekat mata pengamat.
2. Lensa objektif : lensa yang berada dekat objek (preparat) yang diamati.
3. Diafragma : mengatur banyak sedikitnya cahaya
4. Kondensor : menerangi objek dan lensa mikroskop. Kondensor terletak
Di bawah objek/preparat yang diamati
5. Reflektor : memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma.

B. Bagian Mekanik, terdiri atas :


1. Tubus : tabung yang menghubungkan lensa okuler dan lensa
objektif
2. Mikrometer : untuk mengatur fokus secara halus
3. Makrometer : untuk mengatur fokus secara kasar
4. Revolver : untuk memutar lensa objektif untuk mengganti
perbesarannya
5. Meja objek : tempat meletakkan objek yang akan diamati
6. Penjepit objek : menjepit kaca objek supaya tidak bergesar
7. Kaki mikroskop : menjaga mikroskop agar tetap berdiri tegak
8. Lengan mikroskop : sebagai pegangan ketika mikroskop diangkat dan
dipindahkan
9. Sekrup : mengubah sudut tegak lurus mikroskop

Kegiatan 1
Terampil Menggunakan Mikroskop
Perhatikan gambar berikut!
Lengkapi tabel dibawah ini

No Bagian mikroskop Fungsi


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
IPA 3.2/4.2/1/1.1

Kegiatan Belajar 4

Kelompok Tumbuh-Tumbuhan
Tahukah Ananda apa ciri-ciri tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup?
Untuk melakukan pengamatan terhadap tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji
tertutup.
Kegiatan 1

Pengamatan terhadap tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup

Kita memerlukan alat dan bahan sebagai berikut.

Silet atau pisau kecil 5. Terung

Belinjo 6. Tebu

Pakis haji 7. Pandan

Jeruk 8. Rambutan
Jika disekitar Ananda tidak terdapat tanaman-tanaman tersebut, maka bawalah tanaman-
tanaman yang terdapat di lingkungan sekitar Ananda!
IPA 3.2/4.2/1/1.1
Lakukan langkah-langkah berikut!
Amatilah tumbuhan yang ananda bawa, yaitu bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

1. Melinjo 2. Pakis haji 3. Jeruk

5. Tebu

4. Terung 6. Pandan

7. Rambutan
IPA 3.2/4.2/1/1.1

Lakukan pengamatan terhadap bagian-bagian tumbuhan seperti yang tertera pada tabel
berikut:
Tabel. Ciri-ciri Tumbuhan berbiji terbuka dan berbiji tertutup
Nama Kelompok
No Akar Batang Daun Bunga Buah Biji
Tumbuhan Tumbuhan
1
2
3
4
5
6
7

1. Bandingkan antara tumbuhan satu dengan lainnya!


2. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel di atas dan diskusikan:

a. Kelompok tumbuhan apa yang mempunyai ciri-ciri yang sama?


………………………………………………………..……………...............................
........................................................................................................................................
b. Ada berapa kelompok tumbuhan yang Ananda dapatkan yang
mempunyai ciri-ciri yang sama?
………………………………………………………..………………......
Kelompok tumbuhan apa saja yang termasuk tumbuhan biji terbuka dan
berbiji tertutup?
………………………………………………………..………………………
3. Buatlah laporan hasil kegiatan dan presentasikan di kelas secara
bergantian dengan kelompok lain!
4. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan di atas!
……………………………………………………………………………………….
Tahukah Ananda tumbuhan berbiji tertutup dapat dibedakan lagi menjadi kelompok
tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan kelompok tumbuhan berkeping dua (dikotil)?
Bagaimanakah cara mengetahui ciri-ciri dan mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup?

Kegiatan 2

Mencari perbedaan dan persamaan pada tumbuhan monokotil dan dikotil


Apa yang perlu dipersiapkan?
1. Kecambah jagung
2. Kecambah kacang hijau
3. Air
Lakukan langkah-langkah berikut ini!
1. Tumbuhkanlah kecambah jagung dan kecambah kacang hijau di rumah!
Rawatlah dengan baik dan sirami dengan air secara teratur. Setealah seminggu
Bawalah ke sekolah.
Amati bagian-bagian akar dan keping biji dari kecambah yang ananda bawa!

3. Jelaskan perbedaan pada pertulangan daun dan keping biji dari kecambah jagung dan
kecambah kacang hijau.
4. Amati pula tumbuhan jagung dan kacang-kacangan yang sudah besar yang ada
disekitar
lingkunganmu. Perhatikan batang, daun dan bunga. Tambahkan data yang sudah
Ananda peroleh dari hasil percobaan di atas dengan hasil pengamatan yang Ananda
lakukan terhadap tumbuhan jagung dan tumbuhan kacang hijau yang ada di sekitar!
IPA 3.2/4.2/1/1.1
5. Catatlah hasil pengamatan pada tabel di bawah ini!

Nama Keping
No Akar Batang Daun Bunga Kelompok
Tumbuhan biji
1
2
3
4
5

6. Tumbuhan apa yang termasuk monokotil?, jelaskan alasannya.


......................................................................................................................................
7. Tumbuhan apa yang termasuk dikotil?, jelaskan alasannya.
......................................................................................................................................
8. Diskusikan hasil pengamatan Ananda dengan teman-teman, kemudian bandingkan
dengan hasil kelompok yang lain!
IPA 3.2/4.2/1/1.1

Kegiatan Belajar 5

Kelompok Hewan
Seperti halnya tumbuhan, hewan yang ada permukaan bumi ini sangat beragam
bentuknya dengan ukuran yang beragam pula. Ada hewan yang berukuran sangat kecil
sampai hewan yang berukuran besar.

Gambar . skema pengelompokkan hewan


Sumber:https://docplayer.info/124346589-Bab-3-klasifikasi-makhluk-hidup-pertemuan-4-klasifikasi-
tumbuhan-dan-hewan.html
IPA 3.2/4.2/1/1.1
Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri berbagai jenis hewan

Kegiatan 1
Mengetahui Ciri-Ciri Berbagai Jenis Hewan
Lakukan langkah-langkah berikut ini
1. Buatlah kliping beberapa jenis hewan yang hidup di perairan dan di darat!
2. Sebutkan jenis-jenis hewan dan ciri-cirinya baik yang ada di perairan maupun di
darat. Catatlah hasil pengamatan Ananda di buku tugas Ananda!
3. Jika mengalami kesulitan Ananda bisa mencari sumber-sumber di buku, majalah
atau di internet!
4. Kumpulkan kliping pada guru Ananda!

Kegiatan 2
Ciri-Ciri Kelompok Avertebrata
Lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Perhatikan dan amati bentuk tubuh (misalnya: alat gerak, penutup
Tubuh) dari setiap jenis hewan berikut ini!

2. Diskusikan dengan teman Ananda ciri-ciri setiap hewan Coelenterata,


Platyhemenithes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata
dan Arthropoda? Catatlah hasil pengamatan Ananda.
IPA 3.2/4.2/1/1.1

3. Jika mengalamai kesulitan, Ananda dapat mencari sumber-sumber di Buku, malajah atau
internet!
4. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan itu dengan berdiskusi bersama teman-teman
Ananda

Bagaimanakah cara untuk mengetahui ciri-ciri hewan kelompok vertebrata

Kegiatan 3
Ciri-Ciri Hewan Vertebrata

Lakukan langkah-langkah berikut ini!

1. Amatilah bentuk tubuh dari hewan-hewan: ikan mujaer, bandeng, katak, ayam,
itik, kura- kura, ular, kelelawar, dan kambing.

2. Lengkapilah diagram di bawah ini dengan jenis hewan-hewan tersebut!


3. Jawablah pertanyaan ini dengan berdiskusi!
a. Dari semua hewan yang diamati, apakah ada hewan yang memiliki ciri-ciri
yang sama? Jelaskan hewan apa saja yang memiliki ciri-ciri yang sama!
…………………………………………………………………………………

Sebutkan ada berapa kelompok hewan vertebrata yang Ananda

dapatkan!

IPA 3.2/4.2/1/1.1
b. Carilah ciri-ciri yang lain pada hewan mamalia, aves, pisces, amphibia, reptilia!

IPA 3.2/4.2/1/1.1

EVALUASI
1. Untuk melestarikan keturunannya maka makhluk hidup perlu melakukan ....
A. Perkembangbiakan
B. Gerak
C. Perkembangan
D. Pertumbuhan
2. Faktor dari dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia adalah....

A. Makanan
B. Cahaya matahari
C. Gen
D. Air
3. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah....
A. Mempermudah pengenalan makhluk hidup
B. Memilih makhluk hidup yang dapat dimakan
C. Menentukan asal usul makhluk hidup
D. Memberikan nama pada setiap makhluk hidup
4. Hal berikut yang dilakukan oleh semua makhluk hidup kecuali...
A. Peka terhadap rangsang
B. Bernapas
C. Tumbuh
D. Fotosintesis
5. Zat sisa yang dikeluarkan oleh hewan pada waktu bernapas adalah...
A. CO2 dan H2O
B. CO2 dan O2
C. CO2 dan zat gula
D. Zat tepung dan O2
6. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut
dengan ….
A. binomial nomenklatur
B. pengelompokan
C. kunci determinasi
D. klasifikasi
7. Urutan takson yang paling tepat untuk tumbuhan adalah ….
A. divisi – kelas – familia – genus – spesies
B. divisi – familia – kelas – genus – spesies
C. filum – kelas – genus – spesies
D. filum – familia – kelas – genus – spesies
8. Penulisan nama ilmiah yang benar di bawah ini adalah...
A. Rhizopus oligosporus
B. Rhizopus Oligosporus
C. rhizopus Oligosporus
D. rhizopus oligosporus

9. Padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa. Kata Oryza merupakan


petunjuk nama ….
A. Spesies
B. Kelas
C. familia
D. genus
10. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, maka akan semakin
banyak ….
A. perbedaan sifat
B. keragamannya
C. persamaan sifat
D. keunikannya

11. Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia, karena
Euglena juga memiliki ciri yang dimiliki oleh Plantae, yaitu ….
A. cara makannya autotrof
B. selalu bergerak
C. cara hidup berkoloni
D. cara makannya heterotrof
12. Spora pada tumbuhan paku apabila jatuh pada tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi...
A. tumbuhan paku
B. generasi sporofit
C. protonema
D. protalium
13. Salah satu ciri khas yang membedakan lumut dengan jamur adalah ….
A. lumut tidak berklorofil
B. jamur tidak berklorofil
C. lumut mempunyai akar, batang, dan daun sejati
D. Jamur mempunyai akar, batang, dan daun sejati
14. Lumut kerak merupakan tumbuhan ….
A. hasil hidup bersama askiometes dengan ganggang
B. hasil simbiosis antara jamur dengan lumut
C. gabungan antara tumbuhan paku dengan jamur
D. gabungan antara lumut dengan paku
15. Rifqy menemukan tumbuhan dengan ciri-ciri sebagai berikut: tidak memiliki jaringan
pengangkut (xylem dan floem) memiliki struktur akar batang, daun yang tidak dapat
dibedakan dengan jelas. Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan Rifqy, Ananda dapat
mengambil kesimpulan termasuk ke dalam kelompok tumbuhan apakah tumbuhan
tersebut?
A. tumbuhan paku
B. tumbuhan lumut
C. tumbuhan biji terbuka
D. tumbuhan biji tertutup

16. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun
yang ….
A. steril
B. hidup
C. besar
D. fertil
17. Berikut ini termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh, kecuali ….
A. ganggang
B. tumbuhan paku
C. lumut
D. jamur
18. Berikut ini hewan yang memiliki rangka dalam adalah ….
A. belalang dan kupu-kupu
B. lebah dan laba-laba
C. katak dan kadal
D. kumbang dan kalajengking
19. Rhizopoda adalah hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan ....
A. kaki semu
B. kaki tabung
C. bulu getar
D. bulu cambuk
20. Dira menemukan tanaman dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki dua
keping daun lembaga, berakar tunggang, batang bercabang, dan
berkambium, tulang daunnya menjari atau menyirip, berkas pengangkut
tersusun dalam satu lingkaran, kelopak bunga kelipatan empat atau lima.
Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan Syifa, Ananda dapat mengambil
kesimpulan termasuk ke dalam kelompok tumbuhan apakah tumbuhan
tersebut?
A. tumbuhan Paku
B. tumbuhan lumut
C. tumbuhan dikotil
D. tumbuhan monokotil

IPA 3.3/4.3/1/1.1

KLASIFIKASI MATERI DAN


PERUBAHANNYA
Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : IPA


b. Semester :1
c. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan


senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari- hari.
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan,
perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan
campuran.

d. Materi Pokok : Klasifikasi Materi


e. Alokasi Waktu : 25 JP
f. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat :
1. Mengklasifikasi zat atau materi
2. Menjelaskan perbedaan unsur,senyawa dan campuran
3. Menjelaskan sifat fisika dan kimia
4. Menjelaskan perubahan fisika dan perubahan kimia
5. Menjelaskan metode pemisahan campuran
6. Mengidentifikasi sifat asam dan basa suatu larutan.
g. Materi Pembelajaran
1. Klasifikasi materi berdasarkan komposisi
Materi adalah segala macam benda yang terdapat di sekitarmu.
Materi dapat di kelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat murni
dan campuran. Zat murni adalah meteri yang memiliki susunan dan
komposisi yang tetap. Zat murni dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu unsur dan senyawa. Campuran adalah materi yang tidak
memiliki susunan dan komposisi tertentu. Campuran dapat di bagi
menjadi dua macam, yaitu campuran homogan dan campuran
heterogen.
2. Sifat Materi
Materi dapat di bedakan berdasarkan sifat fisika dan kimia. Sifat
fisika adalah sifat-sifat yang dapat diamati dengan pancaindra.
Adapun sifat kimia suatu materi adalah sifat yang berkaitan dengan
pembentukan zat baru.
3. Perubahan materi
Perubahan zat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perubahan fisika
dan kimia. Perubahan fisika bersifat sementara, sedangkan
perubahan kimia bersifat tetap.
4. Pemisahan Campuran
Zat-zat yang terdapat di sekitarmu biasanya berupa campuran.
Untuk mendapatkan zat yang di butuhkan perlu pemisahan
campuran. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai
cara bergantung pada jenis zat dan campurannya.
5. Sifat asam dan basa suatu larutan
Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makanan, minuman, buah-buahan. Ciri-ciri asam :
1. Rasa asam
2. Dapat merubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
3. Bersifat korosif
Basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-
ciri basa antara lain :

1. Pahit dan licin di kulit.


2. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
3. Dapat menetralkan sifat asam.
4. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang
biasa digunakan untuk memasak. Salah satu memperoleh senyawa
garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan basa.
Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau di sebut juga
reaksi netralisasi.

2. Peta Konsep

3. Proses Pembelajaran
a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM
Sebelum Ananda menggunakan Modul 3 ini terlebih dahulu
Ananda baca petunjuk mempelajari modul berikut ini:
1. Pelajarilah modul ini dengan baik. Mulailah mempelajari
materi pelajaran yang ada dalam Modul 3 di setiap kegiatan
pembelajaran hingga Ananda dapat menguasainya dengan
baik;
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat
dalam modul ini dengan semangat dan gembira. Jika
mengalami kesulitan dalam melakukannya, catatlah
kesulitan tersebut pada buku catatan Ananda untuk dapat
mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya
kepada orang tua, atau dapat menanyakannya langsung
kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan
pembelajaran berlangsung;
3. Lengkapi dan pahamilah setiap bagian dalam rangkuman
sebagai bagian dari tahapan penguasaan materi modul ini;
4. Kerjakan bagian Tes Formatif pada setiap bagian Kegiatan
Belajar sebagai indikator penguasaan materi dan refleksi
proses belajar Ananda pada setiap kegiatan belajar. Ikuti
petunjuk pegerjaan dan evaluasi hasil pengerjaannya
dengan seksama;
5. Jika Ananda telah menguasai seluruh bagian kompetensi
pada setiap kegiatan belajar, lanjutkan dengan mengerjakan
Tes Akhir Modul secara sendiri untuk kemudian dilaporkan
kepada Bapak/Ibu Guru;
6. Gunakan Daftar Pustaka dan Glosaroium yang disiapkan
dalam modul ini untuk membantu mempermudah proses
belajar Ananda.

b. Pendahuluan.

Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang


diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 ini, Ananda diharapkan
dapat mengklasifikasikan suatu zat, mengklasifikasikan
campuran serta dapat menentukan cara memisahkan suatu
campuran. Pelajarilah secara seksama masing-masing topik
dari materi pembelajaran yang diuraikan! Satu hal yang
penting untuk Ananda lakukan dalam mempelajari modul ini
adalah membuat catatan- catatan tentang materi pembelajaran
yang belum ataupun sulit Ananda pahami.
Dalam mempelajari materi pembelajaran yang disajikan
pada Kegiatan Belajar 1 ini, Ananda akan menjumpai soal-
soal latihan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk
mengerjakan semua soal latihan.
Selamat belajar!

KEGIATAN BELAJAR 1

KLASIFIKASI MATERI DAN CAMPURAN


A. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mengklasifikasikan Zat.
2. Menjelaskan perbedaan unsur, senyawa dan campuran.

B. KEGITAN BELAJAR.

Perhatikan benda-benda yang berada di sekitar Ananda. Kita ambill contoh


pada dua buah bangunan, misalnya Monumen Nasional (Monas) dan Masjid
Kubah Emas seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.1.

Gambar
3.2. (a) Masjid Kubah Emas dan (b) Monas Sumber:
www.geolocation.ws, www.tripadvisor.com

Tugas Terstruktur 1
Mari Ananda identifikasi zat-zat penyusunnya, buatlah kesimpulan dari pengamatan
Ananda tersebut, kemudian tuliskan pada tabel yang telah disediakan!

Sumber: Dok. Kemdikbud


Tabel 3.1.
Mengidentifikasi Zat Penyusun pada Suatu Benda di
Sekitar

Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)


Monas dan … …
Nama Objek
Masjid Kubah Emas
Kesimpulan …
Perhatikan semua benda di sekitarmu. Ada pensil, buku, meja, kursi, pintu, jendela,
pakaian, dan sebagainya. Tersusun dari apakah benda-benda tersebut? Semua benda yang ada
di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan
sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi :

Gambar 3.2. Klasifikasi Materi

Berdasarkan tabel 1, materi dibagi menjadi dua kelompok yaitu zat tunggal dan campuran. Zat
tunggal terdiri dari unsur, molekul dan ion. Mari perhatikan tabel Gambaran Klasifikasi
Materi berikut ini!

Tabel 3.1.
Gambaran Klasifikasi Materi

No. Klasifikasi Penjelasan Contoh Gambaran


Materi
Unsur
Unsur adalah nama untuk Alumuniu
kumpulan/himpunan atom yang m pada
1. Unsur
punya karakter yang sama. Alumuniu
Atom adalah satu buah unsur m Foil (Al)

Tabung
Molekul Molekul unsur adalah ikatan berisi gas
2. Molekul
Unsur dari unsur-unsur yang oksigen
sejenis. (O2)
No. Klasifikasi Penjelasan Contoh Gambaran
Materi
Tabung Pemadam
berisi gas CO2

Molekul Molekul senyawa adalah


Senyawa ikatan dari unsur-unsur yang
berbeda

Na+ dari Ion berasal dari


senyawa NaCl garam yang
Kation adalah atom yang terlarut kemudian dalam
Kation
yang bermuatan dalam air
pelarut. sehinga ion
listrik positif.
hanya ada dalam
3. Ion bentuk larutan
Cl dari
-

senyawa NaCL
Anion Anion adalah atom yang terlarut
yang bermuatan dalam air
negatif.

4. Larutan adalah campuran Cuka, Minuman


homogen yang terdiri dari Isotonik
dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat)
Larutan
terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih Sumber:
tokopedia.com
banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut Pelarut
atau solven

5. Mentega
Koloid adalah campuran
heterogen dari dua zat atau lebih
Koloid
di mana partikel-partikel zat
berukuran antara 1 hingga 1000
Sumber:
nm bukalapak.com
No. Klasifikasi Penjelasan Contoh Gambaran
Materi
terdispersi (tersebar) merata dalam
medium zat lain. Zat yang
terdispersi sebagai partikel disebut
fase terdispersi, sedangkan zat yang
menjadi medium
mendispersikan partikel disebut
medium pendispersi. Kolid berada
diantara Larutan dan Suspensi.

6. Kopi

Suspensi adalah suatu campuran


heterogen dari zat cair dan zat padat
yang dilarutkan dalam zat cair
tersebut. Partikel padat dalam
Suspensi
sistem suspensi umumnya lebih
besar dari 1 mikrometer sehingga
cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya sedimentasi.

Sumber:
ottencoffee.co.id

Setelah Ananda mempelajari karakteristik dari setiap materi, kelompokanlah contoh-contoh:

contoh 1 2 3
Air Gas Sulfur (S8) Emas (Au) Agar-Agar
(H2O)

Sumber: Sumber: Sumber:


Sumber: shutterstock.com svanajy.blogspot.com masakapaya.com
jogja.tribunnews.com
molekul senyawa … … …
4 5 6 7
Air Sirup Air Sungai Pembersih Kaca Yoghourt

Sumber: Sumber: Sumber: shopee.com Sumber:


suprasari.com posmetropadang.co.id masakapaya.com
… … … …

C. Rangkuman
Selamat, Ananda telah berhasil menyelesaikan materi
pelajaran pada Kegiatan Belajar 1. Nah, untuk lebih memantapkan
pemahamanmu, lengkapilah rangkuman tersebut sesuai dengan materi
yang telah dibahas pada uraian materi Kegiatan Belajar 1 berikut ini:

1. Unsur adalah nama untuk kumpulan/himpunan atom yang


punya karakter yang .
2. Molekul unsur adalah yang sejenis.
3. Molekul senyawa adalah ikatan dari unsur-unsur yang .
4. Kation adalah atom yang bermuatan listrik .
5. Anion adalah atom yang bermuatan .
6. Larutan adalah campuran yang terdiri dari dua atau lebih zat.
7. Koloid adalah campuran dari dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat berukuran
antara 1 hingga 1000 nm. Zat yang terdispersi sebagai partikel disebut fase terdispersi, sedangkan
zat yang menjadi medium mendispersikan partikel disebut medium .
Kolid berada diantara Larutan dan .
8. Suspensi adalah suatu campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat
cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer
sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya .
Tes Formatif
Petunjuk Tes Formatif
Untuk mengetahui apakah Ananda telah menguasai materi pelajaran pada
Modul 3 ini, kerjakan tugas yang disediakan, Pilihlah jawaban yang paling
benar!

1. Perhatikan gambar bagan materi berikut ini!

Jenis materi yang sesuai dengan gambar di atas secara berturut turut
adalah ….
A. unsur, molekul senyawa, dan molekul unsur
B. molekul unsur, campuran, dan molekul senyawa
C. unsur, campuran, dan molekul unsur
D. molekul unsur, molekul senyawa, dan campuran

2. Air garam termasuk ke dalam ….


A. senyawa
B. larutan
C. koloid
D. unsur

3. Koloid terdiri dari ….


A. zat terdispersi dan zat pendispersi
B. zat pelarut dan zat terlarut
C. zat terdispersi dan zat pelarut
D. zat pelarut dan zat pendispersi
4. Campuran yang paling mudah mengendap adalah ….
A. larutan
B. larutan ion
C. koloid
D. suspensi

5. Air susu kemasan termasuk ke dalam ….


A. unsur
B. senyawa
C. campuran
D. atom
KEGIATAN BELAJAR 2

SIFAT FISIKA DAN KIMIA ZAT SERTA


PERUBAHAN DAN MANFAATNYA

A. Indikator Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pembelajaran kegiatan belajar 1 ini diharapkan Ananda dapat:
1. Menjelaskan sifat fisika dan kimia
2. Menerapkan pemanfaatan sifat fisika dan kimia suatu zat/benda
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
4. Pemisahan Campuran.

B. Aktivitas Pembelajaran

Satu hal yang penting untuk Ananda lakukan dalam mempelajari modul ini adalah
membuat catatan-catatan tentang materi pembelajaran yang belum ataupun sulit Ananda
pahami. Manakala Ananda sudah yakin telah memahami materi pembelajaran yang diuraikan
pada Kegiatan Belajar-2, kerjakanlah soal-soal latihan yang disediakan.
Ananda baru diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran pada Kegiatan
Belajar-3 setelah berhasil mengerjakan 80 % soal-soal latihan yang terdapat pada Kegiatan
Belajar-2 dengan benar. Jika belum tuntas cobalah pelajari kembali secara lebih cermat materi
pembelajaran yang masih belum sepenuhnya Ananda pahami tersebut. Kemudian, kerjakan
kembali soal-soal latihannya. Ingatlah bahwa hanya dengan ketekunan dan semangat belajar
yang tinggi disertai rasa percaya diri, Ananda pasti dapat menyelesaikan materi pembelajaran
yang disajikan pada modul ini. Selamat belajar!
1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia dan Pemanfaatannya
Sifat-sifat benda sangat penting diketahui, untuk memanfaatkan benda tersebut, untuk
memisahkan campuran dan untuk membedakan perubahan-perubahan yang terjadi pada benda
tersebut. Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika
termasuk di dalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya
hantar, ukuran partikel, dan massa jenis (densitas). Sifat kimia merupakan sifat zat yang
berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia.
Perhatikanlah tabel berikut ini!

Tabel 3.3.
Sifat Fisika Benda

Contoh Sifat
Penjelasan
Fisika
Singkat
Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang
Warna Zat dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat yang
satu dengan zat lain.

Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Garam dapat larut dalam air, akan
tetapi kopi tidak dapat larut dalam air. Larutan akan membentuk endapan apabila
Kelarutan sudah tidak dapat melarutkan zat terlarut lagi, larutan tersebut biasa disebut
larutan jenuh.

Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Benda yang dapat
Daya hantar mengantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak
litrik dapat menghantarkan listrik disebut isolator.

Setiap benda memiliki kemampuan dalam menghantarkan panas. Benda yang


Daya hantar mudah menghantarkan panas disebut konduktor panas, benda yang sulit
panas menghantarkan panas disebut isolator panas.

Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda digolongkan menjadi dua, yaitu benda


magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat
Kemagnetan ditarik kuat oleh magnet. Sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet

Titik Setiap benda memiliki titik suhu tertentu untuk mendidih atau melebur. Seringkali
didih/titik perbedaan titik lebur suatu larutan digunakan untuk memisahkan antara zat
terlarut dan pelarutnya.
lebur
Kerapatan partikel/atom yang memenuhi ruang pada setiap benda berbeda. Jika
Massa Jenis Beras dan Gabus dimasukan kedalam karung yang berukuran sama hingga penuh
maka satu karung beras akan terasa lebih berat dari pada satu karung gabus.
Tabel 3.4.
Sifat Kimia Benda

Contoh Sifat
Penjelasan
kimia
Singkat
Pada suhu tertentu terdapat benda yang mudah terbakar misalnya gas LPJ, terdapat
Mudah
benda yang sulit terbakar misalnya kaca.
terbaka
r
Nasi yang dibiarkan berhari-hari akan bereaksi dengan udara sehingga nasi
Pembusukan menjadi basi

Interaksi antara zat dengan oksigen di alam ada yang memiliki sifat mudah
Daya Ledak meledak, misalnya magnesium, uraniu,, dan natrium.

Reaksi antara logam dengan oksigen dapat mengakibatkan logam tersebut


berkarat. Logam seperti besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat. Terdapat
Perkaratan
pula benda-benda yang tidak mudah berkarat, misalnya plastik dan kaca

Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda digolongkan menjadi dua, yaitu benda


magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat
Beracun ditarik kuat oleh magnet. Sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet

pH menyatakan tingkat keasaman suatu zat. Nilai pH berkisar dari 1-14


Tingkat Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat asam.
Keasama Nilai pH sama dengan 7 menyatakan bahwa zat tersebut bersifat netral.
n (pH) Nilai pH lebih dari 7 menujukkan zat tersebut bersifat basa.

Reaktivitas merupakan ukuran seberapa mudah zat kimia dapat bereaksi dengan
zat lain. Semakin tinggi tingkat reaktivitasnya semakin mudah zat tersebut
Reaktivitas bereaksi. Pada zat yang sulit bereaksi biasanya dapat ditambahkan katalisator agar
dapat bereaksi.

Beberapa zat memiliki sifat kimia racun. Zat beracun biasanya digunakan
manusia untuk membasmi hama (tikus atau serangga). Bahan kimia beracun
Beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil bisa menimbulkan keracunan pada
manusia.

C. Tugas

Tugas Terstruktur 1
Mari Ananda identifikasi sifat kimia atau sifat fisika yang khas pada benda-benda beserta
dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari berikut!
Tabel 3.5.
Mengidentifikasi Zat Penyusun pada Suatu Benda di
Sekitar
Sifat Fisika Sifat Kimia
Objek Pengamatan Pemanfaatan
yang yang
Ditinjau Ditinjau
Kawat Tembaga
(contoh)
mudah
kabel pengubung tidak mudah
menghantarkan
alat elektronik berkarat
listrik
(konduktor)
Sumber: tokopedia.com
Spatula kayu

… … tidak mudah
bereaksi

Sumber: blibli..com

Kettle Stainless Stell

… … …

Sumber: ikea.com

Pestisida

… … …

Sumber: SidoSehat.com
2. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami
perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga
yang memerlukan waktu lama untuk pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut dikenal
dengan perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat adalah
pembakaran kertas. Contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif lama ialah
proses perkaratan besi.
Perubahan suatu materi dapat berlangsung melalui 2 cara, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Berikut ini, akan dilakukan kegiatan observasi untuk dapat membedakan
perubahan fisika dan perubahan kimia.

Tugas Terstruktur 2
Mari Ananda identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa berikut!
Tabel 3.6.
Mengidentifikasi Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Menghasilkan zat Perubahan Mampu kembali
baru yang hanya ke wujud
No Contoh Peristiwa
sifatnya tidak pada semula atau
sama* wujudnya/ tidak
ukurannya saja* berubah wujud*
1 Lilin yang mencair saat
Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
api membakar sumbunya Tidak
2 Es batu yang mencair Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
3 Besi dibentuk menjadi
Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
pedang Tidak
4 Garam dilarutkan ke air Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
5 Kain dijahit menjadi baju Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
6 Nasi yang menjadi basi Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
7 Kayu dibakar menjadi
Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
arang Tidak
8 Besi yang berkarat Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
9 Pembuatan roti Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
Tidak
10 Pembuatan tape
Ya / Tidak Ya / Tidak Ya /
singkong Tidak
*Coret salah satu

Setelah menjawab tabel 3.6, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang tidak meghasilkan zat baru, hanya wujudnya
saja yang berubah dan dapat kembali ke bentuk semula!

Peristiwa tersebut merupakan contoh perubahan fisika.


2. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang meghasilkan zat baru, wujudnya dan sifatnya
berubah serta dapat tidak dapat kembali ke bentuk semula!

Peristiwa tersebut merupakan contoh perubahan kimia.


3. Simpulkanlah apa ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia!
Ciri perubahan fisika diantaranya

Ciri perubahan kimia diantaranya -

3. Wujud Zat
Wujud zat merupakan salah satu sifat fisika pada setiap benda. Setiap benda memiliki
sifat yang berbeda secara fisik berdasarkan wujudnya. Wujud zat dibagi menjadi tiga macam
diantaranya adalah wujud zat padat, cair, dan gas. Berikut adalah tabel ciri-ciri dari wujud
zat.

Tabel 3.7.

Sifat- Sifat Zat Berwujud Padat, Cair, dan Gas


Wujud zat dapat berubah jika diberi panas atau melepaskan panas seperti yang ditunjukan oleh
Gambar 3.3.

Gambar 3.4. Bagan Perubahan Wujud Zat

Tugas Terstruktur 3
Tuliskan perubahan wujud apa saja yang terjadi pada peristiwa berikut!
Tabel 8
Mengidentifikasi Perubahan Wujud
Zat

No. Contoh Peristiwa Perubahan Wujud yang Terjadi


1. Es menjadi Air mencair
2. Kapur barus disimpan dilemari semakin mengecil …
3. Embun yang muncul di pagi hari …
4. Minyak tanah dalam botol tidak tertutup

berkurang
5. Logam cair dibentuk menjadi batang lempengan …

4. Pemisahan Campuran
Seperti yang sudah Ananda pelajari bahwa campuran terdiri atas dua zat atau lebih.
Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam
campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan
pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh,
titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.
Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti
untuk penjernihan air dan pembuatan garam. Beberapa metode pemisahan campuran yang
sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan
distilasi. Dalam modul ini akan dipelajari cara pemisahan dengan filtrasi, destilasi, dan juga
kromatografi.

Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi merupakan salahsatu cara yang paling mudah untuk memisahkan suatu
campuran. Apakah filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan semua jenis campuran? Untuk
mengetahui keunggulan dan kekurangan pemisahan metoda filtrasi ini mari kita lakukan
aktivitas berikut!

Aktivitas 1
Menerapkan Metode Pemisahan Filtrasi
Siapkan alat dan bahan berikut ini:

1. 8 buah gelas
2. 4 Sendok makan
3. pasir secukupnya
4. gula secukupnya
5. sirup aneka rasa
6. tanah secukupnya
7. 1 buah penyaring kopi/teh
8. 1 buah batang pengaduk
9. Spidol, Kertas, Lem untuk label

Ikutilah Langkah Kerja Berikut!


1. Siapkan 8 buah gelas kosong, berilah label A, B, C, dan D pada pasangan
gelas. (2 gelas berlabel A, 2 gelas berlabel B, dan seterusnya).
2. Ambilah 4 buah gelas kemudiani dengan air dengan jumlah yang sama banyak
3. Campurkan :
a. 2 sendok pasir pada gelas A yang sudah terisi air
b. 2 sendok gula pada gelas B yang sudah terisi air
c. 2 sendok sirup pada gelas C yang sudah terisi air
d. 2 sendok tanah pada gelas C yang sudah terisi air
4. Aduklah keempat gelas tersebut dengan menggunakan batang pengaduk!
5. Saring keempat gelas campuran tersebut dengan menggunakan saringan pada gelas
kosong lainnya, Berilah nama gelas yang bersesuaian!

Setelah melakukan percobaan jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Gelas manakah yang menghasilkan penyaringan air paling bening!

2. Mengapa gelas tersebut dapat menghasilkan air paling bening?

3. Gelas mana yang menghasilkan penyaringan air paling berwarna!

4. Mengapa gelas tersebut dapat menghasilkan air paling berwarna?

5. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan terkait keunggulan dan kelemahan


pemisahan campuran dengan menggunakan metode penyaringan (filtrasi)

a. Destilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara
distilasi (penyulingan) banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kegiatan industri. Pemisahan
campuran dengan cara penyulingan
digunakan untuk memisahkan suatu zat cair
Gambar 3.5. Destilasi
dari campurannya. Prinsip kerjanya Sumber: Dok. Kemdikbud

didasarkan pada perbedaan titik didih dari


zat cair yang bercampur, sehingga saat
menguap setiap zat akan terpisah
b. Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara
kromatografi digunakan secara luas dalam
berbagai kegiatan. Di antaranya untuk
memisahkan berbagai zat warna dan tes urine
untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat
terlarang atau seorang atlet yang dicurigai
menggunakan doping. Gambar 3.6. Kromatografi
Sumber:
kedaisains.blogspot.com

D. Rangkuman

Selamat, Ananda telah berhasil menyelesaikan materi pelajaran pada


Kegiatan Belajar 2. Nah, untuk lebih memantapkan pemahamanmu,
lengkapilah rangkuman tersebut sesuai dengan materi yang telah dibahas
pada uraian materi Kegiatan Belajar 2 berikut ini:
1. Sifat fisika termasuk diantaranya bentuk, warna, bau, kekerasan,
titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel, dan -
.
2. Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah
atau sukarnya zat tersebut untuk .
3. Ciri Perubahan Fisika diantaranya , ,
dan ,
4. Ciri Perubahan Kimia diantaranya , ,
dan ,
5. Zat berwujud Padat memiliki ciri .
6. Zat berwujud Cair memiliki ciri .
7. Zat berwujud Gas memiliki ciri .
8. Mencair adalah peristiwa perubahan wujud dari menjadi .
9. Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari menjadi .
10. Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari menjadi .
11. Menguap adalah peristiwa perubahan wujud dari _ menjadi .
12. Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud dari menjadi .
13. Mengristal adalah peristiwa perubahan wujud dari menjadi .
14. Salah satu contoh pemisahan campuran dilakukan dengan , , .
15. Destilasi merupakan pemisahan campuran yang dilakukan berdasarkan perbedaan

16. Kromatografi dimanfaatkan untuk


TES FORMATIF
Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Saat memperbaiki listrik sebaiknya kita menggunakan alas kaki berbahan


dasar karet. Hal tersebut dikarenakan ....
A. sifat kimia bahan karet yang sulit menghantarkan listrik
B. sifat fisika bahan karet yang sulit menghantarkan listrik
C. sifat kimia bahan karet yang mudah menghantarkan listrik
D. sifat fisika bahan karet yang mudah menghantarkan listrik

2. Berikut ini yang merupakan salah satu ciri perubahan kimia adalah ....
A. dapat kembali ke bentuk semula
B. hanya wujudnya yang berubah
C. memiliki sifat baru yang berbeda dari sifat semula
D. memiliki siklus perubahan

3. Kegiatan yang memanfaatkan proses perubahan proses perubahan wujud


benda cair menjadi benda gas ....
A. peleburan perak
B. pembentukan stalaktit
C. penggunaan parfum
D. pembuatan gula merah

4. Dapat mengalir, partikel-partikel jaraknya renggang dapat bergerak bebas dan mengisi
suatu ruang merupakan ciri-ciri dari zat berwujud ....
A. gas
B. cairan
C. padatan
D. plasma

5. Antoni ingin melakukan sebuah percobaan untuk mendapatkan alkohol dari


buah pisang. Jika memang di dalam buah pisang terdapat alkohol, maka cara
yang paling mungkin untuk memisahkan alkohol dari buah pisang adalah...
A. kromatografi
B. filtrasi
C. dekantasi
D. destilasi
KEGIATAN BELAJAR 3

LARUTAN ASAM, BASA DAN


GARAM
A. Indikator Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pembelajaran kegiatan belajar 1 ini diharapkan Ananda dapat:
1. Menjelaskan pengaruh sifat asam dan basa suatu larutan
2. Mengidentifikasi sifat asam dan basa suatu larutan

B. Aktivitas Pembelajaran

Pelajarilah secara seksama materi pembelajaran yang diuraikan. Satu hal yang penting
untuk Ananda lakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat catatan- catatan tentang
materi pembelajaran yang belum ataupun sulit Ananda pahami.
Jika Ananda sudah yakin telah memahami materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-3, kerjakanlah soal-soal latihan yang disediakan.
Ananda baru diperkenankan untuk mengerjakan soal-soal tes akhir modul setelah
berhasil mengerjakan 80% soal-soal latihan yang terdapat pada Kegiatan Belajar-3 dengan
benar. Jika setelah mengerjakan soal-soal latihan, Ananda belum berhasil menjawab 80%
benar, jangan berkecil hati. Cobalah pelajari kembali secara lebih cermat materi pembelajaran
yang masih belum sepenuhnya Ananda pahami tersebut. Kemudian, kerjakan kembali soal-
soal latihannya. Selamat belajar!
1. Larutan Asam, Basa, dan Garam

a. Sifat Larutan Asam, Basa, dan Garam


Pernahkah Ananda mencoba bakso yang
ditambahi sedikit cuka? Jika kalian sudah pernah
memakannya, saat mendengar kata “cuka”
kemungkinan besar lidah Ananda saat ini sudah
mengeluarkan air liur lebih banyak. Mengapa hal ini
dapat terjadi? Saat memikirkan kata “cuka” otak
kalian akan merespon bahwa makanan berasa asam
akan memasuki tubuh. Otak Ananda mengetahui
bahwa cuka tidak baik bagi tubuh, sehingga alam
Gambar 3.7. Sesorang yang sedang
bawah sadar Ananda sedang berusaha mengurangi memakan bakso yang diberi sedikit
cuka Sumber : Hipwee.com
tingkat keasamannya. Cuka dapur mengandung asam
asetat. Cuka memiliki sifat korosif yang tinggi dan tidak baik jika dikonsumsi berlebihan
hanya boleh dengan takaran yang sangat sedikit.
Sebaliknya, sabun atau air sabun jika tanpa sengaja atau dengan sengaja terkena
lidah akan terasa pahit. Rasa masam merupakan sifat dari larutan asam, sedangkan rasa
pahit merupakan sifat dari larutan basa.

Walaupun larutan asam dan larutan basa memiliki rasa yang berbeda, kita tidak
boleh mencicipi larutan-larutan yang ada di laboratorium kimia untuk membedakan
apakah suatu larutan bersifat asam atau basa

Untuk mengidentifikasi asam atau basa pada suatu larutan asing kita memerlukan
indikator untuk memastikannya tanpa menggunakan indra pengecap (lidah) Ananda. Sangat
berbahaya jika kita mencoba menggunakan lidah Ananda untuk merasakan larutan-larutan
tersebut. Larutan asam jika dicampurkan dengan larutan basa akan membentuk larutan garam.

LARUTAN GARAM = ASAM + BASA


Di lingkungan sekitar terdapat beberapa tumbuhan yang sangat sensitif terhadap asam
atau basa ataupun keduanya. Tumbuhan-tumbuhan tersebutlah yang dapat mewakili kita
untuk mengindikasi sifat asam dan basa suatu larutan. Para ilmuwan terdahulu sudah
menemukan jenis tumbuhan tersebut, diantaranya kubis ungu, bayam merah, kunyit dan
lain sebagainya. Tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat menjadi indikator alami untuk
menentukan sifat asam atau basa suatu larutan. Mari kita mencoba beberapa dengan
melakukan aktivitas berikut ini.

C. Tugas

Mengelompokkan zat yang bersifat asam dan basa menggunakan kertas lakmus,
indikator alami dan indikator universal

1. Kelompokkan benda-benda berikut!

Asam Basa

2. Lakukanlah uji Asam dan Basa dengan menggunakan kertas lakmus


Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru Sifat Zat
Larutan teh
Cuka
Larutan Detergen
Larutan Jeruk
Sabun Mandi
3. Lakukan Ujii Asam Basa dengan menggunakan indikator alami
Indikatotr Alami Larutan Asam Larutan Basa
Mawar
Bayam merah
Kunyit
Kubis ungu
Bunga sepatu

4. Lakukan Uji Asam dan Basa dengan menggunakan indikator universal!


Larutan Rentang pH

Larutan teh

Cuka

Larutan Detergen

Larutan Jeruk

Sabun Mandi

5. Dari percobaan yang Ananda lakukan, zat apa sajakah yang bersifat asam dan zat apa
yang bersifat basa?

KESIMPULAN

b. Tes Asam Basa Menggunakan Indikator Universal


Indikator alami dan tes menggunakan kertas lakmus masih memiliki kekurangan yaitu
pada kedua pengujian tersebut kita hanya mengetahui asam, basa, atau netralnya suatu
larutan. Namun kita belum bisa membedakan tingkat keasaman pada larutan tersebut.

120
Tingkat keasaman suatu larutan dinyatakan dalam (pH) yang memiliki nilai 0 – 14. Nilai
nol untuk derajat paling asam, nilai 7 untuk netral, sedangkan 14 untuk derajat paling
basa pada suatu larutan.

Gambar 3.9. Bagan Skala pH pada Benda-benda di Lingkungan


Sekitar Sumber: VectorStock.com

Indikator yang dapat digunakan dalam menentukan derajat keasaman diantaranya


adalah indikator universal dan pH-meter.

Gambar 3.10. Indikator Universal dan pH-


meter Sumber: Tokopedia.com

Cara menggunakan Indikator universal sangat mudah. Ananda tinggal mencelupkan


indikator tersebut ke dalam larutan kemudian mencocokan warna indikator tersebut
dengan warna yang tertera pada gambar keterangan.

121
D. Rangkuman

Selamat, Ananda telah berhasil menyelesaikan materi


pelajaran pada Kegiatan Belajar 3. Nah, untuk lebih memantapkan
pemahamanmu, lengkapilah rangkuman tersebut sesuai dengan
materi yang telah dibahas pada uraian materi Kegiatan Belajar 1
berikut ini:
1. Larutan asam bersifat .
2. Derajat keasaman suatu larutan dinyatakan dalam
yang bernilai dari hingga .
3. Asama atau Basa suatu larutan dapat ditentukan oleh indikator alami diantaranya
adalah , , , dan lain lain.
4. Garam terbentuk dari pencampuran antara dan .
5. Sifat asam suatu larutan dapat memerahkah kertas lakmus .
6. Sifat basa suatu larutan dapat membirukan kertas lakmus .
7. Alat yang digunakan untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan adalah
dan .

122
TES FORMATIF

Untuk mengetahui apakah Ananda telah menguasai materi pelajaran pada Modul 3
ini, kerjakan tugas yang disediakan, Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Perubahan warna lakmus setelah dimasukkan ke dalam larutan dicatat pada tabel berikut.
Perubahan Warna Lakmus
Larutan
Lakmus Lakmus Biru
Merah
G Merah Biru
H Biru Biru
I Merah Merah
J Merah Biru

Larutan yang dapat membentuk garam adalah ….

A. G dengan H
B. H dengan I
C. G dengan I
D. H dengan J

2. Perhatikan ciri-ciri larutan berikut!


(1) Menyebabkan korosi pada logam
(2) Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
(3) Bilangan pH nya kurang dari 7
(4) Di dalam larutan melepaskan ion hidroksil
(5) Mudah bersenyawa dengan air

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, yang merupakan ciri-ciri larutan asam adalah ….


A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5

3. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam air cuka. Hal

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 123


ini juga terjadi pada larutan ....
A. Soda Kue
B. Sabun
C. Amonia
D. Asam Klorida (HCl)

4. Larutan air kapur dengan pH = 12 apabila diuji degan indikator alami kubis ungu, maka
perubahan warna yang terjadi pada ekstrak kubis ungu adalah ….:
A. kuning
B. merah muda
C. hijau/biru
D. tidak berwarna

5. Diketahui berbagai pH beberapa jenis larutan


sebagai berikut. Jika bahan-bahan di atas
disusun berurutan berdasarkan tingkat
keasamannya, dimulai dari yang paling asam
adalah ….
A. pasta gigi – darah – jus tomat – getah lambung
B. getah lambung – jus tomat – darah – pasta gigi
C. jus tomat – getah lambung – darah – pasta gigi
D. jus tomat – pasta gigi – getah lambung – darah

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 124


TES AKHIR MODUL
A. Petunjuk Mengerjakan Tes Akhir Modul

1. Bacalah keseluruhan soal Tes Akhir Modul (TAM) berikut ini terlebih dahulu
sebelum Ananda mulai mengerjakannya satu demi satu. Sewaktu membaca, berilah
tanda pada soal-soal tertentu yang menurut Ananda lebih mudah untuk
menjawabnya.
2. Mulailah menjawab soal-soal yang lebih mudah menurut Ananda.
3. Berilah tanda silang pada huruf di depan pilihan jawaban yang menurutmu benar.
4. Kembangkanlah rasa percaya dirimu dan usahakanlah berkonsentrasi penuh
mengerjakan semua soal TAM.
5. Selamat mengerjakan soal TAM!

B. Butir-butir Soal Tes Akhir Modul

1. Perhatikan gambar bagan berikut ini!

Gambar yang menunjukan molekul senyawa adalah ….


A. I
B. II
C. III
D. IV
2. Bensin dalam wadah terbuka, semakin lama akan menjadi semakin sedikit. hal ini terjadi karena ….
A. bensin mudah menguap
B. bensin bereaksi dengan udara
C. bensin meresap kedalam wadah
D. bensin bereaksi dengan wadah

2. Peristiwa pengembunan terjadi pada ….

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 125


A. air dalam lemari pendingin
B. pembuatan garam di pantai
C. pengisian gas elpiji
D. kapur barus dalam ruangan terbuka
3. Gas karbon dioksida di alam memiliki susunan partikel seperti yang ditunjukan gambar
nomor ….

A. I
B. II
C. III
D. IV

4. Perhatikan gambar percobaan balon yang dicelupkan pada air dingin dan panas
beikut ini Balon B lebih mudah mengembang dibandingkan Balon A karena ....

A. air dalam botol B naik lebih banyak


B. air dari luar masuk ke dalam balon B
C. karet pada balon B menebal
D. udara dalam balon B bergerak lebih kuat

5. Nusa Tenggara Timur, di kabupaten Kupang memiliki air tanah yang mengandung kapur. Cara
tradisional para warga untuk memisahkan air dari air kapur agar air tersebut dapat dikonsumsi yaitu
dengan menggunakan teknik ….
A. destilasi
B. penguapan
C. sentrifugasi
D. filtrasi
6. Perhatikan cerita berikut ini!
Iman sangat menyukai es buah-buahan, ia hendak membuat es tersebut dan
membagikannya untuk teman-teman di hari ulang tahunnya. Ia memetik buah jambu
kemudian memotongnya kecil-kecil dan mencampurnya dengan air gula, kemudian ia
membungkusnya dengan plastik kemudian dimasukan ke dalam lemari pendingin. Es

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 126


tersebut dibagikan kepada-temannya, teman-teman Iman senang sekali dapat menikmati
es buah buatan Iman.
Berdasarkan teks di atas, peristiwa perubahan wujud yang terjadi adalah ….
A. mencair, pada saat jambu dipotong kecil-kecil
B. membeku, setelah memasukannya ke dalam lemari pendingin
C. terlarut, saat air dicampur dengan gula
D. menguap, saat dibagikan kepada teman-temannya
7. Kegiatan yang memanfaatkan proses pengembunan yaitu .…
A. pembuatan gelas kaca
B. pembuatan garam dari air laut
C. pembuatan korek gas (mancis)
D. pembuatan tempe
8. Saat terjadi letupan gunung merapi, lahar terbawa oleh aliran air sungai yang kemudian
mendingin menjadi batu. Perubahan wujud yang terjadi pada peristiwa tersebut adalah
….
A. pembekuan
B. pelelehan
C. penguapan
D. pengembunan

9. Berikut ini yang termasuk proses perubahan wujud zat yang melepaskan panas adalah
pada saat zat ….
A. membeku dan menguap
B. menguap dan melebur
C. melebur dan mengembun
D. membeku dan mengembun

10. Laura sedang membuat teh manis, ia memasukan 2 sendok gula ke dalam gelas yang
sudah berisi air teh panas. Berdasarkan cerita di atas, zat terlarut dalam minuman yang
disajikan oleh Laura adalah ….
A. air dan gula
B. teh dan gula

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 127


C. air dan teh
D. air, teh, dan gula

11. Ketika kita memasukan terlalu banyak gula pada secangkir teh, gula tersebut akan
terlihat mengendap pada dasar gelas. Hal tersebut terjadi karena ….
A. air teh sudah terlalu manis
B. air teh sudah berada pada titik jenuh
C. air teh sudah berada pada titik keseimbangan
D. air teh perlu ditambahkan lagi

12. Zat yang memiliki daya hantar panas yang baik disebut ….
A. isolator
B. transistor
C. konduktor
D. resistor

13. Perhatikan gambar penggorengan model frying pan berikut ini!

Sifat fisika pada produk memasak yang ditunjukan gambar tersebut adalah ….
A. Y dan Z bersifat konduktor
B. Y bersifat konduktor, Z bersifat isolator
C. Y dan Z bersifar isolator
D. Y bersifat isolator, Z bersifat konduktor
14. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah ....
A. merah
B. kuning
C. hijau
D. biru
15. Lakmus biru menjadi berwarna merah dalam jus jeruk, indikator tersebut akan berwarna

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 128


merah juga dalam ….
A. air kapur
B. asam cuka
C. amonia
D. air sabun
16. Hujan asam mempunyai pH ….
A. lebih rendah dari 8
B. antara 5,6 sampai 8
C. lebih tinggi dari 7
D. antara 5,6 sampai 7
17. Suatu larutan tidak mengubah warna kertas lakmus merah. Dapat disimpulkan bahwa ….
A. larutan bersifat asam
B. larutan bersifat basa
C. larutan bersifat asam atau netral
D. sifat larutan belum dapat dipastikan

18. Untuk mengukur derajat keasaman asam atau basa yang paling akurat, sebaiknya
menggunakan ….
A. Indikator Alami
B. Kertas Lakmus
C. Indikator Universal
D. pH-meter

19. Perhatikan tabel larutan di bawah ini!

Larutan yang memiliki sifat basa ditunjukan adalah ….


A. larutan P, S, dan T
B. larutan P, Q, dan U
C. larutan R, U dan V
D. larutan Q, R, dan S

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 129


LAMPIRAN

GLOSARIUM

Destilasi : Penyulingan suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan


perbedaan titik didih

Filtrasi : Penyaringan menggunakan filter (bidang seleksi)

Indikator : Sesuatu yang dapat menunjukan atau mengindikasikan suatu


kondisi tertentu

Klasifikasi : Mengelompokan sesuatu berdasarkan persamaannya.

Kromatografi : Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola


pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan
komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan

Lakmus : Sepasang kertas yang dibuat khusus untuk mengindikasikan sifat


asam atau basa suatu larutan. Kertas ini biasanya berwarna merah
dan biru.

Mengidentifikasi : Melakukan kegiatan pengamatan untuk mendapatkan informasi


dari objek yang diamati.

pH : Derajat keasaman yang dipengaruhi oleh ion Hidrogen

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 130


IPA
3.4/
4.4/
1/1.
1

SUHU DAN KALOR SERTA


MEKANISME MENJAGA
KESTABILAN SUHU TUBUH

Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : IPA


b. Semester : 1 / Ganjil
c. Kompetensi Dasar :

3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan


kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan.
4.4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor
terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor.

d. Materi Pokok : Suhu, Pemuaian dan Kalor

e. Alokasi Waktu : 25 JP

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 131


f. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiaatan pembelajaran Peserta didik dapat :
1. Menjelaskan konsep suhu;
2. Menjelaskan konsep kalor;
3. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemuaian benda;
4. Menganalisis pengaruh suhu terhadap pemuaian benda;
5. Menerapkan konsep pemuaian benda dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menjelaskan konsep kalor;
7. Menjelaskan pengaruh kalor;
8. Menentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu;
9. Menentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud
zat;
10. Menjelaskan perpindahan kalor dengan cara konduksi;
11. Menjelaskan perpindahan kalor dengan cara konveksi;
12. Menjalaskan perpindahan kalor dengan cara radiasi;
13. Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam menjaga kestabilan
suhu tubuh.

g. Materi Pembelajaran

1. Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu sebuah benda
adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Suhu harus diukur secara kuantitatif
dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.
2. Kalor
Dalam kehidupan sehari-hari, Ananda biasa mendengar istilah air panas, air hangat,
dan air dingin. Ketiga macam air tersebut sebenarnya mengandung zat yang sama,
yakni air, tetapi memiliki suhu yang berbeda. Jadi, suhu menyatakan derajat panas dan
dinginnya zat.

3. Perpindahan Kalor
Saat Anda menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang Ananda
setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti ini disebut
konduksi. Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah
dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan
panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Radiasi adalah perpindahan panas
yang dipancarkan oleh permukaan benda semata- mata berdasarkan
temperaturnya tanpa memerlukan perantara.

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 132


2. Peta Konsep

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 133


3. Proses Pembelajaran

a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM


Sebelum Ananda menggunakan Modul 4 ini terlebih dahulu Ananda

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 134


baca petunjuk mempelajari modul berikut ini:
1. Pelajarilah modul ini dengan baik. Mulailah mempelajari materi pelajaran yang
ada dalam Modul 4 di setiap kegiatan pembelajaran hingga Ananda dapat
menguasainya dengan baik;
2. Lengkapilah setiap bagian aktivitas dan tugas yang terdapat dalam modul ini
dengan semangat dan gembira. Jika mengalami kesulitan dalam melakukannya,
catatlah kesulitan tersebut pada buku catatan Ananda untuk dapat
mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau
dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal
kegiatan pembelajaran berlangsung; Lengkapi dan pahamilah setiap bagian
dalam rangkuma sebagai bagian dari tahapan penguasaan materi modul ini;
3. Kerjakan bagian Tes Formatif pada setiap bagian Kegiatan Belajar sebagai
indikator penguasaan materi dan refleksi proses belajar Ananda pada setiap
kegiatan belajar. Ikuti petunjuk pegerjaan dan evaluasi hasil pengerjaannya
dengan seksama;
4. Jika Ananda telah menguasai seluruh bagian kompetensi pada setiap kegiatan
belajar, lanjutkan dengan mengerjakan Tes Akhir Modul secara sendiri untuk
kemudian dilaporkan kepada Bapak/Ibu Guru;
5. Gunakan Daftar Pustaka dan Glosarium yang disiapkan dalam modul ini untuk
membantu mempermudah proses belajar Ananda.

b. Pendahuluan
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar 1 ini, Ananda diharapkan dapat menguasai mengenai perbedaan
suhu dan kalor, pengaruh suhu terhadap pemuaian serta penerapan konsep
pemuaian pada kehidupan sehari-hari! Satu hal yang penting untuk Ananda lakukan
dalam mempelajari modul ini adalah membuat catatan-catatan tentang materi
pembelajaran yang belum ataupun sulit Ananda pahami. Selamat belajar!

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 135


KEGIATAN BELAJAR 1

SUHU DAN PEMUAIAN


IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 136
A. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan konsep suhu;
2. Menjelaskan konsep kalor;
3. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemuaian benda;
4. Menganalisis pengaruh suhu terhadap pemuaian benda;
5. Menerapkan konsep pemuaian benda dalam kehidupan sehari-hari.

B. KEGIATAN BELAJAR

1. SUHU

Pada saat demam, sebelum pergi ke klinik biasanya ibu Ananda menggunakan
tangan untuk memastikan apakah suhu badan Ananda tinggi atau tidak. Tangan
ternyata dapat digunakan untuk mengecek suhu badan Ananda. Jika ibu Ananda
juga sedang sakit, apakah ibu Ananda dapat mengecek hal tersebut? Mari kita coba
aktivitas berikut ini.

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 137


Aktivitas 1

Apakah Indra dapat digunakan sebagai Pengukur Suhu yang Handal?

Untuk memahami semua itu, siapkan 3 (tiga) buah ember atau bejana yang masing–masing
diisi air hangat, air biasa, dan air es.

Petunjuk Keselamatan Kerja


Hati-hati dengan air panas, karena berbahaya.

Lakukan langkah-langkah berikut ini.

Letakkan ke tiga ember tersebut di lantai atau meja!


Celupkan tangan kanan Ananda di ember berisi air hangat
dan tangan kiri Ananda di ember yang berisi air es!
Rasakan tingkat panas air itu pada tangan Anda!
Setelah beberapa saat, segera celupkan kedua
tangan Ananda ke ember yang berisi air biasa! Gambar 4.2. Apa yang Ananda
rasakan?
Sumber: Dok. Kemdikbud
Rasakan tingkat panas air itu pada tangan
Ananda!
Ulangi kegiatan langkah nomor 2 dan 3.

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 138


Setelah melakukan percobaan, jawablah beberapa pertanyaan berikut!

Bagaimanakah hasil pengindraan terhadap air biasa oleh tangan kanan dan tangan
kiri Ananda?

Jika untuk benda yang sama, ternyata tingkat panas yang dirasakan berbeda antara
tangan kanan dan tangan kiri Ananda. Apakah indra perasaan Ananda dapat
diandalkan sebagai pengukur tingkat panas benda?

Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang
panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin. Hasil
kegiatan penyelidikan Ananda menunjukkan bahwa indra perasa memang dapat
merasakan tingkat panas benda. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukur tingkat
panas yang andal. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh tangan
kanan dan kiri Ananda. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra perasa
menghasilkan ukuran suhu yang tidak dapat dipakai sebagai acuan. Suhu harus
diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.

2. Pemuaian

Pada Modul 1 Ananda sudah mempelajari beberapa alat ukur diantaranya


adalah termometer. Ananda pun sudah mempelajari bagaimana cara mengonversi
termometer skala Celsius ke dalam skala lainnya. Pada dasarnya keempat
termometer tersebut sama, hanya berbeda pada penomoran skala yang digunakan.

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 139


Gambar 4.3. Termometer
berbagai skala Sumber: Dok.
Kemdikbud

Pada kegiatan belajar ini kita akan meninjau


thermometer sebagai alat ukur suhu. Zat cair yang
berada dalam pipa kapiler thermometer sangat sensitif
dengan perubahan suhu. Saat suhu meningkat maka zat G
ambar 4.3. Bagian-bagian
cair tersebut akan memuai dan saat suhu menurun Termometer

maka zat cair tersebut menurun. Dengan demikian kita S


umber: Dok.Kemdikbud
dapat menggunakan sensitivitas pemuaian zat cair
tersebut sebagai indikasi naik turunnya suhu lebih
akurat dibandingkan menggunakan tangan. Seiring
bertambahnya suhu maka pemuaian pada pipa kapiler
semakin panjang yang biasa kita sebut pemuaian
panjang. Jika memuai pada dua arah yang berlainan
G
maka akan ada pemuaian luas dan pemuaian volume. Gambar 4.4 : Bagan
Termometer Sumber:
Dok.Kemdikbud

IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya 140


a. Koefisien Muai
Semua zat akan memuai atau menyusut apabila mengalami perubahan suhu.
Pemuaian pada setiap bahan berbeda – beda bergantung koefisien muai panjangnya.
Koefisien muai panjang digunakan pada benda 1 dimensi misalnya pada pipa kapiler.
“Semakin besar koefisien muainya, saat dipanaskan benda lebih mudah
bertambah panjang. Saat didinginkan benda lebih mudah bertambah pendek”

Koefisien Muai Panjang

Pemuaian Panjang

Keterangan:

Lt = Panjang akhir (meter)


L0 = Panjang awal (meter)

α = koefisien muai panjang (m/°C)


∆T = Perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal).
Berikut ini adalah tabel beberapa koefisien muai panjang pada logam
Tabel 4.1.
Daftar Koefisien Muai Panjang Beberapa Logam

o ama oefisien muai panjang


Logam
m/°C)
0
Alumunium 0,000026
0
Kuningan 0,000019
0
Tembaga 0,000017
0
Besi 0,000012
0
Baja 0,000011

Ananda tidak perlu menghafalkan tabel koefisien muai panjang. Hal yang perlu
Ananda pelajari adalah memahami mana logam yang paling mudah memuai dan
menyusut saat dipanaskan dan mana logam yang sulit memuai ataupun menyusut
saat didinginkan. Perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh Soal
Terdapat dua utas kawat masing-masing mempunyai panjang yang sama yaitu
100 meter, yang pertama berbahan besi yang kedua berbahan kuningan. Jika terjadi
kenaikan suhu dari 25°C menjadi 35°C. Tentukanlah!
1. Bahan kawat manakah yang memuai paling panjang?
2. Berapakah pertambahan panjang kedua kawat tersebut?

Jawab:

1. Berdasarkan tabel, koefisien muai besi adalah 0,000012 m/°C dan koefisien
muai kuningan adalah 0,000019 m/°C. Jika kedua kawat tersebut mengalami
kenaikan suhu yang sama, maka bahan dengan koefisien muai tertinggi yang
paling mudah memuai (maupun menyusut). Jadi Kuningan memuai paling
panjang.

2. Pemuaian kawat besi : Kenaikan Suhu = 10°C

Pemuaian kawat kuningan: Kenaikan Suhu = 10°C

Koefisien muai luas (β) : koefisien muai luas digunakan pada benda 2 dimensi
β = 2α
Keterangan: A = luas
Koefisien muai ruang (γ): koefisien muai ruang digunakan pada benda 3 dimensi.
γ = 3α
/

Keterangan: V = volume

Tidak berbeda dengan peristiwa penyusutan, jika suhu menurun maka pada bahan
yang memiliki koefisien muai panjang tertinggi akan menyusut lebih besar. Pemuaian dan
penyusutan sangat penting untuk diperhatikan terutama pada seorang ahli yang membuat
jendela, pemasangan kabel listrik, juga pada pemasangan rel kereta api. Untuk lebih
jelasnya mari Ananda kerjakan tugas terstruktur 1 berikut:

Tugas Terstruktur 1

/Sebuah kawat kuningan 200 meter dengan panjang


diikatkan pada tiang pada saat sore menjelang malam
dengan pemasangan yang pas (tidak kendur) seperti pada
gambar berikut:
1. Jika suhu saat malam menurun tajam 10°C, berapakah
penyusutan yang terjadi dan panjang akhir kawat saat
menyusut? (koefisien muai panjang kuningan: 0,000019
m/°C)
/
2. Apa yang akan terjadi pada kawat yang dipasang ditiang tersebut
//
3. Menurut Ananda, bagaimana sebaiknya pemasangan kabel listrik di perumahan
sekitar agar aman dan selamat?

Sekarang Ananda sudah memahami bahwa dalam pemasangan kabel listrik


harus diatur sedemikian rupa sehingga kabel tidak putus dan menyebabkan
arus pendek dengan kabel lainnya sehingga dapat menimbulkan kebakaran.
Mari Ananda lihat beberapa contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa Contoh Penerapan Pemuaian di Lingkungan Sekitar
/
1. Gelas yang pecah akibat diberikan air panas secara mendadak, dikarenakan
perbedaan pemuaian pada bagian gelas yang terkena air panas dan yang tidak
terkena air panas secara mendadak menimbulkan retakan;
2. Sambungan rel kereta api dipasang jarang, agar pada siang hari samubungan
rel tidak beradu;
3. Kabel pada tiang listrik dipasang kendur, agar pada malam hari saat terjadi
penyusutan kabel tidak menjadi tegang dan putus;
4. Balon menjadi mengembang akibat pemuaian gas;
5. Ruang muai pada kaca, agar pada siang hari saat kaca memuai tidak
membentur kayu jendela.

b. Pemanfaatan Pemuaian Pada Keping Bimetal


Penerapan konsep pemuaian ini dimanfaatkan untuk melakukan
tindakan otomatis pada beberapa perlengkapan yang terkait dengan suhu.
Misalnya setrika dan alarm kebakaran. Kedua benda tersebut terdapat keping
bimetal. Keping bimetal terdiri dari dua logam berbeda jenis yang diikat satu
sama lain. Saat terjadi perubahan suhu salah satu keping akan
memuai/menyusut lebih besar dibandingkan keping lainnya. Sehingga keping
bimetal tersebut melengkung.
/
Gambar 7 menunjukan bahwa pemuaian terjadi lebih besar pada alumunium
sehingga alumunium menjadi lebih panjang akibat kenaikan suhu. Sehingga keping
bimetal melengkung kearah bawah. Untuk mengetahui kemana arah bimetal
melengkung, yang harus kita perhatikan adalah nilai koefisien muainya. Lalu
perhatikan langkah berikut :
1) Tentukan koefisien muai terbesar diantara kedua bahan bimetal,
2) Setelah diketahui bahan yang memiliki koefisien muai terbesar, jadikan bahan
tersebut menjadi patokan. ada dua kemungkinan.
a) jika dipanaskan : bahan dengan koefisien terbesar adalah bahan yang
paling bertambah panjang.
b) /jika didinginkan : bahan dengan koefisien terkecil adalah bahan yang
paling bertambah pendek.

3) Tugas 2
Keping Bimetal (1) Keping Bimetal (2) Keping Bimetal (3) Keping Bimetal
(4)

Penyebab: Penyebab: Penyebab: Penyebab:


Suhu Naik/ Suhu Suhu Naik/ Suhu Suhu Naik/ Suhu Suhu Naik/ Suhu
turun turun turun (contoh) turun

D. Rangkuman

Selamat, Ananda telah berhasil menyelesaikan materi


pelajaran pada Kegiatan Belajar 1. Nah, untuk lebih memantapkan
pemahamanmu, lengkapilah rangkuman berikut sesuai dengan materi
yang telah dibahas pada uraian materi Kegiatan Belajar 1 berikut ini:
1. Suhu adalah ukuran derajat suatu benda.
2. Mengukur suhu tubuh menggunakan tangan akurat.
3. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan .
4. Raksa atau alkohol yang mengisi termometer pada suhu tinggi akan
memenuhi pipa kapiler.
5. Logam akan memuai menjadi lebih panjang jika koefisien muainya lebih dari
logam lainnya saat suhu meningkat.
6. Kabel tiang listrik harus dipasang pada siang hari, agar tidak putus saat
malam.
7. Barang sehari-hari yang menggunakan prinsip kerja bimetal adalah dan
.

Petunjuk Tes Formatif

Untuk mengetahui apakah Ananda telah menguasai materi pelajaran pada Modul 4 ini,
kerjakan tugas yang disediakan, Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Pemuaian disebabkan karena ….
A. penurunan suhu
B. peningkatan suhu
C. peningkatan koefisien muai
D. penurunan koefisien muai

2. Logam yang memiliki koefisien muai paling tinggi saat didinginkan akan mengalami …
dibandingkan logam lainnya.
A. pertambahan panjang lebih banyak
B. pertambahan panjang lebih sedikit
C. penyusutan panjang paling banyak
D. penyusutan panjang paling sedikit

3. Logam tembaga sepanjang 200 m mengalami pemuaian dikarenakan terjadi perubahan


suhu sebesar 30°C. Jika besar koefisien muai kuningan = 0,000017 m/°C maka
pertambahan panjangnya adalah ….
A. 5.1 cm
B. 6.2 cm
C. 8.1 cm
D. 10.2 cm

IPA - Modul 4. Suhu dan Kalor 16


4. Perhatikan gambar penampang bel listrik berikut ini!

Bel listrik yang ditunjukan seperti gambar di samping


menerapkan prinsip kerja bimetal. Bimetal terdiri dari
logam x dan logam y, jika pada awalnya keping bimetal
tersebut lurus kemudian suhu meningkat sehingga bel
berbunyi. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
muai ….
A. logam x lebih besar daripada logam y
B. logam x dan logam y sama besar
C. logam x lebih kecil daripada logam y
D. logam x dan logam y sama kecil

5. Berikut ini masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian adalah ….


A. ruang muai pada kaca dipersiapkan
B. celah pada sambungan rel kereta api dipersiapkan
C. sambungan kabel dipasang kencang pada siang hari
D. gelas yang dimasukan air hangat

A. Indikator Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pembelajaran kegiatan belajar 1 ini diharapkan Ananda dapat:
1. Menjelaskan konsep kalor;
2. Menjelaskan pengaruh kalor;
3. Menentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu;
4. Menentukan jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat;
5. Membaca grafik jumlah kalor terhadap kenaikan suhu.

B. Aktivitas Pembelajaran
Satu hal yang penting untuk Ananda lakukan dalam mempelajari modul ini adalah
membuat catatan-catatan tentang materi pembelajaran yang belum ataupun sulit Ananda
pahami. Manakala Ananda sudah yakin telah memahami materi pembelajaran yang diuraikan
pada Kegiatan Belajar 2, kerjakanlah soal-soal latihan yang disediakan. Setelah selesai
mengerjakan semua soal latihan.
1. Kalor

Dalam kehidupan sehari-hari, Ananda biasa mendengar istilah air panas, air hangat,
dan air dingin. Ketiga macam air tersebut sebenarnya mengandung zat yang sama, yakni air,
tetapi memiliki suhu yang berbeda. Jadi, suhu menyatakan derajat panas dan dinginnya zat.
Perubahan suhu suatu zat berhubungan erat dengan kalor yang diterima atau dilepaskan oleh
zat tersebut. Agar Ananda lebih memahami lagi lakukan kegiatan pengamatan berikut.

Aktivitas 1

Siapkanlah 2 jenis minuman. Yang pertama secangkir kopi panas dan yang kedua adalah
segelas air teh dingin. Hati-hati saat membuat kopi panas ya, Kegiatan ini cukup kita lakukan
menggunakan indra perasa Ananda saja. Kemudian jawablah pertanyaan berdasarkan hasil
pengamatan Ananda pada tabel yang disediakan.

Gambar 4.7. Perpindahan Panas (Kalor) pada


secangkir kopi panas dan segelas teh dingin.

Jawablah Pertanyaan Berikut ini!


1. Bagaimanakah suhu awal secangkir kopi dan segelas teh yang Ananda pegang!

2. Setelah di dibiarkan selama 15 menit pegang kembali, perubahan apa yang Ananda
rasakan?

3. Menurut Ananda mengapa secangkir kopi menjadi dingin?

4. Mengapa segelas teh dingin menjadi tidak dingin?


Perubahan suhu tersebut terjadi karena perpindahan energi. Teh dingin akan menjadi
hangat jika mendapatkan energi panas dari lingkungan. Sedangkan kopi panas akan menjadi
hangat atau bahkan dingin karena melepaskan energi panas dari dalam.

Perpindahan energi dalam bentuk panas ini terjadi karena perbedaan


suhu.
AktivitasPerpindahan
2 energi dalam bentuk panas ini kita namakan KALOR.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan
Kalor secara alami berpindah dari suhu tinggi munuju suhu yang rendah hingga suhu satu
Suhu
sama lain setimbang (Kesetimbangan Termal).

1. Pengaruh massa zat terhadap kenaikan suhu


2. Pengaruh Kalor
Untuk menaikan suhu air Ananda memerlukan panas dari kompor untuk
Untuk
meningkatkan mengetahui
suhunya. Jika pengaruh massa terhadap
Ananda membiarkan kenaikanberlangsung
pemanasan suhu mari kita lakukan
cukup lama.
kegiatan
Maka lambat berikut. Percobaan
laun air tersebut ini akan
mendidih dan lebih efektif
berubah wujudjika dilakukan
menjadi 2-3 orang untuk
uap air.
pembagian tugas. Sebelum melakukan percobaan Ananda wajib membaca dan
memahami langkah kerja terlebih dahulu.

Alat dan Bahan yang diperlukan


1. 1 kompor
Gambar 4.8. Peran Kalor untuk menaikan suhu dan mengubah wujud
2. 1 buah Panci zat Sumber: Wessley Publishing Company

3. Sebagai
2 gelas kaca
catatan tambahan pada suhu lingkungan air sudah berubah wujud menjadi
4. uap
1 buah Termometer
air secara spontan dan perlahan yang biasa disebut evaporasi.
5. 1 ember berisi air secukupnya
6. Pengukur waktu (jam tangan/stopwatch/jam dinding)

Langkah Kerja
1. Siapkan sebuah panci,
2. Ukurlah suhu air pada ember, catatlah pada tabel hasil pengamatan!
3. Masukan segelas air kedalam panci kemudian simpan panci tersebut di atas
kompor,
Kalor Untuk Menaikan Suhu
4. Semakin
Nyalakan banyak
api kompor,
kalorbersamaan
yang4.9. dengan
diberikan dinyalakannya
pada stopwatch
sistem tentunya (atau meningkat,
suhu akan alat
Gambar Bagan peran kalor
pengukur
namun waktu beberapa
terdapat lainnya) tentukan
hal yangbesar
mestiapi yang sesuai!
Ananda pastikan terkait faktor-faktor lain
5. yang
Tunggu hingga
dapat 30 detik. Kemudian
mempengaruhi matikan
kenaikan suhu.kompor.!
Agar Ananda lebih memahami faktor-
6. faktor
Pindahkan
yangairmempengaruhi
pada gelas yangkenaikan
tersedia! suhu mari, mari Ananda lakukan aktivitas
7. berikut
Ukurlahini.
suhu dengan menggunakan thermometer, kemudian catatlah pada tabel
hasil pengamatan!

IPA - Modul 4. Suhu dan 22


Biarkan termometer dan panci untuk sementara hingga suhunya kembali normal!
Lakukan langkah kerja nomor 3 untuk 3 gelas air kedalam panci! Kemudian lanjutkan hingga
langkah kerja nomor 7! Ananda cukup memasukan air kedalam gelas kaca secukupnya tidak
perlu memasukan seluruh air yang berada dalam panci tersebut)

Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Pemanasan Air


Waktu Pemanasan : 30 detik

Segelas Air Tiga Gelas Air

Suhu Awal

Suhu
Akhir

Jawablah pertanyaan berikut!


1. Kegiatan manakah yang suhunya paling sulit dinaikan?

2. Mengapa terdapat perbedaan kenaikan suhu pada segelas air dan tiga gelas air yang

dipanaskan, meskipun kedua gelas tersebut sudah dipanaskan dengan waktu dan nyala
api yang sama?

Kesimpulan
Lengkapilah kesimpulan berikut

Semakin besar massa benda maka semakin … untuk dinaikan suhunya.


Selain dipengaruhi oleh jumlah kalor yang diberikan dan massa benda yang diberi
kalor. Jenis bahan pun mempengaruhi kenaikan suhunya. Terdapat bahan yang sulit dinaikan
suhunya, terdapat juga bahan yang mudah dinaikan suhunya. Faktor tersebut dinamakan kalor
jenis. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima
kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda- beda. Semakin tinggi kalor
jenisnya maka kalor yang diperlukan untuk menaikan air semakin besar

Misalnya menaikan suhu air lebih sulit dengan menaikan suhu minyak goreng dengan
jumlah minyak dan pemberian panas yang sama). Minyak goreng memiliki kalor jenis lebih
rendah dibandingkan air sehingga akan lebih mudah naik suhunya sehingga Ananda perlu
berhati-hati saat memasak.

3. Kalor untuk Mengubah Suhu


Secara matematis kalor dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Q = jumlah kalor yang diterima/dilepaskan (Joule)


m = massa (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
∆T = kenaikan/penurunan suhu (⁰C), suhu akhir dikurangi suhu awal

4. Kalor untuk Mengubah Wujud Zat


Untuk mengubah wujud suatu zat diperlukan kalor, kalor ini dinamakan sesuai dengan
perubahan wujudnya. Misalnya kalor lebur untuk mengubah wujud zat padat menjadi zat cair,
kalor uap untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas.
Secara matematis kalor dirumuskan sebagai berikut:

Kalor Lebur (L)

Kalor
IPA - Uap (U) 4. Suhu dan Kalor
Modul 24
Kesimpulannya jika sebuah es bersuhu -5⁰C dipanaskan sehingga berubah menjadi air
bersuhu 30⁰C, artinya es tersebut telah menerima kalor sehingga es suhunya naik dari -5⁰C
menjadi 0⁰C, kemudian es mencair dari 0⁰C dalam wujud es mejadi air bersuhu 0⁰C
(wujudnya saja yang berubah), kemudian 0⁰C air naik menjadi 30⁰C. Perhatikan grafik di
bawah ini:

Gambar 4.10. Grafik Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu

Jadi untuk mengetahui berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu es
bersuhu -5⁰C menjadi air bersuhu 30⁰C, perhitungan kalor perlu diuraikan menjadi beberapa
bagian.

Contoh Soal 1:
Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 kg es bersuhu -5⁰C menjadi
air bersuhu 30⁰C jika kalor jenis es 2.100 J/kg⁰C, kalor jenis air 4.200 J/kg⁰C dan kalor
lebur es
336.000 J/kg?
Pembahasan:
1. buat sketsa grafik (seperti gambar di atas),
2. lalu analisis jumlah peristiwa berdasarkan yang ditanyakan soal (berdasarkan
gambar ada 3 kalor)
3. kemudian hitung masing – masing kalor pada setiap tahap
4. terakhir, jumlahkan semua kalor yang terlibat sesuai yang ditanyakan soal.
Q1 (mengubah suhu es)

Q2 (mengubah wujud dari es ke cair)

Q1 (mengubah suhu air)


TES FORMATIF

Petunjuk Tes Formatif


Untuk mengetahui apakah Ananda telah menguasai materi pelajaran pada Modul 4 ini,
kerjakan tugas yang disediakan, Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Saat tangan kita menyentuh air es, sensasi dingin yang dirasakan kulit kita menunjukan
A. kalor berpindah dari es ke jari tangan
B. kalor berpindah dari es ke lingkungan
C. kalor berpindah dari jari tangan ke es
D. kalor berpindah dari lingkungan ke es

2. Berikut ini yang merupakan pengaruh kalor adalah ….


A. menaikan suhu dan mengubah bentuk benda
B. menaikan suhu dan mengubah wujud benda
C. menaikan energi panas dan mengubah bentuk benda
D. menaikan energi panas dan mengubah wujud benda

3. Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg suatu zat cair yang mempunyai
kalor jenis 300 J/Kg.K dari 20oC menjadi 30oC adalah….
A. 3000 Joule
B. 4000 Joule
C. 5000 Jule
D. 6000 Joule
4. Air bermassa 2 kilogram diberi kalor sebesar 8200 joule. Jika suhu awal air
tersebut adalah 25 oC, maka suhu akhir air tersebut adalah ….
(kalor jenis air 4.200 J/kg⁰C)
A. 26⁰C
B. 27⁰C
C. 28⁰C
D. 29⁰C

5. Jumlah kalor yang diperlukan untuk mencairkan 300 gram es bersuhu -5⁰C menjadi air
bersuhu 10⁰C adalah ….
(kalor jenis es 2.100 J/kg⁰C, kalor jenis air 4.200 J/kg⁰C, kalor lebur es 336.000 J/kg)
A. 116.500 Joule
B. 11.650 Joule
C. 1.650 Joule
D. 1.165 Joule

/
KEGIATAN BELAJAR 3

PERPINDAHAN KALOR

A.Indikator Pembelajaran

Setelah mempelajari materi pemelajaran kegiatan belajar 1 ini diharapkan Ananda dapat:
1. Menjelaskan perpindahan kalor dengan cara konduksi;
2. Menjelaskan perpindahan kalor dengan cara konveksi;
3. Menjalaskan perpindahan kalor dengan cara radiasi;
4. Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam menjaga kestabilan suhu tubuh.

B. Aktivitas Pembelajaran

Pelajarilah secara seksama materi pembelajaran yang diuraikan. Satu hal yang penting
untuk Ananda lakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat catatan- catatan
tentang materi pembelajaran yang belum ataupun sulit Ananda pahami.

Perpindahan Kalor
1. Konduksi
Saat Anda menyetrika, setrika yang panas
bersentuhan dengan kain yang Ananda setrika. Kalor
berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti
ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme
perpindahan kalor secara konduksi pada gambar 4.12
dan gambar 4.13 berikut. Gambar 4.11. Contoh perpindahan

konduksi Simber: lifestyle.okezone.com


Gambar 4.12. proses perpindahan kalor secara konduksi
Sumber: Dok. Kemdikbud

“Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan


partikel-partikel bahan tersebut.”

Aktivitas 1

Temukan sebatang kayu dan sebatang benda terbuat dari logam di sekitar tempat Ananda.
Celupkan batang kayu dan batang logam pada air panas. Pegang ujung kedua sendok itu.
Catat apa yang Ananda rasakan beberapa saat pada tempat yang disediakan.
Deskripsi Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan tersebut menurut Ananda apakah jenis bahan berpengaruh
terhadap perpindahan kalor secara konduksi ?

Agar bisa mengetahui lebih jauh terkait konduktivitas bahan (daya hantar kalor secara
konduksi) mari kita lakukan kegiatan berikut!

Siapkan sendok kayu, sendok logam, dan sendok plastik yang berukuran hampir sama.
Tempelkan paku payung pada pegangan sendok-sendok tersebut dengan menggunakan
mentega.
Berdirikan sendok-sendok tersebut pada gelas beker atau panci. Jika mentega meleleh, paku
payung akan jatuh. Coba urutkan jatuhnya paku payung tersebut jika air panas dimasukkan ke
dalam gelas beker.
Masukan air panas ke dalam gelas beker tersebut. Amatilah urutan jatuhnya paku payung

Tulislah urutan jatuhnya paku payung tersebut.

hal tersebut terjadi karena

Berdasarkan data pengamatan Anda, jawab permasalahan dalam penyelidikan ini.


Presentasikan hasil penyelidikan Anda.
Benda yang jenisnya berbeda
memiliki kemampuan menghantarkan
panas secara konduksi (konduktivitas)
yang berbeda pula. Seperti yang sudah
pernah dijelaskan pada modul 2. Terdapat
bahan yang mampu menghantarkan panas
dengan baik disebut konduktor. Bahan
yang menghantarkan panas dengan buruk Gambar 4.13. Bahan-bahan
konduktor dan isolator panas
disebut isolator. Seperti
Sumber: Dok Kemdikbud

hasil percobaan Ananda, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik termasuk isolator.

C. Tugas

Berbagai peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduktivitas bahan.

Tugas Terstruktur 1

Panas kopi dapat bertahan cukup lama di gelas


kaca karena gelas kaca merupakan isolator
yang baik. Dapatkah Ananda memberikan ide
bagaimana agar panas kopi tersebut bertahan
lebih lama lagi?
Gambar 4.14. Gelas kaca agar kopi tidak mudah
dingin Sumber: ajisena.blogspot.com

Jawaban
2. Konveksi
Air merupakan konduktor yang buruk. Namun,
ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian
atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan
panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat
air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas,
partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan
bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin
dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian Gambar 4.15. Arus konveksi
pada air yang dipanaskan
bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian
Sumber:
Shutterstock.com

atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.

Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan
gerak partikel-partikel bendanya.

Proses terjadinya angin darat dan angin laut


Peristiwa terjadinya angin darat dan angin laut merupakan salah satu contoh peristiwa
perpindahan kalor dengan cara konveksi. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan kalor
jenis antara daratan dan lautan. Daratan memiliki kalor jenis yang lebih kecil
dibandingkan lautan. Sehingga daratan lebih mudah panas di siang hari dan lebih mudah
dingin pada saat malam hari. Agar lebih jelas Ananda dapat memperhatikan gambar 18
berikut ini.

Gambar 4.16. Peristiwa angin laut pada siang hari dan angin darat pada malam hari
Sumber : Dok. Kemdikbud
Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara
di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan
demikian, terjadilah angin laut. Sedangkan pada malam hari daratan lebih cepat mendingin
daripada lautan, udara di atas lautan lebih hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara
dari daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat.

Tugas Terstruktur 2

Lautan memiliki sumber bahan makanan yang bergizi bagi manusia. Kapankah waktu yang
paling baik bagi seorang nelayan untuk mendapatkan ikan dengan bantuan arus laut saat
hendak pergi melaut tanpa menggunakan mesin pendorong? Jelaskan!

(Jawablah pertanyaan ini berdasarkan informasi mengenai perpindahan kalor secara


konveksi).

Jawaban

Gambar 4.17. Nelayan sedang menjaring ikan di laut Sumber


Tribunnews.com

Teknologi pemanfaatan konveksi


Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan Elemen pemanas oven, pemanggang
roti, magic jar, dan lain-lain. Elemen pemanas biasanya terletak di bagian bawah. Saat
difungsikan, udara bagian bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan
udara bagian atas yang lebih dingin akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu seperti
pengering rambut (hair dryer), aliran konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan menggunakan
kipas.
Gambar 4.18. Pemanfaatan perpindahan kalor secara konveksi pada
bidang teknologi (Oven dan Pengering
Rambut) Sumber: Dok. Kemdikbud

Radiasi
Saat Ananda berjalan di tengah hari yang cerah. Ananda merasakan panasnya
matahari pada muka Ananda. Bagaimana kalor dari matahari dapat sampai ke wajah?
Bagaimana kalor dapat melalui jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa?
Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan
konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara
tersebut dinamakan radiasi

Gambar 4.19. Perpindahan kalor dengan cara radiasi melewati ruang


hampa Sumber: swaraguna.com

Radiasi adalah perpindahan panas yang dipancarkan oleh permukaan benda semata-
mata berdasarkan temperaturnya tanpa memerlukan perantara.
Tugas Terstruktur 3

Ananda dapat merasakan akibat radiasi


kalor saat menghadapkan telapak tangan
misalnya saat Ananda duduk di dekat api
unggun udara merupakan konduktor buruk dan
udara panas api unggun bergerak ke atas.

Namun, Ananda yang berada di samping api


Gambar 4.20. Perpindahan kalor melalui
unggun dapat merasakan panas dikarenakan radiasi. Sumber :alliancefr.com
perpindahan kalor secara radiasi.

Dapatkah Ananda menyebutkan peristiwa lainnya yang menunjukan perpindahan kalor


dengan cara radiasi dalam kehidupan sehari-hari?
No. Contoh Peristiwa Perpindahan Kalor Secara Radiasi
contoh Merasakan hangat api unggun di malam hari saat berkemah
1. …
2. …
3. …
4. …
5. …

Perpindahan Kalor dalam Kehidupan Sehari-Hari


Perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi, maupun radiasi dapat terjadi
secara bersamaan. Misalnya saat Ananda memasak air seperti yang ditunjukan gambar 23.
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa terjadi 3 cara perpindahan kalor, saat api pada
kompor dinyalakan radiasi muncul di sekitar pemanas, kemudian secara konveksi panas
tersebu menaikan suhu air hingga mendidih. Secara konduksi energi dalam bentuk panas
berambat menuju pada pegangan alat memasak. Namun, karena pegangan alat memasak
terbuat dari bahan yang sulit menghantarkan panas sehingga kita dapat memasak dengan
aman.
Gambar 4.21. Peristiwa perpindahan kalor saat memasak air
Sumber: researchgate.com

Mekanisme Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh


Suatu makhluk hidup perlu untuk mengatur suhu tubuh melalui proses yang dikenal
sebagai termoregulasi. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatis
yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal. Homeostasis adalah proses dan
mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan
agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan
di dalam atau di luar tubuh. Selain mekanisme otomatis, makhluk hidup juga melakukan
adaptasi melalui tingkah laku dan bentuk tubuhnya agar dapat menjaga kestabilan suhu
tubuhnya.

1. Mekanisme Menjaga Kestabilan Suhu


Tubuh

Untuk mempertahankan suhu tubuh


manusia dalam keadaan konstan, diperlukan
regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia
diatur dengan mekanisme umpan balik (feed
back) yang diperankan oleh pusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila
pusat temperatur hipotalamus mendeteksi
suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan
melakukan mekanisme umpan balik.
Gambar 4.22. Mekanisme kerja
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila
hipotalamus dalam menjaga kestabilan
suhu inti tubuh telah melewati batas suhu tubuh.

Sumber: Dok.
Pribadi
toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 36,5°C hingga 37°C. Apabila suhu
tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi
panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali normal.
Jika tubuh tidak melepaskan panas, maka suhu tubuh akan meningkat 1°C setiap
jamnya. Panas tubuh dihasilkan dari metabolisme sel. Mengubah energi kimia dari makanan
yang dicerna ke bentuk energi lain, terutama energi panas. Karena proses metabolisme
tersebut berlangsung secara terus menerus, walaupun tidak konstan, tubuh harus melepaskan
energi panas pada kecepatan tertentu agar tidak terjadi penumpukan panas yang
menyebabkan peningkatan suhu, secara keseluruhan panas yang didapat dari metabolisme
dan sumber-sumber lain harus setara dengan panas yang dilepas oleh permukaan tubuh.
Tubuh merupakan mesin biologis yang sangat lengkap, untuk menjaga suhu tubuh pencipta
menempatkan Hipotalamus yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan suhu tubuh.

Gambar 4.23. Termoregulasi pada manusia


Sumber: sekedarperawat.blogspot.co.id
2. Tingkah Laku Manusia dalam Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh

Pada saat Ananda beraktivitas, misalnya


berolahraga akan terjadi peningkatan proses
perubahan energi kimia makanan menjadi energi
gerak. Proses ini menghasilkan panas yang dapat
meningkatkan suhu tubuh. Pada saat ini,
mekanisme dalam tubuh Ananda memberi perintah
agar tubuh berkeringat. Pada saat keringat itu
Gambar 4.24. Berkeringa tsaat
menguap, proses penguapan keringat berolahraga untuk mengeluarkan panas
tubuh.

Sumber: wordpress.com

memerlukan kalor. Kalor ini diambil dari kulit tubuhmu, sehingga tubuh Ananda yang
memanas itu menjadi dingin, dan kembali ke suhu optimal. . Contoh lain perilaku yang
manusia lakukan adalah mandi atau menggunakan mandi. Pada saat itu, mengapa Anda
merasa nyaman jika dikipasi? Saat dikipasi, proses penguapan keringat itu terjadi lebih cepat,
sehingga tubuhmu segera kembali ke suhu optimumnya
Pada konveksi, panas berpindah melalui aliran
udara atau air. Misalnya dengan hembusan dari kipas
angin maupun seperti pada saat mengendarai sepeda
atau kendaraan dengan jendela terbuka. Itulah mengapa
pada kondisi tersebut, kita cenderung merasa lebih
dingin. Sementara itu, evaporasi berkaitan dengan
keluarnya panas melalui penguapan keringat.
Mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna cerah
ternyata lebih dingin dibandingkan dengan telanjang.
Hal ini karena pada saat telanjang, semua panas yang
mengenai kulit akan diserap semuanya. Sementara itu,
pada pakaian yang
berwarna cerah justru memantulkannya. Oleh karena itu, jika pakaian berwarna terang
tersebut cukup longgar dan tipis untuk konveksi serta evaporasi terjadi, mengenakan pakaian
tersebut akan lebih dingin dibandingkan telanjang.

Gambar 4.25. Baju seragam berwarna


terang agar tubuh tidak terlalu panas.
Sumber: kumparannews.blogspot.com
Di iklim panas, manusia memiliki metode
seperti mengeluarkan keringat pada manusia.
Saat udara panas, sebaiknya Ananda memakai
baju terang dan mudah menyerap keringat serta
banyak meminum air agar terhindar dari heat
stroke. Heat stroke, yang juga dikenal dengan
sengatan panas, adalah kondisi di mana tubuh

mengalami peningkatan suhu secara drastis


Gambar 4.26. Manusia
hingga mencapai 40 derajat Celcius, mengenakan selimut saat
atau bahkan lebih. merasa dingin Sumber : Dok.
Kemdikbud

Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang merasa sangat kepanasan akibat paparan sengatan
matahari di luar batas toleransi tubuh. Saat udara dingin, makhluk hidup melakukan beberapa
kegiatan untuk mendapatkan panas atau menjaga suhu tubuhnya agar tetap berada pada suhu
normal. Berikut beberapa contoh kegiatan maupun tingkah laku yang dilakukan manusia
dalam rangka meningkatkan suhu tubuhnya. Manusia berusaha mempertahankan suhu tubuh
dengan berselimut atau menggunakan jaket. Selimut dan jaket terbuat dari serat yang bersifat
isolator. Pada saat Ananda kedinginan, Ananda akan menggigil dan cepat merasa lapar.

Gambar 4.27. Tubuh menggil, mengenakan jaker, dan makan saat kedinginan
Sumber:coach.nine.com.au
3. Tingkah Laku Hewan dalam Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh
Selain pada manusia, hewan pun memiliki cara dan
tingkahlaku yang unik dalam menjaga kestabilan suhu
tubuh mereka. Penguin memiliki lapisan lemak yang tipis di
bawah kulit. Lemak menjaga tubuh penguin tetap hangat.
Makhluk hidup yang hidup di iklim dingin, seperti beruang
kutub, singa laut, memiliki struktur tubuh yang membantu
mereka menahan suhu rendah dan menghemat panas tubuh.
Struktur yang membantu mereka yaitu termasuk
bulu, dan lemak tubuh. Beberapa binatang seperti tupai dan Gambar 4.28. Pinguin

landak melakukan tidur panjang di musim dingin (hibernasi) Sumber : id.wikipedia.org

atau terengah-engah dengan lidah yang menjulur pada anjing yang membantu mereka
untuk mengeluarkan panas tubuh berlebih.
Pengaturan suhu tubuh hewan, semua jenis
hewan memperoleh panas dari lingkungan dan
melepaskannya kembali ke lingkungan, disamping
mereka sendiri dapat menghasilkan panas sendiri dari
dalam tubuhnya sebagi akibat aktivitas
metabolismenya. Panas dari kedua asal dan peristiwa ini
(dari luar dan dari dalam tubuh hewan tersebut) pada
dasarnya merupakan sumber kemampuan untuk

Gambar 4.29: Anjing mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan


menjulurkan lidahnya untuk
mengeluarkan panas dalam berakibat kepada perilaku metabolisme, perilaku gerak
tubuh. dan kelangsungan hewan tersebut. Berdasarkan
Sumber :bebaspedia.com

karakteristik temperatur tubuh yang dihasilkan hewan dan dipengaruhi tidaknya suhu tubuh
hewan oleh lingkungan, dikenal empat istilah mekanisme pengaturan suhu tubuh pada hewan
sebagai berikut:
a. Ecthothermic, hewan-hewan yang
menyediakan suhu tubuhnya dari luar.
b. Enhothermic, hewan-hewan yang
mnyediakan panas tubuh dari dalam
tubuhnya sendiri.
c. Homeothermic, hewan-hewan yang
suhu tubuhnya konstan (relatif tetap)
d. Poikilothermic, hewan-hewan yang
suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti suhu
tubuhnya dan fluktuatif mengikuti suhu Gambar 4. 30. Mekanisme pengaturan suhu
tubuh hewan Sumber: canacopegdl.com
lingkungannya.

Semua bangsa reptil termasuk dalam


kelompok ecthothermic, sedangkan
ikan dilaut dalam termasuk kedalam
hewan yang echtoterm-
homoiterm;panas tubuhnya berasal
dari luar tubuhnya
(dari lingkungannya) akan tetapi suhu
Gambar 4.31. Buaya, hewan berdarah dingin
sedang tubuhnya konstan (tetap).
mengatkan tubuhnya dengan bantuan Reptil adalah hewan
rad iasi matahati Sumber: zonaikan.com
ektoterm-poikiloterm

karena tubuh mereka sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, akan tetapi suhu tubuh
reptil juga dipengaruhi oleh tingkah lakunya. Mereka akan berjemur di bawah sinar matahari
untuk menghangatkan tubuhnya atau mencari tempat yang teduh untuk menghindari
overheating (panas yang berlebih).
Beberapa hewan endoterm, seperti rubah kutub adalah jenis hewan di tempat dingin.
Mereka melawan dingin dengan menggunakan isolasi/penyekatan yang disediakan oleh suatu
bulu tebal. Ikan hiu adalah binatang air yang mengandalkan sebagian besar lemak untuk
mengisolasi/menyekat tubuhnya dari pengaruh suhu luar ketika berada di dalam air. Manusia
dan mamalia yang mamalia lain serta burung termasuk kedalam kelompok endothermic.
Kelompok ini dapat memelihara suhu tubuh secara relatif konstan (tetap) terbebas dari
pengaruh suhu/ temperatur lingkungan.
D. Rangkuman

Selamat, Ananda telah berhasil menyelesaikan materi


pelajaran pada Kegiatan Belajar 3. Nah, untuk lebih memantapkan
pemahamanmu, lengkapilah rangkuman berikut sesuai dengan materi
yang telah dibahas pada uraian materi Kegiatan Belajar 3 berikut ini:
1. Perpindahan Kalor dapat dilakukan dengan cara ,
, dan .
2. Perpindahan kalor dengan cara konduksi terjadi tanpa adanya perpindahan .
3. Bahan yang sulit menghantarkan panas disebut .
4. Bahan yang baik menghantarkan panas disebut .
5. Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain dengan
partikel-partikel bendanya.
6. Pada malam hari daratan memiliki suhu lebih dibandingkan dengan di suhu
air laut sehingga angin berhembus menuju lautan.
7. Radiasi merupakan perpindahan panas yang dipancarkan suatu benda tanpa
memerlukan .

TES FORMATIF
/

1. /Sebatang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya, lambat laun ujung batang logam
lainnya mulai terasa panas seperti yang ditunjukan pada gambar. Peristiwa ini
merupakan perpindahan kalor dengan cara ….
A. konduksi
B. konveksi
C. kalibrasi
D. radiasi

2. /Perpindahan kalor yang terjadi pada gambar


seseorang yang sedang memasak air berdasarkan
nomor yang ditujukan berturut- turut adalah ….
A. konduksi, koveksi, dan radiasi
B. konduksi, konveksi dan kalibrasi
C. konveksi, konduksi, dan radiasi
D. konveksi, konduksi, dan radiasi

3. Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya disebut


A. konveksi
B. isolator
C. konduksi
D. Radiasi

4. Berikut ini merupakan beberapa peristiwa perpindahan kalor!


(a). Ikan asin menjadi kering ketika diletakan di atas genting rumah
(b). Asap cerobong pabrik yang bergerak naik
(c). Terjadinya angin darat dan angin laut
(d). Rasa panas saat memegang gelas yang berisi air panas
(e). Menjemur pakaian di luar rumah
(f). Seluruh permukaan wajan menjadi panas ketika digunakan memasak
(g). Petani mendapatkan garam dari laut

yang merupakan contoh peristiwa perpindahan kalor dengan cara radiasi adalah….
A. (a), (b), dan (f)
B. (a), (e), dan (g)
C. (b), (c), dan (e)
D. (b), (d), dan (g)

5. Saat tubuh terasa panas bahkan demam, untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh hal
yang tidak boleh dilakukan adalah ….
A. mengompres kepala dengan air hangat
B. banyak minum
C. cukup makan
D. mandi menggunakan air dingin
Petunjuk Mengerjakan Tes Akhir Modul
1. Bacalah keseluruhan soal Tes Akhir Modul (TAM) berikut ini terlebih
dahulu sebelum Ananda mulai mengerjakannya satu demi satu.
Sewaktu membaca, berilah tanda pada soal-soal tertentu yang menurut
Ananda lebih mudah untuk menjawabnya;
2. Mulailah menjawab soal-soal yang lebih mudah menurut Ananda;
3. Berilah tanda silang pada huruf di depan pilihan jawaban yang menurutmu benar;

Butir-butir Soal Tes Akhir Modul


1. Berikut ini yang merupakan peristiwa pemuaian adalah ….
A. jemuran mengering terkena sinar matahari
B. raksa dalam termometer yang naik turun mengikuti suhu sekitar
C. air yang membeku menjadi es terlihat menjadi lebih besar
D. kembang api yang dibakar pada saat perayaan

2. Saat minyak goreng dan air dalam jumlah yang sama dimasukan dalam
wajan yang berbeda, kemudian dipanaskan, ternyata permukaan zat
cair minyak goreng lebih tinggi daripada permukaan air. Hal ini
disebabkan ….
A. koefisien mulai volume minyak goreng lebih kecil dari pada air
B. koefisien muai volume minyak goreng lebih besar dari pada air
C. koefisien muai panjang minyak goreng lebih kecil dari pada air
D. koefisien muai panjang minyak goreng lebih besar dari pada air

3. Perhatikan gambar bagan berikut ini!


Keping bimetal terdiri dari keping berwarna hitam memiliki koefisien
muai panjang yang 0,000019/˚C dan keping bimetal berwarna putih
memiliki koefisien muai panjang 0,000017/˚C dipanaskan sehingga
setiap bagian dari keping tersebut mengalami pemuaian. Gambar
keping bimetal yang tepat setelah dipanaskan ditunjukan pada nomor
….
A. I
B. II
C. /III
D. IV

4. Syahrul sedang melakukan percobaan,


ia memasang masing-masing sebuah
balon pada 2 botol kaca seperti pada
gambar. kemudian dimasukan kedalam
air dingin dan yang lainnya pada air
panas.

Hasil pengamatan Syahrul menunjukan bahwa balon B lebih


mengembang
dibandingkan dengan balon A. Hal tersebut dikarenakan ….
A. udara dalam botol A bertambah banyak sehingga lebih berat dan turun ke bawah.
B. pada botol B air berubah wujud menjadi uap kemudian masuk
ke dalam mengembangkan
C. air yang berada di luar dinding botol A bergerak lambat
dikarenakan mengambil panas dari dalam botol
D. udara pada botol B memuai sehingga bergerak lebih cepat karena
pengaruh panas dari air di luar dinding botol

5. Saat tangan kita menyentuh es. Sensasi dingin yang dirasakan oleh
kulit merupakan gambaran saat ….
A. tubuh mendapatkan energi dingin dari es
B. tubuh kehilangan panas karena berpindah menuju es
C. tubuh mendapatkan panas dari es
D. tubuh kehilangan energi dingin karena berpindah menuju es

6. Lukman memasukan sebuah bola besi panas pada wadah berisi air dingin, hal
yang
terjadi adalah ….
A. bola besi menjadi dingin seperti air dalam wadah
B. air dalam wadah menjadi panas seperti bola besi
C. bola besi turun suhunya, air dalam wadah naik suhunya hingga
keduanya memiliki suhu yang sama
D. bola besi perlahan-lahan mendingin hingga memiliki suhu yang
sama dengan air dalam wadah

7. Berikut ini masalah yang dapat ditimbulkan oleh pemuaian dalam


kehidupan sehari-hari yaitu ….
A. kabel listrik yang selalu terkena sinar matahari di siang hari
B. pemasangan kaca jendela dengan ukuran yang pas sesuai
dengan panjang, lebar dan tebal kaca
C. pemasangan celah kosong pada sambungan rel kereta api.
D. menuangkan air panas pada gelas kaca yang sudah tersimpan
sendok logam didalamnya

8. Kalor berpindah dari ….


A. benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
B. benda bersuhu rendah ke lingkungan
C. benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
D. benda bersuhu tinggi ke lingkungan

9. Benda saat diberi kalor akan mengalami ….


A. perubahan wujud dan kenaikan suhu
B. perubahan bentuk dan perubahan arah gerak
C. kenaikan suhu dan perubahan bentuk
D. kenaikan suhu dan perubahan arah gerak

10. Air (cair = 4200 J/Kg˚C) bermassa 1 kg bersuhu 10˚C dipanaskan sebesar 8400 Joule,
suhu
akhir air tersebut menjadi ….
A. 9˚C
B. 10˚C
C. 11˚C
D. 12˚C

11. Air (cair = 4200 J/Kg˚C) bermassa 2 kg bersuhu 20˚C dipanaskan


sebesar 8400 Joule, suhu akhir air tersebut menjadi ….
A. 18˚C
B. 20˚C
C. 21˚C
D. 22˚C

12. Jika kalor lebur es 336.000 J/kg, maka jumlah kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud 2 kg es seluruhnya menjadi air adalah ….
A. 168 kJ
B. 336 kJ
C. 504 kJ
D. 672 kJ

13. Jika kalor lebur es 336.000 J/kg, karena terkena panas es bermassa 2
kg telah menjadi air sebanyak 20%. Jumlah kalor yang diterima es
tersebut adalah ….
A. 134,4 kJ
B. 268,8 kJ
C. 336,0 kJ
D. 403,2 kJ

14. Suatu balok besi yang bermassa 2kg dipanaskan 24⁰C menjadi 40⁰C memerlukan
kalor
sebesar 14.400 J. Kalor jenis balok besi tersebut adalah ….
A. 250 J/kg⁰C
B. 400 J/kg⁰C
C. 450 J/kg⁰C
D. 600 J/kg⁰C
15. Banyaknya kalor yang harus diberikan pada 500 gram es supaya
suhunya naik dari -10⁰C menjadi 40⁰C adalah ….
(kalor jenis es = 2.100 J kg-1, kalor lebur es 336.000 J/kg dan
kalor jenis air = 4200 J/kg⁰C)
A. 262.500 J
B. 252.000 J
C. 178.500 J
D. 94.500 J

16. Zat yang memiliki daya hantar kalor yang baik disebut ….
A. isolator
B. transistor
C. konduktor
D. resistor
/
17. Cara perpindahan kalor yang
ditunjukan oleh nomor 2 adalah
….
A. konduksi
B. konveksi
C. kalibrasi
D. radiasi

18. Salah satu kegiatan kemah PERJUSA adalah kegiatan menyalakan api unggun agar
memberikan rasa hangat di malam hari sehingga acara semakin meriah. Peristiwa
perpindahan kalor pada kegitan tersebut dilakukan dengan cara ….
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. induksi

19. Tingkah laku pada manusia disaat kedinginan adalah ….


A. badan menggigil, menggunakan baju hangat, dan mudah kenyang
B. badan berkeringat dingin, menggunakan baju hangat, dan mudah kenyang
C. badan menggigil, menggunakan baju hangat, dan mudah merasa lapar
D. badan berkeringat dingin, menggunakan baju hangat, dan mudah kenyang

20. Buaya membuka mulutnya di pinggir sungai bermaksud untuk ….


A. mengeluarkan panas dalam tubuh, karena buaya adalah hewan berdarah panas
B. mengeluarkan panas dalam tubuh, karena buaya adalah hewan berdarah dingin
C. mendapatkan panas untuk tubuh, karena buaya adalah hewan berdarah panas
D. mendapatkan panas untuk tubuh, karena buaya adalah hewan berdarah dingin
/

Bimetal : Dua keping logam yang sudah dipasangkan kuat melalui proses
pengelingan.

Hipotalamus : Bagian dari otak yang mengeluarkan suatu zat yang diperlukan tubuh
untuk mengendalikan sistem tubuh dengan stabil.

Kalor : Perpindahan energi dalam bentuk panas. Kalor berpindah dari suhu
tinggi ke suhu rendah hingga kedua sistem tersebut mencapai
kesimbangan termal.

Koefisien muai : Nilai tetap suatu bahan saat terjadi pemuaian, semakin tinggi koefisien
pemuaian semakin mudah bahan tersebut memuai maupun menyusut.

Konduksi : Pepindahan kalor dengan kontak fisik, kalor berpindah melalui bahan
tanpa disertai perpindahan partikel-partikel tersebut.

Konveksi : Perpindahan kalor melalui bahan dengan disertai perpindahan


partikel-partikel tersebut.

Pemuaian : Pertambahan panjang/luas/volume akibat kenaikan suhu.

Penyusutan : Berkurangnya panjang/luas/volume akibat penurunan suhu, namun


jumlah partikel dalam bahan tersebut tetap.

Radiasi : Perpindahan kalor melalui pancaran tanpa memerlukan perantara.

Suhu : Derajat panas dan dingin suatu benda.


IPA – 3.5 / 4.5 / 1 / 1.1

ENERGI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : IPA
b. Semester :1
c. Kompetensi Dasar :

3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energi, perubahan


Bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang perubahan bentuk energi atau


Pemanfaatan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.

d. Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.5.1 Menjelaskan pengertian energy
3.5.2 Menjelaskan 4 bentuk energi
3.5.3 Menjelaskan sumber-sumber energi tak terbarukan dan terbarukan
3.5.4 Menjelaskan perubahan energi yang terjadi di alam dan sekitar rumah
3.5.5 Menjelaskan hubungan antara energi potensial dengan energi kinetik
3.5.6 Menerapkan rumus perhitungan energi potensial dan energi kinetik
3.5.7 Menjelaskan makanan sebagai sumber energi
3.5.8 Membedakan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
3.5.9 Membedakan reaksi katabolisme dan anabolisme
3.5.10 Menjelaskan perubahan bentuk energi pada proses respirasi
3.5.11 Menjelaskan perubahan bentuk energi pada proses fotosintesis
4.5.1 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk energy

e. Materi Pokok : Energi dalam Sistem Kehidupan


f. Alokasi Waktu : 15 JP
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab,
analisis, penugasan, dan presentasi dengan pendekatan saintifik, peserta
didik :
 Dapat menjelaskan konsep energi
 terampil menyajikan data hasil percobaan bentuk energi
 fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari
 menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui
belajar IPA
 mengembangkan sikap/ karakter, jujur, peduli dan bertanggung
jawab serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi.

h. Materi Pelajaran
 Energi yang tidak dapat diperbaharui, energi yang jika sudah habis, tidak
dapat diadakan kembali.
Contoh : minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
 Energi yang dapat diperbaharui, energi yang jika sudah habis dapat diadakan
kembali.
Contoh : angin, matahari, nuklir, air laut, biomassa, dan panas bumi.

2. Peta Konsep

3. Proses Belajar

Pendahuluan
Perhatikan gambar berikut!
Dari masing-masing gambar diatas, menunjukkan penggunan energi!
a mana energi tersebut diperoleh?
1. Berasal dari b c

…………………………………………………………………………………………

2. Perubahan bentuk energi apakah yang terjadi?

…………………………………………………………………………………………
….

…………………………………………………………………………………………
…..

…………………………………………………………………………………………
…..

3. Bagaimana perubahan bentuk energi pada proses fotosintesis?

………………………………………………………………………………………………
.
Untuk menganalisa konsep energi, perubahan energi dalam system kehidupan ini
silakan Ananda lakukan semua kegiatan berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam
UKBM ini.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan Belajar 1

Konsep Energi

Ayo Kita Lakukan


Tulislah beberapa contoh kegiatan/peristiwa di lingkungan sekitar yang memerlukan energi,
kemudian lengkapilah dimana sumber energi tersebut berasal dan bagaimana cara
memperbaharuinya sehingga kegiatan/peristiwa tersebut dapat dilakukan berulang-ulang!

Asal sumber Memperbaharui


No Kegiatan/Peristiwa
Energi Energi
Jarum jam dinding yang berdetak
Baterai Mengganti baterai
( Contoh)
1

1. Konsep Energi dan Kaitannya dengan Kalor


Energi dapat berpindah secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain hingga
mencapai suatu keseimbangan. Pada modul 2 Ananda sudah mempelajari perpindahan
energi dalam bentuk panas. Secara alamiah energi akan berpindah dari benda bersuhu
panas ke benda bersuhu lebih rendah hingga mencapai keseimbangan suhu (termal)
diantara kedua benda tersebut. Misalnya terdapat 2 buah benda, A dan B. Benda A
memiliki suhu yang tinggi sedangkan benda B memiliki suhu yang lebih rendah
dibandingkan benda A. Saat benda A dan benda B ditempelkan, terjadi interaksi antara
benda A dan benda B, suhu benda A menurun dan suhu benda B meningkat hingga kedua
benda tersebut memiliki suhu yang sama. Perpindahan energi dalam bentuk panas
tersebut biasa kita sebut sebagai Kalor.

KALOR MERUPAKAN PERPINDAHAN ENERGI DALAM BENTUK PANAS


2. Konsep Energi dan Kaitannya dengan Usaha
Selain energi dapat berpindah dalam bentuk panas, contoh lainnya adalah
perpindahan energi dalam bentuk gerak, Salah satu contohnya adalah pada saat kita
menarik tali busur panah terdapat energi yang terakumulasi pada ujung tali busur tersebut,
saat kita melepas tali busur panah tersebut, secara alamiah tali busur akan bergerak
menuju titik keseimbangannya sekaligus energi tersebut berpindah anak panah yang
awalnya diam menjadi bergerak ke depan. Perpindahan energi yang berpindah dalam
bentuk gerak ini dinamakan usaha.

Gambar 5.2. Energi Berpindah Dalam Bentuk Gerak


Sumber: quizlet.com

USAHA MERUPAKAN PERPINDAHAN ENERGI DALAM BENTUK GERAK

3. Menentukan Besar Usaha Akibat Perpindahan Energi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usaha merupakan perpindahan energi
dalam bentuk gerak. Gerak merupakan perpindahan posisi benda terhadap titik acuan
awalnya. Perpindahan posisi tersebut biasanya disebabkan oleh dorongan atau tarikan
pada benda tersebut. Dorongan dan tarikan bisa disebabkan oleh benda itu sendiri (gaya
internal), dorongan atau tarikan yang disebabkan oleh pihak lain (gaya eksternal).
Salah satu contoh usaha yang disebabkan oleh gaya yang ditimbulkan oleh benda itu
sendiri adalah pada peristiwa buah kelapa yang terjatuh akibat gaya berat seperti yang
ditunjukan oleh Gambar 3. Terjadi perpindahan energi pada peristiwa tersebut. Buah
kelapa berada memiliki energi karena posisinya terhadap pusat gravitasi yang kemudian
Energi yang tersimpan tersebut berpindah saat kelapa berada pada posisi diam (Posisi A)
kemudian menjadi bergerak ke posisi yang jauh labih dekat dari pusat gravitasi (Posisi B).
Gambar Kelapa yang Jatuh Akibat Gaya Berat Kelapa tersebut.

Contoh usaha yang disebabkan oleh dorongan/tarikan dari pihak luar misalnya
adalah usaha yang dilakukan seseorang saat menarik sebuah kotak seperti yang
ditunjukan pada Gambar 4. Pada peristiwa tersebut energi berpindah dari orang yang
menarik sehingga kotak bergerak dan menggesek lantai.

Gambar kotak yang ditarik oleh gaya luar


Untuk menentukan besar usahanya, Ananda perlu mengetahui besar dorongan
(gaya) yang menyebabkan benda tersebut berpindah serta mengetahui besar
perpindahannya.

Usaha = Gaya x perpindahan


W=Fxs

Keterangan:
W = Usaha (Joule)
s = Perpindahan (m)
F = Gaya (N)
4. Hubungan Energi, Usaha, dan Daya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya usaha merupakan proses perpindahan energi
dalam bentuk gerak. Seseorang melakukan usaha mendorong meja hingga jarak tertentu.
Orang tersebut dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang cepat ataupun
dengan waktu yang lebih lambat. Besar usaha yang dilakukan tersebut adalah sama,
hanya saja daya (power) yang dilakukan saat mendorong kotak dengan cepat jauh lebih
besar Contoh soal dengan daya yang dilakukan saat mendorong meja tersebut dengan
dibandingkan
lebih lambat. Daya merupakan banyaknya usaha yang dikeluarkan dalam setiap detiknya.

Keterangan: P=W/t atau P = F . v


P : Daya (Watt) W : Usaha (joule)
W : Usaha (Joule) F : Gaya (Newton)
t : Waktu (sekon) v : Kecepatan (m/s)
Sebuah kotak ditarik oleh gaya sebesar 8 N sejauh 5 meter. Ani memerlukan
waktu selama 10 detik untuk melakukannya, sedangkan Budi cukup
memerlukan waktu 4 detik saja. Berapakah usaha dan daya yang dilakukan Ani
dan Budi?

Jawab

F F

s
Berdasarkan contoh contoh soal tersebut terlihat bahwa usaha yang dilakukan Ani dan
Budi adalah sama, namun Budi mengerjakan lebih cepat dibandingkan Ani sehingga daya
yang diperlukan Budi lebih besar dibandingkan Ani. Ani dan Budi secara tidak langsung
memindahkan energi yang dimiliki mereka untuk menggerakan kotak dan menggesek
lantai

Ayo Berlatih

Untuk menambah pemahaman Ananda mari kerjakanlah tugas terstruktur berikut!


Sebuah mobil didorong oleh gaya 250 N sejauh 3 meter. Didi mendorong mobilnya dalam
waktu 10 detik seperti yang ditunjukan oleh Gambar 5.5. Tentukan besar usaha dan daya
yang dilakukan oleh Didi!

Gambar seseorang mendorong mobil


Jawab
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
____________
Erwin mendorong dinding dengan gaya sebesar 300 N, namun dinding tersebut tidak
berpindah. Berapakah usaha yang diperlukan untuk mendorong sebuah dinding tebal
tersebut?
Jawab
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
____________
Kegiatan Belajar 2
Simak dan fahami info penting berikut!

Ayunan dimulai dengan suatu dorongan untuk membuatmu


bergerak, yakni untuk memberikan sejumlah energi kinetik
pada kalian. Saat ayunan naik, energi kinetik berubah menjadi
energi potensial. Pada titik tertinggi, energi potensialnya
terbesar. Kemudian, saat ayunan turun, energi potensial
berubah menjadi energi kinetik. Pada titik terendahnya, energi
kinetiknya terbesar dan energi potensialnya terkecil.

Sekilas Info

Bunyi Hukum Kekekalan Energi


“ Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain”
Energi potensial (EP) adalah energi yang dipengaruhi oleh posisi suatu benda terhadap
acuannya. Energi potensial dipengaruhi oleh massa dan ketinggian benda serta percepatan
gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi bernilai 9,8 m/s2 atau dibulatkan 10 m/s2 .
Secara sistematis dapat dirumuskan :

Ep = m . g . h

Dengan :
Ep = energi potensial gravitasi (J)
m = massa benda (Kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = ketinggian benda (m)
Soal dan Pembahasan

Benda Q mempunyai massa 1,5 kg berada pada posisi


seperti gambar. Setelah beberapa saat benda tersebut jatuh ke
tanah. Energi potensial terbesar yang dimiliki oleh benda Q
adalah…
Penyelesaian:
Diketahui :
Percepatan gravitasi
(g) = 10 m/s2
Massa benda (m) =
1,5 kilogram
Ketinggian (h) = 5
meter
Ditanya : Energi potensial
benda (EP)Q=...?
Jawab :
EP = m .g. h = (1,5 kg).(10 m/s2).(5 m) = 75 kg m2/s2
= 75 Joule Jadi energi potensial benda Q adalah 75
Joule.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Semakin
besar massa dan kecepatan benda bergerak, maka akan semakin besar energi
kinetiknya.
Secara sistematis dapat dirumuskan:

EK = ½ m. v2

Soal dan Pembahasan

Ayah berangkat ke kantor dengan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 4 m/s.
sepeda motor ayah memiliki massa 50 kg. Berapakah energi kinetic sepeda motor ayah?
Penyelesaian:
Diketahui :
Massa benda ( m ) : 50 kg
Kecepatan (v) : 4 m/s
Ditanya : Energi kinetik (Ek) = .....
Jawab :

Ek = ½ . m . v²
Ek = ½ . 50 kg . (4 m/s) ²
Ek = 400 kg m2/s2 = 400 Joule
Jadi energi kinetik motor ayah yaitu 920 Joule.
Yuk Cek Pemahaman

Setelah Kalian memahami info di atas, sekarang waktunya memperdalam konsep energi
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

No Fenomena Penyelesaian
1.

Perhatikan gambar berikut!


a. Pada posisi di manakah bola memiliki
energi potensial terbesar? Mengapa
demikian?
b. Pada posisi di manakah bola memiliki
energi kinetik terbesar? Mengapa
demikian?
c. Jelaskan perubahan energi yang terjadi
ketika bola menggelinding dari titik C ke
titik D!

2. Energi potensial sebuah batu pada ketinggian


10 meter sebesar 2 KJ, jika percepatan
gravitasi bumi
10 m/s2, maka berapa massa batu tersebut ?

3. Ban mobil mengelinding dengan kecepatan 3


m/s. Jika ban mobil tersebut energi kinetiknya
40 Joule, maka berapakah massa ban tersebut?
4. Seorang pemburu binatang liar menembakan
sebuah peluru bermassa 10 gram yang
melaju dengan kecepatan 120 m/s.
Besar energi kinetik peluru tersebut adalah ….

5 Sebuah pot bunga berada pada balkon


sebuahapartemen
dengan ketinggian 20 meter diatas
tanah seperti gambar. Jika pot
yang bermassa 0,5 kg dan
percepatan gravitasi bumi g = 10
m/s2 jatuh dari ketinggian tersebut,
maka akan diperoleh data seperti
tabel berikut ini:
Energi Energi
Ketinggian
potensial kinetik
(m)
(Joule) (Joule)
18 A 10
12 60 B
C 25 75

Berapa nilai A, B, dan C ?


Kegiatan Belajar 3

Gambar. Bahan Makanan


Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Makanan diperlukan oleh
tubuh sebagai sumber energi. Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, kamu dapat
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang berperan sebagai sumber
energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Apakah Ananda sudah pernah mengkonsumsi beberapa diantara makanan yang ada
pada gambar? Kenapa Ananda menghonsumsi berbagai jenis makanan? Untuk menjawab
beberapa pertanyaan tersebut, silahkan Ananda mengikuti aktivitas berikut.
1. Berdasarkan gambar tersebut, deskripsikan masing-masing bahan makanan pada
gambar
di atas ke dalam tabel berikut!

No Nama Bahan Makanan Kandungan Nutrisi (karbohidrat, protein, lemak)


1 Nasi
2
3
4
5 Telur
6
7
8
9
10

2. Setelah Ananda mengisi tabel, klasifikasikan kandungan gizi yang ada pada makanan
secara umum. Silahkan Ananda mencari informasi dari buku siswa/buku sumber lain atau
internet
untuk mendapatkan informasi tentang kandungan makanan dan fungsinya. Tuliskan hasil
penelusuran
Ananda pada tabel berikut!
No Kandungan Nutrisi Fungsi
1 Karbohidrat
2 Protein
3 Lemak

3. Mengapa Ananda harus makan setiap hari? Apa yang Ananda dapatkan dari makanan? Apa yang
terjadi
Jika Ananda tidak makan beberapa hari?
……………………………………………………………………….......…………………………
……………………………………………………………………….......…………………………
……………………………………………………………………….......…………………………

4. Coba Ananda jelaskan, apa yang terjadi jika kandungan nutrisi yang dimakan tidak seimbang atau
tidak
Tercukupi dalam waktu yang lama?
……………………………………………………………………….......…………………………
……………………………………………………………………….......…………………………
……………………………………………………………………….......…………………………

5. Tunjukkan kepada guru, tabel dan jawaban yang telah Ananda buat untuk mendapatkan masukan.
Kegiatan Belajar 4

FOTOSINTESIS

Fotosintesis merupakan perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk
glukosa. Pada proses fotosintesis terjadi reaksi kimia antara senyawa air (H2O) dan
karbondioksida (CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil menghasilkan oksigen
(O2) dan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa adalah karbohidrat yang diperlukan oleh tumbuhan dan
organisme lain. Oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis sangat dibutuhkan oleh manusia dan
hewan. Fotosintesis adalah proses anabolisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
Ilustrasi tentang proses fotosintesis dapat dicermati melalui gambar berikut:
Gambar Fotosintesis
Untuk memperjelas dan memperdalam secara detail pemahaman tentang proses
fotosintesis. Ananda dapat membuka video proses fotosintesis pada link berikut:
https://youtu.be/bPZbxaycO5Y

Nah untuk lebih memahami peristiwa ini maka lakukan kegiatan berikut!

Apa yang Ananda perlukan

Kertas alumunium foil/grenjeng pada kemasan rokok,


• Tanaman ketela pohon (atau tanaman lain yang daunnya berwarna hijau)
• Alkohol 70%,
• Air,
• Kompor,
• Wadah alumunium/panci kecil (2 buah yang berbeda ukuran)
• Yodium/betadin,
• Piring kecil/cawan,
Bagaimana ananda mengerjakan aktivitas ini?
 Persiapkan semua peralatan yang akan Ananda gunakan;
 Sebelum matahari terbit, tutuplah sebagian daun ketela pohon menggunakan kertas aluminium dan
bagian daun yang lain dibiarkan terbuka.

Gambar. Daun ditutup aluminium foil


 Biarkan pohon dan daun tersebut terkena cahaya matahari hingga sore hari.
 Siapkan panci kecil yang sudah diisi dengan air kemudian masukkan daun ke dalam panci dan
rebuslah. Berhati-hatilah saat melakukan langkah ini, silahkan Ananda meminta berjalan dengan
lancer dan aman.

Gambar. Daun direbus


 Siapkan panci/wadah alumunium yang lebih kecil dan tuang alkohol 70% ke dalam
wadah tersebut. Ambil daun dari panci perebusan, lalu masukkan ke dalam wadah
yang berisi alkohol.

Gambar. Daun dimasukkan


larutan alkohol 70%
 Masukkan panci/wadah berisi alkohol ke dalam panci yang digunakan untuk merebus
daun. Panaskan hingga alkohol yang berada di dalam wadah mendidih untuk beberapa
saat. Berhati-hatilah saat melakukan aktivitas ini. Lancar dan aman.

Gambar. Merebus daun


dalam larutan alkohol

 Ambillah daun dari wadah kemudian cuci dengan air bersih. Letakkan daun pada
cawan/piring kemudian tetesi dengan yodium atau betadin pada bagian ujung dan
bagian-bagian tengah daun yang tadi tertutup alumunium foil.

 Amati perubahan warna daun setelah ditetesi yodium/betadine, kemudian catat


hasilnya pada tabel berikut.

Warna daun sebelum Warna daun sesudah


Bagian Daun
ditetesi betadine ditetesi betadine
Ujung daun (yang tidak
tertutup alumunium foil)

Tengah daun (yang tertutup


alumunium foil)

 Lihatlah dan cermati video tentang percobaan fotosintesis Sachs yang ada pada link
https://www.youtube.com/watch?v=HAmO6NhBNJE. Catat hal penting yang dapat Ananda
temukan dari video tersebut.

Apa yang ananda prediksi dari percobaan ini?


.

Berdasrkan percobaan yang telah Ananda lakukan dan pencermatan video di atas,
jawablah beberapa pertanyaan analisis berikut!
 Setelah melihat tayangan video pada link youtube di atas, apakah persamaan percobaan
sachs yang ada di youtube dengan percobaan yang Ananda lakukan?
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Menurut Ananda, apa fungsi betadine dalam percobaan ini? Jelaskan mekanismenya.
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada bagian daun yang tertutup alumunium
foil dan bagian yang tidak tertutup setelah ditetesi betadine!

………………………………………………………….............
……………………………….
……………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Apa makna perbedaan warna dari kedua bagian daun tersebut?


………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Apakah ada perubahan energi pada proses fotosintesis berdasarkan percobaan yang
Ananda lakukan? Dari energi apa menjadi apa?

………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Tuliskan kesimpulan yang Ananda peroleh dari percobaan ini!

………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….
………………………………………………………….............……………………………….

 Presentasikan laporan yang telah Ananda buat di depan guru dan teman-teman
Ananda untuk mendapatkan masukan.
EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat
.
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pertanyaan yang sesuai dengan gambar tersebut adalah….


A. Energi potensial anak panah yang paling besar saat dilepas dari busurnya.
B. Energi potensial anak panah dipengaruhi oleh panjang simpangan
C. Energi potensial anak panah dipengaruhi oleh panjangnya.
D. Energi potensial dan energi kinetic anak panah tetap

2. Setelah minum susu dan makan sarapan pagi, Satria menjadi lebih segar dan dapat
berlari
Lebih kencang. Perubahan energi yang terjadi pada tubuh satria adalah….
A. Energi potensial pada makanan berubah menjadi energi kimia.
B. Energi kimia dari makanan berubah menjadi energi potensial
C. Energi potensial pada tubuh berubah menjadi energi kinetic
D. Energi kimia dari makanan berubah menjadi energi gerak

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Anda mungkin juga menyukai