LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
Kelompok IE
Atap yang digunakan pada perkandangan ada berbagai tipe seperti tipe
jongkok, tipe gable atau berbentuk A, tipe monitor dan tipe semi monitor. Closed
house milik Fakultas Peternakan dan Pertanian menggunakan atap tipe gable atau
berbentuk A. Menurut Adhianto et al (2017) bahwa sistem atap gable dianjurkan
untuk pemeliharaan ternak ayam dengan kondisi geografisnya yang mengalami
pergantian musim tidak menentu. Bahan yang digunakan pada atap close house
adalah galvalum yang berfungsi untuk menahan panas dari matahari dengan
maksimal sehingga suhu dalam close house dapat terjaga dan menurunkan resiko
ternak terkena heat stress. Hal ini sesuai pendapat Kristanto et.,al (2011) yang
menyatakan bahwa baja ringan seperti galvalum/zinaculum merupakan bahan yang
kuat dan tahan terhadap suhu yang tinggi. Bahan atap selain galvalum sering kali
juga memakai seng atupun genteng. Menurut Nursita et., al (2013) bahwa genteng
memiliki sifat menahan panas dan dingin udara, genteng juga dapat mudah
melepaskan panas melalui sela-selanya sehingga kondisi fisiologis ternak tidak
terganggu.
Berdasarkan hasil praktikum ventilasi udara pada kandang closed house ada
dua yaitu inlet dan outlet. Bagian inlet terdapat cooling pad yang berjumlah 2
dengan panjang .. dan lebar ... yang terletak dibagan depan kandang. Cooling pad
berfungsi sebagai mengalirkan udara dari luar kandang masuk kedalam kandang.
Hal ini sesuai pendapat Metasari et al., (2014) yang menyatakan bahwa cooling pad
berfungsi untuk mengalirkan udara bersih masuk kedalam kandang. Sistem kerja
cooling pad berprinsip pada ECS (Evaporating Cooling System). Menurut
Prihandanu et al., (2015) ketika suhu dalam kandang diatas batas nyaman pompa
air yang berhubungan dengan cooling pad akan menyala dan mengalirkan air untuk
membasahi cooling pad yang terdapat udara panas kemudian terjadi proses
evaporasi. cooling pad terdiri dari beberapa cell pad yang memiliki panjang .. dan
lebar ... dengan ketebalan ... yang terbuat dari bahan... . Jumlah cell pad yang
terdapat didalam cooling pad terdapat ... .
Tirai pada closed house terbuat dari terpal plastik yang berfungsi sebagai
penutup kandang, menghindari cahaya matahari masuk secara langsung kedalam
kandang serta supaya tidak ada angin yang masuk kedalam kandang sehingga suhu
dapat diukur secara otomatis. Menurut Ramadhani (2017) tirai pada kandang
berasal dari bahan terpal plastik yang berfungsi sebagai penutup kandang. Sistem
kerja dari tirai adalah apabila mati listrik lebih dari lima menit tirai akan otomatis
terbuka naik dengan menggunakan hand winch. Menurut Susanto (2019) tirai akan
membuka secara otomatis apabila kandang mengalami mati lampu lebih dari 5
menit. Panjang tirai pada closed house adalah 100 m dengan lebar 12 m.
Exhaust fan merupakan kipas yang terletak didalam kandang yang berfungsi
untuk mengeluarkan amonia dan CO2 dalam kandang. Menurut Anwar et al.,
(2014) didalam close house terdapat exhaust fan yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas amonia dan panas berlebih yang ada didalam kandang. Exhaust
fan berjumlah 8 buah yang terletak dibagian ujung kandang. Sistem kerja exhaust
fan adalah ketika suhu panas dalam kandang tidak dapat normal setelah bantuan
dari cooling pad exhaust fan akan menambah jumlah kipas yang menyala kemudian
menarik gas amonia serta panas keluar kandang. Menurut Olivia et al., (2014)
sistem kerja exhaust fan adalah menarik oksigen supaya masuk kedalam kandang
kemudian mengeluarkan gas CO2 untuk keluar kandang sehingga ternak akan
merasa nyaman.
4.5. Peralatan Kandang
4.5.1. Hover
Berdasarkan hasil praktikum jenis hover merupakan mesin pakan otomatis
yang berfungsi untuk tempat penampungan pakan dimana didalamnya terdapat ulir
untuk menggerakan pakan hingga ujung. Menurut Primaditya et al., (2015) hover
merupakan mesin pakan otomatis yang berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan pakan. Hover yang berada di kandang closed house berjumlah empat
dan memiliki kapasitas sebesar 100-130 kilogram. Menurut Wulansari et al., (2018)
yang menyatakan bahwa fungsi hover adalah menyalurkan pakan secara otomatis
ke tempat pakan ayam.
4.5.2. Tempat pakan
tempat pakan yang digunakan pada close house Fakultas Peternakan dan Pertanian
feeder, pan feeder dihubungan menggunakan pipa yang terdapat ulir didalamnya
yang beerfungsi untuk menggerakan pakan dari ujung ke ujung. Hal ini sesuai
dengan pendapat Tamalludin (2014) menyatakan bahwa jenis tempat pakan pada
close house biasanya berjenis pan feeder atau tempat pakan otomatis digunakan
pada perusahaan besar dengan cara menggukan ulir dan memeriksan kecepatan
putaran serta luas ketebalan permukaan pakan. Ulir yang digunakan bertujuan
untuk mengantarkan pakan dari hover menuju tempat pakan pertama hingga akhir,
ulir digerakan oleh motor penggerak diujung agar ulir dapat berputar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Anwar et al., (2015) menyatakan bahwa motor penggerak pada
tempat pakan otomatis disebut konveyor. Tempat pakan yang digunakan pada close
tempat pakan yang 1 tempat pakan bisa digunakan untuk 47-48 ekor ayam broiler
dengan jarak antar tempat pakan 75 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Sari dan
Romadhon (2017) menyatakan bahwa 1 tempat pakan untuk 10-15 ekor ayam
umur ayam, untuk ayam dewasa tinggi tempat pakan sekitar 25-35 cm. Hal ini
sesuai dengan pendapat Marom et al., (2017) bahwa ketinggian tempat pakan yang
menjijitkan kakinya untuk mengapai pakan. Tempat pakan terdapat shocker yang
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik agar ternak tidak bertengger diatas tempat
pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Tamalludin (2014) menyatakan bahwa diatas
pipa tempat pakan terdapat shocker yang berfungsi sebagai alat kejut agar ternak
tempat pakan yang digunakan pada close house Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro adalah berjenis nipple berjumlah 1864 dengan jarak antar
nipple 25 cm, jenis nipple digunakan karena memiliki kelebihan yaitu mudahnya
kotoran. Hal ini sesuai dengan pendapat Utomo (2017) menyatakan bahwa tempat
minum yang biasa digunakan pada close house ayam broiler berjenis nipple
memiliki kelebihan yaitu mudah dalam pemberian minum pada ternak, tidak mudah
kotor dan mudah dibersihkan. Nipple berbentuk pipa yang apabila terkena paruh
ayam akan mengeluarkan air, tekanan air pada nipple diatur oleh regulator agar air
tidak menetes apabila tidak digunakan. Hal ini sesuai pendapat Tamalludin (2012)
menyatakan bahwa nipple berbentuk pipa yang mengantung dan terdapat besi yang
menjulur apabila terkena paruh ayam akan mengeluarkan air yang terdapat alat
pengatur tekanan air agar air tidak bocor yang disebut regulator. Air didistribusikan
melalui kran penampung air yang akan disalurkan menuju pipa nipple yang diatur
4.5.4. Pencahayaan
meter. Hal ini sesuai dengan pendapat Tamalludin (2012) menyatakan bahwa
panjang dan lebar close house. Nyala lampu pada close house selama 12-16
jam/hari, karena lampu digunakan untuk menerangi pada malam hari dan dapat
meningkatkan produksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Setyadi et al., (2013)
menyatakan bahwa pencahayaan yang ideal adalah pencahayaan alami selama 11-
12 jam dan menggunakan lampu selama 12 jam karena cahaya dapat menstimulus
metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R., K. Nova dan T. Kurtini. 2014. Pengaruh penggunaan litter sekam,
serutan kayu dan jerami padi terhadap performa broiler di closed house. J.
Ilmiah Peternakan Terpadu. 2(3): 115-120.
Anwar, K. N., A. Trisanto dan E. Nasrullah. 2015. Rancang bangun alat pemberi
pakan dan pengatur suhu otomatis untuk ayam pedaging berbasis
programmable logic controller pada kandang tertutup. J. Rekayasa dan
Teknologi Elektro. 9(2): 86 – 95.
Dewanti, A. C., P. E. Santosa dan K. Nova. 2014. Pengaruh berbagai jenis bahan
litter terhadap respon fisiologis fase finisher di closed house. J. Ilmiah
Peternakan Terpadu. 2(3): 81-87.
Kristanto, L., H. Sugiharto, A. D. Atmojo dan L.B.D. Leokito. 2011. Studi reduksi
bunyi pada material insulasi atap zincalum. J. of Architecture and Built
Environment. 38(2) : 101-110.
Marom, A. T., U. Kalsum dan U. Ali. 2017. Evaluasi performans broiler pada
sistem kandang close house dan open house dengan altitude berbeda. J.
Dinamika Rekasatwa. 2(2): 1 – 10.
Metasari, T., D. Septinova dan V. Wanniatie. 2014. Pengaruh berbagai jenis bahan
litter terhadap kualitas litter broiler fase finisher di closed house. J. Ilmiah
Peternakan Terpadu. 2(3): 23-29.
Nursita, I. W., N. Cholis dan A. Kristianti. 2013. Status fisiologi dan pertambahan
bobot badan kelinci jantan lokal lepas sapih pada perkandangan dengan bahan
atap dan ketinggian kandang berbeda. J. Ilmu-ilmu Peternakan. 23(1): 1 – 6.
Olivia, M., M. Hartono dan V. Wanniatie. 2014. Pengaruh berbagai jenis bahan
litter terhadap gambaran darah broiler yang dipelihara di closed house. J.
Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(1): 23-28.
Ramadhani, R. D. 2017. Analisi usaha peternakan ayam petelur sistem closed house
di rossa farm desa kendalrejo kecamatan srengat kabupaten blitar. J. Aves.
11(2): 1-13.
Pinto, B. 2011. Analisis Risiko Produksi Pada Peternakan Ayam Broiler Milik
Bapak Restu Di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten
Bogor. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
(Skripsi).
Prihandanu, R., A. Trisanto dan Y. Yuniati. 2015. Model sistem kandang ayam
closed house otomatis menggunakan omron sysmac CPM1A 20-CDR-A-V1.
J. Electrican. 9(1): 54-62.
Sari, M. L., dan M. Romadhon. 2017. Manajemen pemberian pakan ayam broiler
di Desa Tanjung pinang Kecamatan Tanjung batu Kabupaten Ogan Ilir. J.
Peternakan Sriwijaya. 2(1): 37 – 43.
Setyadi, E., V. D. Y. B. Ismadi dan I. Mangisah. 2013. Kadar kolesterol, HDL dan
LDL akibat kombinasi lama pencahayaan dan pemberian porsi pakan berbeda
pada ayam broiler. Animal Agriculture Journal. 2(1): 68 – 76.
Utomo, D. M. 2017. Performa ras ayam petelur coklat dengan frekuensi pemberian
ransum yang berbeda. J. Aves. 11(2): 23 – 37.