Oleh
Kelompok 9A
MAKALAH
ILMU TERNAK PERAH
BIOSINTESIS SUSU & SITOLOGI SEL
Oleh
Kelompok 9A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan inayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Ternak Perah dengan lancar.
Penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam proses
penyusunan. Penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih kepadapara asisten
praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah FalkultasPeternakanUnsoed.
MakalahIlmuTernak Perah inidisusun untuk sebagai syarat telah mengikuti
diskusi praktikum mata kuliah Ilmu Ternak Perah. Makalahinijuga bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat komponen penilaian darimatakuliahIlmuTernakPerah.
Makalah ini berisi sumber-sumberdanpembahasan-pembahasanberdasarkan literatur
pustaka yang sesuai.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekeliruan dari penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalahini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan demi terwujudnya
makalahIlmuTernak Perah yang lebih baik diwaktu mendatang.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagian dan fungsi sitologi sel
2. Mengetahui proses biosintesis susu
II TINJAUAN PUSTAKA
III ISI
3.1.1 Nukleus
Gambar 1. Nukleus
Nukleus (inti sel) berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi didalam sel,
mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel serta membantu sintesis protein. Menurut
Aryulina (2009) sitologi sel bagian-bagiannya adalah nukleus, sitoplasma, ribosom,
retikulum endoplasma, badan golgi atau aparatus golgi, lisosom, dan mitokondria.
10
Nukleus (inti sel) berguna untuk pertukaran materi antara nukleoplasma (plasma inti)
dengan sitoplasma.
3.1.2 Ribosom
Gambar 2. Ribosom
Ribosom menempel pada retikulum endoplasma dan juga ada yang bebas.
Fungsi ribosom yang bebas yaitu untuk menghasilkan protein untuk sel itu sendiri,
sedangkan fungsi ribosom yang menempel pada RE yaitu untuk menghasilkan protein
yang akan dikeluarkan bersama susu.
3.2.1 Eksositosis
Gambar 3. Eksositosis
Terdapat 5 jalur biosintesis susu yaitu jalur sintesis laktosa dan protein
(eksositosis). Mekanisme pembentukan laktosa berawal dari precursor pembentuknya
yaitu glukosa yang dibawa oleh darsh menuju ambing lalu diserap oleh sel. Glukosa
kemudian dibawa kebadan golgi dan di badan golgi sebagian glukosa diubah menjadi
galaktosa. Glukosa dan galaktosa disintesis oleh enzim laktosintetase menjadi laktosa.
12
Mekanisme pembentukan protein berawal dari precursor asam amino, plasma protein
dan peptida-peptida. Precursor dibawa darsh menuju ambing dan diserap sel lalu
precursor dibawa ke ribosom dan mengalami tahap pembentukan protein yaitu replikasi,
transkripsi, dan translasi hingga tahap akhir. Setelah sampai di apical membrane vesikel
secretory akan pecah sehingga yan gkeluar ke lumen hanya laktosa dan protein. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Suyatno, et.al (2018) bahwa pada proses eksositosis
terdapat mekanisme pembentukan laktosa berawal dari precursor pembentuknya yaitu
glukosan dan mekanisme pembentukan protein berawal dari precursor asam amino.
IV. KESIMPULAN
1. Sel memiliki struktur sebagai berikut: Membran sel (membran plasma), Sitoplasma,
Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom, retikulum endoplasma, badan, golgi
(kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola, plastisida, dinding sel, peroksisom, dan
glioksisom yang mempunyai fungsi dan peran masing-masing bagi sel.
2. Biosintesis susu adalah suatu proses yang dikatalisoleh enzim yang terjadi dalam
organisme hidup dimana substrat diubah menjadi senyawa lain (produk) yang
biasanya memiliki struktur lebih kompleks. Biosintesis susu terjadi di sel epitel
alveolus dan untuk produksi 1 liter susu dibutuhkan sekitar 400-500 L darah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ako, A. 2013. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. Institut pertanian Bogor Press. Bogor.
Aryulina, D., C. Muslim., S. Manaf., E. W. Winarni. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas
XI. Esis : Jakarta
Resti, Y. 2009. Pengaruh Selang Waktu Pemerahan Terhadap Produksi Susu Sapi Fries
Holland. Repository IPB. Bogor.
Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi
ProduksiTernak .Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Soeharsono. 2008. Produksi dan Peranan Air Susu Bagi Kehidupan Manusia. Widya
Padjajaran. Bandung
Yani, A. dan B.P. Purwanto. 2011. Pengaruh Iklim Mikro terhadap Respons Fisiologis
Sapi Peranakan Fries Holland dan Modifikasi Lingkungan untuk Meningkatkan
Produktivitasnya. Jurnal Media Peternakan. Vol. 29. 1. 35-46.
Pembagian Tugas :