Anda di halaman 1dari 17

PERALATAN DAN KANDANG OPEN HOUSE PADA AYAM BROILER

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

Oleh :
Kelompok 8
Amelia Rahmadita 200110190052
Tiara Annisa 200110190138
Raysha Ratna 200110190179
Muhammad Irsyad F. 200110190187
Dewi Fortuna Muslim 200110190195
Malik Firdhan Reksa 200110190302

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK


UNGGAS FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ayam pedaging merupakan jenis ayam yang dipelihara untuk
dimanfaatkan dagingnya. Ayam ras pedaging unggul disebut ayam broiler. Ayam
broiler dihasilkan melalui perkawinan silang, seleksi, dan rekayasa genetik yang
dilakukan pembibitnya. Ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang
dipelihara dengan tujuan produksi diambil dagingnya (Yuwanta, 2004). Dalam
pemeliharaan broiler banyak faktor lingkungan yang memengaruhi salah satunya
kandang.
Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha
peternakan. Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan
kenyamanan bagi ayam, mudah dalam tatalaksana, dapat memberikan produksi
yang optimal, memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang mudah
didapat serta murah harganya. Kondisi kandang harus diperhatikan dengan baik
yang memacu pada prinsip ideal yang senantiasa memberikan perhatian pada
temperatur lingkungan, kelembaban adara dan sikulasi atau pertukaran udara
(Pattilesanno dan Randa, 2011).
Kandang open house cocok untuk beternak ayam broiler komersial di
daerah dataran rendah atau daerah berawa dan paling banyak digunakan di
Indonesia. Keunggulan dari kandang ini adalah udara bisa masuk dan keluar
melalui ventilasi dari arah bawah dan samping kandang kandang sehingga
pergerakan (sirkulasi) udara di dalam kandang menjadi baik. Keuntungan kandang
open house diantaranya biaya investasi yang dibutuhkan relatif lebih murah dan
kelemahannya yaitu kondisi ternak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari luar
seperti panas, kelembapan udara dan angin, terutama di Indonesia dengan iklim
tropis uang sering terjadi perubahan cuaca yang ekstrim (Tamalludin, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana kandang open house yang baik untuk ayam broiler?
1.2.2 Apa saja peralatan kandang open house untuk ayam broiler serta fungsi
dan mekanisme kerjanya?
1.2.3 Bagaimana cara membuat kandang open house untuk ayam broiler?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Praktikan dapat mengetahui kandang open house yang baik untuk ayam
broiler.
1.3.2 Praktikan dapat mengetahui peralatan kandang open house untuk ayam
broiler beserta fungsi dan mekanisme kerjanya.
1.3.3 Praktikan dapat mengetahui cara membuat kandang open house untuk
ayam broiler.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem perkandangan


Pada kandang open house, idealnya berisi 6-8 ekor/m2. Hal ini dikarenakan
apabila populasi di dalam kandang maka semakin sulit manajemennya. Pada
kandang terbuka, mortalitas atau kematian ayam juga lebih tinggi yaitu 5%,
sedangkan pada kandang tertutup 4%. Berbanding terbalik dengan berat akhir,
konversi pakan atau FCR, dan indeks performa. Di dalam tiga kategori tersebut,
ayam yang berada di kandang terbuka memiliki nilai yang lebih rendah. Konversi
pakan ayam pada kandang terbuka ada 1,78%, sedikit lebih rendah daripada
konversi pakan kandang tertutup yaitu 1,80%. Indeks performa ayam di kandang
terbuka memiliki selisih yang cukup jauh dengan indeks performa ayam di
kandang tertutup, dengan nilai masing-masing adalah 263,03% dan 298,66%
(Susanti dll, 2016).
Rata-rata konsumsi pakan pada kandang terbuka adalah 3,298 kg/ekor,
sedangkan pada kandang tertutup adalah 3,294 kg/ekor. Ketinggian lokasi
kandang juga berpengaruh pada deplesi. Rata-rata deplesi kandang tertutup adalah
2,15% sedangkan pada kandang terbuka lebih besar yaitu 3,252%. Deplesi
dipengaruhi beberapa faktor yaitu, sanitasi lingkungan kandang, sanitas peralatan
kandang, suhu udara, serta penyakit (Marom dll, 2018).
Kandang terbuka memiliki beberapa kelemahan yaitu suhu lingkungan
yang berubah-ubah tidak dapat dikontrol, risiko ternak tertular yang lebih besar
sehingga berpengaruh kepada angka kematian yang lebih besar (Marom dll,
2018). Namun ada juga beberapa kelebihan kandang terbuka yaitu biaya
operasional yang cukup murah, dapat dimaksimalkannya fungsi ventilasi dan
cahaya matahari (Susanti dll, 2016).
2.2 Perkandangan
Kandang open house disebut juga kandang terbuka. Kandang ini
merupakan kandang yang paling banyak digunakan di Indonesia. Kandang
terbuka adalah kandang yang semua sisinya terbuka dengan hanya diberi kawat
sebagai pengaman. Udara dapat bebas keluar masuk di kandang terbuka karena
karena dinding kandang terbuat dari kawat berdiameter sekitar 2,5 cm, atau
terbuat dari papan bambu dengan jarak antar bilah 2,5 cm. Untuk mengantisipasi
pergerakan udara yang masuk ke dalam kandang, maka dipasang tirai pelindung
dengan bahan dari plastik, terpal, maupun kain yang dapat diatur buka dan tutup
sesuai kebutuhan. Alas pelapis kandang dari karung pakan cukup baik karena air
kotoran ayam atau dari air minum yang tercecer dapat keluar meresap melalui
pori-pori karung sehingga sekam tidak cepat basah.
Jenis kandang pada peternakan ayam broiler yang petama kali banyak
dibangun di Indonesia adalah kandang terbuka berlantai semen atau beton. Seiring
dengan kemajuan manajemen pemeliharaan, kini banyak yang menggunakan
kandang terbuka berlantai panggung untuk peternakan rakyat. Di daerah tropis,
tipe atap kandnag disarankan menggunakan tipe atap monitor, yaitu atap kandang
bersusun atau atap kandang yang terdiri atas dua sisi. Pada bagian puncaknya ada
lubang ventilasi udara sehingga sirkulasi udaranya lancar dan dapat membantu
mengeluarkan debu. Untuk bahan atap disarankan menggunakan genteng dengan
kemiringan 35°. Genteng mampu menyerap panas serta menghantarkan kembali
sehingga udara di dalam kandang tetap sejuk. Penambahan teritis pada atap
kandang berfungsi untuk menahan air hujan dan panas matahari yang masuk ke
kandang. Penambahannya minimal 1,5 m. Ventilasi pada kandang terbuka harus
berfungsi lancer sehingga perputaran udara di dalam kandang berjalan dengan
baik.
Kandang jenis ini memiliki kelemahan yaitu kondisi kandang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan luar, seperti panas, kelembaban dan angin, terutama
di Indonesia yang beriklim tropis, dan terkadang cuaca berubah sangat drastis. Di
daerah dataran rendah, suhunya tinggi dan angin cukup kencang. Sementara itu,
didataran tinggi suhu sangat dingin disertai dengan kelembapan tnggi. Jika tidak
dikelola dengan baik, keduanya akan menimbulkan masalah pada partumbuhan
dan kesehatan ayam. Metode alternatif untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan
merekayasa sistem perkandangan. Dengan demikian, kondisi di dalam kandang
(mikro klimat) akan tercapai atau minimal mendekati ideal. Kondisi ini dapat
dicapai dengan mengatur lebar kandang, jarak antar kandang, ketinggian kandang,
ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara, serta pemilihan jenis atap kandang yang
tepat.
2.3 Peralatan Kandang Ayam Broiler Tipe Open House
Peralatan kandang merupakan segala alat yang digunakan untuk
mempermudah maupun membantu suatu pekerjaan dalam peternakan seperti
pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pengaturan lingkungan
kandang. Peralatan ini meliputi alat- alat dengan daya pakai panjang dan
dapat digunakan secara berkelanjutan (tidak satu kali pakai). Peralatan
kandang harus mudah dibersihkan agar menjaga kandang dan ternak dari
penyakit (Fadhillah dkk, 2007). Beberapa peralatan kandang tipe open house
untuk komoditas ayam broiler, adalah sebagaimana berikut :
• Terpal, berfungsi untuk menahan angin di malam hari serta mengatr
sirkulasi udara yang masuk pada kandang.
• Tendon air, berfungsi untuk mencukupi kebutuhan air bagi ayam
selama proses pemeliharaan. Sumber mata air pada tendon dapat
bercama-macam, salah satunya adalah sumur bor. Pemeliharan tendon
air dapat dilakukan setiap kali waktu selesai panen.
• Selang, berfungsi untuk menghubungkan tendor air ke tiap empat
minum.
• Thermometer, berfungsi untuk mengontrol suhu di kandang agar tetap
seimbang. Mengingat bahwa kandang open house ini sangat tergantung
pada kondisi lingkungan, maka thermometer menjadi alat yang sangat
dibutuhkan guna mengontrol apakan suhu pada kandang sesuai atau
tidak sehingga peternak dapat menentukan apakah pada kandang perlu
ditambahkan pemanas atau kipas bagi ayam broiler.
• Penghangat, berfungsi untuk menaikan suhu kandang apabila suhu
lingkungan terlalu rendah untuk ayam broiler. Salah satu alat pemanas
yang dapat digunakan pada kandang ayam broiler tipe open house
adalah gasolec. Namun, penggunaan gasolec memiliki kekurangan
yaitu, jangkauannya terlalu sempit hanya 4m sehingga panas yang
diterima ayam tidak merata.
• Cerobong batu bara/gas, merupakan alat bantu penghangat yang dapat
digunakan bersamaan dengangasolec. Penggunaan batu bara lebih
dsarankan karena biaya gas elpiji akan lebih besar.
• Kipas, merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menambahkan
kesejukan dalam kandang saat kondisi lingkungan terlalu panas. Alat
ini biasanya diperlukan oleh ayam yang berada pada umur kurang lebih
2 minggu hingga panen. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan udara sejuk
bagiayam broiler pada umur tersebut.
• Tempat pakan, berfungsi sebagai wadah pemberian pakan. Pada
kandang dengan tipe open house, tempat pakan yang digunakan
memiliki 2 ukuran, yaitu ukuran 5kg dan 10kg. Tempat pakan ini akan
disesuaikan dengan umur ayam.
• Tempat minum, berfungsi sebagai wadahpemberian minum pada ayam
broiler. Tempat minum yang digunakan dapat berupa tempat minum
otomatis yang menggunakan penyedot dan terhubung lansung ke
tendon air.
(Riswanti dkk, 2014)
2.4 Asumsi kandang ayam broiler tipe open house

Memiliki usaha ternak ayam menjadi sebuah pilihan yang banyak digeluti
oleh masyarakat di Indonesia. Terlebih permintaan ayam sebagai bahan makanan
sehari-hari pun tergolong tinggi. Selain mendatangkan keuntungan, ternak ayam
juga banyak dijadikan lahan investasi sekaligus hobi. Untuk itu dibutuhkan
kandang ayam broiler jika Anda ingin terjun ke bidang ternak satu ini.

• Desain Kandang Ayam Broiler

Meski sekilas desain kandang untuk ayam di peternakan terlihat serupa,


tetapi sebenarnya ada desain-desain khusus yang disesuaikan kebutuhan dalam
beternak ayam. Desain ini disertai konstruksi dan aspek pembangunan kandang
yang diterapkan agar kegiatan beternak menjadi maksimal, serta sesuai standar.
Apalagi ayam broiler merupakan ayam ternak untuk konsumsi sehari-hari.

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan kandang ayam broiler :

a) Jumlah Ayam yang Akan Dipelihara

Pertama tentunya harus memperhatikan jumlah ayam yang akan diternakan.


Ketika membangun sebuah kandang, harus melalui perhitungan apakah nantinya
kandang cukup diisi oleh ayam-ayam ternakan Anda. Apakah nanti jumlah ayam
akan bertambah yang mana membutuhkan ukuran kandang ayam broiler yang
lebih besar lagi.
b) Sesuaikan Luas Lahan

Hal ini terkadang menjadi salah satu permasalahan ketika ingin


membangun kandang untuk ayam ternak. Keterbatasan lahan memang bisa saja
menjadi masalah yang menghampiri. Maka dari itu disarankan dari awal sudah
menghitung ketersediaan lahan yang ada.

c) Perhatikan Usia Ayam

Berikutnya ialah dengan perhatikan usia ayam. Masing-masing ayam harus


dirawat dengan cara berbeda, tergantung pada usianya. Untuk anak ayam yang
juga menjadi bibit wajib dipisahkan dengan induk ayam dan ayam-ayam yang
beranjak besar. Begitupun ketika masih berupa telur.

• Kandang open house

Kebalikan dari close house, tipe kandang open house ini merupakan
kandang terbuka dan banyak diterapkan di negara-negara berkembang. Seperti di
Indonesia. Sirkulasi udaranya memang jauh lebih baik dan membuat proses ternak
jadi lebih baik pula. Jumlah ayam ternak dengan kandang tipe ini tumbuh lebih
alami dan dari segi kualitasnya pun tergolong lebih baik. Kekurangannya ialah
bila kandang open house dibangun di lingkungan yang dekat dengan tempat
tinggal penduduk, maka akan menimbulkan pencemaran udara yang mana akan
muncul bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
• Peralatan Kandang Ayam Broiler

Tidak hanya kandangnya, tetapi ada beberapa peralatan wajib yang harus
disediakan oleh para peternak. Peralatan peratama berupa litter. Alat ini
merupakan alas yang biasanya harus ada di sebuah kandang ayam jenis broiler.
Bukan sekadar alas, litter juga akan membantu memaksimalkan proses ternak.
Ketebalannya sekitar 10 hingga 15 centimeter. Alat ini harus memiliki daya serap
yang baik, tidak berbau, tidak berdebu, dan kering. Biasanya litter dibuat dengan
bahan jerami, sekam padi, serutan kayu, atau rumput kering. Peternak harus
mengganti litter secara rutin dengan menyesuaikan kebutuhan misalnya untuk
sekali pakai atau pemakaian yang lebih lama.

Litter yang kotor dan kurang diperhatikan akan menimbulkan penyakit bagi
ayam. Peralatan lainnya yang wajib ada ialah pemanas atau disebut brooder.
Pemanas ini penting adanya agar ayam-ayam tetap merasa hangat, apalagi bila
suhu udara tidak stabil dan cenderung dingin. Biasanya ayam broiler tidak tahan
suhu yang terlalu dingin. Khusus untuk anak-anak ayam yang mudah mati ketika
menghadapi suhu dingin. Bentuk pemanas ini bisa apa saja.

• Konstruksi Kandang Ayam Broiler

Dalam pembangunan atau pembuatan kandang ayam ternak, dibutuhkan


pematangan konstruksi yang memenuhi standar kandang ayam jenis broiler.
Karena di Indonesia sebagian besar kandang berjeni open house, berikut
konstruksi kandang yang terbuka dilihat dari bagian-perbagiannya.
1. bagian atap

Untuk bagian atap, wajib sekali membuat atap yang mampu menyalurkan
udara dan cahaya dengan baik. Tujuannya agar pergantian udara dan pembuangan
udara beracun seperti NH3 dan H2S lebih maksimal. Bahan yang digunakan di
antaranya asbes, seng, ijuk, genting, atau pun alumunium foil.

Semua disesuaikan kebutuhan dengan memperhatikan suhu, kelembapan,


serta budget pembangunan kandang. Besar kemiringan atap yang disarankan
antara 30 sampai 45 derajat. Hampir sama dengan atap rumah tempat tinggal,

2. bagian dinding

Lanjut ke bagian dinding kandang, rata-rata dibangun dengan tinggi


sekitar 1,8 meter (khusus kandang postal). Lalu tinggi 2 meter (khusus kandang
besar) dengan tambahan dinding atas setinggi 1,7 meter. Dinding ini didasari tiang
yang berbahan dasar bambu, cor, ataupun kayu. Sementara sisinya bisa berupa
bambu atau kawat.
3. perhiyungan lebar kandang

Konstruksi ketiga mengenai perhitungan lebar untuk kandang.Disarankan


lebar kandang tidak lebih dari 8 meter untuk tipe kandang ayam broiler modern
besar. Luasnya kandang ini harus diikuti dengan sistem drainase yang baik.
Sebenarnya untuk lebar atau luas ini bisa disesuaikan dengan skala kegiatan
ternak milik Anda.

4. Pemberian Jarak Antar Kandang

Berikutnya, perlu diperhatikan mengenai jarak antar kandang. Seperti yang


sudah disebutkan di atas, ayam ternak lebih baik dipisahkan sesuai kelompok
usianya masing-masing. Sehingga tentu Anda tidak hanya membangun satu
kandang saja. Jarak antar kandang disarankan kurang lebih sekitar 5 sampai 8
meter. Biarkan space antar kandang lowong atau tanpa ditutup tanaman apa pun
agar sirkulasinya baik. Jarak ini juga bisa mengurangi risiko yang tidak
diharapkan. Contohnya ketika di satu kandang ayam terserang penyakit menular,
nantinya bisa menghambat penyebaran penyakit ke kandang lainnya.

5. Arah Kandang Konstruksi untuk kandang ini pun harus pertimbangkan arah
kandang.

Lebih baik buat kandang mengarah dari barat ke timur. Hal ini untuk
memastikan sinar matahari alami masuk secara sempurna. Sebab bila diarahkan
dari selatan ke utara atau sebaliknya, cahaya matahari yang masuk bisa
berlebihan, menimbulkan suhu panas yang berlebihan juga.
6. Kepadatan Kandang

Untuk kepadatan ayam wajib dipertimbangkan. Perhitungan untuk


membangun kandang ini bisa dengan target ternak ayam ukuran besar tingkat
kepadatannya maksimal 6 – 7 ekor per-meter kubik. Untuk ukuran sedang
maksimal berisi 8 ekor per-meter kubik. Serta ukuran kecil maksimal 9 – 12 ekor
per-meter kubik.

• Memulai Beternak dan Menyiapkan Kandang Ayam Broiler

Sudah matang ingin terjun menjadi peternak ayam broiler, Beternak ayam
saat ini memang menjadi salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan. Namun
tidak bisa sembarangan untuk dilakukan. Karena terdapat beberapa risiko
menghantui Anda. Beternak ayam broiler harus telaten dan disiplin. Selain
modalnya pun tidak sedikit, Anda harus pastikan perawatan ayam ternak secara
intensif. Ayam broiler termasuk jenis ayam yang mudah mengalami stress dan
terserang penyakit. Salah satu cara agar ternak ayam ini lancar ialah dengan
menyediakan kandang yang tepat. Lengkapi peralatan yang dibutuhkan, minimal
Anda harus bisa memastikan ayam dapat diternakan dengan cara yang benar.
Anda bisa memilih bibit ayam atau anakan yang berkualitas untuk menghasilkan
panen memuaskan. Pilih Model Kandang Ayam Broiler yang dirasa paling sesuai
dan mampu memberi fasilitas terbaik bagi ayam-ayam Anda. Kualitas kandang
ikut berperan besar bagi keberlangsungan bisnis peternakan ayam broiler Anda.
Jangan lupa juga dengan kualitas pakan dan minuman yang diberikan.
BAB III
KESIMPULAN

Pada kandang open house, idealnya berisi 6-8 ekor/m2. Rata-rata konsumsi pakan
pada kandang terbuka adalah 3,298 kg/ekor, sedangkan pada kandang tertutup
adalah 3,294 kg/ekor. Ketinggian lokasi kandang juga berpengaruh pada deplesi.
Rata-rata deplesi kandang tertutup adalah 2,15% sedangkan pada kandang terbuka
lebih besar yaitu 3,252%. Kandang terbuka memiliki beberapa kelemahan yaitu
suhu lingkungan yang berubah-ubah tidak dapat dikontrol, risiko ternak tertular
yang lebih besar sehingga berpengaruh kepada angka kematian yang lebih besar.
Kandang jenis ini memiliki kelemahan yaitu kondisi kandang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan luar, seperti panas, kelembaban dan angin, terutama di Indonesia
yang beriklim tropis, dan terkadang cuaca berubah sangat drastic.

Beberapa peralatan kandang tipe open house untuk komoditas ayam


broiler, adalah sebagaimana berikut :
• Terpal.
• Tendon air
• Selang
• Thermometer
• Penghangat
• Cerobong batu bara/gas
• Kipas
• Tempat pakan
• Tempat minum

Kebalikan dari close house, tipe kandang open house ini merupakan
kandang terbuka dan banyak diterapkan di negara-negara berkembang. Seperti di
Indonesia. Sirkulasi udaranya memang jauh lebih baik dan membuat proses ternak
jadi lebih baik pula. Jumlah ayam ternak dengan kandang tipe ini tumbuh lebih
alami dan dari segi kualitasnya pun tergolong lebih baik. Kekurangannya ialah
bila kandang open house dibangun di lingkungan yang dekat dengan tempat
tinggal penduduk, maka akan menimbulkan pencemaran udara yang mana akan
muncul bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., P. Agustin, A. Sjamsirul dan Eko P. 2007. Sukses Beternak Ayam

Broiler. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Fadilah R. 2013. Super Lengkap Beternak Ayam Broiler. PT AgroMedia Pustaka.

Jakarta.
Marom, A. T., Kalsum, U., & Ali, U. 2018. Evaluasi Performans Broiler pada
Sistem Kandang Close House dan open house dengan altitude berbeda.
Dinamika Rekasatwa, 2(2), 1–10.
Pattiselano. dan Randa. 2011. Efek Frekuensi Penaburan Zeolite Pada Alas Litter

Terhadap Kualitas Lingkungan Kandang Ayam Pedaging. Animal

Production 7(2):89-94.

Riswanti, Naritha A., dan Tintin S. 2014. Perbandingan Kelayakan Usaha

Pembesaran Ayam Broiler Dengan Open House System dan Closed House

System pada CV Perdana Putra Chicken Bogor. Prosiding. Konferensi

Nasional XVII dan Kongres XVI.

Santoso H. 2015. Pembesaran Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.


Susanti, E. D., Dahlan, M., & Wahyuning, D. 2016. PERBANDINGAN
PRODUKTIVITAS AYAM BROILER TERHADAP SISTEM KANDANG
TERBUKA (Open House) DAN KANDANG TERTUTUP (Closed House)
DI UD SUMBER MAKMUR KECAMATAN SUMBERREJO
KABUPATEN BOJONEGORO. Jurnal Ternak, 7(1).
https://doi.org/10.30736/.v7i1.5
Tamalludin, F. 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tamalludin F. 2016. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Penerbar Swadaya. Jakarta.

www.Jurnalmanajemen.com.. Modal dan Desain Kandang Ayam Broiler

[Konstruksi dan Peralatannya]. January 25, 2021. Diakses 18 april 2021

Yuwanta, T. 2004. Dasar ternak Unggas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


LAMPIRAN
Tabel Pembagian Tugas

NPM Nama Tugas

200110190052 Amelia Rahmadita Bab II. Perkandangan

200110190138 Tiara Annisa Bab II. Sistem Perkandangan

200110190179 Raysha Ratna Bab II. Peralatan

Cover, daftar pustaka,


200110190187 M. Irsyad F. kesimpulan, lampiran,
penyusunan

Bab I. Pendahuluan
200110190195 Dewi Fortuna Muslim

Bab II. Asumsi membuat


200110190302 Malik Firdhan R. M.
kandang sesuai komoditas

Screenshot video

Anda mungkin juga menyukai