Oleh :
Kelompok 8
Amelia Rahmadita 200110190052
Tiara Annisa 200110190138
Raysha Ratna 200110190179
Muhammad Irsyad F. 200110190187
Dewi Fortuna Muslim 200110190195
Malik Firdhan Reksa 200110190302
Memiliki usaha ternak ayam menjadi sebuah pilihan yang banyak digeluti
oleh masyarakat di Indonesia. Terlebih permintaan ayam sebagai bahan makanan
sehari-hari pun tergolong tinggi. Selain mendatangkan keuntungan, ternak ayam
juga banyak dijadikan lahan investasi sekaligus hobi. Untuk itu dibutuhkan
kandang ayam broiler jika Anda ingin terjun ke bidang ternak satu ini.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan kandang ayam broiler :
Kebalikan dari close house, tipe kandang open house ini merupakan
kandang terbuka dan banyak diterapkan di negara-negara berkembang. Seperti di
Indonesia. Sirkulasi udaranya memang jauh lebih baik dan membuat proses ternak
jadi lebih baik pula. Jumlah ayam ternak dengan kandang tipe ini tumbuh lebih
alami dan dari segi kualitasnya pun tergolong lebih baik. Kekurangannya ialah
bila kandang open house dibangun di lingkungan yang dekat dengan tempat
tinggal penduduk, maka akan menimbulkan pencemaran udara yang mana akan
muncul bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
• Peralatan Kandang Ayam Broiler
Tidak hanya kandangnya, tetapi ada beberapa peralatan wajib yang harus
disediakan oleh para peternak. Peralatan peratama berupa litter. Alat ini
merupakan alas yang biasanya harus ada di sebuah kandang ayam jenis broiler.
Bukan sekadar alas, litter juga akan membantu memaksimalkan proses ternak.
Ketebalannya sekitar 10 hingga 15 centimeter. Alat ini harus memiliki daya serap
yang baik, tidak berbau, tidak berdebu, dan kering. Biasanya litter dibuat dengan
bahan jerami, sekam padi, serutan kayu, atau rumput kering. Peternak harus
mengganti litter secara rutin dengan menyesuaikan kebutuhan misalnya untuk
sekali pakai atau pemakaian yang lebih lama.
Litter yang kotor dan kurang diperhatikan akan menimbulkan penyakit bagi
ayam. Peralatan lainnya yang wajib ada ialah pemanas atau disebut brooder.
Pemanas ini penting adanya agar ayam-ayam tetap merasa hangat, apalagi bila
suhu udara tidak stabil dan cenderung dingin. Biasanya ayam broiler tidak tahan
suhu yang terlalu dingin. Khusus untuk anak-anak ayam yang mudah mati ketika
menghadapi suhu dingin. Bentuk pemanas ini bisa apa saja.
Untuk bagian atap, wajib sekali membuat atap yang mampu menyalurkan
udara dan cahaya dengan baik. Tujuannya agar pergantian udara dan pembuangan
udara beracun seperti NH3 dan H2S lebih maksimal. Bahan yang digunakan di
antaranya asbes, seng, ijuk, genting, atau pun alumunium foil.
2. bagian dinding
5. Arah Kandang Konstruksi untuk kandang ini pun harus pertimbangkan arah
kandang.
Lebih baik buat kandang mengarah dari barat ke timur. Hal ini untuk
memastikan sinar matahari alami masuk secara sempurna. Sebab bila diarahkan
dari selatan ke utara atau sebaliknya, cahaya matahari yang masuk bisa
berlebihan, menimbulkan suhu panas yang berlebihan juga.
6. Kepadatan Kandang
Sudah matang ingin terjun menjadi peternak ayam broiler, Beternak ayam
saat ini memang menjadi salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan. Namun
tidak bisa sembarangan untuk dilakukan. Karena terdapat beberapa risiko
menghantui Anda. Beternak ayam broiler harus telaten dan disiplin. Selain
modalnya pun tidak sedikit, Anda harus pastikan perawatan ayam ternak secara
intensif. Ayam broiler termasuk jenis ayam yang mudah mengalami stress dan
terserang penyakit. Salah satu cara agar ternak ayam ini lancar ialah dengan
menyediakan kandang yang tepat. Lengkapi peralatan yang dibutuhkan, minimal
Anda harus bisa memastikan ayam dapat diternakan dengan cara yang benar.
Anda bisa memilih bibit ayam atau anakan yang berkualitas untuk menghasilkan
panen memuaskan. Pilih Model Kandang Ayam Broiler yang dirasa paling sesuai
dan mampu memberi fasilitas terbaik bagi ayam-ayam Anda. Kualitas kandang
ikut berperan besar bagi keberlangsungan bisnis peternakan ayam broiler Anda.
Jangan lupa juga dengan kualitas pakan dan minuman yang diberikan.
BAB III
KESIMPULAN
Pada kandang open house, idealnya berisi 6-8 ekor/m2. Rata-rata konsumsi pakan
pada kandang terbuka adalah 3,298 kg/ekor, sedangkan pada kandang tertutup
adalah 3,294 kg/ekor. Ketinggian lokasi kandang juga berpengaruh pada deplesi.
Rata-rata deplesi kandang tertutup adalah 2,15% sedangkan pada kandang terbuka
lebih besar yaitu 3,252%. Kandang terbuka memiliki beberapa kelemahan yaitu
suhu lingkungan yang berubah-ubah tidak dapat dikontrol, risiko ternak tertular
yang lebih besar sehingga berpengaruh kepada angka kematian yang lebih besar.
Kandang jenis ini memiliki kelemahan yaitu kondisi kandang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan luar, seperti panas, kelembaban dan angin, terutama di Indonesia
yang beriklim tropis, dan terkadang cuaca berubah sangat drastic.
Kebalikan dari close house, tipe kandang open house ini merupakan
kandang terbuka dan banyak diterapkan di negara-negara berkembang. Seperti di
Indonesia. Sirkulasi udaranya memang jauh lebih baik dan membuat proses ternak
jadi lebih baik pula. Jumlah ayam ternak dengan kandang tipe ini tumbuh lebih
alami dan dari segi kualitasnya pun tergolong lebih baik. Kekurangannya ialah
bila kandang open house dibangun di lingkungan yang dekat dengan tempat
tinggal penduduk, maka akan menimbulkan pencemaran udara yang mana akan
muncul bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., P. Agustin, A. Sjamsirul dan Eko P. 2007. Sukses Beternak Ayam
Jakarta.
Marom, A. T., Kalsum, U., & Ali, U. 2018. Evaluasi Performans Broiler pada
Sistem Kandang Close House dan open house dengan altitude berbeda.
Dinamika Rekasatwa, 2(2), 1–10.
Pattiselano. dan Randa. 2011. Efek Frekuensi Penaburan Zeolite Pada Alas Litter
Production 7(2):89-94.
Pembesaran Ayam Broiler Dengan Open House System dan Closed House
Bab I. Pendahuluan
200110190195 Dewi Fortuna Muslim
Screenshot video