Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpah rahmat dan anugerah-Nya kami dapat membuat makalah studi kasus
MP., IPM. Selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Hasil Ternak kelas F
yang telah memberikan materi serta membimbing kami dalam menyusun makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan Makalah Studi Kasus Komposisi dan Nilai
Gizi Daging Sapi dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridai
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
I PENDAHULUAN............................................................................ 1
II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
2.1 Daging.......................................................................................... 3
III PEMBAHASAN............................................................................... 6
3.2 Kelebihan..................................................................................... 10
3.3 Kekurangan.................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 16
4.2 Saran............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 17
LAMPIRAN...................................................................................... 20
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Daging merupakan salah satu bahan pangan yang penting bagi tubuh
manusia., nilai gizi daging dapat dilihat dari bahan kering daging tersebut
yaitu protein yang merupakan bahan kering terbesar pada daging, lemak
merupakan bahan pangan yang berenergi tinggi karna setiap gramnya banyak
dipotong, Daging sapi merupakan salah satu pangan penghasil protein hewani
daging adalah genetik, spesies, bangsa, dan bahan aditif (hormon, antibiotik
dan mineral) serta keadaan stress. Pertumbuhan, produksi dan kualitas daging
yang baik dipengaruhi oleh nutrien dan komposisi pakan yang diberikan.
meningkatkan nilai dan manfaat daging dapat diolah menjadi produk lain.
luas seperti sifat fisik, mikrobiologis dan kandungan kimia dari jenis
dan sebagainya.
bahan pangan asal hewani sangat rentan mengalami pembusukan jika terlalu
lama di dalam suhu ruang. Dengan adanya teknologi yang tepat dapat
memperpanjang masa simpan lebih dari bahan makanan asal hewani. Bahan
pangan hewani dapat diolah menjadi suatu produk makanan melalui metode
makanan dapat bertahan lebih lama dan mempertahankan flavor/ rasa dari
1. Bagaimana komposisi dan nilai gizi yang terkandung pada daging sapi?
2. Apa kelebihan dan kekurangan daging sapi jika ditinjau dari komposisi
1. Mengetahui komposisi dan nilai gizi yang terkandung pada daging sapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daging
sedangkan karkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau
(Suhardjo, 2000).
keadaan fisiknya, yaitu yang pertama daging segar yang dilayukan atau tanpa
dibekukan (daging beku), lalu keempat daging masak, yang kelima daging
Jaringan otot, jaringan lemak, jaringan ikat, tulang dan tulang rawan
merupakan komponen fisik utama pada daging (Soputan, 2004). Jaringan otot
terdiri dari jaringan otot bergaris melintang, jaringan otot spesial, dan jaringan
5
otot licin. Lalu, jaringan lemak pada daging dapat dibedakan berdasarkan
serta lemak intraselular. Kemudian jaringan ikat yang penting adalah serabut
kolagen, serabut elastin, dan serabut retikulin. Secara garis besar struktur
daging terdiri atas satu bahkan lebih otot yang masing-masing disusun oleh
banyak kumpulan otot, maka unit dasar struktur daging ialah serabut otot.
bangsa, tipe ternak, spesies, jenis kelamin, pakan, umur dan bahan aditif
(hormon, antibiotik, dan mineral), serta dalam keadaan stres. Faktor setelah
1998).
salah satu produk peternakan yang bermanfaat sebagai sumber protein hewani
6
dan memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar bahan pangan
dalam negeri (Gunawan, 2013). Sejalan dengan pernyataan Adyan dkk. (2017)
bahwa daging sapi sebagai produk peternakan menjadi sumber protein hewani
bagi masyarakat.
Sebagai salah satu sumber protein, daging sapi memiliki nilai ekonomi
meningkat sekitar 2,76% (Revi dkk, 2018). Kandungan protein dan asam
amino pada daging sapi diperlukan bagi tubuh. Selain protein, daging sapi
juga kaya akan air, lemak, dan komponen lainnya (Hernando dkk, 2015).
tinggi dengan kadar air, lemak, dan protein secara berturut turut yaitu 77,65%,
Daging sapi memiliki kandungan gizi yaitu salah satu sumber esensial dari
protein hewani dan lemak. Kandungan gizi daging sapi antara lain sebagai
sistem saraf otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Zat
membantu fungsi jantung, sistem saraf pusat dan hati (Anonim, 2012).
7
BAB III
PEMBAHASAN
Daging sapi merupakan bahan pangan asal hewani yang dibutuhkan oleh
kandungan gizi yang lengkap. Daging sapi tersusun dari beberapa komponen
besar yaitu protein, air, lemak, sedikit karbohidrat, non-protein nitrogen dan
Gambar 1.
Daging Sapi
Sebagai bahan pangan yang mengandung zat gizi yang tinggi, baik
kandungan zat gizi makro dan mikro, daging juga merupakan media untuk
yang bersumber dari hewani akan menjadi berbahaya dan tidak berguna
apabila daging tersebut tidak aman, oleh karena itu perlu penjagaan yang
(Bahri, 2008).
8
1. Protein
dkk., 1975). Asam amino adalah nutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh
daging sapi per 100 gram dilihat pada Tabel 1 dan perbandingan
Komponen Jumlah
Kalori (kal) 207,00
Protein (g) 18,80
Lemak (g) 14,00
Karbohidrat (g) 0
Kalsium (mg) 11,00
Fosfor (mg) 170,00
Besi (mg) 2,80
Vitamin A (mg) 30,00
Vitamin B (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 66,00
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981) dalam Soputan
(2004).
Macam Daging
Komposisi (%)
Sapi Domba Babi
Air 66 66,3 42
9
tubuh, perawatan sel dan sebagai sumber kalori. Kalori pada daging sapi
bergantung pada jumlah daging yang dikonsumsi dan juga ditentukan oleh
yang disebut lemak marbling. Protein pada daging juga berperan dalam
pengikatan air, sehingga bila kadar air protein daging tinggi maka
kemampuan menahan air daging akan meningkat, dan kandungan air bebas
asam amino esensial maupun non esensial. Tetapi, konsumsi daging sapi
difokuskan pada asam amino esensial, karena tidak dapat diproduksi oleh
tubuh manusia. Berbeda dengan asam amino non esensial yang dapat
diproduksi oleh tubuh manusia itu sendiri (Ginting dkk., 2017). Nilai
asam amino esensial yang lengkap dan seimbang, yaitu histidin, isoleusin,
2. Lemak
10
kalori paling tinggi dan kadar lemak berkisar 10 – 50% tergantung jenis
hewan ternak. Kandungan lemak daging sapi berada dikisaran 0,5 – 14%,
kolesterol 0,5 – 1,5% (Buckle dkk., 2007). Yang artinya per 100 gram
kelompok senyawa lemak yang dihasilkan dari dalam tubuh terutama hati
dan dari luar tubuh yang dapat diperoleh salah satunya dari bahan pangan
tubuh yaitu untuk menyusun jaringan otak, syaraf, hati, dan ginjal.
Lemak daging sapi terdiri dari SFA (lemak jenuh), PUFA (asam
lemak tidak jenuh ganda), dan MUFA (asam lemak tidak jenuh tunggal).
Asam lemak utama yang terdapat dalam daging sapi adalah asam oleat,
asam stearat dan asam palmitat. Asam lemak tidak jenuh berada di dalam
tubuh. Tetapi, daging sapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan
3. Vitamin
sel, menjaga sistem saraf dan membantu produksi sel darah merah. Zinc
yang terkandung pada daing sapi enam kali lebih banyak dari daging
11
4. Mineral
perusak dan pembusuk karena mempunyai kadar air tinggi, kaya akan zat
paling banyak ditemukan pada daging sapi yang dimana mineral tersebut
memiliki peran dalam tubuh. Fosfor pada daging sapi dapat membantu
Sebagian besar zat besi dalam daging sapi dapat diserap dengan efisien
oleh tubuh.
3.2 Kelebihan
Bahan makanan yang berasal dari hewan potong yang sering digunakan
oleh manusia yaitu daging sapi (Saptarini, 2009). Daging sapi memiliki
banyak manfaat yang baik bagi tubuh karena kandungan gizi yang terkandung
Daging memiliki asam amino esensial yang seimbang dan cukup hal tersebut
yang menyebabkan nilai nutrisi daging menjadi tinggi (Forrest dkk., 1975;
Frankel, 1983). Kandungan nutrisi yang berperan penting bagi tubuh yaitu
Protein merupakan kandungan gizi paling tinggi yang dimiliki daging sapi.
Protein hewani lebih baik dibandingkan dengan protein nabati, hal tersebut
karena daya cerna protein hewani lebih baik dibandingkan daya cerna protein
tahan tubuh yang kuat, meningkatkan kecerdasan karena daya nalar menjadi
lebih baik, dan juga pada anak – anak akan terlihat tumbuh dengan cepat. Hal
pembangun jaringan tubuh, penyusun sebagian besar organ tubuh seperti kulit,
rambut, otot, otak, dll. Dan juga sebagai antibodi yang baik sehingga tubuh
Kandungan zat besi pada daging sapi lebih baik dibandingkan zat besi
yang berada pada makanan hasil olahan maupun sayuran, hal tersebut karena
zat besi yang ada pada daging sapi lebih mudah untuk diserap oleh tubuh.
Kandungan zat besi pada daging sapi berperan sebagai produksi energi,
perkembangan otak, dan juga pengangkutan oksigen. Zat besi bersama Omega
3 dan Vitamin B12 bekerja sama untuk melancarkan aliran listrik didalam
otak. Selain itu juga zat besi ini dapat menghindari tubuh dari gejala anemia.
Selain protein dan zat besi, vitamin dan lemak pada daging sapi juga
memiliki manfaat bagi tubuh. Vitamin A, B, dan D pada daging baik untuk
tulang, kulit, penglihatan dan juga gigi. Selain itu vitamin juga dapat berfungsi
lemak bagi tubuh berperan sebagai cadangan energi atau tenaga. Lemak pada
daging sapi berperan sebagai sumber energi padat karena 9 kkal energi setara
dengan 1 gram lemak, selain itu lemak juga membuat tubuh memiliki rasa
3.3 Kekurangan
Daging sapi memiliki kandungan kolesterol dan lemak yang cukup tinggi.
cukup tinggi untuk kandungan pada daging yang dapat memicu penyakit-
arah perifer sehingga mengurangi jumlah suplai aliran darah menuju jantung.
Selain kolesterol tinggi juga dapat menjadi pemicu hipertensi dan stroke.
memahami waktu henti dari pemberian obat. Waktu henti adalah selang waktu
antara pemberian obat terakhir dengan pemotongan hewan. Salah satu obat
Jakarta, daging sapi terdapat 16,3% daging terdapat residu Penisilin dari 50
sampel.
mentah untuk dapat di konsumsi dan meningkatkan nilai tambah dari pangan
14
memiliki lingkup sifat fisik, mikrobiologi dan kimia dari jenis daging, dan
pangan asal hewan dan kebutuhan manusia agar bahan makanan dapat
bertahan lebih lama dan akan pangan khususnya daging adalah sehari-hari.
2. Mengembangkan inovasi dan kreativitas baik dari segi produk hewani asal
daging.
perkembangan ilmu teknologi contohnya dari segi pengemasan alat atau mesin
15
kinerja. Menurut Nastiti (2010) pada proses pengolahan beberapa faktor dapat
mekanis rancangan tempat penyimpanan yang tidak sesuai, dan human error
yakni kerusakan yang diakibatkan oleh orang yang meangani kurang mampu
diperlukan juga metode dan penangan yang tepat untuk menghambat bakteri.
terlebih dahulu kondisi fisik umumnya atau biasa disebut dengan pemeriksaan
akan dipotong itu betul-betul sehat atau kesehatannya layak untuk dipotong
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hewan yang kesehatannya tidak layak,
jika dipaksa dipotong, dianggap melanggar peraturan dan akan terkena saksi
dan suhu tertentu diatas titik beku daging yang secara relatif belum mengalami
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Komposisi dan nilai gizi yang terkandung pada daging sapi yaitu protein
B6, dan E, serta mengandung mineral seperti fosfor, kalium, dan zat besi.
2. Kelebihan daging sapi jika ditinjau dari komposisi dan nilai gizinya yaitu
daging sapi memiliki asam amino esensial yang seimbang, nilai nutrisi
yang tinggi, kandungan zat besi yang lebih baik, mengandung vitamin A,
3. Kekurangan daging sapi jika ditinjau dari komposisi dan nilai gizinya
yaitu kandungan kolesterol dan lemak yang cukup tinggi, dan efek residu
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adyan, Haryadi, Dian Septinova, dan Sulastri. 2018. Kualitas Fisik Pada
Potongan Primal Karkas Sapi Krui Jantan di Kabupaten Pesisir Barat
Lampung. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 2(1): 38-43.
Anonim. 2012. Potret Komoditas Daging Sapi 2010.
www.bni.co.id/Portals/0/Document/komoditas%20sapi.pdf. diakses pada
tanggal 26 September 2021.
Astawan, M. 2004. Kandungan Daging Sapi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Bahri, S. 2008. Beberapa Aspek Keamanan Pangan Asal Ternak di Indonesia.
Pengembangan Inovasi Pertanian. 1(3): 225-242.
Bahri, Sjamsul, E. Masbulan, dan A. Kusumaningsih. 2005. Proses Praproduksi
sebagai Faktor Penting Dalam Menghasilkan Produk Ternak yang Aman
untuk Manusia. Jurnal Litbang Pertanian. 24(1): 27-35.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wootton. 2007. Ilmu Pangan.
Diterjemahkan oleh Hari Purnomo Adiono. Universitas Indonesia Press.
Jakarta
Colpo, A. 2005. LDL Cholesterol: Bad Cholesterol or Bad Science. Journal of
American Physicians and Surgeons. 10(3): 83-89.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Gizi. 1981. Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Fitri, Diana Nur. 2012. Konsumsi Daging Sapi Tingkatkan Kecerdasan Anak.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(1): 3.
Forrest, J. C., E.B. Aberle, H. B. Hedrick, M. D. Judge, dan R. A. Merkel. 1975.
Principles of Meat Science. W. H. Freeman and Co. San Fransisco.
Frankel, F. N. 1983. Recent Advances in the Chemistry of Rancidity of Fast.
Northern Regional Research Center, Agric. Res. Service. Dept. Agric.
Illinois.
Gunawan, Lia. 2013. Analisa Perbandingan Kualitas Fisik Daging Sapi Impor
dan Daging Sapi Lokal. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. Vol. 1(1).
Hernando, D., Dian Septinova, dan K. Adhianto. 2015. Kadar Air dan Total
Mikroba Pada Daging Sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Bandar
Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(1): 61-67.
19
LAMPIRAN