Anda di halaman 1dari 6

INDUSTRI PAKAN TERNAK "PERGUDANGAN"

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua bahan pangan mudah rusak dan ini berarti bahwa dalam jangka waktu penyimpanan
tertentu, ada kemungkinan untuk membedakan antara bahan pangan segar dengan bahan pangan
yang telah disimpan selama jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi adalah suatu kerusakan.
Meskipun demikian sebagian makanan akan menjadi lebih tua atau matang setelah dikemas dan
memang ada perbaikan dalam waktu singkat tetapi kemudian diikuti dengan kerusakan.
Tuntutan bahan pangan oleh manusia semakin hari semakin meningkat, baik jumlah
maupun mutunya. Di pihak lain produk produktivitas tanaman pertanian waktunya sangat terbatas,
terbatasi oleh musim atau keadaan alam sehingga produksinya hanya dapat diperoleh pada waktu
tertentu saja. Pada waktu manusia dihadapkan pada persoalan seperti ini berbagai upaya ditempuh
dalam rangka menyeimbangkan antara keperluan pangan dengan ketersediaan bahan pangan yang
ada. Cara yang paling tepat dan praktis untuk memecahkan persoalan tersebut adalah dengan
menyimpan hasil pertaniannya.
Pada makalah ini, kami membahas tentang studi penggudangan salah satu hasil pertanian
yaitu beras di Bulog. Dimana beras merupakan salah satu bahan pertanian yang mudah rusak. Oleh
karena itu, beras harus ditangani secara baik dalam hal penyimpanan serta penggudangannya, agar
mutu dapat dipertahankan.
Pada sebuah industri atau pabrik, penyimpanan dilakukan di dalam sebuah gudang yang
biasa disebut penggudangan. Dimana penggudangan merupakan tempat
penyimpanan produk sementara. Tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam rangka
penyimpanan bahan pangan adalah keadaan tempat, keamanan dan pemeliharaan. Tempat
penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyarataan-persyaratan tertentu, demikian pula
keamanan produk, baik dari pencurian maupun dari cuaca harus mendapat perhatian. Demikian
pula pemeliharaan yang memerlukan alat, biaya dan tenaga pelaksanaan tidak boleh dilupakan
Keselamatan bahan simpanan umumnya terancam oleh kelompok organisme pengganggu.
Bercampurnya organisme pengganggu dengan bahan dalam simpanan dapat menyebabkan
berbagai masalah dan menimbulkan efek yang sangat merugikan. Akibat yang dapat timbul berupa
kerusakan bahan simpanan, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jika volume bahan yang
disimpan sedikit, timbulnya kerusakan tidak menjadi masalah. Namun, jika volume bahan yang
disimpan banyak maka kerusakan bahan akan membawa kerugian besar.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai sistem penggudangan bahan pangan secara
baik dan tepat
2. Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir siswa dalam menerapkan ilmu yang
dipelajari serta keterkaitannya dengan bidang ilmu yang lain.

Manfaat :
1. Menjadi salah satu sarana bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan
keilmuan melalui berbagai sumber
2. Siswa mampu menangani masalah penyediaan bahan pangan yang baik untuk masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem pergudangan nasional merupakan cara atau upaya yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap kegiatan pergudangan nasional (yang meliputi perizinan usaha, penetapan lokasi dan
pendirian gudang, administrasi gudang, fungsi gudang dan / atau ruangan, kegiatan perusahaan
jasa pergudangan) dalam rangka meningkatkan kelancaran arus barang(Anonim, 2002).
Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk
dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang-
barang perniagaan, dan memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan
(sesuai UU No. 11 Tahun 1965 tentang Pergudangan).
Barang adalah semua barang yang diperdagangkan atau ditujukan untuk diperdagangkan
dan ditunjuk dengan Peraturan Pemerintah (yaitu peraturan – peraturan yang mangatur mutu,
maupun susunan bahan serta pembungkusan barang – barang dagangan (sesuai UU No. 10 Tahun
1961 tentang Barang).

Jenis Gudang
Jenis Gudang berdasarkan pemanfaatannya terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Gudang Umum yaitu gudang yang digunakan untuk kepentingan umum (Public Warehouse)
Public Warehouse / Gudang Umum merupakan kegiatan perusahaan jasa
pergudangan bagi siapapun dalam menyewakan ruangan gudang untuk penimbunan dan jasa-jasa
lainnya dengan pungutan biaya. Karena kegiatan penyelenggaraan kegiatanwarehousing ini
menyangkut penyimpanan / penimbunan barang milik pihak ketiga, maka kegiatannya biasanya
diatur oleh ketentuan-ketentuan Pemerintah, misalnya yang menyangkut syarat-syarat
penyelenggaraan kegiatan, perizinan, tanggung jawab, tarif, dan lain-lain.

2. Gudang khusus yaitu gudang yang digunakan untuk kepentingan pemilik gudang itu
sendiri (Private Warehouse).
Private Warehouse / Gudang khusus merupakan pemanfaatan gudang untuk
kepentingan pemiliknya sendiri, adalah fasilitas pergudangan yang khusus untuk menyimpan /
menimbun barang miliknya sendiri dan tidak berkewajiban untuk menerima barang-barang milik
orang lain.
Fungsi dan Peran Gudang
Gudang mempunyai fungsi multi dimensi antara lain sebagai tempat menyimpan
sementara, sebagai penyanggah (buffer stock), tempat sortasi, tempat pengepakan (packaging),
labeling dan lain-lain. Fungsi gudang disamping sebagai fungsi tersebut di atas, maka sesuai
dengan perkembangan usaha khususnya dibidang komoditi pertanian maka gudang dapat
difungsikan sebagai penjaminan pembiayaan yaitu pemilik gudang menerbitkan Tanda Terima
Gudang (warehouse receipt system) untuk barang milik orang lain yang disimpan
digudangnya. Tanda Terima Gudang ini dapat dijadikan sebagai agunan dalam pengajuan kredit
ke bank. Melalui fungsi ini, pemanfaatan gudang dapat lebih efektif, sehingga distribusi barang
dari gudang hanya dilakukan sekali saja yaitu kepada end – user, sehingga sangat
menghemat opportunity – cost dan distribution / transportation cost.
Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja.
Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa,
bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah
aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di
Gudang.
Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal
Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai
pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia
(Romail, 2009).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk
dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang.
2. Gudang mempunyai fungsi multi dimensi antara lain sebagai tempat menyimpan sementara,
sebagai penyanggah (buffer stock), tempat sortasi, tempat pengepakan (packaging), labeling dan
lain-lain.
3. Salah satu cara untuk mempertahankan agar beras tetap dalam keadaan baik sebelum dijual
yaitu dengan penyimpanan dalam gudang (penggudangan).
4. Cara penyimpanan berasa ada dua macam yaitu penyimpanan curah (bulky) dan penyimpanan
kemasan (packing).
5. Selama penggudangan beras mengalami penyusutan baik kwalitas maupun kwantitas yang
disebabkan antara lain faktor biologi dan fisik.

Saran
Setiap pelaku usaha harus memiliki prosedur penyimpanan (penggudangan) yang tepat
untuk menjamin tidak tercampurnya hasil produksi dari varietas lain yang meminimalkan susut
mutu dan kuantitas hasil produksi selama penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai