Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULU

1.1 Latar belakang


limbah plastik merupakan salah satu permasalah terbesar yang sedang di alami indonesia.
Berdasarkan data dari asosiasi industry plastic indonesia (inaplas) dan badan tugas statistik (bps),
sampah plastik di indonesia telah mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 2,3 juta ton
merupakan sampah plastik yang di buang ke laut. Sayngnya limbah plastik ini membutuhkan waktu
yang cukup lama sekitar 100-300 tahun lamanya.

plastic merupakan polimer yang memiliki rantai panjang atom dan saling mengikat satu sma lain.
Hal tersebut yang membuat plastic sulit terurai oleh mikroorgsnime. Jik di bakar asap pembakaran
dari limbah plastic sangan berbahaya bagi kesehatan. Selain berbahaya bagi kesehatan sampah plastic
juga sangat berbahaya di alam. Sampah plastic dapat menyebabkan banjir, pencemaran air ,
menurunnya kesuburan tanah, menjerat hewan dan masih banyak lagi.

1.2 Tujuan penelitian


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
1. Tujuan umum
Mengoptimalkan pengelolahan limbah plastic
2. Tujuan kusus
a. Mengurangi penumpukan limbah plastic
b. Mencegah terjadinya pencemaran alam
c. Bernilai ekonomis

1.3 Manfaat penulisan


a. Mengetahui bahaya limbah plastic
b. Menumbuhkan kesadaran peduli terhadap lingkungan
c. Memberikan tambahan ekonomi
BAB II
GAGASAN

2.1 Pengertian limbah plastic


limbah merubah bahan sisah yang suda tidak terpakai hasil dari suatu kegiatan sehari-hari.
Limbah plastic merupakan sisa dari suatu kegiatan sehari-hari yang dapat mencemari
lingkungan. Limbah plastik tergolong kedalam limbah anorganik tidak memiliki kandungan
hidrokarbon sehingga memiliki waktu yang lama dalam penuraian.

limbah plastic mengandung bahan yang berbahaya bahkan beracun. Secara tidak langsung
limbah plastic sangat berbahaya bagi kesehatan. Apabila limbah plastik di bakar maka dapat
membuat polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan, dan apa bila di buang ke lingkungan
dapat mengganggu kelangsungan mahluk hidup.

2.2 Pengelolahan limbah plastic menjadi bahan bakar

menurut para penggiat , proses konversi sampah plastic menjadi bbm adalah dengan
menggnakan metode pirolisis, yaitu memanaskan plastic pada suhu 400 derajat tanpa oksigen.
Pada suhu tersebut, pastik meleleh lalu berubah menjadi gas. Pada proses tersebut, rantai panjang
hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek.
proses selanjutnya adalaj pendinginan yang dilakukan pada gas tersebut sehingga gas akan
mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar,
baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. Untuk mendapatkan hasil dan performa yang
lebih baik, maka ditambahkanlah katalis. Beberapa parameter sangat berpengaruh terhadap
produk yang dihasilkan antara lain yaitu suhu, waktu, dan jenis katalis.

Mesin yang digunakan untuk mengelola plastik menjadi bbm terbagi menjadi dua bagian yang
dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Untuk mengoperasikan mesin yang dinamakan
md plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat atau 20 kilogram yang diletakkan di
dalam tabung reaktor.

Tampak tabung reaktor semacam wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh
sampah plastik. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang berada di
ujung sebelah kanan mesin. Proses pembakaran sampah plastik berlangsung kurang lebih empat
jam.

Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap
mengalami proses penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang menjadi
minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak.

Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan
untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses
pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan melalui
keran yang berjumlah tiga di tiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh penuh di dalam
tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8 liter bbm sintetis.

Dengan metode konversi plastik menjadi bbm, sampah plastik tidak lagi menjadi masalah dan
pemerintah bersama dengan masyarakat dapat bekerjasama menanggulangi perubahan iklim
dengan mengurangi produksi emisi gas rumah kaca.
BAB III
PENUTUP

3.3 kesimpulan

kesimpulan pada karya tulis ini adalah limbah plastik yang menjadi salah satu sumber
permasalahan terbesar saat ini bias kita atasi dengan mendaur ulangnya menjadi bahan bakar.
Selain mengurangi limbah mendaur ulang plastik bernilai ekonomis serta bias menjadi cadangan
sumber minyak terbesar.

3.4 saran
saran pada karya tulis kali ini adalah perlunya pengaplikasian secara langsung sebagai bentuk
dari penanggulangan limbah plastik. Serta mensosialisasikannya supaya lebih banyak masyrakat
yang memahami pendaurulangan limbah plastik

Anda mungkin juga menyukai