Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PENCEMARAN SAMPAH PLASTIK DI

PROVINSI DKI JAKARTA DAN PENGGUNAAN


BIOTEKNOLOGI DEGREDASI PLASTIK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Asinkronus Perubahan Lingkungan


Biologi 4
16 Maret 2023

Disusun oleh:
Aaron Hartono
X-4/01

SMA KOLESE KANISIUS


JAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023
Bab 1: Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Plastik adalah berbagai macam bahan sintetik atau semi sintetik yang menggunakan
polimer sebagai bahan utamanya. Plastik dciptakan oleh manusia sebagai bahan pembuatan
barang yang kedap air dan ringan. Secara keseluruhan, plastik ini memiliki banyak manfaat bagi
manusia, sehingga diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak. Namun plastik memiliki
banyak dampak negatif, terutama bagi lingkungan dan makhluk hidup. Oleh sebab itu, plastik
menimbulkan banyak masalah lingkungan yang saat ini sudah sulit untuk diatasi di dunia.
Penggunaan plastik secara global sudah berjumlah sangat banyak, setidaknya di provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta terdapat sekitar 279,61 ton timbulan sampah plastik per hari.
Akibat daur ulang yang buruk, sekitar 87,52% atau 244,72 ton sampah plastik yang mencemari
wilayah DKI Jakarta setiap hari di daratan dan perairan. Sisanya hanya 2,99% plastik yang
didaur ulang, 0,78% diproses di PLTSa, dan 8,72% tidak terkelola. Data-data tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan plastik di wilayah Jakarta sudah melebihi daya pengolahan
plastik di wilayah Jakarta, sehingga plastik yang tidak digunakan tertumpuk menjadi gunung
sampah plastik seperti di Tempat Pembuangan Sementara Bantar Gerbang.
Hampir di setiap saat dan di mana pun, terdapat sampah plastik yang berserakan di
wilayah DKI Jakarta. Padahal, bagi lingkungan dan makhluk hidup, plastik menyebabkan efek
buruk dan mikroplastik menjadi perhatian khusus bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu,
mikroba baru-baru ini penelitian telah menjawab pertanyaan apakah dan sejauh mana
mikroorganisme dapat mendegradasi plastik di lingkungan, yang mungkin akan menjadi revolusi
di dalam bidang bioteknologi. Masalah ini penting, dikarenakan sampah plastik menjadi masalah
yang kritis dan semakin memburuk, bahkan menjadi masalah global. Oleh karena itu, saya
sebagai peneliti dan ilmuwan akan melakukan penelitian mengenai “Pencemaran Sampah Plastik
di Provinsi DKI Jakarta dan Penggunaan Bioteknologi Degredasi Plastik” melalui studi literatur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa penyebab dan dampak dari penggunaan plastik di wilayah DKI Jakarta?
2. Bagaimana peran bioteknologi dalam menangani masalah pencemaran sampah?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Menjelaskan penyebab dan dampak dari penggunaan plastik di wilayah DKI Jakarta
2. Menjelaskan peran bioteknologi dalam menangani masalah pencemaran sampah

1.4. Manfaat Pnelitian


1. Bagi pemerintah
Mengetahui dan dapat menerapkan solusi pencemaran plastik di Provinsi DKI Jakarta
2. Bagi pelajar
Rujukan untuk mengetahui, mempelajari, dan mengembangkan solusi pencemaran plastik
Bab 2: Pembahasan

2.1. Jenis Pencemaran


Pencemaran lingkungan memiliki banyak jenis dan pengelompokan. Jenis pencemaran
lingkungan yang ada pada permasalahan ini adalah pencemaran plastik. Berdasarkan media
atau tempatnya, pencemaran plastik tergolong menjadi pencemaran tanah dan pencemaran
air, bahkan secara tak langsung dapat tergolong menjadi pencemaran udara, dikarenakan
produksi plastik membutuhkan bahan bakar fosil yang melibatkan proses pembakaran.
Berdasarkan objek yang mencemari, pencemaran plastik termasuk pencemaran limbah
anorganik.

2.2. Penyebab Pencemaran


Pencemaran plastik disebabkan oleh berbagai macam faktor. Pertama, penggunaan
plastik dalam produk yang berjumlah sangat banyak dan merupakan sumber utama
pencemaran plastik. Plastik-plastik tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan benda-benda
yang tergolong sebagai kebutuhan manusia, seperti gelas plastik, kantong plastik, bungkusan
plastik. Benda-benda tersebut umumnya hanya digunakan dalam sekali pakai dan tidak dapat
didaur oleh alam dalam waku singkat. Hal tersebut menyebabkan plastik-plastik menumpuk serta
menyebar, dan mencemari lingkungan.
Kedua, aktivitas manusia yang mencemari lingkungan dan merupakan penggerak
pencemaran plastik di lingkungan. Aktivtas-aktivitas yang dapat mencemari lingkungan, antara
lain pembuangan sampah plastik sembarangan dan pembuangan limbah plastik ke dalam
lingkungan. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya kesadaran manusia mengenai permasalahan
sampah plastik, sehingga manusia sering melakukan aktivitas yang mencemari lingkungan, tanpa
mereka sadari.
Ketiga, sistem pengolahan sampah plastik yang buruk dan tidak efisien. Realitanya,
penggunaan plastik di wilayah DKI Jakarta berjumlah sangat banyak, dikarenakan kepadatan
penduduk yang sangat tinggi. Namun, daya pengolahan sampah dan limbah plastik di wilayah
tersebut sangat kurang dibandingkan jumlah penggunaan plastik di Indonesia. Hal tersebut
meningkatkan jumlah plastik di wilayah DKI Jakarta yang sudah menumpuk di berbagai Tempat
Pembuangan Sementara, serta daratan dan perairan di sekitar wilayah DKI Jakarta.
2.3. Dampak Pencemaran
Dampak yang dihasilkan oleh pencemaran plastik tentunya merupakan dampak yang
negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan. Pertama, pencemaran plastik menyebabkan
kerusakan ekosistem. Plastik yang mencemari lingkungan dapat merusak habitat seluruh
makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, dan bahkan manusia. Kerusakan habitat makhluk hidup
dapat mengancam kelangsungan makhluk hidup itu sendiri, yang dapat menyebabkan kematian
makhluk hidup sendiri. Banyak makhluk hidup, terutama biota laut yang mati akibat
mengkonsumsi plastik yang dikira sebagai makanan. Kesimpulannya, plastik dapat merusak
habitat dan rantai makanan suatu ekosistem.
Kedua, kesehatan manusia yang memburuk akibat mikroplastik. Kebanyakan hewan,
terutama biota laut mengkonsumsi plastik buangan manusia yang ukurannya sangat kecil. Plastik
yang berukuran sangat kecil tersebut disebut mikroplastik. Tentunya, manusia sebagai makhluk
hidup juga bertahan hidup dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang ada, berupa
tumbuhan dan hewan. Maka secara tidak langsung, manusia juga memakan mikroplastik yang
dapat memperburuk kesehatan manusia, dikarenakan plastik merupakan bahan yang sulit terurai
atau dicerna oleh alam dan makhluk hidup. Konsumsi mikroplastik umumnya menyebabkan
masalah-masalah kesehatan bagi manusia, seperti keracunan, gangguan hormonal, dan kanker.
Ketiga, pemanasan global akibat proses pembuatan plastik. Plastik dibuat dengan bahan
bakar fosil yang membutuhkan proses pembakaran. Proses pembakaran plastik menghasilkan
gas-gas yang dapat menyebabkan pemanasan global, seperti 𝐶𝑂 atau Karbon Monoksida,
sehingga secara tak langsung plastik juga mencemari udara dan menganggu kesehatan makhluk
hidup di bidang pernapasan.

2.4. Peran Bioteknologi


Cladosporium resinae adalah jamur yang dapat mendegradasi polimer hidrokarbon,
termasuk beberapa jenis plastik. Jamur ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim
lipase dan protease, yang dapat menguraikan ikatan kimia dalam polimer plastik, sehingga
menghasilkan senyawa organik yang lebih sederhana dan dapat diambil oleh mikroorganisme
lain atau diurai secara alami. Cladosporium resinae dapat membantu memecahkan limbah plastik
di lingkungan dan mempercepat degradasi plastik yang terbuang, sehingga membantu
mengurangi dampak negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan dan makhluk hidup.
Namun, meskipun Cladosporium resinae memiliki potensi dalam mendegradasi plastik,
teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat diaplikasikan dalam skala
besar. Selain itu, perlu ditekankan bahwa mendaur ulang dan pengurangan penggunaan plastik
sekali pakai tetap merupakan cara terbaik untuk mengurangi dampak pencemaran plastik
terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Ada kemungkinan bahwa di masa depan manuia akan
menggunakan Cladosporium resinae untuk mendegredasi sampah-sampah plastik yang ada di
dunia. Kesimpulannya, Cladosporium resinae dapat digunakan untuk mendegredasi sampah,
namun masih dalam tahap pengembangan.
Daftar Pustaka dan Sumber Literatur

Danso, D., Chow, J., & Streit, W. R. (2019). Plastics: Environmental and
Biotechnological Perspectives on Microbial Degradation. Applied and
Environmental Microbiology, 1-11. Dikutip dari Applied and Environmental
Microbiology. [Google Cendekia]

National Geographic Headquarters. (2022, Mei 19). Microplastics. Dikutip dari


education.nationalgeographic.org:
https://education.nationalgeographic.org/resource/microplastics/

Perusahaan Aqua. (2021, Juni 23). Dampak Sampah Plastik Terhadap Pencemaran Tanah
dan Lingkungan. Dikutip dari bijakberplastik.aqua.co.id:
https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/edukasi/dampak-sampah-plastik-terha
dap-pencemaran-tanah-dan-lingkungan/

Prihatini, Z. (2022, July 19). 87,52 Persen Sampah Plastik Fleksibel di Jakarta yang
Masih Berakhir di TPA. Dikutip dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/19/100200923/87-52-persen-sampa
h-plastik-fleksibel-di-jakarta-yang-masih-berakhir-di?page=all

PROXSIS WP Admin. (2016, Oktober 20). Dampak Plastik Terhadap Lingkungan.


Dikutip dari environment-indonesia.com:
https://environment-indonesia.com/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai