Anda di halaman 1dari 3

Nama: Benaya

NIM: 2106541120
Prodi: Agroekoteknologi
Konsentrasi Bioteknologi
Mata Kuliah: Bioteknologi Lingkungan

Tugas:
Jelaskan mengenai polusi plastik (apa itu plastik? bagaimana pencemaran plastik
terjadi? apa itu partikel plastik? bioteknologi apa yang bisa diterapkan dalam polusi
plastik?

Plastik adalah material sintetis yang terbuat dari polimer, yang dapat diubah bentuknya
melalui proses pembentukan. Pencemaran plastik terjadi ketika plastik tidak terkelola
dengan baik dan mencemari lingkungan, terutama perairan dan tanah. Plastik seringkali sulit
terurai secara alami, menyebabkan akumulasi limbah.

Pencemaran plastik terjadi melalui berbagai cara, termasuk pembuangan limbah plastik
yang tidak tepat, pembuangan sampah plastik ke sungai atau laut, serta pemrosesan limbah
plastik yang tidak ramah lingkungan. Partikel plastik, atau mikroplastik, adalah fragmen kecil
plastik yang dapat berasal dari degradasi plastik yang lebih besar atau ditambahkan pada
produk tertentu.

Pencemaran plastik terjadi melalui serangkaian aktivitas manusia dan proses lingkungan
yang menyebabkan penumpukan limbah plastik di berbagai ekosistem. Berikut adalah
beberapa cara terjadinya pencemaran plastik:

1. Pembuangan Sampah Tidak Tepat:


- Penyampahan Langsung: Pembuangan sampah plastik secara langsung ke daratan atau
perairan tanpa penanganan yang benar.
- Tumpukan Sampah:
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA): Limbah plastik yang tidak terkelola di tempat
pembuangan akhir dapat merembes dan mencemari tanah serta air tanah.

2. Pembuangan ke Perairan:
- Sungai dan Saluran Air: Sampah plastik dapat terbawa oleh aliran sungai dan akhirnya
mencapai laut, menyebabkan pencemaran di ekosistem perairan.
- Pelayaran dan Aktivitas Maritim: Pembuangan sampah plastik langsung dari kapal atau
kebocoran limbah dapat menyumbang pada polusi laut.

3. Pencucian Limbah Plastik:


- Pencucian oleh Hujan: Sampah plastik di daratan bisa dicuci ke saluran air oleh hujan,
yang kemudian mencapai perairan.
- Pencucian oleh Ombak: Plastik yang sudah berada di pantai dapat terus tercuci ke laut
oleh ombak.

4. Fragmentasi Plastik:
- Degradasi Alamiah: Paparan sinar matahari dan proses alam dapat merombak plastik
menjadi partikel-partikel kecil yang disebut mikroplastik.
5. Penggunaan Produk Berbahan Plastik:
- Mikroplastik dalam Produk Konsumen: Beberapa produk, seperti pembersih wajah atau
deterjen, mengandung mikroplastik yang dapat mencemari perairan saat digunakan dan
dibuang.

Melalui kombinasi faktor-faktor ini, pencemaran plastik terus meningkat, menimbulkan


dampak serius pada lingkungan, kehidupan laut, dan kesehatan manusia.

Partikel plastik merujuk pada fragmen kecil plastik yang dapat berasal dari berbagai
sumber dan memiliki ukuran yang bervariasi. Ada dua jenis partikel plastik utama:

1. Mikroplastik:
- Ukuran: Kurang dari 5 milimeter.
- Asal Usul:
- Fragmentasi Plastik: Hasil dari degradasi fisik plastik yang lebih besar karena paparan
sinar matahari dan elemen alam.
- Bahan Tambahan Produk:
- Mikroperlek: Digunakan dalam produk seperti scrub wajah dan pasta gigi.
- Serat: Terlepas dari pakaian sintetis saat dicuci.
- Dampak:
- Ekosistem Perairan: Mikroplastik dapat terakumulasi di lingkungan perairan dan
mencemari organisme laut.
- Rantai Makanan: Dapat masuk ke rantai makanan melalui organisme kecil yang
memakan mikroplastik.

2. Nanoplastik:
- Ukuran: Kurang dari 100 nanometer.
- Asal Usul:
- Degradasi Mikroplastik: Lebih lanjut terurai dari mikroplastik.
- Produksi Spesifik: Beberapa produk dan proses industri menghasilkan nanoplastik.
- Dampak:
- Potensial Permeabilitas Sel: Nanoplastik dapat menembus membran sel dan berpotensi
memengaruhi kesehatan manusia.
- Dampak Ekosistem Mikro: Dapat mempengaruhi organisme mikroskopis di ekosistem
perairan.

Partikel plastik, terutama mikroplastik, menjadi perhatian serius karena potensi dampaknya
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Studi terus dilakukan untuk memahami
konsekuensi jangka panjang dari peningkatan konsentrasi partikel plastik di berbagai
ekosistem.

Bioteknologi dapat membantu mengatasi polusi plastik. Salah satu pendekatan


melibatkan bakteri dan mikroorganisme yang dapat mendegradasi plastik. Beberapa
penelitian mengidentifikasi mikroba yang dapat menguraikan polimer plastik tertentu.
Penggunaan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme juga dipertimbangkan sebagai
cara untuk mempercepat proses degradasi plastik.
Beberapa Contoh Bioteknologinya adalah

1. Mikroorganisme Pengurai Plastik:


- Penjelasan: Menggunakan bakteri atau fungi yang memiliki kemampuan untuk
mendegradasi polimer plastik. Contohnya, beberapa strain bakteri seperti *Ideonella
sakaiensis* dapat mengurai polimer plastik jenis PET (polyethylene terephthalate).

2. Enzim Plastikase:
- Penjelasan: Mencakup penggunaan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme
untuk mendegradasi ikatan polimer plastik. Sebagai contoh, enzim PETase dapat memecah
polimer PET menjadi monomer yang lebih sederhana.

3. Bioteknologi Metagenomik:
- Penjelasan: Melibatkan analisis dan manipulasi genom dari komunitas mikroba di
lingkungan tertentu untuk mencari mikroorganisme yang memiliki kemampuan degradasi
plastik.

4. Bioaugmentasi:
- Penjelasan: Menambahkan mikroorganisme yang telah dimodifikasi genetik ke dalam
lingkungan yang tercemar plastik untuk meningkatkan kemampuan degradasi plastik.

5. Fitorampe (Phytoremediation):
- Penjelasan: Menggunakan tanaman yang telah dimodifikasi genetik untuk menyerap
dan mengakumulasi plastik dalam jaringan mereka, membantu membersihkan lingkungan.

6. Bioplastik dan Biodegradable Polymers:


- Penjelasan: Mengembangkan plastik yang dapat terurai secara alami oleh
mikroorganisme, mengurangi akumulasi limbah plastik. Contohnya termasuk bioplastik yang
terbuat dari sumber-sumber alami.

7. Bioremediasi Tanah:
- Penjelasan: Menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan tanah yang
tercemar limbah plastik, membantu mengurai plastik yang terperangkap di dalam tanah.

8. Penggunaan Bakteriofag:
- Penjelasan: Memanfaatkan bakteriofag (virus yang menginfeksi bakteri) untuk
mengendalikan atau meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang dapat mendegradasi
plastik.

Penerapan bioteknologi dalam mengatasi polusi plastik masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan, namun berpotensi sebagai solusi yang berkelanjutan untuk mengurangi
dampak negatif limbah plastik di lingkungan.

Namun, perlu diingat bahwa pendekatan bioteknologi untuk mengatasi polusi plastik masih
dalam tahap penelitian dan pengembangan, dan perlu pertimbangan etika serta dampak
lingkungan lebih lanjut sebelum diterapkan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai