Anda di halaman 1dari 4

RESUME INTERNASIONAL WEBINAR

MASTER OF MARINE CONSERVATION


MICROPLASTICS

Introdustions
Mikroplastik adalah sebuah partikel plastik yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm.
Batas bawah ukuran partikel yang termasuk dalam kelompok mikroplastik belum didefinisikan secara
pasti namun kebanyakan penelitian mengambil objek partikel dengan ukuran minimal 330μm3.
Serpihan plastik memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tapi pada umumnya ukurannya kurang dari 5
mm ( atau kira-kira seukuran biji wijen ) disebut mikroplastik, karena masih terbilang sebagai studi
yang masih baru dan masih banyak yang belum diketahui mengenai mikroplastik sendiri dan
dampaknya bagi lingkungan.
The solutions to plastic pollution are complex, transboundary, and multilateral.
With plastic sources so varied, ranging from rextiles and tire dust to plastic bottles
and packaging, the requisite global response must be holistic and dynamic,
requiring coordinated action by diverse stakcholders at the national, regional, and
international levels.
Mikroplastik bisa saja terkandung dalam makanan dan air yang dikonsumsi setiap hari. Dalam
paparan tingkat tinggi, pertumbuhan sel kanker, reaksi alergi, kerusakan sel, gangguan metabolisme,
dan gangguan hormon jadi bahaya mikroplastik bagi kesehatan.
1. Mikroplastik primer diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil, contohnya Polyethylene
microbeads yang banyak terdapat pada produk kecantikan
2. Mikroplastik sekunder berasal dari degradasi plastik sekali pakai yang berukuran lebih besar

The maritime zone is devided into 3 parts:


1. territorial sea
2. exclusive economic zone
3. the high seas ;

For more details, we can see the following picture :

Maritime Zones
1. Coast/Baseline
2. Territorial Sea
3. Contiguous Zone
4, Exclusive Economic Zone
S, Continental Shelf
6. Extended Contunental Shelf
7. The High Seas
8, Deep seabed Area

Implementation of article 123

 L ack of cooperation may lead to cumulative negative impacts largely concentrated on


enclosed/semi enclosed seas
 The role of marine scientific research → science/evidence based policy
 Contemporary challenge : marine debris

Mikroplastik Berasal
Selain manik-manik mikro di industri, pelet plastik, dan penguraian puing-puing plastik yang
lebih besar, sumber mikroplastik yang paling mengejutkan berasal dari pakaian kita. Pakaian kita
tidak terbuat dari 100% katun, ada serat plastik (juga dikenal sebagai tekstil sintetis) di dalamnya
yang membuat pakaian kita lebih elastis, praktis, dan ringan.
Intinya, plastik sintetis apa pun yang kita buang sembarangan ke lingkungan, cepat atau
lambat akan terurai menjadi ukuran mikroskopis yang bisa kembali kepada kita dengan cara yang
tidak pernah kita duga sebelumnya. Bahan anorganik bisa meninggalkan sisa sampah yang tidak bisa
kita proses dengan cepat, dan kita perlu mencari solusi untuk itu.
Kita mungkin belum pernah melihat efek negatif mikroplastik pada tubuh manusia, tetapi kita
tidak perlu menunggu sampai itu menjadi nyata. Kita bisa mulai mengambil tindakan nyata sekarang
dengan mengurangi sampah plastik di setiap bagian kehidupan kita.

Mungkin tidak mudah untuk dapat menghilangkannya sepenuhnya bahkan dengan program
carbon credit dan carbon offset, tetapi kita dapat mencoba menghentikan penumpukannya. Ingat
Reduce, Reuse, Recycle (3R) saat menangani sampah dan jangan lupa untuk memilah sampah. Kenali
sampah plastik, periksa jenis plastik apa yang mudah didaur ulang dan mana yang perlu perawatan
khusus agar tidak menumpuk di TPA dan lingkungan.

Management and Reduction of Marine Debris as Conservation Efforts" by :


1. Prof. Koji Arizono Ph.D from Kumamoto University;
2. Muhammad Reza Cordova, Ph.D from BRIN;
3. Achmad Gusman Catur Siswandi, SH., LL.M., Ph.D from Faculty of Law Universitas Padjadjaran;
4. Rudiansyah Ismail, M.Si from Faculty Fisheries and Marine Sciences Universitas Padjadjaran;
given this 30th August 2022.

Anda mungkin juga menyukai