Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)

Vol.2 No.01 Maret 2020 29

Dampak Pencemaran Mikroplastik di Ekosistem Laut


terhadap Zooplankton : Review

Impact of Microplastics Pollution in Marine Ecosystem to


Zooplankton : A Review

Mardiyana1*, Ari Kristiningsih2


1,2
Program Studi Teknik Mesin Perikanan, Politeknik Negeri Cilacap, Jalan Dr. Soetomo No.
1 Sidakaya, Cilacap, 53212

Email: 1mardiyana@pnc.ac.id, 2ari.kristiningsih@pnc.ac.id

Direview : 10 Februari 2020


Diterima : 26 Februari 2020

Abstrak
Pencemaran yang bersumber dari mikroplastik merupakan salah satu permasalahan
global. Sampah plastik masuk ke laut baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan akan
terdegradasi menjadi mikroplastik. Ukuran mikroplastik yang kecil dan cenderung mengapung
di kolom air sehingga mudah termakan oleh organisme laut, salah satunya adalah zooplankton.
Mikroplastik yang termakan oleh zooplankton, memberikan dampak negatif baik untuk
zooplankton itu sendiri maupun untuk ekosistem. Dampak mikroplastik pada zooplankton
mengganggu fekunditas, kapasitas makan, mengganggu sistem pencernaan, kandungan fesesnya
serta memberikan efek akut dan kronis. Dampak bagi ekosistem laut memungkinkan terjadinya
transfer mikroplastik melalui rantai makanan (trophic transfer) karena zooplankton memiliki
peran penting dalam ekologi. Review ini membahas mengenai distribusi dan degradasi
mikroplastik, proses masuknya mikroplastik ke dalam zooplankton, dampaknya pada
zooplankton serta dampak terhadap ekosistem Laut. Kajian ini menjadi penting agar dapat
memberi informasi kepada para peneliti sebagai dasar dalam pengelolaan sumberdaya perairan.

Kata kunci: ekosistem, mikroplastik, organisme, pencemaran, zooplankton.

Abstract
Microplastics pollution is one of the global problems. Plastic garbage entry in the
ocean either intentionally or unintentionally and willbe degraded into microplastics.
Microplastics size is small and float in water coloumn so make it easy to ingested by marine
organisms,one of which is zooplankton. Zooplankton ingested microplastics and may impact
upon zooplankton also the ecosystem. Microplastics can influence the fucundity, the feeding
capacity, impact on digestion system, faecal pellet properties,and also provide accute and
chronic effects on zooplankton. Impact on marine ecosystems allow microplastics transfers
through food chain (trophic transfer) because of zooplankton have an important role in
ecosystems. This review summarized the current knowledge about distribution and degradation
of microplastics, ingestion of microplastics by zooplankton, the impact on zooplankton and also
to the marine ecosystems. This study is important to provide basic information to researchers in
marine resources management.

Keywords: ecosystem, microplastics, organisms, pollution, zooplankton.

DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 30

1. Pendahuluan dapat memakan mikroplastik yang


Pencemaran yang bersumber memiliki diameter 1,4-30,6 μm dengan
dari mikroplastik merupakan salah satu kapasitas yang berbeda-beda tergantung
permasalahan global yang saat ini spesies dan ukuran mikroplastik (Cole et
sedang menjadi sorotan bagi para al., 2013).
pemerhati lingkungan. Permasalahan Mikroplastik yang termakan
mikroplastik ini memberikan gambaran oleh zooplankton tidak hanya
dalam penggunaan plastik dikehidupan memberikan dampak pada zooplankton
sehari-hari yang menyebabkan itu sendiri, tetapi juga terhadap
kerusakan ekologi karena pembuangan ekosistem. Hal ini dikarenakan
sampah plastik yang sembarangan (tidak zooplankton memiliki peran penting
memperhatikan dampak dimasa dalam ekologi.
mendatang) (Galloway, Cole, & Lewis, Kajian-kajian seperti ini
2017). menjadi penting agar dapat memberi
Sampah plastik menjadi salah informasi kepada para peneliti sebagai
satu ancaman serius bagi ekosistem laut. dasar dalam tindak pengelolaan
Lebih dari 690 spesies laut telah sumberdaya perairan. Review ini
terdampak oleh sampah plastik ini baik membahas mengenai distribusi dan
yang berukuran puing-puing (debris) degradasi mikroplastik, proses
maupun yang kecil (mikroplastik) yang masuknya mikroplastik ke dalam
teramati di saluran pencernaan zooplankton dan dampaknya pada
organisme dari berbagai tingkatan trofik zooplankton serta dampak terhadap
rantai makanan (Carbery, O’Connor, & ekosistem Laut.
Palanisami, 2018).
Mikroplastik banyak ditemukan 2. Metodologi
di wilayah laut yang dekat dengan Pencarian literatur yang
kegiatan manusia (pesisir dan estuari), komprehensif mengenai mikroplastik
termasuk pengeboran minyak dan yang ada di zooplankton telah dilakukan
perkapalan (Castillo, Al-Maslamani, & dengan bantuan mesin pencari komersil
Obbard, 2016), industri dan pelabuhan yakni
(Frias, Otero, & Sobral, 2014). setac.onlinelibrary.wiley.com/,pubs.acs.
Kandungan mikroplastik tertinggi org/ojs.unud.ac.id/, link.springer.com/,
biasanya ditemukan pada musim sciencedirect.com.
penghujan, disaat lingkungan pesisir
banyak mendapat masukan air dari 3. Distribusi dan Degradasi
sungai yang banyak mengandung Mikroplastik di Perairan
fragmen–fragmen dari plastik melalui Setiap tahun, jutaan metrik ton
muara (runoff). plastik diproduksi untuk kemasan
Ukuran mikroplastik yang kecil makanan, produk perawatan kecantikan,
dan cenderung mengapung di kolom air alat tangkap, dan aktivitas manusia
sehingga mudah masuk dan lainnya yang berujung masuk ke laut
terakumulasi pada organisme laut baik secara sengaja maupun tidak
(Cordova, Purwiyanto, & Suteja, 2019). disengaja. Partikel turunan plastik ini
Salah satu organisme yang dapat yang dikenal dengan mikroplastik telah
memakan mikroplastik yakni terdeteksi di semua samudera di dunia
zooplankton. Zooplankton pada jenis dan juga di banyak ekosistem air tawar,
meroplankton merupakan tahapan terakumulasi dalam sedimen, di garis
juvenil dari spesies yang memiliki nilai pantai, tersuspensi di kolom air dan
ekonomis tinggi seperti larva Bivalvia, dicerna oleh plankton, ikan, burung, dan
Brachyura (megalopa), larva Caridae, mamalia laut (Lin, 2016).
larva Paguridae, dan Porcellanidae. Densitas mikroplastik
Jenis-jenis meroplankton tersebut menentukan persebarannya di kolom air.
teridentifikasi memakan mikroplastik Secara umum, jenis PE (polyetilen) dan
baik secara utuh maupun sebagian (Cole PP (polypropilen) akan mengambang
et al., 2013). Secara umum zooplankton
DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 31

karena densitasnya lebih kecil disebabkan oleh faktor mekanik,


dibandingkan dengan air sedangkan mikroba, dan fotodegradasi (Lin, 2016).
jenis PVC (polyvinylidene chloride), PS Mikroplastik yang berada di
(polystiren), PET dan PA (polyamide) perairan dapat mengalami degradasi dan
yang memiliki densitas lebih besar dari perubahan komposisi karena cahaya
air sehingga akan cenderung tenggelam matahari, radiasi panas, oksidasi, dan
di kolom air (Guo & Wang, 2019). pertumbuhan biofilm sinar matahari.
Ukurannya yang sangat kecil sehingga Proses degradasi ini menyebabkan
mikroplastik ini tidak mudah terlihat perubahan bentuk ukuran menjadi lebih
dengan mata telanjang bahkan jenis kecil (size reduction), terjadi perubahan
mesoplastik yang dicampur dengan pasir densitas dan warna, perubahan
masih sulit untuk dibedakan (Andrady, morfologi permukaan, dan perubahan
2011). kristalinitas (Gambar 2) (Guo & Wang,
Distribusi mikroplastik di 2019).
perairan semakin mendapat perhatian Degradasi umumnya
karena mikroplastik dapat termakan oleh diklasifikasikan berdasarkan agensi
organisme laut. Distribusi mikroplastik penyebab degradasi tersebut (Andrady,
di ekosistem laut dipengaruhi baik oleh 2011) :
faktor abiotik (faktor hidrodinamika a. Biodegradasi (organisme hidup
laut) maupun faktor biotik (Castillo et biasanya mikroba)
al., 2016); (Lin, 2016). Mikroplastik b. Fotodegradasi (cahaya matahari
tersebut tersebar pada kolom air, di UV-B)
sedimen dekat dengan pantai, dan di c. Termooksidasi (kerusakan oksidatif
sedimen laut dalam (Joesidawati, 2018) lambat pada suhu normal)
atau akan masuk ke tubuh manusia d. Degradasi termal (suhu tinggi)
melalui konsumsi biota yang memakan e. Hidrolisis (reaksi dengan air;
mikroplastik secara tidak sengaja biasanya tidak signifikan di air
(Gambar 1). Proses degradasinya dapat laut).

Gambar 1. Mikroplastik di Ekosistem Laut (Lin, 2016).

Proses degradasi makroplastik 4. Proses Masuknya Mikroplastik


menjadi mikroplastik biasanya pada Zooplankton
membutuhkan waktu yang lama hingga Ukuran mikroplastik yang
bertahun-tahun. Hasil penelitian sangat kecil sehingga dapat dengan
(Weinstein, Crocker, & Gray, 2016) mudah termakan oleh ikan (Yudhantari,
menunjukkan bahwa proses degradasi Hendrawan, & Ria Puspitha, 2019)
makroplastik menjadi mikroplastik kerang (Mytilus edulis) (Von Moos,
relatif lebih cepat terjadi di rawa asin, Burkhardt-Holm, & Köhler, 2012),
hanya memerlukan waktu 8 minggu cacing laut, burung laut bahkan biota
untuk jenis-jenis polyetilen densitas planktonik seperti zooplankton juga
tinggi, polypropylen, dan polystyren. dapat memakan mikroplastik ini secara
tidak sengaja (Cole et al., 2013, 2016).

DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 32

Mikroplastik masuk ke Dampak mikroplastik yang masuk ke


zooplankton secara tidak sengaja dalam tubuh zooplankton menyebabkan
disebabkan sifat dari zooplankton dalam kinerja fisiologi berkurang, fesesnya
mencari makan yaitu dengan menyaring mengandung mikroplastik dan
(filter feeding) lalu akan keluar melalui memungkinkan terjadinya transfer
fesesnya dan proses masuknya kontaminan ke predator (Cole et al.,
berlangsung dalam hitungan jam. 2013, 2016).

Gambar 2. Perubahan kandungan mikroplastik setelah terdegradasi (Guo & Wang, 2019).

Proses masuknya mikroplastik Mikroplastik yang tertelan oleh


pada Copepoda (Gambar 3) dan zooplankton memberikan banyak
Euphasid bergantung pada kecepatan dampak buruk bagi zooplankton itu
gerakan kaki renangnya dan bagian sendiri. Keberadaannya dalam tubuh
tubuh luar (external appendages) yang zooplankton dapat mengganggu sistem
menghasilkan gerakan air yang masuk fisiologi tubuhnya. Beberapa peneliti
ke dalam mulut dan akan menyaring melaporkan bahwa mikroplastik ini
makanan serta semua benda yang masuk terbukti mengganggu fekunditas
(selain makanan dalam hal ini (reproduksi) (Cole, Lindeque, Fileman,
mikroplastik). Zooplankton jenis Halsband, & Galloway, 2015), kapasitas
Doliolid, proses masuknya mikroplastik makan (Cole et al., 2015), mengganggu
melalui anterior lalu tersedot (siphon) ke pencernaan (Eltemsah & Bøhn, 2019),
dalam rongga tubuh lalu butiran dampak lainnya yakni mempengaruhi
polystyrene terperangkap menuju usus. feses yang dikeluarkan oleh zooplankton
Proses masuknya mikroplastik pada (Cole et al., 2016) (Gambar 3) hingga
Oxyrrhis marina salah satu jenis memberikan efek akut dan kronis
dinoflagellata berbeda dengan (Eltemsah & Bøhn, 2019).
Copepoda maupun Doliolid. Copepoda yang terpapar
Dinoflagellata ini menggunakan mikroplastik dalam jangka waktu yang
flagelanya untuk mencari kemudian lama akan memproduksi telur dengan
menelan butiran polystyrene (Cole et al., ukuran yang lebih kecil dan tingkat
2013). penetasannya berkurang. Namun, tidak
5. Dampak Mikroplastik terhadap ada perubahan signifikan pada rasio
Zooplankton produksi telur atau rasio konsumsi

DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 33

oksigen selama observasi (Cole et al., 4) menunjukkan dampak yang signifikan


2015). pada tingkat mencerna alga.

Gambar 4. Terdapat 7,3 μm butiran


polystyrene (ditandai dengan fluorescent
microspheres) di dalam sentrofagus
Copepoda (zooplankton) (tampak dorsal)
(Cole et al., 2013).

Mikroplastik juga memberikan


efek akut dan kronis terhadap
zooplankton. Efek akut dilihat dari efek
Gambar 3. Skema transport mikroplastik konsentrasi mikroplastik yang
melalui zooplankton di kolom air. [A] menyebabkan kematian sebanyak 50 %
Zooplankton memakan mikroplastik di zona
atau yang dikenal dengan uji toksisitas
eufotik; [B] Zooplankton mencerna
mikroplastik dan keluar melalui feses (faecal EC50. Hasil uji menunjukkan bahwa
pellets disingkat FP) di kolom air bagian mikroplastik tidak memberikan efek
atas; [C] Secara normal FP terdiri dari bahan akut pada Daphnia magna selama 48
organik, cepat tenggelam; dan [D] FP terdiri jam tetapi memberikan efek akut
dari mikroplastik sehingga lebih lambat (kematian) selama 120 jam.
tenggelam memungkinkan untuk termakan Mikroplastik ini juga dianalisis pada
lagi atau [E] terfragmentasi (Cole et al., setiap siklus hidupnya, dan
2016). menunjukkan juvenil sebagian besar (50
%) lebih sensitif daripada organisme
Mikroplastik yang termakan dewasa dengan konsentrasi sebanyak 30
oleh zooplankton menyebabkan adanya µg/ml (Eltemsah & Bøhn, 2019).
penurunan kecepatan makannya. Hal ini
disebabkan mikroplastik yang masuk 6. Dampak Mikroplastik di
akan memenuhi pencernaan sehingga Zooplankton terhadap
biota akan merasa kenyang palsu.
Ekosistem Laut
Penelitian (Cole et al., 2015)
Mikroplastik yang termakan
menunjukkan Copepoda yang terpapar
oleh zooplankton tidak hanya
mikroplastik, mengalami penurunan
memberikan dampak pada zooplankton
jumlah alga yang dimakan sebesar 11 %.
itu sendiri, tetapi juga terhadap
Kajian (Eltemsah & Bøhn,
ekosistem laut. Hal ini dikarenakan
2019) menunjukkan mikroplastik
zooplankton memiliki peran penting
memiliki peran dalam mengganggu
dalam ekologi sebagai makanan utama
pencernaan Daphnia magna seperti
bagi biota-biota karnivora kecil seperti
penyaringan makannya tersumbat, dan
larva udang, larva bivalvia, dan ikan-
pencernaan (ususnya berisi
ikan kecil. Zooplankton (planktonic
mikroplastik). Mikroplastik juga dapat
organisms) yang memakan mikroplastik
terakumulasi dan masuk ke rantai
dapat termakan oleh udang yang
makanan melalui biota yang
merupakan organisme dari satu tingkat
memakannya secara tidak sengaja. Hasil
trofik yang lebih tinggi sehingga
pengamatan (Cole et al., 2013) pada
dampaknya akan terjadi transfer
Copepoda (Centropages typicus) yang
mikroplastik (trophic transfer) (Gambar
memakan mikroplastik 7,3 μm (Gambar
5) dalam rantai makanan dan
DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 34

memungkinkan terjadinya akumulasi ada di laut. Salah satu biota yang


dalam jaring makanan (Carbery et.al, terdampak mikroplastik adalah
2018);(Panti et al., 2015); (Setälä, zooplankton. Mikroplastik yang masuk
Fleming-Lehtinen, & Lehtiniemi, 2014). ke zooplankton bisa menyebabkan
Kepadatan mikroplastik di penurunan fungsi fisiologis zooplankton,
kolom air akan menentukan bahkan menyebabkan efek akut maupun
bioavailabilitas mikroplastik pada kronis. Zooplankton memiliki peran
zooplankton (Botterell et al., 2019) yang penting dalam ekologi, sehingga sangat
kemudian akan memungkinkan besar kemungkinannya terjadi transfer
terjadinya transfer mikroplastik untuk mikroplastik melalui rantai makanan
organisme tingkat tinggi (predator) (trophic transfer) bahkan bisa masuk ke
(Lima, Costa, & Barletta, 2014). tubuh manusia melalui rantai makanan
Zooplankton (spesies di level atau jaring makanan. Penelitian
tropik bawah dalam jaring makanan mengenai mikroplastik di zooplankton
ekosistem laut) yang memakan masih sangat sedikit dilakukan di
mikroplastik tersebut memberikan perairan Indonesia, sehingga perlu
resiko juvenil ikan Salmon dilakukan tindak lanjut agak bisa
mengkonsumsi 2-7 partikel mikroplastik memberikan informasi bagi pengelolaan
per hari dan ≤ 91 partikel mikroplastik sumber daya perairan.
pada Salmon dewasa yang ada di pesisir 8. Daftar Pustaka
Columbia. Zooplankton yang diamati
ada 2 yaitu Neocalanus cristatus Andrady, A. L. (2011). Microplastics in
(copepoda) dan Euphausia pacifia the marine environment. Marine
(euphasiid) (Desforges, Galbraith, & Pollution Bulletin, 62(8), 1596–
Ross, 2015). 1605.
https://doi.org/10.1016/j.marpolbul
.2011.05.030
Botterell, Z. L. R., Beaumont, N.,
Dorrington, T., Steinke, M.,
Thompson, R. C., & Lindeque, P.
K. (2019). Bioavailability and
effects of microplastics on marine
zooplankton: A review.
Environmental Pollution, 245, 98–
110.
https://doi.org/10.1016/j.envpol.20
18.10.065
Carbery, M., O’Connor, W., &
Palanisami, T. (2018). Trophic
transfer of microplastics and mixed
contaminants in the marine food
web and implications for human
health. Environment International,
115(March), 400–409.
https://doi.org/10.1016/j.envint.201
8.03.007
Gambar 5. Proses Trophic Transfer
Castillo, A. B., Al-Maslamani, I., &
Mikroplastik melalui Zooplankton
Obbard, J. P. (2016). Prevalence of
(Carbery et al., 2018).
microplastics in the marine waters
of Qatar. Marine Pollution
7. Kesimpulan Bulletin, 111(1–2), 260–267.
Mikroplastik yang saat sudah https://doi.org/10.1016/j.marpolbul
banyak tersebar di perairan laut akibat .2016.06.108
aktivitas manusia banyak menyebabkan Cole, M., Lindeque, P., Fileman, E.,
dampak negatif untuk biota-biota yang Halsband, C., & Galloway, T. S.

DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 35

(2015). The impact of polystyrene Environmental Research, 95, 89–


microplastics on feeding, function 95.
and fecundity in the marine https://doi.org/10.1016/j.marenvres
copepod Calanus helgolandicus. .2014.01.001
Environmental Science and Galloway, T. S., Cole, M., & Lewis, C.
Technology, 49(2), 1130–1137. (2017). Interactions of microplastic
https://doi.org/10.1021/es504525u debris throughout the marine
Cole, M., Lindeque, P., Fileman, E., ecosystem. Nature Ecology and
Halsband, C., Goodhead, R., Evolution, 1(5), 1–8.
Moger, J., & Galloway, T. S. https://doi.org/10.1038/s41559-
(2013). Microplastic ingestion by 017-0116
zooplankton. Environmental Guo, X., & Wang, J. (2019). The
Science and Technology, 47(12), chemical behaviors of
6646–6655. microplastics in marine
https://doi.org/10.1021/es400663f environment: A review. Marine
Cole, M., Lindeque, P. K., Fileman, E., Pollution Bulletin, 142(February),
Clark, J., Lewis, C., Halsband, C., 1–14.
& Galloway, T. S. (2016). https://doi.org/10.1016/j.marpolbul
Microplastics Alter the Properties .2019.03.019
and Sinking Rates of Zooplankton Joesidawati, M. I. (2018). Pencemaran
Faecal Pellets. Environmental mikroplastik di sepanjang pantai
Science and Technology, 50(6), kabupaten Tuban. Seminar
3239–3246. Nasional Hasil Penelitian Dan
https://doi.org/10.1021/acs.est.5b0 Pengabdian Masyarakat 3,
5905 (September), 7–15.
Cordova, M. R., Purwiyanto, A. I. S., & Lima, A. R. A., Costa, M. F., & Barletta,
Suteja, Y. (2019). Abundance and M. (2014). Distribution patterns of
characteristics of microplastics in microplastics within the plankton
the northern coastal waters of of a tropical estuary.
Surabaya, Indonesia. Marine Environmental Research, 132,
Pollution Bulletin, 142(October 146–155.
2018), 183–188. https://doi.org/10.1016/j.envres.20
https://doi.org/10.1016/j.marpolbul 14.03.031
.2019.03.040 Lin, V. S. (2016). Research highlights:
Desforges, J. P. W., Galbraith, M., & Impacts of microplastics on
Ross, P. S. (2015). Ingestion of plankton. Environmental Science:
Microplastics by Zooplankton in Processes and Impacts, 18(2),
the Northeast Pacific Ocean. 160–163.
Archives of Environmental https://doi.org/10.1039/c6em90004
Contamination and Toxicology, f
69(3), 320–330. Panti, C., Giannetti, M., Baini, M.,
https://doi.org/10.1007/s00244- Rubegni, F., Minutoli, R., & Fossi,
015-0172-5 M. C. (2015). Occurrence, relative
Eltemsah, Y. S., & Bøhn, T. (2019). abundance and spatial distribution
Acute and chronic effects of of microplastics and zooplankton
polystyrene microplastics on NW of Sardinia in the Pelagos
juvenile and adult Daphnia magna. Sanctuary Protected Area,
Environmental Pollution, 254, Mediterranean Sea. Environmental
112919. Chemistry, 12(5), 618–626.
https://doi.org/10.1016/j.envpol.20 https://doi.org/10.1071/EN14234
19.07.087 Setälä, O., Fleming-Lehtinen, V., &
Frias, J. P. G. L., Otero, V., & Sobral, P. Lehtiniemi, M. (2014). Ingestion
(2014). Evidence of microplastics and transfer of microplastics in the
in samples of zooplankton from planktonic food web.
Portuguese coastal waters. Marine Environmental Pollution, 185, 77–
DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL)
Vol.2 No.01 Maret 2020 36

83.
https://doi.org/10.1016/j.envpol.20
13.10.013
Von Moos, N., Burkhardt-Holm, P., &
Köhler, A. (2012). Uptake and
effects of microplastics on cells
and tissue of the blue mussel
Mytilus edulis L. after an
experimental exposure.
Environmental Science and
Technology, 46(20), 11327–11335.
https://doi.org/10.1021/es302332w
Weinstein, J. E., Crocker, B. K., &
Gray, A. D. (2016). From
macroplastic to microplastic:
Degradation of high-density
polyethylene, polypropylene, and
polystyrene in a salt marsh habitat.
Environmental Toxicology and
Chemistry, 35(7), 1632–1640.
https://doi.org/10.1002/etc.3432
Yudhantari, C. I., Hendrawan, I. G., &
Ria Puspitha, N. L. P. (2019).
Kandungan Mikroplastik pada
Saluran Pencernaan Ikan Lemuru
Protolan (Sardinella Lemuru) Hasil
Tangkapan di Selat Bali. Journal
of Marine Research and
Technology, 2(2), 48.
https://doi.org/10.24843/jmrt.2019.
v02.i02.p10

DOI : 10.35970/jppl.v2i1.147
Corresponding Author : mardiyana@pnc.ac.id

Anda mungkin juga menyukai