Anda di halaman 1dari 15

VOL. 2, NO.

1, JANUARI-JUNI 2021

Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)


P-ISSN: 2722-4929 & E-ISSN: 2722-4945
Published by Postgraduate Program in Public health, Muslim University of Indonesia
Original Research Open Access

ANALISIS SPASIAL RISK ASSESMENT DAN IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK


DAN KEBERADAAN PSEUDOMONAS SEBAGAI BIOREMIDIASI
DI PERAIRAN KOTA MAKASSAR
*Muhammad Suharsono1, Muhammad Ikhtiar2, Alfina Baharuddin2
1Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Kementrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
2
Departement Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia.

*Email: suharsonoanno@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Mikroplastik (MPs) memberikan dampak kontaminasi dan cemaran yang
serius terhadap kehidupan perairan laut yang mempengaruhi rantai-rantai makanan
perairan tersebut. Mikroplastik dikonsumsi oleh organisme yang berukuran mulai dari
ukuran besar sampai ukuran terkecil di habitat atau ekosistem tersebut. Mikroplastik ini
mengancam ekosistem laut dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memetakan mikroplastik dan mengindentifikasi keberadaan bakteri
Pseudomonas sebagai mikroba pengurai di perairan Kota Makassar. Metode: Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2021, di Pelabuhan Paotere dan Tanjung
Bayam. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan kelimpahan mikroplastik pada Pelabuhan
Paotere 0,267±0,038 MPs/L, Pantai Tanjung Bayam 0,478±0,056 MPs/L, dengan
karakteristik bentuk dan ukuran yang sama dan secara umum memiliki warna mikroplastik
yang berbeda. Kelimpahan mikroplastik yang tinggi pada sungai menunjukkan bahwa
mikroplastik dari sumber daratan. Keberadaan Pseudomonas di perairan kota makassar
juga berperan dalam degradasi plastik menjadi mikroplastik. Kesimpulan: Hasil ini
menunjukkan bahwa perairan di Kota Makassar telah tercemar oleh partikel mikroplastik.
Saran dari penelitian yaitu kepada pemerintah untuk mengatur pengelolaan sampah plastik,
dengan keterlibatan penegak hukum dan stake holder terkait agar masyarakat tidak
membuang sampah plastik pada aliran sungai, drainase maupun laut.

Kata Kunci: Kelimpahan Mikroplastik, Pseudomonas, Perairan Kota Makassar

69
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

ABSTRACT
Microplastics (MPs) have a serious contamination and contamination impact on marine
aquatic life that affects these aquatic food chains. Microplastics are consumed by
organisms ranging in size from large to smallest in the habitat or ecosystem. These
microplastics threaten marine ecosystems and human health. This research berdestinationto
identify and map microplastics and identify the presence of bacteria Pseudomonas as
decomposing microbes in Makassar City waters. This research was conducted in January-
February 2021, at the Paotere Harbor and Tanjung Bayam. The results of this study found
an abundance of microplastics in the Paotere Harbor 0.267 ± 0.038 MPs / L, Tanjung
Bayam Beach 0.478 ± 0.056 MPs / L, with the same shape and size characteristics and
generally have a microplastic color different. The high abundance of microplastics in the
river indicates that the microplastics are from land sources. The existence of Pseudomonas
in the waters of the city of Makassar also plays a role in the degradation of plastics into
microplastics. These results indicate that the waters in Makassar City have been polluted
by microplastic particles. Suggestions from research are togovernment to regulate plastic
waste management, with the involvement of law enforcers and related stakeholders so that
people do not throw plastic waste into rivers, drainage and sea.

Keywords: abundance of microplastics, the presence of Pseudomonas in Makassar City


waters.

PENDAHULUAN selanjutnya menjadi sumber polusi di


Polusi plastik di lingkungan saat lautan. (1)

ini telah menjadi permasalahan yang Di Indonesia produksi plastik


serius. Produksi plastik dunia juga mengalami kenaikan pada pada

mengalami peningkatan setiap tahunnya tahun 2018 sebesar 6,92% dari tahun
dan mencapai 322 juta ton pada tahun 2017 yang tercatat 2,47%. Total

2015. Diperkirakan bahwa jumlah produksi sektor plastik di tahun 2018


produksi ini akan meningkat 100 kali mencapai 7,23 ton. Diperkirakan jumlah
lipat pada tahun 2050 mendatang. produksi plastik akan terus meningkat
Plastik sendiri ternyata menyumbang hingga mencapai 100 kali lipat pada
10% dari total sampah yang dihasilkan tahun 2050 mendatang. Sampah plastik
oleh manusia (World Bank, 2015). di lautan Indonesia diperkirakan
Sebagian besar plastik yang dibuang mencapai 187,2 juta ton per tahun. (2)
tidak mengalami daur ulang dan dibuang Sumber pencemaran lingkungan
ke lingkungan dan berakhir di laut, yang berasal dari kegiatan industri, perikanan,
pelabuhan, perhotelan, pariwisata bahari
70
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

dan rumah tangga. (3) Berdasarkan data primer dan sumber sekunder.
dari Sistem Informasi Pengelolaan Mikroplastik primer diproduksi sebagai
Sampah Nasional (SIPSN) kementerian partikulat seperti pelet untuk bahan baku
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, industri. Mikroplastik sekunder berasal
produksi sampah di Kota Makassar dari plastik ukuran besar yang
tahun 2018 yaitu 1.425 ton/hari timbulan terdegradasi dan akibatnya
sampah dengan pembagian 1.000 terfragmentasi menjadi partikel
ton/hari yang ditimbun di TPA dan 425 mikroplastik. (5)
ton/hari yang tidak dikelola. Dengan Graha Menurut Nugraha (2020),
persentase timbulan sampah rumah kandungan mikroplastik dalam tubuh
tangga 62,99%, kantor 8,49%, pasar manusia pada jumlah tertentu dapat
tradisional 2,98%, pusat perniagaan meningkatkan resiko penyakit kanker.
13,37%, fasilitas publik 1,13%, kawasan Berdasarkan kondisi tersebut sehingga
0,90%, lainnya 10,14%. diperlukan solusi untuk mengurangi
Dampak dari pencemaran plastik hingga menghilangkan kandungan
salah satunya yaitu banyak hewan laut mikroplastik. Salah satu strategi dan
yang mengkonsumsi plastik tersebut pendekatan yang menarik untuk
sehingga mengancam mengendalikan pencemaran
keberlansungannya. Belakangan ini mikroplastik dapat dilakukan adalah
telah diketahui bahwa sampah plastik dengan pendekatan teknologi
yang mengendap di lautan seiring bioremediasi. (6)
dengan waktu dapat terdegradasi Berdasarkan hasil penelitian oleh
menjadi partikel yang lebih kecil. Nugraha (2020), yaitu dengan adanya
Sampah plastik yang terdegradasi mikroorganisme indigenous sebagai
menjadi potongan-potongan plastik kecil pengurai plastik yang ditemukan,
dikenal dengan nama mikroplastik. (4) memiliki potensi bioteknologi yang
Mikroplastik adalah partikel besar untuk dapat membantu proses
plastik yang memiliki diameter <5mm. bioremediasi alami dalam mengurangi
Ukuran mikroplastik yang kecil pencemaran mikroplastik pada
memungkinkan biota untuk ekosistem perairan.Berdasarkan hal
mencernanya, baik secara langsung tersebut, maka peneliti tertarik meneliti
maupun tidak langsung. Sumber mengenai “Analisis Spasial Risk
mikroplastik ada dua yaitu sumber Assesment Dan Identifikasi Mikroplastik
71
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Dan Keberadaan Pseudomonas Sebagai - Februari tahun 2021. Selanjutnya


Bioremidiasi Di Perairan Kota dilakukan uji lanjutan yakni
Makassar”. diidentifikasi secara visual
METODE menggunakan mikroskop stereomik
Penelitian ini merupakan (Euromex SB1902) di Laboratorium
observasional deskriptif untuk Ekotoksikologi Laut Fakultas Ilmu
memeriksa,mengidentifikasi dan Kelautan dan Perikanan Universitas
memetakan kandungan mikroplastik dan Hasanuddin Makassar. Selanjutnya
Pseudomonas sp pada perairan Kota dilakukan Isolasi dan Identifikasi
Makassar dengan titik pengambilan Bakteri Mikroplastik, Identifikasi
sampel yang berbeda, dengan penilaian bakteri menggunakan instrumen
Risk Assessment. Rancangan penelitian otomatis VITEX-2 Compact yang
ini menggunakan pendekatan Sistem bekerja berdasarkan penentuan MIC
Informasi Geografis (SIG). Pengambilan (Minimum Inhibitory Concentration)
data menggunakan metode eksplorasi dan Pengujian Bakteri Pendegradasi di
yaitu pengambilan sampel dilakukan Laboratorium Fakultas MIPA UNHAS.
secara langsung.
Penelitian ini dilaksanakan di 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
IDENTIFIKASI
stasiun Perairan Kota Makassar yaitu
MIKROPLASTIK. Hasil pengukuran
Pelabuhan Paotere dan Pantai Tanjung
kelimpahan mikroplastik pada perairan
Bayam dengan tiap stasiun mengambil
Pelabuhan Paotere dan Pantai Tanjung
sampel di 3 titik yang berbeda selama
Bayam dapat dilihat pada gambar 1
kurang lebih 1 bulan pada bulan Januari
berikut.

Gambar.1 Kelimpahan Mikroplastik


Berdasarkan gambar 1, ditemukan pada sampel di kawasan
Kelimpahan jumlah mikroplastik yang pelabuhan paotere di Titik 1 0,200

72
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

MPs/L, Titik 2 0,267 MPs/L, Titik 3 kelimpahan rata-rata 0,478±0,056


0,333 MPs/L dengan kelimpahan rata- MPs/L.
rata 0,267±0,038 MPs/L. Sampel di Bentuk mikroplastik pada perairan
kawasan pantai tanjung bayam di Titik 1 Pelabuhan Paotere dan Pantai Tanjung
sebanyak 0,533 MPs/L, Titik 2 0,533 Bayam dapat dilihat pada gambar 2
MPs/L, Titik 3 0,367 MPs/L. dengan berikut.

Gambar 2. Bentuk Mikroplastik


Berdasarkan gambar 2, proporsi Tanjung Bayam yaitu Fragmen 60% dan
jumlah mikroplastik berdasarkan Line atau Fiber 65%.
bentuknya di Pelabuhan Paotere yaitu Warna mikroplastik pada
Fragmen 40% dan Line atau Fiber 35%. perairan Pelabuhan Paotere dan Pantai
Sedangkan proporsi jumlah mikroplastik Tanjung Bayam dapat dilihat pada
berdasarkan bentuknya di Pantai gambar 3 berikut.

Gambar 3. Warna Mikroplastik


Berdasarkan gambar 3, proporsi warna hijau hanya ditemukan di Pantai
jumlah mikroplastik berdasarkan Tanjung Bayam, warna biru 41% dan
warnanya di Pelabuhan Paotere dan 59%, warna hitam 38% dan 63% dan
Tanjung bayam yaitu merah 67% dan warna cokelat hanya ditemukan pada
33%, warna transparan 21% dan 79%, Pantai Tanjung Bayam.
73
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Ukuran mikroplastik pada Tanjung Bayam dapat dilihat pada


perairan Pelabuhan Paotere dan Pantai gambar 4 berikut.

Gambar 4. Ukuran Mikroplastik

Berdasarkan gambar 4, proporsi tidak ditemukan mikroplastik berukuran

jumlah mikroplastik berdasarkan <4,75.

ukurannya, di Pelabuhan Paotere ukuran KEBERADAAN


mikroplastik <1 mm sebanyak 43% dan PSEUDOMONAS SEBAGAI
berukuran 1,00-4,75 sebanyak 21% dan BIOREMIDIASI. Hasil pengukuran
ditemukan mikroplastik berukuran keberadaan Pseudomonas pada perairan
<4,75. Sedangkan di perairan Pantai Pelabuhan Paotere dan Pantai Tanjung
Tanjung Bayam ditemukan ukuran Bayam dapat dilihat pada gambar 5
mikroplastik <1 mm sebanyak 57% dan berikut.
berukuran 1,00-4,75 sebanyak 79% dan

(a) Pelabuhan Paotere

74
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

(b) Pantai Tanjung Bayam

Gambar 5. Keberadaan Pseudomonas pada perairan Pelabuhan Paotere dan


perairan Pantai Tanjung Bayam

Berdasarkan gambar 5 keberadaan Bayam ditandai adanya pertumbuhan


Pseudomonas di perairan Pelabuhan koloni berwarna kehijauan pada media
Paotere dan perairan Pantai Tanjung Certrimide Agar (CETA).

DISTRIBUSI SPASIAL MIKROPLASTIK DAN PSEUDOMONAS. Sebaran


Mikroplastik dan Pseudomonas dapat dilihat pada gambar 6.

(a) Sebaran Mikroplastik (b) Keberadaan Pseudomonas

Gambar 6. Sebaran Mikroplastik dan keberadaan Pseudomonas pada perairan Kota


Makassar
Berdasarkan gambar 6 Bayam lebih tinggi dibanding dengan
mikroplastik terdapat pada semua titik perairan Pelabuhan Paotere, Hal ini
pengambilan sampel dan terdapat lebih dikarenakan mikroplastik yang
banyak kelimpahan mikroplastik di dihasilkan berasal dari berbagai kegiatan
Tanjung Bayam dibanding dengan manusia mulai perindustrian, pelabuhan,
Pelabuhan Paotere. Dan juga di semua perikanan (budidaya dan penangkapan),
perairan Kota Makassar terdapat kepariwisataan, pemukiman dan dan
Pseudomonas. secara tidak langsung sebagai lahan
pembuangan limbah. Kawasan pantai
PEMBAHASAN
Tanjug Bayam juga terhubung dengan
IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK.
sungai jeneberang yang melintasi Kota
Kelimpahan mikroplastik pada Tanjung
75
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Makassar dan Kabupaten Gowa penduduk di sekitaran Pelabuhan


sehingga menyebabkan limbah plastik Paotere lebih sedikit dibanding dengan
meningkat. Hasil penelitian sebelumya jumlah penduduk di kawasan perairan
dilakukan oleh Wicaksono (2020) yang Tanjung Bayam. Pelabuhan Paotere
menemukan bahwa kandungan berada pada Kecamatan Ujung Tanah
mikroplastik di muara Sungai dengan jumlah penduduk 35.534 jiwa
Jeneberang lebih tinggi dibanding atau 2% dari total jumlah penduduk
dengan bagian lainnya. Selain itu, faktor Kota Makassar dan perairan Tanjung
lingkungan seperti angin dan arah arus Bayam berada pada Kecamatan
juga dapat menentukan distribusi Tamalate dengan jumlah penduduk
mikroplastik, kegiatan pariwisata dan 205.541 jiwa atau 13% dari total jumlah
perikanan memainkan peran penting penduduk Kota Makassar. (BPS, 2020)
dalam meningkatkan konsentrasi Selain jumlah kelimpahan mikroplastik
mikroplastik. (7) keseluruhan yang berbeda, hasil
Kelimpahan mikroplastik di pengukuran kelimpahan bentuk, warna
Pelabuhan Paotere dikarenakan dan ukuran mikroplastik pada Pelabuhan
mikroplastik yang dihasilkan berasal Paotere dan Pantai Tanjung Bayam juga
dari berbagai aktivitas penduduk yang berbeda, hal ini dapat dilihat
sangat beragam berupa aktivitas rumah Berdasarkan gambar 2, Dilihat dari
tangga dan transportasi kapal dan bentuk mikroplastik, keberadaan
aktifitas perdagangan di pelelangan ikan mikroplastik di Pelabuhan Paotere dan
paotere. Kawasan pelabuhan paotere perairan Pantai Tanjung Bayam, di
juga terhubung dengan kanal panampu dominasi di Pantai Tanjung Bayam, baik
dan jongaya yang melintasi pusat Kota bentuk Line atau fiber dan Fragmen
Makaasar. Hasil penelitian ini sesuai dibanding dengan Pelabuhan Paotere.
dengan hasil penelitian Rahmadhani Meskipun demikian dapat kita lihat
(2019) bahwa daerah sekitar pelabuhan bahwa terdapat perbedaan bentuk yang
atau lalu lintas kapal memiliki dominan.
keberadaan mikroplastik. (8) Namun Di perairan Pantai Tanjung Bayam
kelimpahan mikroplastik di Pelabuhan yang dominan adalah berbentuk Line
Paotere masih lebih rendah dibanding atau fiber. Keberadaan mikroplastik
dengan perairan Tanjung Bayam, hal ini berbentuk Line atau garis di Pantai
disebabkan salah satunya jumlah Tanjung Bayam lebih tinggi dibanding
76
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

dengan perairan Pelabuhan Paotere terakumulasi dalam tubuh biota maupun


karena perbedaan aktifitas pada kedua air. Sebaliknya, bagian kawasan
lokasi. Tipe line atau fiber atau Pelabuhan Paotere di dominasi bentuk
berbentuk seperti benang banyak fragmen. Keberadaan partikel fragmen
ditemukan di perairan Pantai Tanjung yang berasal dari sampah plastik yang
Bayam, keberadaan mikroplastik lebih besar seperti yang diungkapkan
berbentuk fiber/line ini dapat berasal Wicaksono (2020) bahwa Keberadaan
dari proses fragmentasi alat penangkap fragmen umumnya berasal dari
ikan seperti jaring, senar pancing, atau fragmentasi plastik yang lebih besar.
berasal dari limbah serat pakaian Kelimpahan partikel fragmen yang lebih
(benang) yang terdapat pada perairan tinggi dibanding bentuk line di
Pantai Tanjung Bayam, juga aktifitas Pelabuhan Paotere juga disebabkan
nelayan lainnya. Aktivitas kapal nelayan aktifitas warga disekitar yang
yang membawa ikan di kawasan Pantai membuang sampah pada kanal dan juga
Tanjung Bayam juga menyebabkan sampah dari rumah makan di kawasan
kelimpahan mikroplastik berbetuk line tersebut Meski begitu tidak diketahui
atau fiber, yang berasal dari degradasi plastik berukuran besar berasal dari jenis
tali kapal. Penemuan mikroplastik di apa, karena tidak ada identifikasi
perairan Indonesia yang dominan polimer.
ditemukan adalah bentuk line atau Warna MPs yang dominan di
fragmen, hal ini seperti yang kedua lokasi tidak jauh berbeda.
diungkapkan dalam penelitian Teknik Pelabuhan Paotere cenderung
Kelautan (2020) bahwa mayoritas didominasi oleh warna merah (25%)
mikroplastik yang ada di Indonesia rata- dibanding dengan warna mikroplastik
rata baik di perairan tawar, laut, dan yang lainnya, sedangkan Pantai Tanjung
dalam tubuh organisme bentuk Bayam didominasi warna transparan
mikroplastik yang banyak ditemukan (37%) dan juga terdapat mikroplastik
adalah fiber, dibandingkan dengan berwarna biru, hijau, cokelat dan hitam.
bentuk yang lainnya. (9) Menurut wicaksono (2020) bahwa
Hal ini sesuai dengan penelitian warna mikroplastik dapat menjadi
Ramadhani (2020), bahwa mikroplastik informasi yang berguna untuk
fiber berasal dari degradasi tali kapal menentukan sumber partikel. Sebuah
yang terurai masuk ke perairan dan studi yang dilakukan di Yangtze
77
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Estuary, China, menemukan bahwa 19%. Dengan demikian, bakteri ini


warna MP juga didominasi oleh partikel mampu menjadi biodegradator pilihan
MP yang berwarna dan transparan. untuk melakukan biodegradasi plastik.
Keberadaan partikel MPs yang Namun waktu yang dibutuhkan
transparan dan berwarna sebagian besar Psudomonas dalam mengurai plastik
berasal dari fragmentasi kemasan plastik sangat lama. (12)
bening, pakaian dan tali pancing.
Kelimpahan ukuran mikroplastik ≤5 mm DISTRIBUSI SPASIAL
di kedua lokasi, menandakan bahwa MIKROPLASTIK. Mengindikasikan
akumulasi sampah plastik di lokasi bahwa perairan kota makassar telah
tersebut sudah lama dan terdegradasi. tercemar mikroplastik, meskipun masih
dalam jumlah yang sedikit dalam tiap
KEBERADAAN liter pengambilan sampelnya. Perbedaan
PSEUDOMONAS berperan dalam kelimpahan mikroplastik dipengaruhi
penguraian plastik menjadi mikroplastik. oleh aktivitas dan sumber pencemarnya.
Perubahan ukuran sampah plastik terjadi Kelimpahan mikroplastik lebih tinggi di
karena proses degradasi yang dapat Tanjung Bayam karena banyaknya
mengubah polimer plastik aktivitas penangkapan ikan,
diklasifikasikan enam proses degradasi perindustrian dan aktivitas rumah tangga
polimer plastik yaitu photooxidative tersebut, terjadi pembuangan di wilayah
degradation, thermal degradation, pemukiman. Hal ini sesuai dengan yang
ozoneinduced degradation, diungkapkan oleh Wicaksono (2020)
mechanochemical degradation, catalytic bahwa Keberadaan lokasi pemukiman
degradation dan biodegradation. (10) dapat menghasilkan partikel MPs yang
Hal ini seperti yang dikemukakan pada lebih tinggi dari kegiatan antropogenik
penelitian Sriningsih A (2015) bahwa ke perairan sekitarnya. juga menyatakan
Pseudomonas mampu mendegradasi bahwa pada bagian sungai yang terletak
plastik sebelumnya bakteri di daerah berpenduduk tinggi akan
Pseudomonas sp. mampu mendegradasi memiliki partikel MPs yang lebih tinggi
plastik. Berdasarkan hasil penelitian di air permukaan, dan sebagian besar
(11) bahwa bakteri Pseudomonas sp. peningkatan kelimpahan MPs di air
mampu mendegradasi plastik dengan mirip dengan peningkatan polutan
persen penyisihan berkisar antara 2- berbasis antropogenik lainnya.
78
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

TOKSISITAS karena8kemiripannya dengan mangsa


KEBERADAAN MIKROPLASTIK. yang memilki warna putih, kecoklatan
Setelah dilakukan analisis mikroplastik atau kuning muda.
pada sampel air dan mengetahui Mikroplastik dapat menjadi
keberadaannya di perairan kota racun bagi organisme dengan cara
makassar, maka dapat dikatakan bahwa mentransfer senyawa kimia dari air laut
perairan kota makassar telah tercemar ke organisme melalui pencernaan.
oleh plastik. Hal yang perlu diperhatikan Berkaitan dengan sifatnya yang
mengenai pencemaran plastik ini adalah hidrofobik, terhadap senyawa persistent
terkait dampak untuk organisme serta organics pollutants7(POPs) seperti
lingkungan laut juga mengenai bahaya PAH, PCB, dan DDTs yang dapat
mikroplastik jika telah masuk ke dalam terserap pada permukaan mikroplastik
rantai makanan. Dalam hasil studinya (14). Ketika ada mikroplastik yang
(13) berpendapat bahwa pencernaan masuk dan terperangkap, maka partikel
anthropogenic debris oleh organisme tersebut dapat tertahan di bagian
laut akan memasuki jaringan makanan pencernaan dan dapat berpindah melalui
dan memiliki pengaruh untuk kesehatan garis epitel pada usus lalu masuk ke
manusia. Proses masuknya mikroplastik dalam jaringan tubuh. Keberadaan
ke dalam rantai makanan dimulai dari partikel mikroplastik pada sistem
organisme yang berada pada tingkat sirkulasi juga dapat menghambat aliran
terbawah pada rantai makanan. Hal ini darah yang akan menyebabkan
juga dijelaskan oleh (13) bahwa faktor kerusakan sistem vaskular dan
utama kontribusi mikroplastik perubahan aktivitas jantung. (15)
memasuki rantai makanan adalah karena Mikroplastik dapat menyerap berbagai
ukurannya yang kecil. Diawali dengan macam kontaminan termasuk polycyclic
plankton yang dapat menelan aromatic hydrocarbons (PAHs), yang
mikroplastik secara pasif selama proses terdistribusi cukup besar di ekosistem
feeding. Warna dari mikroplastik juga air sungai dan laut. Diantara senyawa
berpotensi memberi kontribusi terkait PAHs, phenanthrene (Phe) adalah salah
dengan kemiripannya dengan makanan satu dari PAHs yang kontaminasinya
organisme laut. Beberapa jenis ikan sudah tersebar luas dan telah dibuktikan
yang memakan zooplankton dapat menyebabkan toksisitas pada ikan dan
memakan mikroplastik manusia. (16)
79
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Hasil penelitian Karami A makassar yaitu di Pelabuhan Paotere


(2017) menyebutkan bahwa terlepasnya 0,267±0,038 MPs/L dan di kawasan
monomer ethylene dari partikel HDPE Pantai Tanjung Bayam dengan
menyebabkan pembentukan etilen kelimpahan rata-rata 0,478±0,056
oksida dan etilen glikol yang telah MPs/L., dengan bentuk Fragment
diketahui memiliki efek toksis bagi dan Line/Fiber. Warna yang
manusia dan hewan. (17) Sejauh ini terindetifikasi adalah warna putih,
belum ada penelitian secara detail merah, transparan, hijau, biru, hitam
tentang bahaya mikropartikel atau dan cokelat. Ukuran mikroplastik
mikroplastik. Walaupun dapat diprediksi yang ditemukan yaitu >1 mm dan
bahwa mikroplastik dapat berada pada 1,00-4,75 mm dan >4,75 mm.
lambung dan akan terjadi reaksi adsorpsi 3. Keberadaan Pseudomonas pada
yang didukung dengan luas perairan kota makassar, juga
permukaannya yang besar menyebabkan mempengaruhi proses degradasi dan
protein dan glikoprotein akan sebagai bioremidiasi plastik menjadi
teradsorpsi ke permukaan partikel. (17) mikroplastik.
Hal ini dapat berdampak pada sistem 4. Resiko toksisitas keberadaan yaitu
imun dan terjadi inflamasi pada bagian mikroplastik dapat menjadi racun
pencernaan, dan mengancam kesehatan bagi organismedengan cara
masyarakat di Kota Makassar. mentransfer senyawa kimia dari air
ke organisme melalui pencernaan,
KESIMPULAN mikroplastik dapat berada pada
Berdasarkan hasil penelitian lambung dan akan terjadi reaksi
yang telah dilakukan, maka dapat adsorpsi yang didukung dengan luas
Ditarik kesimpulan sebagai berikut. permukaannya yang besar
1. Distribusi mikroplastik pada menyebabkan protein dan
perairan kota makassar glikoprotein akan teradsorpsi ke
menunjukkan bahwa kawasan Pantai permukaan partikel dan berdampak
Tanjung Bayam banyak terkandung pada sistem imun dan terjadi
pencemaran mikroplastik, dibanding inflamasi pada bagian pencernaan.
kawasan Pelabuhan Paotere.
2. Jumlah kelimpahan mikroplastik SARAN
yang ditemukan perairan kota
80
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

Dari hasil penelitian yang telah uji mikroplastik dalam penelitian ini dan
dilakuan, maka dapat saya sarankan kepada kakak Ir. Dewi Sartika
sebagai berikut. Pasande, M.Sc yang membantu biaya
1. Diperlukan regulasi untuk mengatur pendidikan saya, lalu Bapak Dr.
pengelolaan sampah plastik, dengan Muhammad Ikhtiar,SKM., M.Kes dan
keterlibatan penegak hukum dan Bapak Dr. Alfina Baharuddin, S. KM.,
stake holder terkait untuk M.Kes selaku dosen pembimbing yang
masyarakat agar tidak membuang turut membantu dan mengoreksi dalam
sampah plastik pada aliran sungai, penulisan artikel ini, serta orang tua
drainase maupun laut dikarenakan yang memberi dukungan dalam
sumber terbesar pencemaran limbah pembuatan artikel ini.
plastik berasal dari limbah rumah
tangga. DAFTAR PUSTAKA
2. Diperlukan pembangunan sistem 1. Rochman CM, Tahir A, Williams
pengelolaan air limbah domestik SL, Baxa D V., Lam R, Miller JT, et
terpusat (SPALD-T) dengan jaringan al. Anthropogenic debris in seafood:
perpipaan yang terhubung ke setiap Plastic debris and fibers from
rumah. textiles in fish and bivalves sold for
3. Pada penelitian selanjutnya, perlu human consumption. Sci Rep.
dilakukan penelitian kandungan 2015;5(August):1–10.
mikroplastik dalam tubuh manusia. 2. Widianarko B, Hantoro I.
4. Sebagai bahan rujukan untuk Mikroplastik Mikroplastik dalam
penelitian selanjutnya dalam Seafood Seafood dari Pantai Utara
menetapkan batas aman mikroplastik Jawa [Internet]. Unika
pada ekosistem akuatik serta Soegijapranata. Semarang. 2018. 86
Refrence Dose (RfD) mikroplastik halaman. Available from:
terhadap manusia. cholar.google.es/scholar?hl=es&as_s
dt=0%252C5&q=Funcionalidad+Fa
UCAPAN TERIMA KASIH miliar+en+Alumnos+de+1°+y+2°+g
Ucapan terimakasih diberikan rado+de+secundaria+de+la+instituci
kepada pihak pengelola laboratorium ón+educativa+parroquial+“Pequeña
Fakultas Kelautan dan Perikanan +Belén”+en+la+comunidad+de+Per
Universitas Hasanuddin sebagai tempat alvillo%252C+ubicada+en+el+distri
81
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

to+de+Chancay+- water at Tallo and Jeneberang


+periodo+2018&btn Estuary, Makassar, Indonesia.
3. Afdal M, Werorilangi S, Faizal A, AACL Bioflux. 2020;13(2):902–9.
Tahir A. Studies on Microplastics 8. Rahmadhani F. Identifikasi dan
Morphology Characteristics in the analisis kandungan mikroplastik
Coastal Water of Makassar City, pada ikan pelagis dan demersal serta
South Sulawesi, Indonesia. Int J sedimen dan air laut di perairan
Environ Agric Biotechnol. pulau mandangin kabupaten
2019;4(4):1028–33. sampang. Skripsi. 2019;1–66.
4. Kershaw Peter J. Marine plastic 9. Komunikasi M, Lingkungan T.
debris. Global lessons and research Jurnal Presipitasi Perkembangan
to inspire action. Unep. 2016;1–192. Penelitian Mikroplastik di Indonesia.
5. GESAMP Joint Group of Experts on 2020;17(3):344–52.
the Scientific Aspects of Marine 10. Singh B, Sharma N. Mechanistic
Environmental Protection). Sources, implications of plastic degradation.
fate and effects of microplastics in Polym Degrad Stab. 2008 Mar
the marine environment: a global 1;93:561–84.
assessment (Kershaw, P. J., ed.). 11. Sriningsih A, Shovitri M. Potensi
(IMO/FAO/UNESCO- Iaolat Bakteri Pseudomonas Sebagai
IOC/UNIDO/WMO/IAEA/UN/UNE Pendegradasi Plastik. J Sains Dan
P/UNDP Joint Group of Experts on Seni. 2015;4(2):67–70.
the Scientific Aspects of Marine 12. Islami AN. Biodegradasi Plastik
Environmental Protection). Rep Stud Oleh Mikroorganisme. 2019;
GESAMP [Internet]. 2015;No. 90:96 13. Wright SL, Thompson RC,
p. Available from: www.imo.org Galloway TS. The physical impacts
6. Lolodo D, Nugraha WA. of microplastics on marine
Mikroplastik Pada Bulu Babi Dari organisms: a review. Environ Pollut
Rataan Terumbu Pulau Gili Labak [Internet]. 2013;178:483–92.
Sumenep. J Kelaut Indones J Mar Available from:
Sci Technol. 2020;12(2):112–22. http://dx.doi.org/10.1016/j.envpol.20
7. Wicaksono EA, Tahir A, 13.02.031
Werorilangi S. Preliminary study on 14. Hazimah N, Obbard J. Microplastics
microplastic pollution in surface- in Singapore’s coastal mangrove
82
VOL. 2, NO. 1, JANUARI-JUNI 2021

ecosystems. Mar Pollut Bull. 2013 Larat V, Galloway T, Salamatinia B.


Dec 20;79. The presence of microplastics in
15. Hafidh D, Restu IW, Made N. commercial salts from different
Kajian Kelimpahan Mikroplastik di countries. Sci Rep. 2017 Apr 6;7.
Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali. 17. Hollman PCH, Bouwmeester H,
Curr Trends Aquat Sci [Internet]. Peters R. Microplastics in aquatic
2018;88:80–8. Available from: food chain : sources, measurement,
http://snasppm.unirow.ac.id.id/eprosi occurrence and potential health
ding6-pencemaran-mikroplastik-di- risks. 2013 Jan 1;
sepanjang-pantai-kabupaten-
tuban.html
16. Karami A, Golieskardi A, Choo C,

83

Anda mungkin juga menyukai