Anda di halaman 1dari 7

MICROPLASTIC ANALYSYS USING MANUAL COUNTING METHODES

ON SEDIMENTS AT BINUANGEUN INTERTIDAL, BANTEN


DETERMINATION OF NITRATE (NO2), AMMONIA (NH3-N), PHOSPHATE (PO43-), AND
HEAVY METAL SUCH AS IRON AND MANGAN IN FEW WATER SAMPLE

Fuji Anandi1*, Ayu Yulia Mega Sari1, Fatima Salsabila Zahra1, Indah Mutiara Fadhilah1,
Zayan Zuhdi1, Iqbal Faraidlika Fadly2, Ade Maulana Putra2,Yayan Mardiansyah3
1)
Program Studi Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2)
Asisten Praktikum Matakuliah Praktikum Kimia Lingkungan
3)
Dosen Praktikum Matakuliah Praktikum Kimia Lingkungan
Fakultas Sains dan Teknologi
Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding author: fujianandi3424@gmail.com

Abstrak

Plastik adalah material yang sangat sulit terurai dan apabila dilarikan ke laut makaakan berubah menjadi
mikroplastik dan makroplastik. makroplastik (ukuran>5 mm) berbeda dengan mikroplastik (dengan
ukuran<5 mm), tentunya mikroplastik sangat sulit terdeteksi. Tujuan praktikum ini adalah untuk
mengidentifikasi mikroplastik yang terdapat dizona intertidal dan mengetahui sumber cemarannya.
Pengambilan sedimen telah dilakukan pada 1-3 November 2019 pada 4 (empat) plot yang berbeda di daerah
intertidal laut Binuangeun, Provinsi Banten dengan letak koordinat S"6°50'32 E"105°52'52". Alat yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah pipa paralon yang dipotong 50cm yang diberi tutup (biasa
disebut sediment cor), plastik zip lock, oven, saringan bertingkat, dan hotplate. Alat untuk analisis dan
identifikasi mikroplastik adalah mikroskop, pipet tetes, gelas objek dan cover gelas. Bahan yang digunakan
yaitu sampel, H2O2, dan NaCl. Mikroplastik yang telah ditemukan digolongkan menjadi tiga macam
bentukya itu fragmen, fiber dan pellets. Mikroplastik yang ternyata ditemukan keberadaannya menandakan
bahwa perairan binuangeun, Banten sudah mulai tercemar, ini diduga berasal dari aktifitas manusia sekitar
yang membuang limbah bekas ke daerah sekitar laut.

Kata kunci: Laut; Mikroplastik; Sampah: buangan

Abstract

Plastic is a material that is very difficult to decompose and if it is taken to ocean it will turn into microplastic
and macroplastic. macroplastic (size> 5 mm) is different from microplastic (with size <5 mm), of course
microplastic is way more difficult to detected. The purpose of this practicum is to identify the microplastics
in the intertidal zone and determine the source of the contamination. Sediment retrieval was carried out on 1-
3 November 2019 on 4 (four) different plots in the intertidal marine area of Binuangeun, Banten Province
with the coordinates S "6 ° 50'32 E" 105 ° 52'52 ". The sample is taken with a 50cm cut paralon pipe with a
lid (commonly called a sediment cast), a zip lock plastic, an oven, a stratified filter, and a hotplate.The tools
for microplastic analysis and identification are microscopes, drop pipettes, object glasses and glass covers.
i.e. samples, H2O2, and NaCl.Microplastics that have been found are classified into three types, namely
fragments, fibers and pellets, which are found to indicate that binuangeun waters, Banten have begun to be
polluted, this is thought to originate from human activities around that dispose of used waste.

Keywords: garbage; microplastics; ocean; wastes

PENDAHULUAN Sebagian besar lautan kini dipenuhi


oleh sampah berupa plastik, logam, karet,
kertas, tekstil, peralatan tangkap, kapal, dan
1
barang-barang lainnya yang hilang atau menurut HildagoRuz et al. (2012), sumber
dibuang dan memasuki lingkungan laut setiap sekunder merupakan sumber paling utama
hari menjadi sampah laut atau biasa disebut yang menyebabkan keberadaan mikroplastik
marine debris. Salah satu sampah laut yang di lingkungan laut.
banyak menjadi masalah adalah sampah
plastik karena proses degradasinya Tujuan dari praktikum ini adalah
membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui dampak mikroplastik
(Ayuningtyas, 2019). terhadap lingkungan secara deskriptif dan
mengidentifikasi dan karakterisasi
Proses degradasi plastik sangat mikroplastik di sedimen intertidal Pantai
lama, partikel ini sangat tahan untuk periode Binuangeun, Banten.
waktu yang sangat lama di lingkungan laut.
Plastik juga berpotensi menimbulkan dampak
yang sangat besar dan dapat menyerap bahan METODOLOGI
kimia beracun seperti PBTs (persistent, Pengamatan ini dilakukan di
bioaccumulative and toxic substances) dan Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi
POPs (persistent organic pollutants). UIN Jakarta tepatnya di laboratorium fisiologi
Bagian terkecil dari plastik setelah ini dilaksanakan pada Rabu, 11Desember
mengalami proses degradasi dikenal dengan 2019. Pengamatan dilakukan dengan
mikroplastik. Mikroplastik memiliki ukuran menggunakan beberapa alat seperti
partikel dengan rentang ukuran 0,3 mm – >5 mikroskop, pipet tetes, oven, gelas beaker,
mm. Mikroplastik tidak dapat dengan mudah hotplate, saringan bertingkat, kaca objek dan
dihilangkan dari lingkungan laut dan plastik gelas penutup. Bahan yang digunakan untuk
merupakan bahan yang sangat persisten. pengamatan kali ini ialah sedimen intertidal,
Menurut Dewi (2015), partikel mikroplastik NaCl, dan H2O2.
ditemukan hampir 85% pada permukaan laut. Pengamatan mikroplastik terdapat 6
Mikroplastik dengan ukuran partikel < 5 mm tahapan analisis mikroplastik pada sedimen,
sudah banyak terdeteksi di banyak wilayah yaitu: (1) Pengeringan, yaitu pemanasan
perairan di seluruh dunia. menggunakan oven dengan suhu 60oC selama
Berdasarkan sumber asalnya, 24 jam; (2) Penyaringan, menggunakan
mikroplastik dapat dibedakan menjadi sumber saringan bertingkat untuk memisahkan
primer maupun sekunder. Sumber primer partikel batu dan pasir besar yang menjadi
berupa polyethylene, polypropylene, dan satu dengan mikroplastik pada sedimen Pantai
polystyrene yang ditemukan dalam produk- Binuangen, Banten; (3) Pemurnian yang
produk pembersih dan kosmetik seperti bertujuan untuk menghilangkan bahan
scrubber, selain itu pelet yang diproduksi organik. Praktikan menghilangkan bahan
untuk digunakan sebagai bahan baku produksi organik pada sampel sedimen dengan
plastik (Cole et al. 2011). Sumber sekunder penambahan H2O2 sebanyak 25 ml, kemudian
dari mikroplastik berupa serat atau fragmen dipanaskan pada hotplate dengan suhu 60oC
yang dihasilkan dari pemecahan barang- hingga mencapai titik didih; (4) Pemisahan
barang plastik yang lebih besar (Browne et al. densitas sampel, dilakukan dengan
2011). Mikroplastik dari sumber sekunder ini menggunakan NaCl jenuh sebanyak 25 ml
yang sering dikaitkan dengan daerah yang kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama
memiliki kepadatan penduduk. Selain itu, minimal 24 jam; dan (5) Pengamatan dengan
mikroskop, fase air sampel diteteskan
2
sebanyak 2x pada gelas objek kemudian pengamatanperhitungan kelimpahan
diamati pada mikroskop. Dilakukan mikroplastik.
pengulangan sampai 5x

HASIL
Tabel 1. Jumlah Mikroplastik di sedimen

Kelompok BentukMikroplastik JumlahMikroplastik


Fragmen: 1
1 14
Fiber : 13
Film : 5
2 Fiber : 6 13
Fragmen : 2
Fiber : 26 112
3
Fragmen : 86

Fiber : 20 23
4
Fragmen 3
Total 162

PEMBAHASAN pada sedimen diduga dapat berasal dari


Berdasarkan Tabel 1. didapatkan hasil partikel yang ada di air karena perpindahan
mikroplastik jenis fragmen memiliki jumlah mikroplastik vertikal dari badan air dan
paling banyak yaitu berjumlah 92 buah. mengendap pada sedimen (M. Eriksen, 2013).
Sedangkan, jenis mikroplastik yang paling
sedikit yang ditemukan pada sedimen ialah Mikroplastik tidak dapat dengan
jenis mikroplastik film yang berjumlah 1 mudah dihilangkan dari lingkungan laut dan
buah. Selain itu, mikroplastik jenis fiber plastic merupakan bahan yang sangat
ditemukan dengan jumlah sebanyak 65 buah. persisten. Partikel mikroplastik ditemukan
hampir 85% pada permukaan laut (A.V.
Praktikum pengamatan mikroplastik Victoria, 2017). Jenis-jenis mikroplastik yang
kali ini berasal dari sedimen. Sedimen adalah paling sering ditemukan di lingkungan yang
material atau pecahan dari batuan, mineral, dapat dibedakan berdasarkan bentuknya dan
dan material organik yang melayang- teksturnya yaitu mikroplastik jenis palet,
melayang di dalam air, udara, maupun yang busa, pecahan, serpihan, film, serat dan spon
dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh (Zhou et al., 2018). Kelimpahan mikroplastik
pembawa atau perantara alami lainnya (R.J. yang sering ditemukan yaitu jenis
Jambeek, 2015). Keberadaan mikroplastik di mikroplastik fragmen, filament, dn fiber
dasar sedimen dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Dewi, 2015). Partikel mikroplastik yang
dan besaran densitas plastik yang lebih tinggi sering ditemukan di sedimen memiliki
dibandingkan dengan densitas air. Hal densitas yang lebih besar dibndingkan dengan
tersebut menyebabkan plastik tenggelam dan densitas air ( Manalu, 2007).
terakumulasi di sedimen. Mikroplastik adalah
bagian terkecil dari plastic yang berukuran >5 Berdasarkan hasil yang didapatkan
mm. Partikel mikroplastik yang ditemukan pada tabel 1, hasil mikroplastik yang paling

3
banyak ditemukan ialah jenis fragmen. Hal ini mikroplastik ada dua yaitu primer dan
berhubungan dengan sumber pencemar yang sekunder. Sumber primer mencakup
sama. Pada daerah sekitar Pantai Binuangeun, kandungan plastik dalam produk-produk
sumber pencemaran mikroplastik jenis pembersih dan kecantikan, pelet untuk pakan
fragmen pada dasarnya berasal dari buangan hewan, bubuk resin, dan umpan produksi
limbah atau sampah pertokoan dan warung- plastik. Mikroplastik yang masuk ke wilayah
warung makanan, yaitu antara lain seperti perairan melalui saluran limbah rumah
kantong-kantong plastic, bungkus nasi, tangga, umumnya mencakup polietilen,
kemasan makanan, dan botol minuman plastik polipropilen, dan polistiren (Gregory dkk,
(Widinarko dan Inneke, 2018). Botol-botol 1996). Sumber sekunder meliputi serat atau
mengapung di perairan laut menyebabkan potongan hasil pemutusan rantai dari plastik
adanya mikroplastik jenis fragmen (Dewi et yang lebih besar yang mungkin terjadi
al, 2015). Mikroplastik tersebut lama sebelum mikroplastik memasuki lingkungan.
kelamaan akan menjadi partikel-partikel yang Potongan ini dapat berasal dari jala ikan,
lebih kecil dengan bantuan panas, cahaya bahan baku industri, alat rumah tangga,
matahari, proses fisik (gelombang) dan kimia. kantong plastik yang memang dirancang
Partikel tersebut akhirnya tenggelam di dasar untuk terdegradasi di lingkungan, serat
perairan (Barnes, et al, 2009). Teori lainya sintetis dari pencucian pakaian, atau akibat
mengatakan bahwa Tipe mikroplastik pelapukan produk plastik (Browne dkk,
fragmen lebih banyak ditemukan dikarenakan 2011).
fragmen merupakan hasil dari potongan
produk plastik dengan polimer sintetis yang Sampah plastik yang dihasilkan oleh
sangat kuat.Tipe film yang memiliki dnsitas produksi plastic dunia pada tahun 2015
lebih rendah dari tipe fiber sehingga mudah mengalami peningkatan setiap tahunnya dapat
untuk ditransportasikan (Dewi et al, 2015). mencapai 322 juta ton (Plastic Europe, 2016)
dan diperkirakan produksi ini akan meningkat
Selain jenis mikropastik film dan 100 kali lipat pada tahun 2050 mendatang
fragment terdapat jenis lain yang ditemukan (Rochmanet al., 2013; Seltenrich, 2015).
yaitu jenis fiber. Mikroplastik jenis fiber Sampah plastik yang sebagian besar tidak di
merupakan mikroplastik dengan serat daur ulang dan terbuang ke lingkungan akan
memanjang, yang berasal dari kain sintesis, berakhir di laut, yang akan berpotensi besar
limbah kapal nelayan, dan alat tangkap menjadi sumber polusi di lautan.
nelayan seperti jaring ikan dan tali pancing Diperkirakan 60-80% sampah yang ada di
(Dewi et al, 2015). Mikroplastik jens fiber laut berasal dari sampah plastik.
sering digunakan dalam pembuatan pakaian
tali temali, berbagai tipe penangkapan seperti Plastik memiliki sifat persisten, yang
pancing dan jaring tangkap (Widinarko dan dapat terdegradasi menjadi partikel yang lebih
Inneke, 2018). Tipe mikroplastik ini berasal kecil seiring dengan berjalannya waktu.
tali kapal yang tergesek-gesek sehingga Sampah plastik yang terdegradasi akibat sinar
menjadi butiran-butiran kecil (Kuasa, 2018). ultraviolet, panas, mikroba, dan abrasi fisik
akan menjadi serpihan plastic atau
Fragment merupakan pecahan dari mikroplastik (Singh & Sharma, 2008).
plastik yang berukuran lebih besar. Fiber Ukuran mikroplastik yang sangat kecil (1 –
berbentuk tipis dan panjang seperti serat 5000 μm) dan jumlahnya yang sangat banyak
sintetis. Bentuk partikel film juga dari dapat membuat sifatnya menjadi ubiquitous
pecahan plastik yang sangat tipis. Sumber dan bioavailability bagi organism akuatik
4
tinggi. Akibatnya, mikroplastik dapat kebutuhan manusia until lebih peduli akan
termakan oleh biota laut (Li et al., 2016). lingkungan sekitar harus ditingkatkan karena
Partikel mikroplastik yang terdapat di mikroplastik sangat berbahaya walaupun
dampaknya memerlukan waktu yang cukup
sedimen di duga dapat berasal dari partikel
lama untuk terasa.
yang ada di air karena perpindahan
mikroplastik vertical dari badan air dan DAFTAR PUSTAKA
mengendap pada sedimen (Ayuningtyas, A.V. Victoria, “Kontaminasi Mikroplastik di
2018). Perairan Tawar,” 2017.
Mikroplastik yang masuk ke dalam Ayuningtyas, Wulan Cahya. (2018). Analisis
tubuh biota laut inilah yang sangat Kelimpahan dan Jenis Mikroplastik
mengkhawatirkan, karena dapat pada Perairan dan Sedimen di
mengakibatkan polutan ini dapat masuk ke Banyuurip, Gresik, Jawa Timur.
dalam sistem rantai makanan, dan dengan Sarjana Thesis: Universitas Brawijaya.
demikian keberadaan polutan ini dapat
dikonsumsi oleh manusia dan dapat Ayuningtyas,dkk. 2019. Kelimpahan Mikroplastik
memberikan resiko keamanan pangan. Pada Perairan Di Banyuurip, Gresik, Jawa
Mikroplastik yang terakumulasi ke dalam Timur. Journal of Fisheries and Marine
tubuh manusia melalui rantai makanan dapat Research. 3(1):41-45.
menimbulkan bahaya bila mikroplastik berada
Barnes DKA, Galgani F, Thompson RC,
pada lumen dan berinterksi dengan darah
Barlaz M. (2009). Accumulation and
melalui proses adsorpsi dan akan mengisi
Battachary and Chaudari.Studi on
protein dan glikoprotein. Hal ini dapat
Structural, Mechanical, and Functional
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan
Properties of Polyester Silica
pembengkakan usus. Ukuran mikroplastik
Nanocomposite
yang sangat kecil juga dapat mengakibatkan
Fabric.IndiaInternational Journal Or
kerusakan pada organ lainnya (Hollman et al.,
Pure and Applied Science and
2013; WidinarkodanInneke, 2018).
Technology,21(1).
KESIMPULAN
Browne, M.A., Crump, P., Niven, S.J.,
Pencemaran mikroplastik telah Teuten, E., Tonkin, A., Galloway, T.,
mengganggu keseimbangan ekosistem biota Thompson, R., (2011). Accumulation
laut di seluruh dunia. Mikroplastik yang of microplastic on shorelines
menyebar ke perairan seluruh dunia tersebut worldwide: sources and sinks.
merupakan jenis sampah plastic yang Environ. Sci. Technol 45 (21), 9175 -
berukuran lebih kecil dari 5 mm yang sangat
9179.
sulit dikenali oleh biota laut. Mikroplastik
dikelompokkan menjadi mikroplastik primer Cole M, Lindeque P, Halsband C, Galloway TS.
dan sekunder. Mikroplastik ditemukan di
2011. Microplastics as contaminants in
perairan laut Binuangeun, Banten dalam
semua bentuk dari tiga macam bentuk yang the marine environment: a review. Mar.
diketahui yaitu fragmen, fiber dan film. Pollut. Bull. 62: 2588–2597.
Mikroplastik yang ditemukan di Binuangeun
diduga berasal dan bersumber dari sampah- Dewi, Sari Intan, Budiyarsa AA, Ritonga IR.
sampah rumah tangga warga setempat dan (2015). Distribusi Mikroplastik pada
tipe-tipe pembuangan lain disekitar pantai Sedimen di Muara Badak Kabupaten
yang dialirkan ke laut. Ditemukannya Kutai Kartanegara.Artikel
mikroplastik pada lautan menandakan bahwa
5
Researchget. Fakultas Perikanan dan Rochman, C.M., A. Tahir., S.L. Williams, D.
Ilmu Kelautan, Universitas V. Baxa, R. Lam, J. T. Miller, Foo-
Mulawarman. Ching Teh, S. Werorilangi, S. J. Teh.
(2015). Anthropogenic debris 82 in
Gregory, M.R., (1996). Plastic ‘Scrubbers’ in seafood: Plastic debris and fibers from
Hand Cleansers: AFurther (and textiles in fish and bivalves sold for
Minor) Source ForMarine Pollution human consumption.
Identified. Mar. Pollut. Bull, 32, 867- Nature.doi:10.1038/srep14340.
871.
R. J. Jambeek et al., “Plastic waste inputs
Hildago-Ruz V, Gutow L, Thompson RC, from land into the ocean, “Science,
Thiel M. 2012. Microplastics in the Vol. 347 No. 6233 pp. 764-768, Feb
marine environment: A review of the 2015.
methods used for identification and
quantification. Environ. Sci. Technol. Singh B., and N. Sharma. (2008). Mechanistic
46: 3060-3075. implications of plastic degradation.
Polymer Degradation and Stability,
Hollman, P.C.H., H. Bouwmeester, and R.J.B. 93: 561–584.
Peters. (2013). Microplastics in the
aquatic food chain: Sources, Widinarko dn Inneke. (2018). Mikroplastik
measurement, occurrence and dalam Seafood dari Pantai Utara
potential health risks. RIKILT Jawa.Semarang : Unika
Wageningen UR: Wageningen. Soegijapranata.

Kuasa, S. (2018).Keberadaan mikroplastik Zhou, Q., Zhanga H., Fua., C. Zhoua, Y.,
ada Hewan Feelter Feeder di Padang Daia, Z. Lia., Y., Thua ., C., & Luo,
lamun Keulauan Spermonde Kota Y. (2018). The Distribution And
Makassar.Skripsi.Makassar : UHM. Morphology of Microplastics in
Coastal Soils Adjacent to the Bohai
Li J., X. Qu., L. Su., W. Zhang, D. Yang, P. Sea and the Yellow Sea. Geodarma,
Kolandhasamy, D. Li, and H. Shi. http://doi.org/10.1016/j.geodarma.201
2016. Microplastics in mussels along 8.02.015.
the coastal waters of China.
Environmental Pollution, 214: 177 –
184.

Manalu, A. (2017). Kelimpahan Mikroplastik


di Teluk Jakarta.Tesis.Bogor. Sekolah
Pascasarjana IPB.

M. Eriksen et al., “Microplastic pollution in


the surface waters of the Laurentian
Great Lakes, ”Mar. Pollut. Bull., Vol.
77 No. 1-2, pp. 177-182, Dec 2013.

Plastics Europe. 2016. Plastic-the Facts 2016.


http://www.plasticseurope.org/cust/do
cumentrequest.aspx?DoclD=67 651

6
Lampiran

Gambar 1. Partikel Fragment Gambar 2. Partikel Film


(Dok.Pribadi, 2019) (Dok.Pribadi, 2019)

Keterangan :

1. Fragment
2. Film
3
3. Fiber

Gambar 3. Partikel Fiber


(Dok.Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai