Anda di halaman 1dari 26

KAJIAN MANDIRI

(PENGEMBANGAN E-BOOK BERBASIS RISET PENGENALAN


MIKROPLASTIK SEBAGAI BAHAN AJAR MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI
DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OLEH :

Anggi Natasya
NIM. 4193341023

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM SI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Plastik kini telah menjadi masalah global terkait dengan jumlah
penggunaannya yang besar dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis produk.
Secara umum, plastik merupakan bahan yang tidak dapat di olah dan
memerlukan waktu yang cukup lama untuk terdekradasi ole mikroorganisme.
Dengan meningkatnya penggunaan plastik dikalangan masyarakat
mengakibatkan penumpukan sampah semakin banyak, hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air dan udara (Fauzi et al., 2020).
Pencemaran air akibat penumpukan sampah plastik lama kelamaan akan
menjadi partikel-partikel kecil. Hal ini disebabkan karena adanya degradasi
dari sinar matahari sehingga terbentuk Mikroplastik. Mikroplastik tidak hanya
terdapat pada lingkungan air akan tetapi mikroplastik juga terdapat di
lingkungan udara (Fachrul, 2021).
Keberadaan mikroplastik di udara merupakan akibat degradasi foto-
oksidatif lingkungan serta perpindahan dari angin ke partikel lain di sekitarnya
yang kemudian terfragmentasi menjadi partikel halus (Gasperi et al., 2018).
Keberadaan mikroplastik di udara juga bisa berasal dari aktivitas transportasi
di jalan raya. karena kendaraan yang melaju menyebabkan ban mengamali
gaya gesek dan tekanan. Hal ini dapat mengarah pada pembentukan
mikroplastik di udara dalam bentuk serat yang mengandung fragmen polimer
plastik (Syafei & Nurasrin, 2019).
Mikroplastik merupakan partikel-partikel plastik yang memiliki ukuran <
5 mm. Mikroplastik terbentuk karena hasil degradasi proses fisika, biologi dan
kimia. Mikroplastik memiliki jenis, bentuk dan warna yang berbeda yang di
klasifikasikan berdasarkan sumber pencemarannya yaitu jenis fragment,
fiber/filament, film dan pellet (Ayuningtyas, 2019). Mikroplastik jenis fiber
berasal dari limbah kain sintesis dan jika di amati pada mikroskop memiliki
karakteristik yang mirip dengan serat atau jaring ikan. Mikroplastik jenis film
memiliki bentuk lembaran plastik atau potongan plastik. Mikroplastik jenis
film berasal dari limbah kemasan makanan. Mikroplastik jenis fragment
memiliki ciri-ciri berupa serpihan plastik jika dilihat pada mikroskop.
Mikroplastik jenis fragment berasal dari botol plastik, kantong plastik, dan
pipa paralon. Mikroplastik jenis pellet berasal dari limbah berbahan plastik.
Penyebaran mikroplastik sangat mudah karena ukurannya yang sangat kecil
mengakibatkan mikroplastik dapat ditemukan pada air dan udara
(Ayuningtyas, 2019).
Penyebaran mikroplastik yang berada pada lingkungan air akan
menyebabkan terganggunya rantai makanan pada populasi organisme di
dalamnya. Hal ini dapat mengancam organisme yang lebih serius pada tingkat
tropik rendah seperti plankton yang mengandung mikroplastik lebih rentan
terhadap pencernaannya, sehingga dapat mempengaruhi organime tropik
tingkat tinggi melalui proses bioakumulasi (Budiarti, 2021). Kandungan
mikroplastik pada saluran pencernaan ikan swanggi di perairan Pesisir
Berondong telah berhasil di identifikasi oleh (Labibah, 2020) jenis
mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, fragment dan film, jenis fiber
ditemukan pada ikan swanggi ukuran sedang jantan sebanyak 19 partikel dan
betina sebanyak 20 partikel, jenis fragmen ditemukan pada ikan swanggi
ukuran besar jantan sebanyak 13 partikel dan pada ikan swanggi sedang betina
sebanyak 30 partikel dan mikroplastik jenis fiml ditemukan sedang jantan
sebanyak 5 partikel dan 7 partikel. Berdasarkan penelitian Istri et al., (2019)
mikroplastik yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan lemuru protan,
mikroplastik jenis fiber sebanyak 13 partikel (86,67%), mikroplastik jenis film
sebanyak 2 partikel (13,33%). Jenis mikroplastik yang paling banyak
ditemukan pada spesies ikan lemuru adalah fiber, yang berasal dari limbah
kain sintetik.
Meskipun hasil yang teridentifikasi hanya pada saluran pencernaan ikan,
namun bisa dimungkinkan mikroplastik akan menembus sel dan masuk ke
dalam tubuh organisme dan mengancam kualitas pangan manusia. Kandungan
mikroplastik pada feses manusia telah berhasil di identifikasi oleh (Budiarti,
2021) dari hasil penelitiannya kandungan mikroplastik pada feses manusia
pada 10 gram sampel feses yang di ambil dari 102 sukarelawan menunjukkan
hasil positif mengandung mikroplastik. Nilai median yang diperoleh yaitu
17,5 partikel/10 gram dari jenis film, fragment, fiber dan granula. Jenis
mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada sampel feses manusia yaitu
jenis fiber.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya keberadaan mikroplastik
yang terdapat pada sedimen air dan udara mengakibatkan mikroplastik
ditemukan pada tubuh organisme hidup seperti ikan dan manusia bahkan dapat
berdampak pada kesehatan manusia. Sehingga kajian tentang mikroplastik ini
perlu dibelajarkan kepada mahasiswa biologi bahkan kepada siswa SMA dan
masyarakat sebagai langkah awal pengenalan mikroplastik tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa
jurusan biologi Universitas Negeri Medan diketahui bahwa pembelajaran
tentang toksikologi sudah lama dibelajarkan kepada mahasiswa jurusan
biologi, namun topik terkait pencemaran mikroplastik belum banyak
diketahui oleh mahasiswa dikarenakan buku tentang pencemaran mikroplastik
di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan masih minim sehingga
peneliti mengembangkan bahan pembelajaran E-book tentang pengenalan
mikroplastik sehingga dapat menambah pengetahuan mahasiswa biologi
tentang pencemaran mikroplastik.
Flipbook Maker adalah salah satu jenis animasi klasik, dibuat dari
tumpukan kertas yang terlihat seperti sebuah buku tebal disetiap halamannya
memiliki gambar atau desain yang menarik sehingga mahasiswa dapat tertarik
dalam membacanya (Mulyadi, 2019 ). Menurut Munandar, (2019) Flipbook
Maker merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menampilkan
bahan ajar seperti buku digital atau e-book yang berbentuk flipbook maker. E-
book memiliki keunggulan dari segi ke praktisannya, e-book bisa dibuka
melalui jaringan internet. Hal ini tentu memudahkan mahasiswa dapat
mengakses dimana saja dan kapan saja.
E-book dikembangkan dari hasil penelitian langsung oleh peneliti dan
disertai dengan jurnal penelitian. E-book yang dikembangkan diharapkan
dapat menunjang proses pembelajaran mahasiswa dan memudahkan
mahasiswa untuk belajar mandiri. Objek yang akan diteliti pada e-book ini
yaitu tentang pengenalan mikroplastik. Gambaran umum e-book yang akan
menjadi produk peneliti memuat isi materi tentang pengertian mikroplastik,
jenis-jenis mikroplastik dan hasil pengamatan berupa gambaran mikroplastik
yang terdapat pada saluran pencernaan ikan. Kandungan mikroplastik yang
terdapat pada saluran pencernaan ikan ini menarik untuk diteliti, karena dapat
dijadikan sebagai data untuk mengetahui keberadaaan mikroplastik pada
saluran pencernaan ikan. Untuk mengamati kandungan mikroplastik pada
organ hati, pencernaan dan ginjal ikan dibutuhkan mikroskop stereo yang
berfungsi untuk memperbesar ukuran sampel yang akan di amati. Salah satu
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
menggunakan data primer (pengambilan langsung di lapangan). Untuk
mengamati kandungan mikroplastik pada sampel dilakukan dengan 4 tahap
yaitu tahap pembedahan, tahap penghilangan senyawa organik dan tahap
pengamatan visual dengan bantuan mikropkop Stereo.

1.2 Indentifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Kurangnya pengenalan mahasiswa, siswa dan masyarakat umum tentang
pencemaran mikroplastik
2. Belum tersedinya penelitian pengembangan E-book yang berbasis riset yang
dapat digunakan mahasiswa sebagai pembelajaran tambahan pada matakuliah
toksikologi
3. Minimnya buku tentang pencemaran mikroplastik yang dapat dijadikan
sebagai referensi mahasiswa biologi dalam mempelajari toksikologi
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas dan untuk mempermudah pemahaman
dalam penelitian maka masalah di batasi
1. Penelitian ini akan memproduksi sumber belajar sebagai media pengajaran
2. Sumber belajar yang diproduksi adalah buku digital (e-book) seputar
pengenalan mikroplastik dan pengamatan mikroplastik pada ikan kerong-
kerong (Trapon Jarbua)
3. Pengembangan e-book berisi materi tentang pengertian mikroplastik,
jenis-jenis mikroplasti dan hasil pengamatan kandungan mikroplastik yang
terdapat pada saluran pencernaan ikan kerong-kerong (Trapon Jarbua)
4. Model pengembangan E-book yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model pengembangan R&D
1.4 Rumusan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas dan untuk mempermudah pemahaman
dalam penelitian maka masalah dibatasi sebagai berikut :
1. Bagaimana pengembangan buku elektronik berbasis riset pengenalan
mikroplastik sebagai bahan ajar mahasiswa biologi pada mata kuliah
universitas negeri medan?
2. Bagaimana implementasi buku elektronik berbasis riset berbasis riset
pengenalan mikroplastik sebagai bahan ajar mahasiswa biologi universitas
negeri medan?
3. Bagaimana keefektifan buku e-book berbasis riset pengenalan
mikroplastik pada mahasiswa jurusan biologi universitas negeri medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengembangan buku elektronik berbasis riset
pengenalan mikroplastik sebagai bahan ajar mahasiswa biologi pada mata
kuliah universitas negeri medan
2. Untuk mengetahui implementasi buku elektronik berbasis riset berbasis
riset pengenalan mikroplastik sebagai bahan ajar mahasiswa biologi
universitas negeri medan
3. Untuk mengetahui keefektifan buku e-book berbasis riset pengenalan
mikroplastik pada mahasiswa jurusan biologi universitas negeri medan
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat atau kosntribusi yang diperoleh dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Bagi peneliti
1. Menambah pegetahuan tentang cara membedah ikan dengan baik dan
melatih cara menggunakan alat-alat laboratorium
2. Menambah pengetahuan baru tentang bagaimana cara mengamati
kandungan mikroplastik, jenis-jenis mikroplastik yang terdapat pada
organ hati, ginjal dan saluran pencernaan ikan
b. Bagi dosen
1. Membantu dalam kegiatan belajar pada mata kuliah toksikologi
lingkungan
2. Menambah bahan ajar berdasarkan hasil riset pengamatan mikroplastik
pada saluran pencernaan ikan kerong-kerong (Trapon Jarbua)
3. Mempermudah dalam penyampaian bahan ajar
c. Bagi mahasiswa
1. Menambah pengetuan mahasiswa tentang pencemaran mikroplastik
2. Menambah sumber belajar bagi mahasiswa dalam mempelajari
toksikologi lingkungan
d. Bagi perguruan tinggi
1. Dapat menjadi referemsi baru mengenai materi kandungan
mikroplastik pada saluran pencernaan ikan
e. Bagi penelitian lain
1. Dapat digunakan sebagai acuan untuk pertimbangan penelitian
selanjutnya
1.7 Defenisi Operasional
Untuk mempersatukan persepsi tentang penelitian ini, maka defenisi
operasional pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. E-book adalah versi elektronik dari buku, jika pada umumnya buku
dibuat dari kumpulan kertas yang berisi teks dan gambar jadi e-book
berisi informasi dalam bentuk digital dan dapat berbentuk teks dan
juga gambar dan dilengkapi fitur pencarian yang dapat memudahkan
pencarian halaman yang ingin dituju
2. Mikroplastik adalah partikel-partikel yang berukuran (<5 mm) yang
terbentuk karena hasil degradasi proses fisika, kimia dan biologi.
Mikroplastik dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jenis fiber,
fragmet dan fim
3. Penelitian pengembangan adalah metode yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan suatu produk
tersebut
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis


2.1.1. Pengertian Media
Kata media Berasal dari kata latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa
arab, media adalah perantara atau pengantar pengirim pesan kepada
penerima pesan (Arsyad, 2010 : 3)
Heinich (1993) menjelaskan bahwa media merupakan suatu alat
yang dapat diganakan sebagai alat komunikasi. Sedangkan menurut
supratman (2021) media merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk berbagi pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima
pesan. Pengirim dan penerima pesan dapat berupa orang atau
lembaga, sedangkan media dapat berbentuk alat sperti alat elektronik,
gambar, buku dan sebagainya. Konsep lain tentang media juga di
ungkapkan oleh Gerlach dan Ely (1997) mengatakan bahwa media
dalam pengertian luas adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Berdasarkan defenisi media diatas, dapat disimpulkan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam menyampaikan
pesan/informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga
dapat dengan mudah diterima dan dicerna dengan baik. Akan tetapi,
media tidak hanya terikat dengan benda tetapi juga berupa kegiatan
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena dengan
penggunaan media dapat berpengaruh terhadap proses dan tujuan
pembelajaran.
2.1.2. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk
medukung proses belajar mengajar, karena makna pesan yang
disampaikan lebih jelas sehingga memudahkan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif dan efesien. Hasil belajar adalah hasil yang
diberikan kepada siswa berupa evaluasi dan membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan (Nurrita, 2018)
Media merupakan suatu alat yang sangat berpengaruh penting
dalam tercapinya proses dan tujuan pembelajaran. Penggunaan media
yang tepat dan bervariasi dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Hal ini dikuatkan dalam
(Arsyad, 2015) penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat
menimbulkan keinginan dan minat baru, memotivasi dan merangsang
kegiatan belajar, bahkan memberikan dampak psikologis bagi
mahasiswa. Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu strategi
dalam melaksanakan pembelajaran demi mencapai tujuan pendidikan.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan suatu
materi dari sumber secara terencana untuk menciptakan lingkungan
belajar yang memungkinkan penerima dapat melakukan proses belajar
secara efektif dan efesien. Materi yang dikemas dengan media dengan
media yang baik dan menarik dapat meningkatkan minat belajar
mahasiswa. Media pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai bentuk
tergantung dan karakteristik bahan ajar yang akan disajikan.
Menurut cahyadi, (2019) media pembelajara adalah alat, sarana,
perasarana, dan menghubungkan untuk menyebar, membawa atau
mennyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri
siswa. Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang
terkandung, yaitu (a) pesan atau bahan pengajaran yang akan
disampaikan atau perangkat lunak, dan (b) alat penampil atau
perangkat keras. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
proses pembelajaran juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Media pembelajaran juga didefinisikan sebagai komponen integral
dari sistem pembelajaran. (Daryanto, 2016).
Widyasari & Ismawati (2020) juga menjelaskan bahwa media
pembelajaran adalah sarana pendukung yang efektif yang dapat
digunakan untuk membuat suasana belajar menjadi lebih aktif, oleh
karena itu media pembelajaran merupakan suatu kebutuhan yang
dapat meningkatkan proses pembelajaran serta dapat mencapai
perubahan tingkah laku pada peserta didik, juga dapat mendorong
peserta didik untuk lebih aktif serta dapat menumbuhkan motivasi
belajar, maka dari itu media pembelajaran yang digunakan pada
proses pembelajaran harus menggunakan berbagai media-media yang
menarik yang tidak hanya ada satu unsur dalam proses pembelajaran,
melainkan terdapat banyak unsur yang dapat meningkatkan imajinasi
serta motivasi semangat beajar peserta didik.
Menurut (Wibawanto, 2017) mengemukakan bahwa, media
pemelajaran adalah sumber belajar dan dapat juga di artikan dengan
manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap, selain alat yang
berupa benda, yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam proses
pendidikan, pendidikan sebagai fitur sentral atau model dalam proses
interaksi edukasi interaktif yang merupkan suatu alat pendidikan yang
harus diperhitungkan.
2.1.3. Fungsi media pembelajaran
jika dilihat dari proses pembelajaran yang memanfaatkan media
sebagai sarana informasi, maka fungsi dari media pada proses
pembelajaran adalah membawa informasi dari sumber ke penerima.
Sedangka metode adalah prosedur yang dapat membantu peserta didik
dalam mengolah informasi sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
Aghni (2018) mengemukakan beberapa fungsi dari media
pembelajaran, yaitu : (1) fungsi komunikatif, yaitu media
pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara
penyampaian pesan dan penerima pesan (2) fungsi motivasi, dengan
menggunakan media pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan
motivasi peserta didik, karena media pembelajaran tidak hanya
mengandung unsur artistik tetapi juga meningkatkan semangat belajar
dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pemblajaran
(3) Fungsi Kebermaknaan, yaitu melalui penggunaan media
pembelajaran, tidak hanya dapat meningkatkatkan penambahan
informasi berupa data akan tetapi dapt meningkatkan kapasitas peserta
didik untuk menganalisis menganalisis aspek tahap tinggi. Bahkan
lebih dari itu dapat meningkatkan aspek sikap dan keterampilan, (5)
Fungsi individualis, yaitu media pembelajaran berfungsi untuk dapat
memberikan kebutuhan untuk setiap peserta didik yang memiliki
minat belajar dan gaya belajar yang berbeda.
Levie & Lentz dalam (Arsyad, 2010) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran khususnya media visual yaitu : (1) fungsi atensi,
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran,
(2) fungsi afektif, dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar membaca teks yang bergambar, (3) fungsi kognitif, terlihat
dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing
visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar,
(4) fungsi kompensatioris, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara variabel.
Fungsi media pembelajaran dapat diperjelas dengan bagan
sebagai beriku :

Guru MEDIA PESAN SISWA

METODE

Gambar 2.1 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran


Sumber : Daryanto (2016)
2.1.4. Ciri-ciri media pembelajaran
Menurut Tafonao (2018) ciri ciri umum dari media pembelajaran
yaitu : (1) media pembelajaran identic dengan pengertian peragaan
yang berasal dari kata “raga”, atinya suatu benda yang dapat diraba,
diliat dan didengar dan yang dapat di amati melalui panca indera, (2)
tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan
didengar (3) media pembelajaran digunakan dalam ragka hubungan
(komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa (4) media
pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di
dalam maupun diluar kelas (5) media pembelajaran merupakan suatu
“perantara” (medium, media) dan digunakan dalam rangka belajar (6)
media pembelajaran mengandung aspek sebagai alat dan sebagai
teknik yang erat pertaliannya dengan metode belajar
Gerlach & Ely dalam (Arsyad, 2015) mengemukakan tiga ciri
media pembelajaran yaitu : (1) ciri fiksasi (Fixatife Property) , ciri ini
menggamarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat di urut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video, audio, disket computer dan foto (2) ciri
manifulasi (Manifulative Property), transformasi suatu kejadian atau
objek dimungkinkan karena media media memiliki ciri manifulasi (3)
ciri distrivutif (Distributive Property) ciri distributife dari media
memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui
ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu
2.1.5. Jenis-jenis media pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran menurut Cahyadi (2019) jenis-jenis
media pembelajaran yaitu : (1) media audio adalah media yang isi
pesannya janya diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat
pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal
(bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan
vokalisasi), (2) media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan. (3) media audio-visual disebut juga sebagai media
video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran, (4) media multimedia merupakan media yang
dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi.
Multimedia sering diidenik dengan komputer, internet dan
pembelajaran berbasis komputer (5) media realita yaitu media yang
nyata yang berada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan
hidup maupun sudah di awetkan, seperti binatang, specimen,
herbarium dll.
2.1.6. Pengertian E-book
Menurut Sukardi (2021) E-book (buku elektronik) yang dikenal
dengan istilah buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika
Umunya buku terbuat dari kumpulan kertas yang berisi teks dan
gambar sedangkan e-book berisi informasi dalam bentuk digital dan
dapat berbentuk teks dan gambar. Buku elektronik memiliki fitur
pencarian yang dapat memudahkan pencarian halaman yang ingin
dituju. Terdapat berbagai format buku elektronik antara lain, teks
polos, pdf, jpeg, doc lit dan html. Masing masing format memiliki
kelebihan dan kekurangandan juga bergantung dari alat yang
digunakan dalam membaca buku elektronik tersebut.
Adapun definisi lain tentang pengertian E-book yakni (Munif,
2013) mendefinisikan e-book merupakan bentuk digital dan memiliki
perbedaan dengan buku pada umumnya yang terdiri dari setumpuk
kertas dijilid dan berisi teks, gambar sedangkan buku elektronik
berisikan informasi digital yang dapat berisi teks, gambar audio dan
video yang dapat dibaca melalui komputer, laptop, smartphone dan
dapat di akses melalui jaringan internet. Sedangkan menurut Nuraeni
(2022) digital book atau buku elektronik adalah suatu distribusi yang
terdiri dari teks, gambar video dan suara yang didistribusikan dalam
struktur yang canggih dan dapat dibaca dengan teliti di PC atau gadget
elektronik lainnya. Konsep lain tentang e-book dikemukakan oleh
Handayati (2020) buku elektronik disingkat dengan e-book
merupakan bentuk buku yang dapat ditampilkan di layar komputer,
smarphone dan lainnya. Buku elektronik ini berisi informasi digital
yang dapat berupa teks atau gambar.
2.1.7. Fungsi E-book
E-book difungsikan sebagai media belajar yang dapat
meningkatkan produktivitas beajar dan digunakan sebagai alat bantu
mahasiswa dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu
pembelajaran.
Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
perorang siswa . adapun 6 fungsi media pembelajaran :
1. Membangkitkan motivasi belajar
2. Mengulang apa yang telah dipelajari
3. Menyadiakn stimulasi belajar
4. Mengaktifkan respon murid

2.1.8. Kelebihan E-book


Menurut Makdis (2020) kelebihan daro e-book antara lain :
1. E-book lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana. E-book
disimpan pada perangkat elektronik seperti laptop, smartphone,
tablet dan lain-lain dan dapat di akses melalui jaringan internet
2. E-book ramah lingkungan. Buku cetak tentunya memerlukan
pohon sebagai bahan dasar pembuatan kertas, sementara e-book
tidak memerlukan bahan dasar p
3. ohon sebagai pembuatan kertas karena e-book merupakan buku
digital yang tersimpan di dalam perangkat elektronik yang lebih
praktis.
4. Ebook tahan lama, e-book merupakan buku yang tahan lama
berbeda dengan buku cetak yang makin lama akan menguning dan
mudah rusak
5. E-book sangat mudah dalam penggandaan, penggandaan e-book
penggandaan e-book sangat mudah dan mrah untuk membuat
ribuan copy e-book, sementara buku cetak ribuan buku yang
dicetak membutuhkan biaya yang sangat mahal
6. E-book mudah di distribusikan, pendistribusian e-book dapat
menggunakan media elektronik seperti internet. Pengiriman
menjadi lebih cepat bahkan dalam hitungan menit atau bahkan
detik sehingga bukupun dapat dibaca seketika itu pula, sementara
pengiriman untuk buku cetak butuh waktu harian atau bahkan
mingguan dan tentunya dapat beresiko rusak atau hilang.

Kelebihan e-book juga dikemukaan oleh Nadhifah (2022) antara lain :

1. Berukuran kecil, karena e-book merupakan format digital sehingga


dapat disimpan didalam penyimpanan data seperti (hardisk, CD,
USB)
2. Mudah dibawa, mudah dibawa kemana saja dan dapat di akses
melalaui jaringan internet
3. Tidak laupuk, e-book tidak akan lapuk seperti buku cetak karena e-
book merupakan buku digital yang dapat di akses dengan mudah
dan tersimpan di dalam penyimpanan data
4. Mudah di proses, isi dari e-book dapat dilacak atau dijelajahi
dengan mudah dan cepat
5. Mudah digandakan, penggandaan/copying e-book sangat mudah
dan murah. Untuk membuat ribuan salinan dari e-book dapat
dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, sementara untuk
mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal dan
memerlukan waktu yang cukup lama
6. Mudah dalam pendisribusian, pendistribusian dapat menggunakan
media seperti internet.
7. Interaktif, e-book mampu menyampaikan informasi yang interaktif
bagi pembecanya.
8. Kecepatan puplikasi, rata-rata buku memerlukan waktu untuk
diterbitkan dan dijual dipasaran, namun e-book hanya memerlukan
waktu beberapa jam saja
2.2 Kajian materi
2.2.1 Pengertian mikroplastik
Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik akan berakhir
dilingkungan dan dapat menimbulkan dampak negatif baik pada
manusia dan juga ekosistem sebagai saah satu jenis sampah laut.
Plastik dianggap yang paling presisten dan membahayakan. Sampah
plastik terus meningkat hingga saat ini. Hal ini karena produksi dan
penggunaan sampah plastik sebagai bagian dari gaya hidup manusia
terus meningkat. Namun, peningkatan produksi dan penggunaan
tersebut tidak seimbang dengan usaha untuk mengurangi dampaknya
pada lingkungan. Masih banyak limbah plastik yang dibuang langsung
ke lingkungan dibandingkan dengan proses daur ulang ((Yona, 2021)
Mikroplastik adalah komponen plastik dengan ukuran (< 5 mm)
yang sebagian besar berasal dari penguraian plastik-plastik berukuran
besar (Yona, 2020). Menurut para ahli mikroplastik belum
didefinisikan secara pasti namun kebanyakan penelitian mengambil
objek partikel dengan ukuran minimal 300 µm. mikroplastik dibagi
menjadi 2 kategori yaitu ukuran besar (1-5 mm) dan kecil (<1 mm)
(Kuasa, 2018).
Ditinjau dari proses degradasi dan fragmentasi, mikroplastik
dapat terurai secara fisika, kimia dan biologi. proses degradasi
mikrolastik dipengaruhi oleh faktor lingkungan seerti suhu, PH,
kelembapan, tekanan dan peranan dari mikroorganisme pengurai.
Secara biologi, proses degradasi terjadi karena adanya bantuan dari
organisme yang berperan sebagai agen remediasi mikroplastik.
Kemampuan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme dalam
mendegradasi mikroplastik dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti
suhu, PH, berat dan ukuran molekul substrat. Beberapa
mikoorganisme seperti fungi dan bakteri mampu mendegradasi
mikroplastik. Secara umum proses biodegradasi plastik oleh
mikroorgnisme dapat dilihat pada gambar 1 biodegradasi melibatkan
langkah-langkah sebagai berikut (Anggiani, 2020).
1. Pelekatan mikroorganisme pada permukaan plastik.
Pelekatan/kontak mikroorganisme pada permukaan plastik akan
membentuk biofilm
2. Pertumbuhan mikroorganisme memanfaatkan polimer yang
terdegradasi sebagai sumber energi dan makanan (asimilasi)
3. Degradasi polimer (fragmentasi melalui hidrolisis)
4. Diintegrasi akhir polimer (mineralisasi)
Gambar 1. Mekanisme Umum Biodegradasi Plastik (Anggiani, 2020)

Secara fisika. Degradasi terjadi karena terjadi proses


fragmentasi plastik yang terbawa arus dari sungai ke laut menjadi
mikroplastik yang dipengaruhi oleh paparan sinar matahari dan
menyebabkan pelapukan pada plastik, sehingga mikroplastik
tersuspensi di badan air dan berikatan dengan Peristens Organik
Pollutan (POPs). Sedangkan proses kimia, bahan plastik yang
mengandung bahan kimia dalam waktu panjang akan mengalami
pemisahan senyawa kimia dan pemisahan mmikroplastik dipermukaan
air, sehingga mikroplastik dan senyawa kimia terkandung akan
tersuspensi pada air. seiring dengan berjalannya waktu mikroplastik
dan senyawa kimia akan melakukan pengikatan kembali dengan bahan
kimia yang terjadi di sedimen air (Mahadika, 2022)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Medan
1. Populasi
Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa jurusan biologi di Universitas
Negeri Medan
3.2 Sujek dan Objek Penelitian
Subjek dalam peneitian ini adalah validator ahli materi, ahli media ahli desain
serta tanggapan dosen pada matakuliah toksikologi jurusan biologi kelas PSB
C 2020.
Objek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku ajar biologi materi
mikroplastik pada matakuliah toksikologi lingkungan
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan
Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D)
adalah proses atau langkah-langkah yang terdiri atas kajian tentang temuan
penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk
berdasarkan temuan-temuan, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar
di mana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji
lapangan.1 Pengembangan yang dimaksud yaitu mengembangkan media
pembelajaran berupa e-book
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model
pengembangan Borg dan Gall yang dimodifikasi dari Sugiyono dan terdiri
dari 10 langkah yang telah dimodifikasi yaitu dengan dibatasi hanya sampai
pada tahap ke-9. Semua prosedur penelitian tentu saja bukan merupakan
langkah- langkah baku yang harus diikuti sepenuhnya secara keseluruhan.
Setiap pengembang tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-
langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang
dihadapinya dalam proses pengembangan.2 Penyederhanaan dan pembatasan
terhadap sepuluh langkah menjadi 9 langkah dikarenakan faktor keterbatasan
tenaga, dana, dan waktu.
1. Langkah awal dari penggunaan metode Research and Development (R&D)
Sugiyono yaitu potensi dan masalah. Penelitian berawal dari adanya potensi atau
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan realita yang terjadi. Pada langkah ini, dilakukan penelitian pendahuluan
untuk mendapatkan informasi bahwa diperlukan adanya
2. pengembangan media pembelajaran berupa e-book dengan bantuan sigil
software . Metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yaitu
dengan menggunakan angket kebutuhan dosen dan wawancara terhadap
peserta didik. Angket ditujukan kepada dosen mata toksikologi
lingkungan universitas negeri medan. Hasil analisis angket inilah yang
menjadi acuan penulisan latar belakang masalah dalam penelitian
pengembangan ini.
3. Mengumpulkan Informasi
Langkah kedua dari penggunaan metode R&D Sugiyono yaitu
mengumpulkan informasi. Tahap potensi dan masalah yang telah
dilakukan pada tahap pertama ditunjukkan secara factual dan up to date,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan membuat rancangan e-book yang akan
dikembangkan. Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan cara
kajian pustaka dari berbagai buku, jurnal, dan artikel yang dapat diakses
dengan mudah melalui internet, yang berkenaan dengan e-book yang akan
dikembangkan.Pengumpulan informasi yang dilakukan seperti pemilihan
model, materi, serta desain dari produk yang akan dikembangkan.
Pemilihan materi oleh peneliti yaitu pada mata pelajaran fiqh, serta
pemilihan desain e-book disesuaikan berdasarkan pemilihan gambar dan
warna yang sesuai, yang berdasarkan hasil rujukan yang diperoleh. Hasil
pengumpulan informasi inilah yang selanjutnya digunakan sebagai
langkah awal dalam menyusun
4. Desain Produk
Langkah ketiga dari penggunaan metode R&D Sugiyono yaitu desain produk.
Desain produk merupakan rancangan awal yang dibuat peneliti untuk
diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan yang dapat dijadikan sebagai
pegangan atau acuan bagi peneliti untuk membuat produk yang akan
dikembangkan. Tahap awal yang dilakukan dalam desain produk ini yaitu
mengidentifikasi terlebih dahulu materi dan menentukan format e-book yang
dibuat. Desain ini masih bersifat hipotetik, karena efektivitasnya belum terbukti,
dan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian
5. Langkah keempat dari penggunaan metode R&D Sugiyono yaitu validasi
desain. Validasi desain dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk
yang baru dirancang tersebut, yaitu ahli materi pembelajaran dalam
penelitian ini ialah dosen dan guru fiqh di sekolah yang akan menilai
produk yang dikembangkan, sedangkan ahli media pembelajaran dalam
penelitian ini ialah dosen mata kuliah pemograman komputer. Uji validasi
desain terdiri dari uji ahli kesesuaian isi atau materi dan uji ahli desain.
Uji ahli materi untuk mengevaluasi materi pembelajaran gaya dan
penerapannya, seperti mengkaji aspek sajian materi (uji kelayakan isi, uji
kesesuaian, dan uji kelayakan bahasa), terdiri dari kesesuaian KI, KD, dan
indikator; fenomena yang terdapat pada e-book; kesesuaian konsep; serta
istilah-istilah yang digunakan. Uji kesesuaian isi untuk proses
pembelajaran, terdiri dari aspek penulisan pustaka; kesesuaian tujuan
pembelajaran; serta langkah-langkah penyajian e-book yang telah
disesuaikan oleh peneliti. Uji kelayakan bahasa terdiri dari aspek
penggunaan bahasa Indonesia yang benar, kemudahan, kesesuaian,
kemenarikan, dan konsistensi bahasa yang digunakan.
3.5 Instrumen Penilaian
1. Lembar observasi, yang digunakan untuk mengumpulkan data awal
2. Lembar validasi, untuk mendapatkann data validasi oleh validator ahli
media, materi dan desain
3. Lembar angker penilaian, yang dgunakan untuk mendapatkan penilaian
dari dosen dan juga mahasiswa
4. Lembar angket respon, untuk mendapatkan tanggapan dari mahasiswa
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dengan cara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Deskriftif kualitatif didapatkan dari hasil observasi awal, sedangkan deskriftif
kuantitatif didapatkan dari hasil validasi angket penilaian dosen dan
tanggapan mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA

Aghni. (2018). Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran


Akuntansi. Journal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16 (1), 98–107.

Anggiani, M. (2020). Potensi Mikroorganisme Sebagai Agen Bioremediasi


Mikroplastik di Laut. Jurnal: Oseana, 45(2), 40–49.

Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ayuningtyas, 2019. (2019). Kelimpahan Mikroplastik Pada Perairan di


Banyuurip, Gresik, Jawa Timur. Jornal Of Fisheries and Marine Research,
3(1), 1–5.

Budiarti, E. C. (2021). Identifikasi Mikroplastik pada Feses Manusia.


Environmental Pollutan Journal ., 1 (2), 84–100.

Cahyadi, A. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar. Laksita


Indonesia.

Daryanto. (2016). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Fachrul, 2021. (2021). DEGRADASI MIKROPLASTIK PADA EKOSISTIM


PERAIRAN OLEH BAKTERI KULTUR CAMPURAN Clostridium sp. DAN
Thiobacillus sp. 6, 304–316.

Fauzi, M., Sumiarsih, E., & Fitria, I. (2020). Pemberdayaan masyarakat melalui
pelatihan pembuatan ecobrick sebagai upaya mengurangi sampah plastik di
Kecamatan Bunga Raya.

Gasperi, J., Wright, S. L., Dris, R., Collard, F., Mandin, C., Guerrouache, M.,
Langlois, V., Kelly, F. J., & Tassin, B. (2018). ScienceDirect Microplastics
in air : Are we breathing it in ? Current Opinion in Environmental Science &
Health, 1, 1–5. https://doi.org/10.1016/j.coesh.2017.10.002

Handayati, S. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran E-book dengan


Memanfaatkan Fitur Rumah Belajar Pada Mata Pelajaran IPA. Jurnal
Inovasi Dan Riset Akademik, 1(4), 369–384.

Kuasa, S. (2018). Keberadaan Mikroplastik Pada Hewan Filter Feeder di Padang


Lamun Kepulauan Spermonde Kota Makassar. In Skripsi. UHM.

Labibah, 2020. (2020). KEBERADAAN MIKROPLASTIK PADA IKAN SWANGGI


( Priacanthus tayenus ), SEDIMEN DAN AIR LAUT DI PERAIRAN PESISIR
BRONDONG , KABUPATEN. 1(3), 351–358.

Mahadika, R. S. (2022). Identifikasi Mikroplastik di Perairan dan Pesisir Laut


Kabupaten Purworejo. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Makdis, N. (2020). Penggunaan E-book Pada Era Digital. Jurnal: Al-Maktabah,


1(19), 77–84.

Mulyadi, 2019. (n.d.). Pengembangan Media Flash Book Utuk Meningkatkan


Keterampilan Kreatif Berpikir Siswa Dalam Pembelajaran IPA di SMP.
Jurnal Pembelajaran Fisika, 296–301.

Munandar, M. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis


Komputer Menggunakan Flipbbok Maker Disertai Nilai Islam Pada Materi
Peluang. 8(1), 262–269.

Munif, A. (2013). E-book dan Buku Teks. Pustaka Setia.

Nadhifah, Q. (2022). E-book Dalam Sistem Pendidika 4.0 di Indonesia Pada


Tingkat Pendidikan Tinggi Era Covid-19. 9(1), 41–51.

Nuraeni, M. dkk. (2022). Pengembangan Pembuatan E-book Sebagai Bahan Ajar


Dengan Aplikasi Flip Book Maker Untuk Dosen dan Mahasiswa. Jurnal
Peduli Masyarakat, 4(September), 399–404.

Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa. Jurnal Misykat, 3 (1), 171.
https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171

Sukardi. (2021). Analisa Minat Membaca Antara E-Book Dengan Buku Cetak
Mengunakan Metode Observasi Pada Politeknik Tri Mitra Karya Mandiri.
IKHA-ITH Ekonomi, 4(2), 158–163.

Syafei, A. D., & Nurasrin, N. R. (2019). Microplastic Pollution in the Ambient Air
of Surabaya , Indonesia. 14.

Tafonao, T. (2018). PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM


MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MAHASISWA. Jurnal Komunikasi
Pendidikan, 2(2).

Wibawanto, W. (2017). Desain dan Pemrograman Mutlimedia Pembelajaran


Interaktif. Jawa Timur: Cerdas Ulet Kreatif.

Widyasari, N. & I. (2020). Perbandingan Kemampuan Representasi Matematis


Siswa Sekolah Dasar Pada Penggunaan Media Pembelajaran Augmented
Reality dan Pasir Kinetik. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3 (1), 63–70.
https://doi.org/https://doi.org/10.32939/ejrpm.v3i1.442

Yona, D. dkk. (2020). Analisis Mikroplastik di Insang dan Saluran Pencernaan


Ikan Karang di Tiga Pulau Kecil dan Terluar Papua, Indonesia : Kajian Awal.
Jurnal : Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 2(12), 495–505.
https://doi.org/http:/doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.25971

Yona, D. dkk. (2021). Mikroplastik di Perairan. Penerbit: UB Press.

Yudhantary, 2019. (2019). Kandungan Mikroplastik pada Saluran Pencernaan


Ikan Lemuru Protolan ( Sardinella Lemuru ) Hasil Tangkapan di Selat Bali.
2(2), 48–52.

Anda mungkin juga menyukai