PENDAHULUAN
Bumi yang kita tinggali sekarang ini sudah tidak muda lagi dan dewasa ini
banyak sekali polutan yang menjadi “ penyakit” bagi bumi kita. Bagian terburuk
dari kejadian ini adalah fakta bahwa populasi manusia yang ada di bumi semkain
bertanbah setiap tahunnya dan hal itu akan berbanding lurus dengan semakin
banyaknya polutan yang ada di muka bumi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penngaruh Sampah Plastik Disekitar Pantai Wediombo
Terhadap Ekosistem laut
2. Bagaimanakah Reaksi Masyarakat atau Pengunjung ketika melihat
sampah
3. Bagaimana Kondisi Terumbu Karang Pada saat Sampah Plastik Berada
disekitar Terumbu Karang?
C. Tujuan Penulisan
1|Ka r ya Tu l i s I lm i a h
1. Mengetahui pengaruh sampah plastik terhadap ekosistem di pantai
Wediombo
2. Menambah pengertahuan di lapangan dalam mata pelajaran biologi
3. Untuk mengumpulkan data sebagai tugas laporan karya ilmiah
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode,
diantaranya:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut
lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang
sedang berjalan
2. Studi Pustaka
`Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku,
jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,
fokus atau variabel penelitian
3. Pencarian Data-Data di Internet
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian data-data yang
dibutuhkan dari internet
4. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis,
gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-
aspek yang diteliti
2|Ka r ya Tu l i s I lm i a h
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Sampah Plastik
a. Plastik
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".Hal ini
mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat
terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan
fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut,
inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi
yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap
makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem
dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai
sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat
memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
1. Zona litoral
Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pasang surut, yakni merupakan zona
yang paling atas atau paing dangkal dari lautan. Zona litoral ini merupakan zona dari
laut yang berbatasan langsung dengan daratan. zona litoral ini juga merupakan zona
yang terendam ketika air laut mengalami pasang, dan akan terlihat seperti daratan
ketika air laut surut. Di zona litoral ini, kita akan menemukan banyak hewan atau
sekelompok hewan, diantaranya adalah bintang laut, udang, kepiting, bulu babi,
hingga cacing laut.
2. Zona neritik
Zona yang kedua adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga dengan
ekosistem pantai pasir dangkal. Zona neritik ini merupakan bagian dari laut yang
mempunyai tingkat kedalaman sekitar 200 meter, sehingga masih dapat ditembus
oleh cahaya matahari hingga ke bagian dasar. zona neritik ini merupakan zona yang
banyak dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang lalu atau rerumputan laut dan
juga berbagai jenis ikan. Do zona neritik ini kita akan menemukan suatu ekosistem
lainnya yang lebih kecil, yakni ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu, dan
ekosistem pantai lumpur. Ketiga ekosistem tersebut disebut juga sebagai jenis- jenis
dari ekosistem pantai pasir dangkal atau zona neritik ini.
3. Zona oseanik
Dari kedua zonae sebelumnya, yakni zona litoral dan zona neritik, zona
oseanik merupakan zona yang paling dalam dari ekosistem air laut. Zona oseanik ini
merupakan wilayah ekosistem air laut yang lepas, yang mana kedalamannya sangat
dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai terlihat gelap. Zona oseanik ini dibedakan
menjadi dua macam, yakni zona batial dan juga zona abisal. Zona batial merupakan
zona yang memiliki kedalaman sekitaran 200 hingga 2000 meter. Zona batial
mempunyai keadaan yang remang- remang karena cahaya matahari yang masuk
hanya sidkit sekali, sehingga tanpak remang- remang.
Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni
oleh nekton (sejenis organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal
merupakan zona yang memiliki kedalaman yang lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000
meter. Zona abisal ini merupakan zona yang sama sekali tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Zona abisal ini dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor
atau pemakan sisa organisme, dan juga pengurai. Secara umum, air di zona oseanik
ini tidak dapat bercampur dengan dengan air di permukaan air laut, hal ini karena
keduanya memiliki perbedaan suhu. Batas dari kedua bagian ini dinamakan daerah
termoklin.
Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu
jika dilihat berdasarkan intesitas cahaya matahari (baca: bagian- bagian matahari)
yang bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan atas zona- zona sebagai berikut:
1. Zona fotik, yakni merupakan zona yang mudah ditembus cahaya matahari dan
mempunyai kedalaman air kurang dari 200 meter. Di zona fotik ini kita akan
menemui organisme yang melakukan fotosintesis.
2. Zona twilight, yakni zona yang mempunyai kedalaman air antara 200 hngga
2000 meter. Di zona ini, cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, oleh
karena itu bersifat remang- remang.
3. Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari
sama sekali, yakni di kedalam lebih dari 2000 meter.
4. Kemudian berdasarkan wilayah permukaan secara vertikal, laut dibedakan
atas bebera zona
5. Epipelagik, yakni daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman
sekitar 200 meter.
6. Mesopelagik, yakni daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.
7. Batiopelagik, yakni daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200
hingga 2500 meter.
8. Abisalpelagik, yakni daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.
9. Hadal pelagik, yakni daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih
dari 6000 meter.
b. Jenis-jenis Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini
adala macam- macam dari ekosistem air laut:
1. Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling
dalam atau palung laut. Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah predator dan ikan
yang dapat memancaran cahayanya sendiri.
2. Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang
jernih. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain adalah
terumbu karang, hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan, dan juga
ganggang. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai manfaat ekosistem
terumbu karang bagi biota laut dan manusia yang beraneka ragam.
3. Ekosistem estuari. Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut
dengan air sungai. Di ekosistem estuari ini terdapat ekosistem yang khas,
yakni ekosistem padang lamun dan ekosistem hutan mangrove (baca: ciri-ciri
hutan mangrove).
4. Ekosistem pantai pasir. Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang
berada di pesisir pantai dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena
deburan ombak dan cahaya matahari yang kuat pada siang harinya.
5. Ekosistem pantai batu. Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem yang
meiliki banyak bongkahan batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme
yang hidup di ekosistem ini, misalnya ganggang cokelat, kepiting, kerang,
siput, dan juga burung.
17
Gambar 2.2Sampah di Pantai Wediombo
Sumber : Data Pribadi
Menurut Sutriosno Anggoro pula sampah Plastik yang ada di sekitar pantai
Wediombo menyumbang 45% sedangkan sisanya merupakan fenomena alam dan
perbuatan manusia. Selain sampah plastik dapat termakan oleh ikan menurutnya
kandungan kimia yang terdapat di sampah plastik terurai dan meracuni ikan-ikan
tersebut. Dari data ini kita dapat lihat bahwa sampah plastik memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam kerusakan ekosistem yang ada di Pantai Wediombo.
Untuk terumbu karang sendiri karena terumbu karang yang terdapat di
Pantai Wediombo ini merupakan jenis Karang Tepi atau karang yang ada di luar
air sehingga kehidupannya tidak bergantung pada kandungan dalam air yang
menyebabkan kandungan senyawa kimia sampah plastik tidak terlalu memiliki
pengaruh yang cukup signifikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pengamatan dan observasi yang dilakukan di pantai Wediombo yang
terletak di Kota Yogyakarta kami menyimpulkan bahwasampah plastik dapat
berpengaruh dalam ekosistem pantai dalam hal ini Pantai Wediombo dikarenakan
sampah dapat termakan juga kandungan senyawa kimia sampah plastik dapat
berbahaya untuk makhluk hidup
B. Saran
Apa yang terkandung dalam isi makalah ini bukan semata pemikiran
penulis, tetapi penulis ambil dari berbagai macam referensi yang selanjutnya
penulis rangkum untuk menyelesaikan tugas ini, penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan baik itu dari segi
penulisan maupun bahasa, maka daripada itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca untuk mendorong penulis dalam pembuatan tugas
selanjutnya ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/316947870_Kajian_Kondisi_dan_Nilai_
Ekonomi_Manfaat_Ekosistem_Terumbu_Karang_di_Pantai_Wediombo_Kabupat
en_Gunung_Kidul_Daerah_Istimewa_Yogyakarta
Lestari, Fitra.2017.Tingkat kerusakan laut
Indonesia.https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/3772
https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_plastik
https://www.marineinsight.com/environment/how-is-plastic-ruining-the-ocean/
https://www.google.com/search?
q=data+sampah+plastik+di+indonesia&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ved=0ahUKEwi8qomb2avhAhUM63MBHQ18CncQ_AUIDigB&biw=1485&
bih=616&dpr=0.9#imgrc=0W3iDBY8DgUqWM:
https://chemicalsinourlife.echa.europa.eu/chemicals-in-plastic-products
https://aruna.id/2017/05/12/sampah-laut-ancaman-nyata-ekosistem-laut/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem_laut
https://www.mongabay.co.id/2018/07/26/ancaman-sampah-plastik-untuk-
ekosistem-laut-harus-segera-dihentikan-bagaimana-caranya/
LAMPIRAN
Warga sekitar
Pertanyaan :
1. Bagaimana pengelolaan sampah di Pantai Wediombo ?
2. Apakah ada tempat pembuangan sampah sementara disekitar Pantai?
3. Apakah sampah berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan di sekitar
Pantai?
4. Dimana TPA terdekat dari Pantai Wediombo
Jawaban :
1. Pengelolaan sampah di pantai Wediombo masih memberdayakan
masyarakat sekitar karena belum adanya pengurus resmi dari swasta
maupun dari pemerintah daerah setempat, jadi warga bersama-sama
membersihkan pantai. Hal ini juga disebabkan karena belum banyak
wisatawan yang datang ke pantai Wediombo.
2. Sampai sekarang belum ada TPS, warga hanya membuat tempat sampah
swdaya yang disimpan didekat warung atau rumah penduduk mengingat
pengunjung yang datang karena lokasi pantai yang jauh dari pusat kota
3. Sampah plastik cukup berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan di
daerah sekitar Pantai. Biasanya di sekitar pantai itu mudah untuk
menangkap ikan-ikan besar, karena dari dulu memang pantai Wediombo
terkenal dengan spot memancing ikan –ikan monster tapi makin hari
makin susah untuk mendapatkan ikan-ikan besar di daerah sekitar pantai
4. TPA terdekat dari pantai Wediombo ya TPA ngablak yang ada di Bantul itu
yang paling dekat sama pantai ini, itupun kita harus menempuh jarak
sekitar 20 km untuk sampai kesana jadi biasanya kami mengumpulkan
dulu sampah lalu kami bakar.
BIODATA PENYUSUN
Nama : Aqiel Muhamad F
Email : auliagalihr@gmail.com
Motto hidup : jadikan lah masa lalu mu pelajaran bagimu agar tak terulang di
masa depan
Nama : Ihsan
Kelas : XI MIPA 6
Gol.darah:AB