Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Bumi yang kita tinggali sekarang ini sudah tidak muda lagi dan dewasa ini
banyak sekali polutan yang menjadi “ penyakit” bagi bumi kita. Bagian terburuk
dari kejadian ini adalah fakta bahwa populasi manusia yang ada di bumi semkain
bertanbah setiap tahunnya dan hal itu akan berbanding lurus dengan semakin
banyaknya polutan yang ada di muka bumi

Sampah plastik merupakan polutan yang cukup besar jumlahnya


disamping itu sampah plastik juga merupakan jenis polutan yang tidak bisa
diuraikan dalam waktu yang tidak sebentar. Sampah plastik pula merupakan
polutan yang dapat menghasilkan zat kimia yang dapat berbahaya bagi makhluk
hidup dan juga dapat membahayakan lingkungan. Oleh karena itu maka
keberadaan sampah plastik yang jumlahnya cukup banyak di zaman sekarang ini
harusnya menjadi perhatian semua pihak.

Pemilihan laut sebagai tempat pengamatan adalah karena hampir 70%


permukaan bumi merupakan lautan. Hampir dari 60 % ekosistem atau makhluk
hidup yang berada di bumi berada di dalam lautan. Selain itu pula laut merupakan
muara dari sungai yang menjadi tempat pembungan sampah yang cukup masif
jadi hampir sudah pasti sampah yang ada di sungai akan terbawa dan bermuara di
laut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penngaruh Sampah Plastik Disekitar Pantai Wediombo
Terhadap Ekosistem laut
2. Bagaimanakah Reaksi Masyarakat atau Pengunjung ketika melihat
sampah
3. Bagaimana Kondisi Terumbu Karang Pada saat Sampah Plastik Berada
disekitar Terumbu Karang?
C. Tujuan Penulisan

1|Ka r ya Tu l i s I lm i a h
1. Mengetahui pengaruh sampah plastik terhadap ekosistem di pantai
Wediombo
2. Menambah pengertahuan di lapangan dalam mata pelajaran biologi
3. Untuk mengumpulkan data sebagai tugas laporan karya ilmiah

D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode,
diantaranya:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut
lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang
sedang berjalan
2. Studi Pustaka
`Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku,
jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,
fokus atau variabel penelitian
3. Pencarian Data-Data di Internet
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian data-data yang
dibutuhkan dari internet
4. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis,
gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-
aspek yang diteliti

2|Ka r ya Tu l i s I lm i a h
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Sampah Plastik
a. Plastik

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.


Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa
polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber
sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable",
memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak
dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain.
Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya
yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. pelet
atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang
deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika)dan ductile.
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tetapi paling umum dengan
melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone,
urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum
terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang
di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-
belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit
monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler
berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian
dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai
polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian
tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer
tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen
karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti:
karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti:
epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

b. Pengertian sampah Plastik

Polusi plastik adalah akumulasi dari produk plastik yang ada


di lingkungan yang berdampak buruk terhadap satwa liar, habitat satwa liar, dan
manusia. Plastik yang berperan sebagai polutan dikategorikan ke dalam mikro, meso,
atau puing-puing makro, berdasarkan ukurannya. Plastik berharga murah, tahan
lama, dan hasilnya tingkat produksi plastik oleh manusia menjadi tinggi.Namun,
umumnya struktur kimia dari plastik membuat mereka tahan terhadap banyak proses
alami degradasi dan akibatnya mereka lambat juga untuk didegradasi. Bersama-
sama, kedua faktor inilah yang menyebabkan tingginya tingkat pencemaran plastik di
lingkungan.
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt
pakar sampah dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar
pengotoran berasal dari plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang
dari darat dan tidak dari laut. Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan
dari turis, penduduk yang dibawa sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik
yang tipis dan ringan dan setelah dipakai sekali langsung dibuang, mudah terbang
dari lokasi pembuangan sampah.
Sampah Plastik juga menjadi ancaman yang cukup berbahaya bagi negara
indinesia dihitung dari prosentase jumlah sampah plastik yang tidak diolah,
Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Sebanyak 87 persen dari 3,8 juta ton
sampah plastik yang dibuang setiap tahun mendarat di laut. Artinya setiap penduduk
pesisir Indonesia bertanggungjawab atas 17,2 kilogram sampah plastik yang
mengapung dan meracuni satwa laut.
ggj
Gambar 1.1 Data negara penyumbang sampah plastik WHO
Sumber : World Enviroment Asosiation

c. Pengaruh Sampah Plastik

Berikut ini adalah pengaruh dari sampah plastik menurut organisasi


lingkungan hidup dunia
1. tercemarnya tanah, air tanah, dan juga makhluk hidup bawah tanah.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan berpotensi
untuk membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, termasuk cacing.
3. PCB (polychlorinated biphenyl) yang tidak terurai walaupun sudah termakan
oleh para hewan dan tumbuhan akan menjadi suatu racun berantai sesuai urutan
makanannya. Yang mana, tidak menutup kemungkinan bahwa manusia,
termasuk kita sendiri, ada di dalam rantai makanan tersebut.
4. Sampah plastik akan mengganggu jalur terserapnya air ke dalam tanah.
5. Menurukan kesuburan tanah. Hal ini dikarenakan plastik juga dapat
menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk hidup
bawah tanah yang berperan dalam proses penyuburan tanah.
6. Sampah plastik yang susah diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
semakin mempermudah untuk diterbangkan angina sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk mencemari lautan dan wilayah-wilayah lainnya secara
bergantian.
7. Hewan-hewan dapat terjebak dalam tumpukan sampah plastic hingga mati.
8. Hewan-hewan laut, seperti lumba-lumba, penyu, dan anjing laut menganggap
sampah atau kantong plastik sebagai makanannya sehingga mereka akhirnya
bisa mati hanya gara-gara memakannya dan tidak mampu mencernanya.
9. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah atau kantong plastik mati, maka
sampah atau kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tersebut tidak akan
hancur dan tetap utuh sehingga akhirnya akan menjadi bangkai yang dapat
meracuni hewan lainnya, manusia yang berada di sekitarnya, hingga mencemari
lingkungan dengan baunya yang biasanya busuk dan menyengat.
10. Pembuangan sampah plastik secara sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan alirannya sehingga
bukan tidak mungkin akan menyebabkan banjir ketika hujan turun.
11. Sampah plastik yang dibakar, maka asapnya akan mencemari lingkungan. Yang
mana, dalam asap tersebut biasanya terkandung zat dioksin yang apabila dihirup
oleh manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti
gangguansistem pernapasan pada manusia, kanker, pembengkakan hati, dan
gangguan sistem syaraf.
12. Penyumbatan saluran air akibat sampah plastik dapat menjadi tempat
perkembangbiakan daur hidup nyamuk dan serangga berbahaya lainnya, seperti
nyamuk BDB dan malaria, sehingga menimbulkan penyakit.
13. Kualitas air di lingkungan akan semakin memburuk karena banyaknya sampah
plastik yang mengandung bahan-bahan kimia, seperti styrene trimer, bisphenol
A, dan lain sebagainya, di mana pada akhirnya akan meracuni air yang biasanya
dijadikan air minum atau mandi dalam kehidupan sehari-hari.
d. Sampah Plastik di Laut

Sampah plastik merupakan sampah yang cukup berbahaya bagi kehidupan


terutama ekosistem laut, buktinya saja World Economic Forum pada 2018
menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini. Tiap tahun, 8
juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan
dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal
terakumulasi terus dan terus di laut.Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi
Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah
plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton
merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
B. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".Hal ini
mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat
terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem
ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan
fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut,
inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi
yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap
makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem
dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai
sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat
memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.

a. Pengertian Ekosistem laut


Ekosistem laut merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri
atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem
pasang surut.

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.

1. Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.


2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.

3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.

4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.

1. Pembagian zona laut berdasarkan kedalaman.

Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50%


oksigen yang dihisap organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat
pantai (estuari, hutan bakau, dan sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di
bumi. Ekosistem terumbu karang menyediakan sumber makanan dan tempat
berlindung bagi berbagai jenis organisme dengan keanekaragaman hayati tingkat
tinggi di lautan.

Ekosistem lautan pada umumnya memiliki tingkat keanekaragaman hayati


yang tinggi sehingga diperkirakan memiliki ketahanan yang baik terhadap spesies
invasif. Namun beberapa kasus yang melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan
mekanisme yang menentukan kesuksesan spesies invasif ini belum dipahami secara
pasti.
a. Bagian- bagian Ekosistem Air Laut
Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian.
Secara umum, bagian- bagian dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak dari pantai
dan juga kedalamannya. Dilihat dari sudut tersebut, ekosistem air laut dibedakan
menjadi zona litoral, zona neritik, dan juga zona oseanik.

1. Zona litoral
Zona litoral ini juga disebut sebagai zona pasang surut, yakni merupakan zona
yang paling atas atau paing dangkal dari lautan. Zona litoral ini merupakan zona dari
laut yang berbatasan langsung dengan daratan. zona litoral ini juga merupakan zona
yang terendam ketika air laut mengalami pasang, dan akan terlihat seperti daratan
ketika air laut surut. Di zona litoral ini, kita akan menemukan banyak hewan atau
sekelompok hewan, diantaranya adalah bintang laut, udang, kepiting, bulu babi,
hingga cacing laut.

2. Zona neritik
Zona yang kedua adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga dengan
ekosistem pantai pasir dangkal. Zona neritik ini merupakan bagian dari laut yang
mempunyai tingkat kedalaman sekitar 200 meter, sehingga masih dapat ditembus
oleh cahaya matahari hingga ke bagian dasar. zona neritik ini merupakan zona yang
banyak dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang lalu atau rerumputan laut dan
juga berbagai jenis ikan. Do zona neritik ini kita akan menemukan suatu ekosistem
lainnya yang lebih kecil, yakni ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu, dan
ekosistem pantai lumpur. Ketiga ekosistem tersebut disebut juga sebagai jenis- jenis
dari ekosistem pantai pasir dangkal atau zona neritik ini.

3. Zona oseanik
Dari kedua zonae sebelumnya, yakni zona litoral dan zona neritik, zona
oseanik merupakan zona yang paling dalam dari ekosistem air laut. Zona oseanik ini
merupakan wilayah ekosistem air laut yang lepas, yang mana kedalamannya sangat
dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai terlihat gelap. Zona oseanik ini dibedakan
menjadi dua macam, yakni zona batial dan juga zona abisal. Zona batial merupakan
zona yang memiliki kedalaman sekitaran 200 hingga 2000 meter. Zona batial
mempunyai keadaan yang remang- remang karena cahaya matahari yang masuk
hanya sidkit sekali, sehingga tanpak remang- remang.
Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni
oleh nekton (sejenis organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal
merupakan zona yang memiliki kedalaman yang lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000
meter. Zona abisal ini merupakan zona yang sama sekali tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Zona abisal ini dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor
atau pemakan sisa organisme, dan juga pengurai. Secara umum, air di zona oseanik
ini tidak dapat bercampur dengan dengan air di permukaan air laut, hal ini karena
keduanya memiliki perbedaan suhu. Batas dari kedua bagian ini dinamakan daerah
termoklin.
Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu
jika dilihat berdasarkan intesitas cahaya matahari (baca: bagian- bagian matahari)
yang bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan atas zona- zona sebagai berikut:
1. Zona fotik, yakni merupakan zona yang mudah ditembus cahaya matahari dan
mempunyai kedalaman air kurang dari 200 meter. Di zona fotik ini kita akan
menemui organisme yang melakukan fotosintesis.
2. Zona twilight, yakni zona yang mempunyai kedalaman air antara 200 hngga
2000 meter. Di zona ini, cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, oleh
karena itu bersifat remang- remang.
3. Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari
sama sekali, yakni di kedalam lebih dari 2000 meter.
4. Kemudian berdasarkan wilayah permukaan secara vertikal, laut dibedakan
atas bebera zona
5. Epipelagik, yakni daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman
sekitar 200 meter.
6. Mesopelagik, yakni daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.
7. Batiopelagik, yakni daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200
hingga 2500 meter.
8. Abisalpelagik, yakni daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.
9. Hadal pelagik, yakni daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih
dari 6000 meter.
b. Jenis-jenis Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini
adala macam- macam dari ekosistem air laut:
1. Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling
dalam atau palung laut. Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah predator dan ikan
yang dapat memancaran cahayanya sendiri.
2. Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang
jernih. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain adalah
terumbu karang, hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan, dan juga
ganggang. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai manfaat ekosistem
terumbu karang bagi biota laut dan manusia yang beraneka ragam.
3. Ekosistem estuari. Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut
dengan air sungai. Di ekosistem estuari ini terdapat ekosistem yang khas,
yakni ekosistem padang lamun dan ekosistem hutan mangrove (baca: ciri-ciri
hutan mangrove).
4. Ekosistem pantai pasir. Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang
berada di pesisir pantai dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena
deburan ombak dan cahaya matahari yang kuat pada siang harinya.
5. Ekosistem pantai batu. Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem yang
meiliki banyak bongkahan batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme
yang hidup di ekosistem ini, misalnya ganggang cokelat, kepiting, kerang,
siput, dan juga burung.

C. .Pengaruh Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut


Sampah Plastik yang sangat banyak terdapat dilautan tentu saja banyak
berpengaruh terhadap ekosistem di laut . Sampah plastik merupakan penyebab nomer
dua setelah minyak yang tumpah dilaut sebagai hal yang merusak ekosistem laut
(Universitas Melbourne:2009) sebagai contohnya saja ada beberapa kasus hewan
yang ada di laut terkena dampak dari sampah plastik. Contohnya saja pada tahun
2018 kemarin ada paus sperma yang mati karena memakan sampah plastik yang
cukup banyak yaitu: 2 buah pasang sendal jepit, 6 kg sampah plastik yang termasuk
gelas plastik dan tali rafia, sebagai contoh lain ada kasus matinya burung albatros
yang mati karena memakan tutup botol plastik yang ada di Pulau Midway.Selain dari
contoh contoh di atas masih banyak kasus-kasus kerusakan ekosistem lainnya yang
di sebabkan karena sampah plastik yang ada di laut . Menurut peneliti dari
Universitas Melbourne sampah plastik yang ada di laut nampak seperti ubur-ubur
yang di lihat oleh hewan-hewan di laut.

Gambar 1.3 Burung Albartos yang mati karna Sampah Plastik


Sumber : World Enviroment Asosiation
Hal lain yang menyebabkan kerusakan ekosisstem laut akibat sampah plastik
adalah banayk hewan yang terperangkap atau terjebak di dalam sampah-sampah
plastik sebagai contohnya saja pada tahun 2011 ditemukan anjing laut yang
terperangkap oleh sampah-sampah plastik yang ada di Samudera Pasifik yang
menyebabkan anjing laut tersebut mati secara perlahan-lahan.
Hal-Hal di ats tentu saja sangat berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem
laut yang ada di dunia apalagi dari data yang dikeluarkan oleh badan lingkungan
hiduo dunia yang menyatakan bahwa hampir 70% wilayah yang ada di permukaan
bumi merupakan lautan. Jika sampah plastik yang angkanya terus menerus menaik
setiap tahunnya akibat dari semakin banyak nya populasi manusia yang ada di muka
bumi maka hal itu dapat menyyebabkan ketidakseimbangan lingkungan seperti yang
dikatakan oleh profesor akainu akamichi dari Universitas Tokyo yang telah meneliti
sampah yang ada di laut sejak tahun 2007, dia mengatakan bahwa laut merupakan
komponen yang sangat penting bahkan yang terpenting dan terlebih lagi ekosistem
yang ada di laut. Ekosistem laut juga merupakan salah satu bagian terpenting dari
piramida makanan yang ada di bumi oleh karena itu jika terjadi kerusakan terus
menerus terhaddpa ekosistem di laut maka tidak mungkin akan terjadi
ketdakseimbangan ekosistem yang akan terjadi di muka bumi
Menurut Dr. Agus Haryono dari pusat penelitian kimia Lipi Sampah plastik
dapat memiliki beberaapa kadar berbahaya bagi makhluk hidup seperti
mercury,tyrene Trimer, Polystyrene, Polyethylene Terephthalate (PET), dan
Polyvinyl Chloride (PVC) yang dapat menimbulkan effect yang berbhaya bagi
makhluk hidup dan bahkan akan menyebabkan kematian pada makhluk hidup
tersebut cara bahan bahan inimasuk adalah ketika plastik yang berukuran makro
berubahmenjadi plastik berukuran mikro dan dapat ditelan oleh hewan-hewan
tersebut
Selain menyebabkan dampak bagi ekosistem yang ada di laut sampah juga
merupakan polutan yang bisa mengancam kehidupan yang ada di daratan hal ini
dikarenakan sampah plastik yang sulit terurai dan bisa mengeluarkan beberapa zat
kimia yang tentu saja sangat berbahaya dan akan lebih bahaya lagi karena makhluk
dekommposer atau pengurai menjadi terganggu karena adanya sampah yyang berada
di dalam tanah. Di sungai pun sampah plastik menjadi momok yang cukup
memprihatinkan karena banyak permukaan sungai yang mengalami pendankalan dan
juga permukaan sungai yang tertutup oleh sampah plastik yang mennyebabkan
banyak ekositem sungai yang rusak dan membuat kesimbangan ekosistem terganggu
hal ini di buktikan dengan salah satu data dari komunitas pecinta Sungai Ciliwung
yang menyebutkan bahwa sungai ciliwung mengalami pendangkalan hampir
sebanyak 5cm setiap tahunnya dan hamoir setiap bulan mereka harus mengangkut
sampah sebanyak 1 ton dari Sungai Ciliwung.
Hal ini berhubungan dengan kerusakan ekosistem laut karena menurut data
statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa hampir 85%
sampah yang ada di laut merupakan sampah bawaan dari darat yang berarti sampah
ini bukan berasal dri turis yang membuang sampah di tepi pantai atau nelayan yang
membuang sampah di laut tapi mayoritas sampah merupakan sampah bawaan yang
datang dari daratan.
Hal selanjutnya yang menjadi masalah adalah karena p;lastik sudah tersebar
idmana-mana dari mulai antarika sampai ke samudera hindia sudah pasti kita
menemukan sampah plastik dan itu merupakan fakta di lapangan yang sering kita
jumpai bahkan di tempat seperti palung mariana yang memiliki kedalaman sampai 14
kilo meter masih terdapat sampah disana akibatnya ekosistem laut tidak lagi
memiliki pilihan selain terpaksa hidup dengan sampah plastik yang ada di sekeliling
mereka juga merusak rumah dan habitat mereka. Sampah plastik ini bisa kita
temukan di pantai sampai ke laut dalam.
Fakta mengejutkan yang lain adalah fakta yang ditemukan oleh nicholas scott
peneiti asal austria yang mengatakan dari hasil penelitiannya bahwa pembunuh
terbesar dari ekosistem laut bukanlah manusia dengan alat seperti pukat harimau atau
pun bom maupun fenomena alam seperti tsunami yang terjadi di jepang ataupun
letusan gunung berapi bawah laut tetapi pembunuh terbesar di dalam ekosistem laut
dan pantai merupakan sampah plastik yang dibuang oleh manusia ke sungai sungai
yang bermuara di laut.
Hal ini diperparah dengan fakta bahwa tidak semua sampah plastik dapat di
daur ulang, ada beberapa jenis sammpah plastik yang sangat sulit untuk di daur ulang
sehingga tidak dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah kerajinan atau
diproduksi ulang. Di lain sisi juga kita harus sadar dengan fakta bahwa tidak semua
plastik yang bisa di daur ulang itu di daur ulang karena kenyataannya aa beberapa
negara ynag masih sangat rendah sekali kesadaraannya akan pemilihan sampah yang
benar ataupun edukasi tentang r\\educe reuse recycle. Kita mengambil contoh
Indonesia sebagai produsen sampah plastik terbesar kedua di dunia yang di dalam
budaya masyarakatnya sendiri belum memiliki kesadaran untuk melakukan langkah
3r atau pun memilih untuk mengurangi penggunaan plastik, walaupun pemerintah
sudah mengusahakan berbagai cara untuk mengatasi permasalahan ini atau
setidaknya merubah budaya pemborosan plastik yang sudah menjadi kebiasaan di
indonesia yaitu dengan cara memberikan harga untuk kantung plastik tetapi
sepertinya hal itu tidak berfungsi dengan baik mengingat sekarang peringkat
indonesia masih buruk dalam pengelolaan sampah terutama sampah plastik.
Tempat pembuangan akhir atau TPA juga menjadi salah satu faktor yang
penting dalam pengelolaan sampah di lihat dari fakta bahwa pengrlolaan sampah
diindonesia masih jauh dari kata layak apalagi jika kita lihat lautan sampah yang ada
di TPA Bantar Gebang setinngi 14 meter dan masih akan terus bertambah oleh karena
itu seharusnya pemerintah memberikan lebih banyak dana untuk pengelolaan sampa
ini karena sampah merupakan hal yang sangat krusial di masa sekarang ini.
Jika kita lihat dari beberapa negara yang memiliki sistem pengelolaan sampah
yang sangat baik seperti Denmark yang merupakan negara pemproduksi sampah
plastik paling kecil di dunia yang memiliki pengelolaan sampah yang baik sehingga
sampah plastik yang terbuang menjadi sangat sedikit dan pengunaan 3R digunakan
sangat baik di negara ini.
BAB III
HASIL STUDI LAPANGAN

a. Waktu Dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat studi lapangan kami dilaksanakan pada tanggal 11-14
Februari 2019 yang bertepatan dengan acara studi kampus sekolah kami SMAN 1
Majalengka, antara lain ke tempat Wisata Ketep Volcano Centre, GunungMerapi,
Universitas UGM/UPN, Pantai Wedi Ombo, dan Malioboro. Disini kelompok
kami menitik beratkan observasi di wilayah sekitar Pantai Wediombo

Gambar 2.1 Pantai Wediombo


Sumber : Data Pribadi

b. Keadaan Sampah di pantai Wediombo


Sampah diatas permukaan pantai Wediombo memang bisa dibilang
tidaak terlalu parah jika kita bandingkan dengan pantai-pantai lain yang ada di
daerah pantai selatan hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh yang harus
ditempuh untuk kita bisa berada sampai disana dan jika kita lihat lagi sangat
sedikit wisatawan yang datang dan itu menyebabkan sampah di pantai ini juga
tidak terlalu parah. Faktor lain yang menyebabkan sedikitnya sampah yang ada di
Pantai Wediombo yaitu fakta bahwa pantai ini tidak menjadi muara dari sungai
yang ada di Jogjakarta.

17
Gambar 2.2Sampah di Pantai Wediombo
Sumber : Data Pribadi

Terlihat Sampah Plastik dari pantai yang cukup menggunduk yang


disebabkan pula karena kurangnya ketersediaan tempat sampah di pantai ini selain
itu seperti yang kita tahu bahwa lautan itu saling berhubungan satu dengan yang
lainnya oleh karena itu maka Sampah yang bukan merupakan sampah asli dari
pantai itupun bisa jadi tertarik sampai ke bibir pantai
Terlihat disii sampah sudah dikumpulkan di satu sisi tapi karena tidak
terlihat ada sampah disana dan setelah ditanyakan kewarga disana tidak ada TPS
atau tempat pembuangan sampah sementara maka kami dapat simpulkan bahwa
Sampah ini hanya dikumpulkan dan di bakar jika sudah menumpuk tapi hal
tersebut sangat tidak baik mengingat bahwa pada saat pantai sedang pasang
kemungkinan sampah akan tertarik lagi ke dalam laut.
Reaksi masyarakat setelah kami tanyakan tentang sampah disini adalah
masyarakat sekitar sering sekali mengadakan kegiatan untuk membersihkan
sampah yang ada di pantai akan tetapi karena memang jumlah penduduk yang
sedikit dan jarak yang jauh dari TPA menyebabkan sampah yang sudah
dikumpulkan tidak bisa diangkut atau dimanfaatkan lagi. Tetapi warga sudah
berswadaya untuk membuat tempat sampah yang di buat dari ember-ember yang
bisa di gunakan oleh para wisatawan meskipun letak tempat sampah itu sangat
jauh yaitu dekat dengan kawasan pedagang.
Saat ditanyakan kepada bapa Joko, beliau mengatakan bahwa masyarakat
dan pemerintah setempat akan berusaha untuk membuat TPS atau tempat
pembuangan sampah sementara yaang bisa digunakan untuk menyimpan sampah
sebelum diangkut ke TPA ngablak yang ada daerah Bantul.

c. Ekosistem Pantai Wediombo


Pantai Wediombo merupakan pantai yang ada di daerah pantai selatan
Indonesia yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan juga air yang tidak
terlalu jernih saat sedang melakukan observasi di Pantai Wediombo kami sedikit
kesulitan untuk menemukan Ikan atau pun makhluk hidup yang lain di karenakan
ombak yang tinggi juga waktu yang terbatas yang kami miliki akan tetapi menurut
litelatur yang kami baca juga dari penuturan warga sekitar terdapat cukup banyak
ikan dan juga ikan yang terdapat di sekitaran pantai Wediombo ini merupakan
ikan laut dengan ukuran yang cukup besar. Kami diberi foto oleh salah satu warga
desa yang baru saja mendapat ikan yang cukup besar dari Pantai Wediombo ini.

Gambar 2.3 Ikan dari Pantai Wediombo


Sumber : Data Pribadi

Menurut Candra Aryudiawan, S.Pi., M.Sc dosen departemen perikanan


universitas Gadja Mada Ikan yang ada di daerah Pantai Selatan ini memang
memiliki ukuran yang sangat besar. Jenisnya antara lain ikan Trengili dan jenis
ikan monster lainnya. Hal ini dikarenakan pantai yang memiliki tebing tebing juga
memiliki ombak yang cukup kencang dan perairan yang hangat sehingga terdapat
banyak ikan kecil membuat Ikan ukuran besar itu banyak tinggak di sekitar Pantai
Wediombo.
Selain ikan biota lain yang ada di sekitar Pantai Wediombo yaitu terumbu
karang yang cukup banyak berada disna sebagai tempat untuk ikan ikan kecil
hidup. Jenis-jenis terumbu karang yang hidup di Pantai Wediombo menurut
Bambang Halianto dosen departemen perikanan universitas Diponogoro yaitu
Tipe terumbu karang di Pantai Wediombo merupakan terumbu karang tepi
(fringing reef). Keberadaan terumbu karang tepi (fringing reef) ditandai
dengan adanya karang yang tumbuh mulai dari tepian pantai dan tidah
dipisahkan dengan adanya gobah besar yang membentuk paparan terumbu
(reef flat). Tipe terumbu karang ini ditemukan hampir diseluruh pantai tropis
dimana pertumbuhan terumbu karang menuju permukaan laut ke arah laut
lepas dan berfungsi sebagai pelindung daratan dari gempuran ombak.

Gambar 2.4 Terumbu karang Tepi di Pantai Wediombo


Sumber : Data Pribadi

d. Kondisi Ekosistem Pantai Wediombo


Kondisi Ekosistem Pantai Wediombo cukup baik hingga saat ini di
karenakan masih belum bnayaknya wisatawan yang mengetahui letak dari pantai
ini akan tetapi dari data yang kami dapati terdapat penurunan produksi yang
menunjukan kerusakan disekitar Pantai Wediombo. Contohnya saja menurut data
dari departemen perikanan UNDIP didapati bahwa terjadi penurunan produksi
ikan yang sangat drastis dari tahun ketahun seperti dari tahun 2013 ke 2014 yang
jumlahnya turun lebih dari 50.000 kilogram

Gambar 2.5 Produksi ikan Pantaii Wediombo


Sumber : Lembar Penelitian Depatemen Perikanan
UNDIP
Menurut Sutriosno Anggoro Peneliti dari departemen perikanan UNDIP
hal ini dikarenakan kerusakan lingkungan yang salah satu penyebab terbesarnya
adalh sampah plastik menurut beliau Sampah yang ada di Pantai banyak yang
termakan oleh ikan besar dan juga dapat memerangkap Ikan Kecil yang ada di
Pantai Wediombo

Gambar 2.6 Ikan Coelacan yang memakan sampah


Sumber : World Enviroment Asosiation

Menurut Sutriosno Anggoro pula sampah Plastik yang ada di sekitar pantai
Wediombo menyumbang 45% sedangkan sisanya merupakan fenomena alam dan
perbuatan manusia. Selain sampah plastik dapat termakan oleh ikan menurutnya
kandungan kimia yang terdapat di sampah plastik terurai dan meracuni ikan-ikan
tersebut. Dari data ini kita dapat lihat bahwa sampah plastik memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam kerusakan ekosistem yang ada di Pantai Wediombo.
Untuk terumbu karang sendiri karena terumbu karang yang terdapat di
Pantai Wediombo ini merupakan jenis Karang Tepi atau karang yang ada di luar
air sehingga kehidupannya tidak bergantung pada kandungan dalam air yang
menyebabkan kandungan senyawa kimia sampah plastik tidak terlalu memiliki
pengaruh yang cukup signifikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pengamatan dan observasi yang dilakukan di pantai Wediombo yang
terletak di Kota Yogyakarta kami menyimpulkan bahwasampah plastik dapat
berpengaruh dalam ekosistem pantai dalam hal ini Pantai Wediombo dikarenakan
sampah dapat termakan juga kandungan senyawa kimia sampah plastik dapat
berbahaya untuk makhluk hidup

B. Saran
Apa yang terkandung dalam isi makalah ini bukan semata pemikiran
penulis, tetapi penulis ambil dari berbagai macam referensi yang selanjutnya
penulis rangkum untuk menyelesaikan tugas ini, penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan baik itu dari segi
penulisan maupun bahasa, maka daripada itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca untuk mendorong penulis dalam pembuatan tugas
selanjutnya ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/316947870_Kajian_Kondisi_dan_Nilai_
Ekonomi_Manfaat_Ekosistem_Terumbu_Karang_di_Pantai_Wediombo_Kabupat
en_Gunung_Kidul_Daerah_Istimewa_Yogyakarta
Lestari, Fitra.2017.Tingkat kerusakan laut
Indonesia.https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/3772
https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-indonesia-dunia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_plastik
https://www.marineinsight.com/environment/how-is-plastic-ruining-the-ocean/
https://www.google.com/search?
q=data+sampah+plastik+di+indonesia&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ved=0ahUKEwi8qomb2avhAhUM63MBHQ18CncQ_AUIDigB&biw=1485&
bih=616&dpr=0.9#imgrc=0W3iDBY8DgUqWM:
https://chemicalsinourlife.echa.europa.eu/chemicals-in-plastic-products
https://aruna.id/2017/05/12/sampah-laut-ancaman-nyata-ekosistem-laut/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem_laut
https://www.mongabay.co.id/2018/07/26/ancaman-sampah-plastik-untuk-
ekosistem-laut-harus-segera-dihentikan-bagaimana-caranya/
LAMPIRAN
Warga sekitar

Pertanyaan :
1. Bagaimana pengelolaan sampah di Pantai Wediombo ?
2. Apakah ada tempat pembuangan sampah sementara disekitar Pantai?
3. Apakah sampah berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan di sekitar
Pantai?
4. Dimana TPA terdekat dari Pantai Wediombo

Jawaban :
1. Pengelolaan sampah di pantai Wediombo masih memberdayakan
masyarakat sekitar karena belum adanya pengurus resmi dari swasta
maupun dari pemerintah daerah setempat, jadi warga bersama-sama
membersihkan pantai. Hal ini juga disebabkan karena belum banyak
wisatawan yang datang ke pantai Wediombo.
2. Sampai sekarang belum ada TPS, warga hanya membuat tempat sampah
swdaya yang disimpan didekat warung atau rumah penduduk mengingat
pengunjung yang datang karena lokasi pantai yang jauh dari pusat kota
3. Sampah plastik cukup berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan di
daerah sekitar Pantai. Biasanya di sekitar pantai itu mudah untuk
menangkap ikan-ikan besar, karena dari dulu memang pantai Wediombo
terkenal dengan spot memancing ikan –ikan monster tapi makin hari
makin susah untuk mendapatkan ikan-ikan besar di daerah sekitar pantai
4. TPA terdekat dari pantai Wediombo ya TPA ngablak yang ada di Bantul itu
yang paling dekat sama pantai ini, itupun kita harus menempuh jarak
sekitar 20 km untuk sampai kesana jadi biasanya kami mengumpulkan
dulu sampah lalu kami bakar.

BIODATA PENYUSUN
Nama : Aqiel Muhamad F

TTL : Majalengka, 3 April 2002

Hobi : Karate, bermain catur

Alamat: Desa Kertabasuki

Sosmed: : aqiel firdaus

Motto : Coba aja semuanya


Nama : Aulia Galih Ramadhani

Tempat tanggal lahir : Majalengka,14 – November – 2002

Hobby : renang, volley, nonton, makan, jalan jalan

Social media : Instagram : @auliagalihramadhani

Email : auliagalihr@gmail.com

Alamat : Perum bca jalan mangga 10 blok 5 rt 10 rw 06sukahaji .


Majalengka

Motto hidup : jadikan lah masa lalu mu pelajaran bagimu agar tak terulang di
masa depan

Nama: MaulaNur Sri Handari


TTL : Majalengka, 13 Mei 2003
Alamat : JL. SitiArmilah No. 8
RT.02/RW.08 Majalengka
KulonKode Pos. 45418
Hobby : Dengerinmusik, nonton
film, bacaWebtoon, main
game.
E-mail : maulansh@gmail.com
Sosmed : 1. Instagram :maulansh_
2. Facebook :MaulaNur
Sri Handari
Motto Hidup : Man jaddawajadda,
“Barangsiapa yang
bersungguh-sungguhpasti
berhasil”.

Nama Lengkap : Muhammad Ihsan

Nama : Ihsan

Kelas : XI MIPA 6

TTL : Bogor,31 Mei 2002


Motto hidup:kamarin adalah sejarah hari ini untuk memperbaiki
sejarahdan mempersiapkan masa depan dan besok adalah masa depan

Gol.darah:AB

Anda mungkin juga menyukai