Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR ILMU MATERIAL

PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK KULIT JERUK (CITRUS SP)


TERHADAP SIFAT FISIKA PLASTIK BIODEGRADABLE DARI UBI KAYU
DENGAN SENYAWA ADITIF GULA JAGUNG

KELOMPOK 5 :

FARHAN EL MAULID (17034070)


DEBY KURNIA (170340**)
DEDI GUSRIANDI (170340**)
DENI JAYANTI (17034067)

DOSEN PEMBIMBING: Dra. YENNI DARVINA,M.Si.

RAHMAT HIDAYAT,S.Pd,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA
EKSTRAK KULIT JERUK (CITRUS SP) TERHADAP SIFAT FISIKA PLASTIK
BIODEGRADABLE DARI UBI KAYU DENGAN SENYAWA ADITIF GULA
JAGUNG ” .Makalah ini membahas tentang manfaatnya alam dalam kehidupan sehari – hari
yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan inovasi terbaru .

Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini, dan teman-teman yang telah memberikan dorongan, saran dan
kritikan untuk makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami memohon maaf atas segala kekurangan. Saran dan kritikan dari pembaca sangat
dibutuhkan.

Padang, 5 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar masalah .......................................................................................iii


B. Rumusan masalah.................................................................................iii
C. Tujuan...................................................................................................iii

BAB II: PEMBAHASAN


A. Permasalahan yang ditimbulkan plastik yang tidak terurai.................1
B. Plastik biodegradable ..........................................................................3
C. Proses pembentukan plastic biodegtradable.........................................

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyaknya menghadapi berbagai persoalan dalam lingkungan hidup manusia sebagai


bahan pengemas (plastik), yaitu tidak dapat terurai oleh mikroba di dalam tanah
sehingga menimbulkan polusi. Karena permasalahan tersebut, dapat menyebabkan
efek negatif bagi manusia. Untuk mengurangi masalah tersebut, perlu di atasi dengan
membuat plastik yang ramah lingkungan, mudah terurai dan tidak menyebabkan
polusi dalam kehidupan sehari- hari. Seiring persoalan tersebut, maka ditemukannya
penelitian terbaru, yaitu plastik biodegradable.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja permasalahan yang ditimbulkan pada plastik yang tidak terurai ?

2. Apa itu plastik biodegradable ?

3. Bagaimana cara proses pembentukan plastik biodegradable?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan pada plastik yang tidak terurai
2. Untuk mengetahui plastik biodegradable
3. Untuk mengetahui cara proses pembentukan plastik biodegradable.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan yang ditimbulkan plastik yang tidak terurai

Di Indonesia misalnya, di mana hampir setiap tahun masyarakatnya dilaporkan telah


memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan ini memang terjadi mengingat kantong
plastik merupakan barang yang gratis di Indonesia. Sedemikian sehingga dari perhitungan
tersebut diperoleh sedikit kesimpulan bahwa setiap orang di Indonesia menggunakan
setidaknya 700 kantong plastik per tahunnya atau dua kantong plastik dalam sehari. Parahnya
lagi, sampah-sampah plastik tersebut tidak semuanya sampai ke tempat pembuangan yang
seharusnya sehingga dapat didaur ulang, tetapi justru berserakan di mana-mana.

 Alasan lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena
sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun sudah tertimbun
bertahun-tahun. Ketahuilah bahwa plastik baru bisa diuraikan oleh tanah setidaknya
setelah tertimbun selama 200 hingga 400 tahun. Bahkan ada sebuah penelitian yang
menyebutkan bahwa sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya.

 Proses lamanya terurai inilah yang kemudian mengakibatkan dampak sampah plastik
buruk bagi lingkungan, seperti munculnya zat kimia yang dapat mencemari tanah
sehingga berkurang tingkat manfaat dan kesuburannya.

 Selain itu, dengan proses yang susah diuraikan, sampah plastik juga dapat membunuh
sang pengurai tanah. Sehingga wajar saja apabila tingkat kesuburan yang dimiliki
tanah berkurang. Dengan mengetahui fakta ini alangkah baiknya kita, selaku
masyarakat Indonesia, menyadari bahwa penggunaan plastik sebenarnya tidak baik,
apabila secara berlebihan dalam penggunaannya. Dan juga janganlah lupa untuk tidak
membuang sampah secara sembarangan, termasuk sampah plastik.

Fakta Lain Mengenai Sampah Plastik dan Lingkungan

Adapun beberapa fakta lainnya yang berkaitan dengan sampah plastik dan lingkungan, antara
lain:
 Sisa-sisa kantong plastik telah banyak ditemukan di dalam kerongkongan anak elang
laut di pulau Midway, Lautan Pasific.

1
 Sekitar 80% sampah di lautan merupakan sampah yang berasal dari daratan, di mana
hampir 90%-nya adalah sampah plastik.
 Pada bulan Juni 2006 lalu, program lingkungan PBB memperkirakan bahwa dalam
setiap mil persegi terdapat setidaknya 46.000 sampah plastik yang mengambang di
lautan.
 Plastik setidaknya telah membunuh hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut,
dan juga ikan-ikan yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya dalam setiap tahunnya.
 Banyak hewan penyu di kepulauan Seribu yang mati hanya karena memakan plastik
yang dikiranya sebuah ubur-ubur, salah satu makanan kesukaan penyu.

Berikut beberapa dampak sampah plastik yang bisa ditimbulkan oleh sampah-sampah plastik
yang berserakan di lingkungan, antara lain:

1. Tercemarnya tanah, air tanah, dan juga makhluk hidup bawah tanah.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan berpotensi untuk
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, termasuk cacing.
3. PCB (polychlorinated biphenyl) yang tidak terurai walaupun sudah termakan oleh
para hewan dan tumbuhan akan menjadi suatu racun berantai sesuai urutan
makanannya. Yang mana, tidak menutup kemungkinan bahwa manusia, termasuk kita
sendiri, ada di dalam rantai makanan tersebut.
4. Sampah plastik akan mengganggu jalur terserapnya air ke dalam tanah.
5. Menurukan kesuburan tanah. Hal ini dikarenakan plastik juga dapat menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk hidup bawah tanah yang
berperan dalam proses penyuburan tanah.
6. Sampah plastik yang susah diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
semakin mempermudah untuk diterbangkan angina sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk mencemari lautan dan wilayah-wilayah lainnya secara
bergantian.
7. Hewan-hewan dapat terjebak dalam tumpukan sampah plastic hingga mati.
8. Hewan-hewan laut, seperti lumba-lumba, penyu, dan anjing laut menganggap sampah
atau kantong plastik sebagai makanannya sehingga mereka akhirnya bisa mati hanya
gara-gara memakannya dan tidak mampu mencernanya.
9. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah atau kantong plastik mati, maka sampah
atau kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tersebut tidak akan hancur dan
tetap utuh sehingga akhirnya akan menjadi bangkai yang dapat meracuni hewan
lainnya, manusia yang berada di sekitarnya, hingga mencemari lingkungan dengan
baunya yang biasanya busuk dan menyengat.
10. Pembuangan sampah plastik secara sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan alirannya sehingga bukan
tidak mungkin akan menyebabkan banjir ketika hujan turun.

2
11. Sampah plastik yang dibakar, maka asapnya akan mencemari lingkungan. Yang
mana, dalam asap tersebut biasanya terkandung zat dioksin yang apabila dihirup oleh
manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem
pernapasan pada manusia kanker, pembengkakan hati, dan gangguan sistem syaraf.
12. Penyumbatan saluran air akibat sampah plastik dapat menjadi tempat
perkembangbiakan daur hidup nyamuk dan serangga berbahaya lainnya, seperti
nyamuk BDB dan malaria, sehingga menimbulkan penyakit.
13. Kualitas air di lingkungan akan semakin memburuk karena banyaknya sampah plastik
yang mengandung bahan-bahan kimia, seperti styrene trimer, bisphenol A, dan lain
sebagainya, di mana pada akhirnya akan meracuni air yang biasanya dijadikan air
minum atau mandi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Plastik biodegradable

Plastik biodegradable adalah plastik yang sama seperti plastik konvensional, tetapi akan
mudah hancur terurai oleh aktivitas bakteri di dalam tanah yang hasil akhirnya air dan gas
karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan[1] . Plastik biodegradable
karena mudah terurai di dalam tanah maka plastik tersebut ramah lingkungan. Plastik yang
terbuat dari material PHB atau polyhydroxybutyrate termasuk salah satu plastik
biodegradable yang ramah lingkungan karena plastik ini mudah melebur di tanah akibat
kandungan material PHB tersebut. Polyhydroxybutyrate (PHB) memiliki sifat kuat, tahan
panas dan merupakan polimer yang fleksibel dapat terurai oleh mikroorganisme secara alami
di lingkungan. Plastik jenis ini sudah digunakan dibidang medis, kemasan dan tekstil. Plastik
biodegradable ini terbuat dari bahan alam yang mempunyai sifat ramah lingkungan dan
mudah terurai oleh mikroba dalam tanah. Plastik biodegradable terbuat dari bahan-bahan
yang dapat di perbarui, yaitu terbuat dari bahan alam

Struktur Polyhydroxybutyrate dapat dilihat pada Gambar

C. Cara proses pembuatan plastic biodegradable

Plastik biodegradable terbuat dari bahan-bahan yang dapat di perbarui, yaitu terbuat dari
bahan alam. Untuk membuat plastik biodegradable diperlukan senyawa aditif agar
mendapatkan sifat mekanis plastik yang lunak, ulet dan kuat. Untuk itu perlu ditambahkan zat
cair/padat agar mendapatkan sifat plastisitas. zat yang ditambahkan disebut pemplastis.
Pemplastis adalah bahan non volatif bertitik didih tinggi. Jika pemplastis ditambahkan pada

3
material lain dapat merubah sifat material tersebut dan merupakan cairan aditif yang
digunakan untuk melembutkan polimer plastik sehingga dapat merubah sifat kaku menjadi
fleksibel.

Ekstrak kulit jeruk mengandung 94% senyawa limonen yang dapat meningkatkan elastisitas
plastik. Senyawa limonen yang digunakan sebagai pemplastis adalah senyawa kimia sejenis
karbon yang terdapat pada 300 jenis tanaman[4]. Lebih dari 94% minyak yang mengandung
senyawa limonen terdapat pada kulit jeruk[5]. Limonen adalah senyawa golongan
monoterpenoid. Monoterpenes merupakan komponen 75

4
makanan nonnutritif yang ditemukan dalam minyak esensial buah jeruk dan tanaman lainnya.
Senyawa kimia limonen dapat dilihat pada Gambar 5[8].

Gambar 5. Senyawa Kimia Limonen

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

6
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anita.Z,Akbar.F dan Harahap.H.2013.Pengaruh Penambahan Gliserol Terhadap Sifat


Mekanik Film Plastik Biodegradasi Dari Pati Kulit Singkong.Jurnal Teknik Kimia
USU.Vol.2 No.2(2013).Hal 37-41.
[2]Anonim. (2010). Polylactic Acid (PLA) Produksi, Aplikasi, dan Prospek
Pengembangannya di Indonesia.
[3]Anova, 2012. Penentuan Varietas Jagung. Bogor: Institut Teknologi Bogor.
[4]Fahruddin, Sonai dan Indah, 2010. Optimasi Plastik Biodegradable Berbasis Ubi Kayu
Dengan Aditif Senyawa Limonen Dari Kulit Jeruk Untuk Meningkatkan Elastisitas. Program
Kreativitas Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Universitas NegeriMalang,Malang.
[5]Firdaus, Feris.,dan Anwar, Chairil. 2004. Potensi Limbah Padat-cair Industri Tepung
Tapioka sebagai Bahan Baku Film Plastik Biodegradable, Logika.,Vol. 1, No. 2, Juli 2004
[6]Huda, Thorikul., dan Firdaus, Ferris. 2007. Karakteristik fisiko kimiawi film plastik
biodegradabel dari pati singkong-ubi jalar, Logika.,Vol. 1, No. 2, Juli 2007
[7]Hutagalung, Maria Elvi.2011. Pengaruh Penambahan Gula Jagung Terhadap Sifat
Mekanik dan Biodegradabilitas Plastik Campuran Polypropylene Bekas dan Pati Sagu,
Skripsi Universitas Andalas:Padang.
[8] Jidong sun,PhD.2007. D-Limonene: Safety and Clinical Applications.Alternative
Medicine Review Volume 12
[9]Juari, 2006, Pembuatan Dan Karakterisasi dari Poly-3-Hidroksialkanoat (PHA) yang
dihasilkan Ralstonia Eutropha Pada hidrolisat Pati Sagu dengan penambahan Dimetil Ftalat
(DMF). Skripsi Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Uni
versitas Institut Pertanian Bogor,Bogor.
[10]Krystynowicz, 2001. Biosynthesis of Bacterial Cellulose and its Potential Application In
The Different Industries, Biotecnology
[11]Kurniawan.Deddy, Arifan.F, Izzah.N.2012. Preparation Preliminary Study Of
Biodegradable Plastics Based Of Cassava Compounds With Additives Limonene.
[12]Mulyati,Sri,dkk.2010. Pembuatan Film Selulosa Dari Nata De Pina. Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. Jurnal Rekayasa Kimia dan
Lingkungan.Vol. 7, No. 3, hal. 105-111, 2010.ISSN 1412-5064.
[13]Munthoub et all, 2011. “ Tensile and Water Absorption Properties of Biodegradable
Composites Derived from Cassava Skin/Polyvinyl Alcohol with Glycerol as Plasticizer”.
Sains Malaisya. Vol. 40(2011) 713-718.
[14] [7] Srimulyani, 2010. Pembuatan Film Selulosa dari Nata de Pina. Vol. 7, No 3 ISSN
1412-5064.
[15]Syafarah, Nor,2010. Production of polyhydroxybutyrate (phb) from bacillus cereus by usi
g rice straw as substrate. Universiti Malaysia Pahang. Malaysia.
[16]Vlack, Lawrence H. Van .1995. Ilmu dan Teknologi Bahan Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
[17]Tamaela, Pieter., dan Lewerissa, Sherly., Karakteristik Edibel Film dari
Karagen,Ichthyos Vol 7 no 1 Januari 2008 (27 – 30)

Anda mungkin juga menyukai