KELOMPOK 5 :
RAHMAT HIDAYAT,S.Pd,M.Si
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA
EKSTRAK KULIT JERUK (CITRUS SP) TERHADAP SIFAT FISIKA PLASTIK
BIODEGRADABLE DARI UBI KAYU DENGAN SENYAWA ADITIF GULA
JAGUNG ” .Makalah ini membahas tentang manfaatnya alam dalam kehidupan sehari – hari
yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan inovasi terbaru .
Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini, dan teman-teman yang telah memberikan dorongan, saran dan
kritikan untuk makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami memohon maaf atas segala kekurangan. Saran dan kritikan dari pembaca sangat
dibutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar isi................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
ii
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja permasalahan yang ditimbulkan pada plastik yang tidak terurai ?
C. Tujuan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Alasan lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena
sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun sudah tertimbun
bertahun-tahun. Ketahuilah bahwa plastik baru bisa diuraikan oleh tanah setidaknya
setelah tertimbun selama 200 hingga 400 tahun. Bahkan ada sebuah penelitian yang
menyebutkan bahwa sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya.
Proses lamanya terurai inilah yang kemudian mengakibatkan dampak sampah plastik
buruk bagi lingkungan, seperti munculnya zat kimia yang dapat mencemari tanah
sehingga berkurang tingkat manfaat dan kesuburannya.
Selain itu, dengan proses yang susah diuraikan, sampah plastik juga dapat membunuh
sang pengurai tanah. Sehingga wajar saja apabila tingkat kesuburan yang dimiliki
tanah berkurang. Dengan mengetahui fakta ini alangkah baiknya kita, selaku
masyarakat Indonesia, menyadari bahwa penggunaan plastik sebenarnya tidak baik,
apabila secara berlebihan dalam penggunaannya. Dan juga janganlah lupa untuk tidak
membuang sampah secara sembarangan, termasuk sampah plastik.
Adapun beberapa fakta lainnya yang berkaitan dengan sampah plastik dan lingkungan, antara
lain:
Sisa-sisa kantong plastik telah banyak ditemukan di dalam kerongkongan anak elang
laut di pulau Midway, Lautan Pasific.
1
Sekitar 80% sampah di lautan merupakan sampah yang berasal dari daratan, di mana
hampir 90%-nya adalah sampah plastik.
Pada bulan Juni 2006 lalu, program lingkungan PBB memperkirakan bahwa dalam
setiap mil persegi terdapat setidaknya 46.000 sampah plastik yang mengambang di
lautan.
Plastik setidaknya telah membunuh hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut,
dan juga ikan-ikan yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya dalam setiap tahunnya.
Banyak hewan penyu di kepulauan Seribu yang mati hanya karena memakan plastik
yang dikiranya sebuah ubur-ubur, salah satu makanan kesukaan penyu.
Berikut beberapa dampak sampah plastik yang bisa ditimbulkan oleh sampah-sampah plastik
yang berserakan di lingkungan, antara lain:
1. Tercemarnya tanah, air tanah, dan juga makhluk hidup bawah tanah.
2. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan berpotensi untuk
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, termasuk cacing.
3. PCB (polychlorinated biphenyl) yang tidak terurai walaupun sudah termakan oleh
para hewan dan tumbuhan akan menjadi suatu racun berantai sesuai urutan
makanannya. Yang mana, tidak menutup kemungkinan bahwa manusia, termasuk kita
sendiri, ada di dalam rantai makanan tersebut.
4. Sampah plastik akan mengganggu jalur terserapnya air ke dalam tanah.
5. Menurukan kesuburan tanah. Hal ini dikarenakan plastik juga dapat menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk hidup bawah tanah yang
berperan dalam proses penyuburan tanah.
6. Sampah plastik yang susah diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
semakin mempermudah untuk diterbangkan angina sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk mencemari lautan dan wilayah-wilayah lainnya secara
bergantian.
7. Hewan-hewan dapat terjebak dalam tumpukan sampah plastic hingga mati.
8. Hewan-hewan laut, seperti lumba-lumba, penyu, dan anjing laut menganggap sampah
atau kantong plastik sebagai makanannya sehingga mereka akhirnya bisa mati hanya
gara-gara memakannya dan tidak mampu mencernanya.
9. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah atau kantong plastik mati, maka sampah
atau kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tersebut tidak akan hancur dan
tetap utuh sehingga akhirnya akan menjadi bangkai yang dapat meracuni hewan
lainnya, manusia yang berada di sekitarnya, hingga mencemari lingkungan dengan
baunya yang biasanya busuk dan menyengat.
10. Pembuangan sampah plastik secara sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan alirannya sehingga bukan
tidak mungkin akan menyebabkan banjir ketika hujan turun.
2
11. Sampah plastik yang dibakar, maka asapnya akan mencemari lingkungan. Yang
mana, dalam asap tersebut biasanya terkandung zat dioksin yang apabila dihirup oleh
manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem
pernapasan pada manusia kanker, pembengkakan hati, dan gangguan sistem syaraf.
12. Penyumbatan saluran air akibat sampah plastik dapat menjadi tempat
perkembangbiakan daur hidup nyamuk dan serangga berbahaya lainnya, seperti
nyamuk BDB dan malaria, sehingga menimbulkan penyakit.
13. Kualitas air di lingkungan akan semakin memburuk karena banyaknya sampah plastik
yang mengandung bahan-bahan kimia, seperti styrene trimer, bisphenol A, dan lain
sebagainya, di mana pada akhirnya akan meracuni air yang biasanya dijadikan air
minum atau mandi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Plastik biodegradable
Plastik biodegradable adalah plastik yang sama seperti plastik konvensional, tetapi akan
mudah hancur terurai oleh aktivitas bakteri di dalam tanah yang hasil akhirnya air dan gas
karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan[1] . Plastik biodegradable
karena mudah terurai di dalam tanah maka plastik tersebut ramah lingkungan. Plastik yang
terbuat dari material PHB atau polyhydroxybutyrate termasuk salah satu plastik
biodegradable yang ramah lingkungan karena plastik ini mudah melebur di tanah akibat
kandungan material PHB tersebut. Polyhydroxybutyrate (PHB) memiliki sifat kuat, tahan
panas dan merupakan polimer yang fleksibel dapat terurai oleh mikroorganisme secara alami
di lingkungan. Plastik jenis ini sudah digunakan dibidang medis, kemasan dan tekstil. Plastik
biodegradable ini terbuat dari bahan alam yang mempunyai sifat ramah lingkungan dan
mudah terurai oleh mikroba dalam tanah. Plastik biodegradable terbuat dari bahan-bahan
yang dapat di perbarui, yaitu terbuat dari bahan alam
Plastik biodegradable terbuat dari bahan-bahan yang dapat di perbarui, yaitu terbuat dari
bahan alam. Untuk membuat plastik biodegradable diperlukan senyawa aditif agar
mendapatkan sifat mekanis plastik yang lunak, ulet dan kuat. Untuk itu perlu ditambahkan zat
cair/padat agar mendapatkan sifat plastisitas. zat yang ditambahkan disebut pemplastis.
Pemplastis adalah bahan non volatif bertitik didih tinggi. Jika pemplastis ditambahkan pada
3
material lain dapat merubah sifat material tersebut dan merupakan cairan aditif yang
digunakan untuk melembutkan polimer plastik sehingga dapat merubah sifat kaku menjadi
fleksibel.
Ekstrak kulit jeruk mengandung 94% senyawa limonen yang dapat meningkatkan elastisitas
plastik. Senyawa limonen yang digunakan sebagai pemplastis adalah senyawa kimia sejenis
karbon yang terdapat pada 300 jenis tanaman[4]. Lebih dari 94% minyak yang mengandung
senyawa limonen terdapat pada kulit jeruk[5]. Limonen adalah senyawa golongan
monoterpenoid. Monoterpenes merupakan komponen 75
4
makanan nonnutritif yang ditemukan dalam minyak esensial buah jeruk dan tanaman lainnya.
Senyawa kimia limonen dapat dilihat pada Gambar 5[8].
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA